Blog MySkill

Si Paling Belajar

Analytical Thinking vs Critical Thinking: Perbedaan dan Pentingnya dalam Konteks Pekerjaan

Analytical Thinking vs Critical Thinking: Perbedaan dan Pentingnya dalam Konteks Pekerjaan

Dalam lingkungan kerja yang kompleks dan dinamis, kemampuan berpikir secara analitis dan kritis sangat penting. Kedua jenis berpikir ini memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi dalam menghadapi tantangan dan mengambil keputusan yang tepat. Artikel ini akan membahas pengertian analytical thinking dan critical thinking, perbedaan utama antara keduanya, serta pentingnya keduanya dalam konteks pekerjaan.

Pengertian Analytical dan Critical Thinking

  • Analytical Thinking : Analytical thinking adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan menganalisis informasi secara sistematis. Ini melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data yang relevan, menganalisis data tersebut, dan membuat kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.
  • Critical Thinking : Critical thinking adalah kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara kritis dan objektif, tanpa terpengaruh oleh prasangka atau pendapat pribadi. Ini melibatkan kemampuan untuk mempertanyakan asumsi, mengevaluasi argumen, dan mencari solusi yang paling rasional dan masuk akal.

Perbedaan Antara Analytical dan Critical Thinking

  • Fokus : Analytical thinking lebih fokus pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, sedangkan critical thinking lebih fokus pada evaluasi dan penilaian terhadap informasi yang ada.
  • Proses Mental : Dalam analytical thinking, proses mental lebih terstruktur dan metodis, sedangkan dalam critical thinking, proses mental lebih terbuka dan reflektif.
  • Tujuan : Analytical thinking bertujuan untuk mengidentifikasi solusi yang paling efektif berdasarkan analisis data, sedangkan critical thinking bertujuan untuk mengevaluasi kebenaran dan validitas informasi.
  • Keterkaitan dengan Emosi : Analytical thinking cenderung lebih berfokus pada data dan fakta, sedangkan critical thinking melibatkan penilaian yang lebih mendalam dan dapat dipengaruhi oleh emosi.

Perbedaan Utama Analytical Thinking vs Critical Thinking

Meskipun analytical thinking dan critical thinking memiliki beberapa perbedaan, keduanya saling melengkapi dalam meningkatkan kemampuan berpikir yang kompleks dan kritis. Perbedaan utama antara keduanya adalah:

  • Fokus Pemikiran : Analytical thinking lebih fokus pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, sedangkan critical thinking lebih fokus pada evaluasi dan penilaian terhadap informasi yang ada.
  • Tujuan Utama : Analytical thinking bertujuan untuk mengidentifikasi solusi yang paling efektif berdasarkan analisis data, sedangkan critical thinking bertujuan untuk mengevaluasi kebenaran dan validitas informasi.

Pentingnya Analytical dan Critical Thinking dalam Konteks Pekerjaan

  • Pemecahan Masalah : Kemampuan analytical thinking membantu individu dalam memecahkan masalah dengan cara yang sistematis dan efisien, sedangkan kemampuan critical thinking membantu dalam mengevaluasi solusi-solusi yang diusulkan secara kritis dan objektif.
  • Pengambilan Keputusan : Analytical thinking membantu dalam mengumpulkan data yang relevan dan menganalisis informasi untuk membuat keputusan yang tepat, sedangkan critical thinking membantu dalam mengevaluasi kebenaran dan validitas informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
  • Inovasi : Kemampuan critical thinking membantu individu dalam melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan menemukan solusi yang inovatif, sedangkan analytical thinking membantu dalam merancang dan mengimplementasikan solusi-solusi tersebut secara efektif.
  • Kolaborasi : Analytical thinking membantu dalam mengorganisir informasi dan ide-ide dalam kolaborasi dengan rekan kerja, sedangkan critical thinking membantu dalam mengevaluasi ide-ide yang diajukan oleh rekan kerja dengan kritis dan objektif.
  • Pengembangan Karir : Kemampuan analytical dan critical thinking menjadi keterampilan yang sangat dihargai dalam dunia kerja saat ini. Individu yang memiliki kemampuan ini cenderung lebih sukses dalam karir mereka karena mampu menghadapi tantangan dengan cara yang efektif dan efisien.

Dengan demikian, analytical thinking dan critical thinking memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kompleks individu dalam konteks pekerjaan. Keduanya saling melengkapi dan membantu individu untuk menjadi profesional yang lebih efektif dan sukses.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di https://myskill.id/

MySkill

Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023 . Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas , IDN Times, Forbes , Indeed , Semrush , Hubspot , AIHR , Nielsen Norman Group , Xero , Atlassian , Canva , W3 , Grammarly dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

  • Knowledge Innovation & Management
  • Digital Content Development
  • Knowledge System & Learning Product
  • Product & Services

Critical Thinking Vs Analytical Thinking Vs Creative Thinking

Apa itu critical thinking.

Critical thinking atau berpikir kritis merupakan keterampilan yang memungkinkan seseorang membuat keputusan yang logis, berdasarkan informasi yang didapat dan diolah sesuai kemampuan.  Menurut www.wabisabilearning.com definisi dari berpikir kritis sebagai sebuah pemikiran yang jelas, rasional, logis dan mandiri. Hal itu tentang meningkatkan pemikiran dengan cara menganalisis, menilai dan merekonstruksi. 

Ciri Seorang Critical Thinking

  • Memiliki Rasa Ingin Tahu
  • Kreativitas

Seorang critical thinker dalam menghadapi sebuah persoalan/permasalahan akan berusaha untuk menemukan informasi yang relevan, menanyakan pertanyaan yang bermakna, mempertimbangkan sudut pandang alternatif, mengaplikasikan logika dan alasan yang masuk akal, menghindari asumsi dan mempertimbangkan segala kesempatan.

Apa itu Analytical Thinking?

Seperti yang dikutip dari www.wabisabilearning.com analytical thinking adalah sebuah aksi memecahkan sesuatu yang kompleks menjadi sebuah informasi yang lebih sederhana dan dapat dengan mudah dipahami.

Ciri Seorang Analytical Thinking

  • Komunikator

Seorang yang memiliki kemampuan analytical thinking biasanya mampu untuk mengidentifikasi sebuah masalah, menemukan fakta – fakta dan bukti yang relevan, menyederhanakan informasi, menggunakan logika dan beralasan. Seorang yang memiliki kemampuan analytical thinking juga biasanya akan mengevaluasi opini dan sudut pandang dari diri sendiri, menyimpulkan lalu menyimpulkan sebuah pengetahuan baru.

Apa itu Creative Thinking?

Kemampuan berpikir kreatif atau creative thinking seseorang dapat menghasilkan dan mengaplikasikan ide-ide orang dalam konteks yang spesifik, dapat melihat situasi dengan cara yang berbeda, mengidentifikasi masalah dan melihat serta membuat sebuah cara baru yang menghasilkan output yang lebih baik.

Ciri Seorang Creative Thinking

  • Open minded
  • Berpengetahuan luas

Hubungannya dengan Taksonomi Bloom

Berdasarkan definisinya critical thinking, analytical thinking dan creative thinking merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam taksonomi Bloom Anderson revisi, HOTS atau high order thinking skills yakni kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan sejatinya sama dengan ketiga keterampilan berpikir tersebut. 

Keterampilan ini adalah soft skill yang menjadi fokus kurikulum di seluruh dunia, dan yang sangat diminati di dunia kerja saat ini. Keterampilan berpikir ini akan membuat seseorang siap menghadapi karir di luar perguruan tinggi. 

https://inkbotdesign.com/creative-thinking/

https://www.indeed.com/career-advice/resumes-cover-letters/analytical-skills

https://www.wabisabilearning.com/blog/critical-thinking-vs-analytical-thinking-vs-creative-thinking

https://www.rasmussen.edu/student-experience/college-life/critical-thinking-skills-to-master-now/

https://www.wabisabilearning.com/critical-thinking

' src=

Pengertian Critical Thinking dan Bedanya Dengan Analytical Thinking

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Critical Thinking – Salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu adalah critical thinking atau yang kerap disebut dengan sebuah proses berpikir kritis dalam setiap keadaan yang ada. Mungkin Grameds bertanya-tanya, apa pentingnya seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis. Atau mungkin pertanyaan lain seperti apakah perlu menerapkan kemampuan berpikir ini dalam kehidupan sehari-hari?

Nah, secara umumnya ketika seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis, maka orang tersebut bisa menjadi lebih pandai dalam mengambil keputusan, penerima informasi, pemecahan masalah, dan hal lain. Perlu diketahui juga jika setiap orang memiliki kemampuan berpikir yang berbeda-beda. Maka dari itu terkadang ada istilah beda sudut pandang atau beda pemikiran antara satu orang dengan lainnya.

Agar Grameds juga semakin paham tentang kemampuan berpikir ini, maka tak ada salahnya untuk membaca penjelasan seputar critical thinking pada artikel ini. Semua tentang berpikir kritis akan dijelaskan lebih dalam pada artikel ini.

Table of Contents

Pengertian Critical Thinking

Secara garis besar, critical thinking adalah sebuah kemampuan untuk bisa berpikir lebih jernih dan lebih rasional terhadap apa yang harus dilakukan maupun terhadap apa yang harus dipercaya.

Bisa juga critical thinking dimaknai sebagai sebuah pola pikir yang dimiliki oleh individu agar tidak menerima informasi secara mentah-mentah.

Diperlukan sebuah pola pikir untuk mengevaluasi dan menganalisis kebenaran dari informasi tersebut. Tentunya mereka yang sudah bisa berpikir kritis juga akan lebih tepat dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang sedang dialami.

Selain itu ada beberapa kemampuan lain ketika seseorang bisa menerapkan keterampilan critical thinking dalam kehidupannya. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

  • Bisa lebih mudah memahami hubungan antara logika dan gagasan.
  • Bisa melakukan identifikasi, membangun, sekaligus melakukan evaluasi terhadap argumen.
  • Bisa melakukan deteksi terhadap ketidak kositenan dan kesalahan umum dalam bernalar.
  • Mampu menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapi secara sistematis.
  • Bisa melakukan identifikasi relevansi dan pentingnya sebuah gagasan.
  • Mampu merenungkan sebuah pembenaran terhadap keyakinan sekaligus nilai-nilai yang ada dalam diri seseorang.

Kemampuan berpikir kritis bukanlah tentang seberapa banyak informasi yang dimiliki oleh seseorang. Bahkan belum tentu seseorang yang memiliki ingatan yang begitu baik dan tahu begitu banyak fakta memiliki critical thinking dalam dirinya. Namun critical thinking adalah sebuah pola pikir untuk mengetahui bagaimana konsekuensi terhadap apa yang mereka tahu.

Mereka yang memiliki kemampuan berpikir ini biasanya akan lebih tahu bagaimana memanfaatkan informasi yang diterima sebagai metode penyelesaian sebuah masalah. Selain itu mereka juga bisa mencari informasi yang relevan.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking

Setelah tahu apa itu critical thinking, berikutnya adalah penjelasan tentang critical thinking dengan analytical thinking. Meski keduanya tampak sama, namun sebenarnya kedua kemampuan tersebut memiliki perbedaan satu sama lain, lho.

Agar Grameds lebih paham lagi tentang perbedaan antara keduanya, maka penjelasan yang ada di bawah ini akan mempermudah kamu untuk mengetahui perbedaan dari kedua kemampuan tersebut.

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

1. Pemanfaatan Fakta yang Ada

Baik itu critical thinking maupun analytical thinking sama-sama menggunakan fakta untuk proses evaluasi terhadap informasi yang ada. Meski begitu metode yang digunakan keduanya sangatlah berbeda.

Dimana critical thinking akan menggunakan fakta sebagai bantuan membentuk opini sekaligus menentukan apakah ide yang ada memang benar-benar masuk akal. Sedangkan untuk analytical thinking adalah menggunakan fakta sebagai pendukung bukti.

Dari dua penjelasan tersebut sudah bisa diambil kesimpulan jika kedua jenis kemampuan berpikir ini memiliki dua metode yang berbeda dalam pemanfaatan fakta yang ada.

2. Tujuan yang Berbeda

Berikutnya adalah dari segi tujuan, dimulai dari critical thinking yang memiliki tujuan untuk individu dalam mempertahankan argumen yang bisa menjadi dukungan terhadap sudut pandang tertentu.

Critical thinking juga akan mempermudah seseorang dalam memberikan motivasi kepada orang lain dan juga tujuan hidupnya. Sedangkan tujuan dari analytical thinking terbilang cukup berbeda dari critical thinking.

Dimana tujuan dari analytical thinking adalah untuk menyelesaikan sebuah masalah yang begitu kompleks. Selain itu analytical juga bisa membantu seseorang dalam melakukan analisis terhadap situasi yang sedang terjadi.

Adanya critical thinking juga bisa membuat individu menemukan ide-ide baru. Selain itu analytical thinking juga bisa membantu seseorang untuk bisa mengumpulkan sekaligus menafsirkan suatu data untuk pemahaman yang lebih lanjut. Mereka juga akan bisa mencoba untuk mengembangkan sekaligus yakin terhadap persepsi sebuah ide.

3. Proses Berpikir

Dari segi proses berpikir keduanya juga memiliki perbedaan yang cukup menonjol. Di mana critical thinking memiliki proses berpikir melingkar. Sedangkan untuk analytical thinking akan menggunakan proses berpikir linier serta lebih fokus.

Mereka yang menggunakan critical thinking kebanyakan akan berputar secara terus-menerus terhadap suatu ide hingga mendapatkan kesimpulan. Sedangkan seseorang yang menerapkan analytical thinking lebih cenderung untuk bisa berfikir dari satu pemikiran ke pemikiran berikutnya. Rutenya adalah formasi lurus dari satu pemikiran ke pemikiran berikutnya.

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Cara Membentuk Kemampuan Berpikir Kritis

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika kemampuan berpikir kritis atau critical thinking dari satu orang dengan orang lain itu berbeda. Namun untuk menumbuhkan kemampuan berpikir ini sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa tahap.

Jika Grameds belum begitu tahu bagaimana cara membentuk kemampuan critical thinking, ada beberapa poin di bawah ini yang akan membantu kamu agar lebih mudah meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

1. Kenali Masalah yang Ada

Hal pertama yang bisa Grameds lakukan dalam meningkatkan kemampuan critical thinking adalah mengenali atau mengidentifikasi masalah yang ada. Masalah bisa terjadi biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari faktor psikologis, faktor orang terdekat seperti teman maupun keluarga, lalu ada juga faktor lingkungan yang bisa jadi mempengaruhi terjadinya suatu masalah.

Dalam proses identifikasi masalah yang ada, kamu dituntut untuk bisa lebih memahami diri sendiri. Dimulai dari faktor apa yang menyebabkan permasalahan tersebut terjadi, dampak apa saja yang bisa ditimbulkan dari masalah yang ada terhadap kamu dan orang sekitar. Lalu posisi kamu dalam permasalahan tersebut adalah sebagai apa.

2. Menentukan Skala Prioritas

Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya. Namun bagi Grameds yang ingin berlatih meningkatkan kemampuan critical thinking sebaiknya mulailah menentukan skala prioritas terhadap masalah yang ada.

Dimulai dari mengenali masalah yang begitu mendesak, masalah yang bisa ditunda, hingga masalah yang bisa diselesaikan pada sesi paling akhir. Tentunya ketika skala prioritas suatu masalah sudah bisa kamu ketahui dengan baik. Maka kamu bisa dengan mudah mencapai target yang ingin dicapai.

3. Mengumpulkan Informasi

Ketika Grameds sudah mengetahui bagaimana prioritas masalah-masalah yang sedang ada, kamu bisa mencoba untuk memulai mengumpulkan informasi sembari melakukan analisa. Dapatkan informasi sebanyak-banyaknya terhadap masalah yang sedang ingin diselesaikan.

Grameds bisa mendapatkan berbagai macam informasi dari berbagai sumber, mulai dari buku, jurnal, internet, studi lapangan maupun pengalaman dan berbagai macam sumber lainnya. Semakin banyak informasi atau pengetahuan yang kamu miliki, maka kamu akan meminimalisasi kemungkinan-kemungkinan tertipu. Bahkan kemampuan analisis yang kamu miliki juga akan turut berkembang dengan bertambahnya pengetahuan.

4. Mengenali Persepsi Orang Lain

Dalam suatu masalah yang sedang dipecahkan, terkadang ada banyak persepsi atau argumen orang lain yang muncul. Pada saat hal tersebut terjadi, sebaiknya kamu tidak begitu saja langsung memakannya mentah-mentah.

Lakukan proses analisis terhadap setiap argumen yang ada. Karena hal inilah penting bagi kamu untuk bisa memperbanyak ilmu pengetahuan agar tidak mudah tertipu terhadap argumen orang lain. Berikan sedikit rasa curiga atau tidak percaya agar kamu bisa melakukan proses analisis terhadap argumen yang ada dengan lebih dalam lagi.

5. Lakukan Analisis Terhadap Setiap Data

Ketika kamu menerima sebuah data, sebaiknya jangan langsung percaya begitu saja. Pastikan untuk selalu melakukan analisis terhadap data tersebut. Selain itu menemukan informasi lain yang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan sekaligus mampu menunjang setiap data yang telah kamu peroleh sebelumnya.

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

6. Pengambilan Keputusan

Ketika lima tahap sebelumnya telah dilakukan, maka kamu bisa melanjutkan dengan melakukan pengambilan keputusan. Dengan beberapa tahapan atau cara di atas, kamu akan semakin mudah dalam meningkatkan kemampuan critical thinking dalam diri sendiri.

Selain itu ketika kemampuan critical thinking yang kamu miliki sudah meningkat, maka kamu bisa membantu orang lain untuk menyelesaikan permasalahan mereka sekaligus mencari jalan keluar yang terbaik terhadap masalah tersebut.

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Pentingnya Kemampuan Critical Thinking bagi Karyawan

Kemampuan critical thinking tak hanya bisa membantu kamu dalam menyelesaikan permasalahan pribadi saja. Namun kemampuan critical thinking juga sangat penting ketika kamu sedang dalam posisi sebagai seorang karyawan.

Banyak sekali lho manfaat yang diberikan oleh kemampuan critical thinking jika dimiliki oleh seorang karyawan. Mungkin Grameds juga belum begitu menyadari pentingnya critical thinking, namun agar kamu tahu lebih lanjut, maka penjelasan di bawah ini akan bisa membantu.

1. Mampu Meningkatkan Kinerja Tim

Dalam dunia kerja penting sekali memiliki kemampuan critical thinking. Mulai dari atasan hingga karyawan harusnya sama-sama memiliki kemampuan critical thinking. Sebab ketika semua orang dalam dunia kerja memiliki kemampuan critical thinking, maka kemudahan proses penjualan, produksi hingga aktivitas lapangan akan bisa didapatkan.

Oleh karena itu sejak awal rekrutmen calon karyawan, pihak perusahaan akan memberikan beberapa pertanyaan yang mengacu ke arah kemampuan critical thinking dari calon karyawan tersebut. Bahkan ketika karyawan baru sudah diterima sekalipun. Pihak perusahaan tetap akan memberikan pengembangan skill critical thinking dari setiap karyawan yang ada.

Sebab perusahaan-perusahaan yang berkualitas akan tahu jika semua proses yang ada di dalam perusahaan bisa berjalan dengan lancar karena dipengaruhi banyak faktor seperti kemampuan critical thinking.

2. Produk Berkualitas Bisa Dihasilkan dengan Baik

Setiap karyawan yang memiliki kemampuan critical thinking juga bisa membuat sebuah produk yang berkualitas. Produk yang berkualitas tinggi menuntut ketelitian dalam proses pengerjaanya. Bahkan seluruh detail barang maupun jasa sebelum didistribusikan kepada pihak konsumen akan dianalisis terlebih dahulu, apakah barang maupun jasa sudah benar-benar dibutuhkan oleh target pasar.

3. Bisa Mempermudah Menyelesaikan Konflik Antarkaryawan

Bukan hanya performa dalam kinerja seorang karyawan saja, adanya kemampuan critical thinking juga akan mempermudah seseorang dalam lingkup perusahaan untuk bisa menyelesaikan sebuah konflik yang terjadi antar karyawan. Tentunya penyelesain yang dilakukan dengan bantuan kemampuan critical thinking akan lebih damai dan tidak condong ke salah satu pihak.

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

4. Tak Mudah Tertipu

Mereka yang memiliki kemampuan critical thinking bisa dibilang tidak akan mudah tertipu oleh informasi yang didapatkannya. Dimana kemampuan critical thinking bisa membuat seorang individu bisa berpikir lebih logis, rasional, dan beralasan.

Selain itu mereka yang memiliki kemampuan critical thinking juga bisa membuat seseorang mengambil sebuah fakta berdasarkan analisis yang begitu dalam. Mereka juga tidak akan mudah percaya begitu saja terhadap informasi yang ada tanpa analisa yang begitu logis, bernalar dan rasional.

5. Menjadikan Individu yang Lebih Baik

Mereka yang sudah memiliki kemampuan critical thinking biasanya akan bisa menerima pendapat orang lain, berpikir terbuka dan tidak kaku. Ketika seseorang bisa melakukan hal tersebut, maka ia akan lebih mudah dihormati di lingkungan kerjanya.

Ketika ada seseorang yang bisa menerima pendapat orang lain, kamu akan lebih mudah dianggap sebagai rekan kerja yang baik.Dan jika hal tersebut bisa berjalan dengan begitu lancar dalam jangkauan waktu yang lama, maka kondisi lingkungan kerja kamu akan lebih kondusif dan hasil yang diberikan juga akan lebih produktif. Hal ini juga menunjukkan jika kemampuan critical thinking memang begitu penting bagi lingkungan kerja.

6. Memicu Sisi Kreativitas Individu

Agar bisa mendapatkan solusi terbaik dan kreatif terhadap masalah yang ada di tempat kerja bukan hanya diperlukan ide-ide baru saja. Pasalnya Grameds juga harus lebih tahu secara detail terkait dengan ide baru tersebut.

Apakah memang ide baru tersebut begitu cocok atau relevan sebagai solusi untuk menghadapi masalah yang ada atau malah sebaliknya. Agar bisa mencari ide yang relevan dan pas terhadap masalah yang ada bisa dibantu dengan kemampuan critical thinking.

Dengan kemampuan critical thinking seseorang bisa memilah mana ide terbaru yang paling relevan untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada. Bahkan pengubahan ide baru agar bisa lebih relevan juga bisa terwujud dengan baik ketika dilakukan dengan bantuan kemampuan critical thinking.

7. Critical Thinking Sebuah Kemampuan Tanpa Batas

Memiliki kemampuan critical thinking memang begitu penting sekali bagi individu. Jika kamu bekerja dalam lingkup penelitian, hukum, manajemen, maupun keuangan, kemampuan critical thinking memang sangat dibutuhkan. Akan tetapi kemampuan critical thinking bukan hanya bisa digunakan pada dunia kerja saja, namun kemampuan critical thinking bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

8. Membantu Penyesuaian Diri Seseorang Terhadap Lingkungan Baru

Adanya kemampuan critical thinking bisa membuat seseorang bisa lebih mudah menyesuaikan diri terhadap kondisi atau lingkungan baru. Dengan adanya critical thinking, seorang karyawan bisa lebih mudah melakukan analisa informasi, mengintegrasikan pengetahuan, hingga memecahkan masalah.

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan jika kemampuan critical thinking memang begitu dibutuhkan oleh semua orang. Baik dalam lingkup kerja maupun kehidupan pribadi, penerapan kemampuan critical thinking memang bisa menunjang kehidupan yang lebih baik.

Jika Grameds ingin membaca buku-buku terkait critical thinking, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com . Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Hendrik Nuryanto

Kategori Ilmu Berkaitan Psikologi

  • Buku Pedoman HRD & SDM
  • Buku Psikologi Best Seller
  • Buku Psikologi Pendidikan
  • Buku Soal CPNS
  • Buku Soal Psikotes
  • Soal Psikotes Polri
  • Soal Psikotes TNI

Artikel Psikologi

  • Affirmasi Pagi
  • Affirmasi Islami
  • Affirmasi Dalam Hubungan
  • Anger Issue
  • Berdamai Dengan Diri Sendiri
  • Berpikir Positif
  • Berpikir Kreatif dan Inovatif
  • Broken Home
  • Cara Agar Tidak Insecure
  • Cara Agar Tidak Mudah Menangis
  • Cara Menjadi Dewasa
  • Cara Menjadi Orang Ikhlas
  • Cara Mengenal Diri Sendiri
  • Cara Mencintai Diri Sendiri
  • Cara Menjadi Orang Cuek
  • Cara Menhilangkan Banyak Pikiran
  • Cara Menghadapi Orang dengan Trust Issue
  • Cara Meditasi Yang Benar
  • Cara Melatih Mental
  • Ciri Orang Yang Sombong
  • Critical Thinking
  • Contoh Hard Skill
  • Contoh Self Control
  • Duck Syndrome
  • Eksibisionis, Pedofilia, Fetisme
  • Emosi Tidak Stabil
  • Fixed Mindset
  • Guilt Tripping
  • Hantu Seram
  • Highly Sensitive Person
  • Kepribadian Ganda
  • Manajemen Stres
  • Menangis Tanpa Sebab
  • Mengapa Kutu Buku Pakai Kacamata
  • Mindfulness
  • Mood Booster
  • Maladaptive Daydreaming
  • Konsep Diri
  • Perbedaan Introvert dan Ekstrovert
  • Percaya Diri
  • Perfeksionis
  • Sikap Pesimis
  • Pengertian Hard Skill
  • Perkembangan Emosi
  • Penyebab Kenapa Afirmasi Gagal
  • Philophobia
  • Pikiran Negatif
  • Playing Victim
  • Regulasi Emosi
  • Sifat Manipulatif
  • Self Awarness
  • Self Afirmasi
  • Self Control
  • Self Development
  • Self Diagnosis
  • Self Efficacy
  • Self Esteem
  • Self Healing
  • Self Healing Terbaik
  • Self Improvement
  • Self Management
  • Strict Parents
  • Self Reward
  • Self Reminder
  • Sikap Optimis
  • Tanggung Jawab
  • Trauma Healing
  • Trust Issue
  • Overthinking

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Written by Sevilla

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Linkedin saya Sevilla

Mind by Design

Critical thinking vs analytical thinking:

Critical thinking vs analytical thinking: The differences and similarities

The ability to think clearly and make informed decisions is paramount to life. This article delves deep into the realms of analytical thinking and critical thinking, shedding light on their differences and how they complement each other. By understanding these thinking styles, you’ll be better equipped to tackle complex problems, evaluate information, and make well-informed decisions. Let’s dive in!

Introduction to Analytical and Critical Thinking

Analytical and critical thinking are two skills essential for solving problems and making decisions in various aspects of life. While both involve the use of logic and reasoning, they differ in their approach and outcomes. Analytical thinking involves breaking down complex information into smaller parts, while critical thinking involves taking a holistic view and evaluating information from different angles. Analytical thinking involves the ability to dissect a problem or situation into its individual components and examining each part separately. It requires careful observation and the ability to identify patterns and relationships. This type of thinking is essential for tasks such as data analysis, problem-solving, and troubleshooting.

Critical thinking vs analytical thinking:

Critical thinking, on the other hand, involves the ability to assess information objectively, evaluate its credibility, and make logical judgments. It involves questioning assumptions, examining evidence, and considering different perspectives. Critical thinking is crucial for making informed decisions, weighing pros and cons, and avoiding biases and fallacies.

Both analytical and critical thinking complement each other and are necessary for effective problem-solving and decision-making. Analytical thinking provides a structured and systematic approach to understanding complex problems , while critical thinking helps evaluate different options and make sound judgments.

Developing analytical and critical thinking skills can greatly benefit individuals in various aspects of life. In academia, these skills are necessary for understanding and interpreting complex subjects, conducting research, and writing analytical essays. In the workplace, analytical and critical thinking skills are highly valued by employers as they enable employees to solve problems efficiently and make informed decisions. In daily life, these skills are essential for evaluating information, distinguishing between fact and opinion, and making rational choices.

There are various ways to improve analytical and critical thinking skills. Engaging in activities that require logical reasoning, such as puzzles, brain teasers, and mathematical problems, can help develop analytical thinking abilities. Reading diverse sources of information, questioning assumptions, and actively seeking different perspectives can enhance critical thinking skills . Additionally, engaging in debates, discussions, and problem-solving exercises can promote both analytical and critical thinking.

Analytical and critical thinking skills are essential for problem-solving and decision-making in various aspects of life. They involve breaking down complex information and evaluating it from different angles. Developing these skills can lead to more effective problem-solving, informed decision-making, and overall improved cognitive abilities. 

Traits of an Analytical Thinker

An analytical thinker is one who is adept at breaking down complex problems into smaller parts. This type of thinking is linear and involves analyzing cause and effect relationships. Analytical thinking uses logic and reasoning to come to a conclusion, often relying on data and facts. Some key traits of an analytical thinker include:

  • The ability to dissect complex information into smaller pieces.
  • A knack for recognizing patterns and relationships.
  • A methodical approach to problem-solving.

What Does It Mean to Think Critically?

Critical thinking, on the other hand, is a type of higher-order thinking that requires a more holistic approach. Critical thinkers are often skeptical, questioning the validity of information before accepting it. They are adept at evaluating information from various sources and are not easily swayed by outside information. Key aspects of critical thinking include :

  • The ability to form an opinion based on evidence.
  • Considering multiple perspectives before making a decision.
  • Recognizing biases and challenging one’s own assumptions.

Analytical Thinking vs Critical Thinking: The Major Differences

While both analytical and critical thinking are essential for solving problems, they differ in several key ways:

  • Approach : Analytical thinking is more linear and focuses on breaking down complex information into smaller parts. Critical thinking, however, is holistic and looks at the bigger picture.
  • Use of Information : Analytical thinkers rely heavily on facts and data, while critical thinkers use facts in conjunction with other pieces of information and perspectives.
  • Outcome : Analytical thinking often leads to a single logical conclusion, whereas critical thinking might result in multiple potential solutions or outcomes.

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

The Processes: Analytical Thinking Process vs Critical Thinking Process

Both styles of thinking have distinct processes:

  • Analytical Thinking Process : Starts with gathering data, followed by breaking down complex problems, analyzing the cause and effect relationships, and finally drawing a conclusion.
  • Critical Thinking Process : Begins with gathering diverse pieces of information, evaluating their validity, considering various perspectives, and finally forming an opinion or decision.

Using Analytical and Critical Thinking in Real Life Scenarios

In real-life scenarios, these thinking styles can be applied in various ways. For instance, when faced with a business decision, an analytical thinker might focus on the numbers and statistics, while a critical thinker might consider the potential impact on employees, company culture, and external stakeholders.

Analytical thinking can be particularly useful when analyzing financial data and making data-driven decisions. For example, a business owner might use analytical thinking to analyze the company’s financial statements and determine the profitability and financial health of the business. They might examine key financial ratios, such as return on investment or gross profit margin, to assess the efficiency and effectiveness of various business operations.

On the other hand, critical thinking can be applied when evaluating different options and considering the potential consequences of each option. For example, when considering a potential business expansion, a critical thinker may explore the potential impact on existing employees, the company’s culture, and the external stakeholders. They may assess the potential risks and benefits of the expansion, considering factors such as increased competition, resource allocation, and market demand.

Analytical and critical thinking can also be applied in personal decision-making. For example, when considering a major life decision such as buying a house or changing careers, analytical thinking can help weigh the financial implications, such as the monthly mortgage payments or future earning potential. Critical thinking can help evaluate the potential impact on personal goals, values, and overall satisfaction.

In everyday life, analytical thinking can be useful when evaluating product options or making purchasing decisions. For example, comparing different phone models based on features, specifications, and customer reviews can help individuals make an informed choice. Critical thinking can be applied when assessing the potential consequences of a decision, such as considering the long-term environmental impact of a product or the ethical practices of a particular company.

Both analytical and critical thinking are valuable skills in problem-solving. They can help individuals identify the root causes of a problem, analyze potential solutions, and evaluate their effectiveness. Whether it’s troubleshooting a technical issue, resolving a conflict, or devising strategies to improve personal or professional performance, these thinking styles can be instrumental in finding effective solutions. 

Analytical and Critical Thinking in Problem-Solving

Problem-solving requires a combination of both analytical and critical thinking. Analytical thinking helps break the problem into manageable parts, while critical thinking helps in evaluating potential solutions and considering their implications.

The Importance of Combining Both Thinking Styles

While both styles are powerful on their own, combining analytical and critical thinking skills can lead to more robust solutions. This combination allows for a thorough analysis of a problem while also considering the broader implications and potential consequences of a decision.

Mistakes to Avoid: Misconceptions about Analytical and Critical Thinking

Many assume that analytical thinking and critical thinking are one and the same, but this is a misconception. It’s important to recognize their distinct differences and strengths. Another common mistake is over-relying on one style and neglecting the other, leading to potential oversights in decision-making.

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Key Takeaways: The Future of Analytical and Critical Thinking

In summary, here are the most important things to remember:

  • Distinct yet Complementary : While analytical and critical thinking have distinct processes and outcomes, they are complementary and can be used together for more effective decision-making.
  • Real-world Applications : Both styles are essential in various aspects of life, from business decisions to personal choices.
  • Continuous Learning : As the world becomes more complex, honing both analytical and critical thinking skills will be crucial for success.

Embrace both styles of thinking and watch as your decision-making skills, problem-solving abilities, and overall understanding of complex situations improve dramatically.

Q: What is the difference between critical thinking and analytical thinking?

A: Critical thinking and analytical thinking are similar thinking skills, but there are some differences between the two. Critical thinking involves gathering information, evaluating and interpreting it, and then making a judgment or decision based on that information. Analytical thinking, on the other hand, focuses more on breaking down complex problems into smaller components, analyzing the relationships between these components, and coming up with solutions based on this analysis. So while both skills involve a logical and systematic approach to thinking, critical thinking is more focused on making judgments and decisions, whereas analytical thinking is more focused on problem-solving and analysis.

Q: How do I use critical thinking in everyday life?

A: Critical thinking is a valuable skill that can be applied in various aspects of everyday life. To use critical thinking, you need to approach situations and problems with an open and questioning mind. This involves challenging your own assumptions and beliefs, gathering and evaluating information from different sources, considering alternative perspectives, and making informed decisions based on evidence and logical reasoning. By using critical thinking, you can enhance your problem-solving skills, improve your decision-making abilities , and think more creatively and independently.

Q: How do I use analytical thinking in my professional life?

A: Analytical thinking is an important skill in many professional fields. To use analytical thinking, you need to be able to break down complex problems or tasks into smaller parts, analyze the relationships between these parts, and come up with logical and well-reasoned solutions. This involves gathering and evaluating relevant data, identifying patterns or trends, and using logical reasoning to draw conclusions. By using analytical thinking, you can improve your problem-solving and decision-making abilities, demonstrate a logical and organized approach to your work, and effectively communicate your analysis and solutions to others.

Q: Can critical thinking and analytical thinking be used together?

A: Yes, critical thinking and analytical thinking are complementary skills that can be used together. Both skills involve a systematic and logical approach to thinking, and they can reinforce each other in problem-solving and decision-making processes. Critical thinking provides the framework for evaluating and interpreting information, while analytical thinking provides the tools for breaking down complex problems and finding solutions. By using both skills together, you can enhance your ability to think critically and analytically, make more informed decisions, and solve problems more effectively.

Q: What are the differences between analytical reasoning and critical thinking?

A: Analytical reasoning and critical thinking are related skills that involve a logical and systematic approach to thinking. However, there are some differences between the two. Analytical reasoning is more focused on the process of breaking down complex problems or arguments, identifying logical relationships between different elements, and drawing conclusions based on this analysis. Critical thinking, on the other hand, is a broader skill that involves evaluating and interpreting information, questioning assumptions and biases, and making judgments or decisions based on evidence and logical reasoning. While analytical reasoning is an important part of critical thinking, critical thinking encompasses a wider range of cognitive processes and skills.

Q: How can I develop and improve my analytical thinking skills?

A: To develop and improve your analytical thinking skills, you can engage in activities that stimulate your logical and problem-solving abilities. This may involve practicing with puzzles and brainteasers, analyzing case studies or real-life scenarios, participating in debates or discussions, learning and applying different analytical frameworks or models, and seeking feedback on your analytical thinking from others. Additionally, you can also cultivate your analytical thinking skills by staying curious, asking thoughtful questions, and continuously seeking new knowledge and perspectives. With practice and perseverance, you can enhance your analytical thinking abilities and become a more effective problem solver and decision maker.

Q: How can I become a critical thinker?

A: Becoming a critical thinker requires a conscious effort to develop and refine your thinking skills. Here are some steps you can take to become a critical thinker : 1. Cultivate intellectual humility and open-mindedness: Be willing to consider alternative viewpoints and challenge your own assumptions and beliefs. 2. Develop strong analytical and reasoning skills: Learn to gather and evaluate evidence, identify logical fallacies, and draw logical and well-supported conclusions. 3. Practice active listening and effective communication: Listen attentively to others’ perspectives, ask thoughtful questions, and communicate your own ideas clearly and persuasively. 4. Seek out diverse sources of information: Expose yourself to different perspectives and viewpoints to broaden your understanding and avoid bias. 5. Reflect and evaluate your own thinking: Regularly reflect on your own thinking processes, identify any biases or logical gaps, and work on improving your critical thinking skills.

Q: What role does critical thinking play in problem-solving?

A: Critical thinking is a fundamental skill in problem-solving. It helps you approach problems with a logical and systematic mindset, evaluate potential solutions, and make informed decisions. Critical thinking allows you to gather and analyze relevant information, identify patterns or trends, consider different perspectives or alternatives, weigh the pros and cons, and choose the most effective solution. By using critical thinking in problem-solving, you can enhance your ability to find creative and innovative solutions, overcome obstacles, and make well-informed decisions that are based on sound reasoning and evidence.

Q: Why is critical thinking important?

A: Critical thinking is important because it enables you to think independently, make informed decisions, solve problems effectively, and evaluate information and arguments critically. In a rapidly changing and complex world, critical thinking allows you to navigate through information overload, identify biases or misinformation, and make sense of a wide range of conflicting information. It also helps you develop a deep understanding of concepts and ideas, construct well-reasoned arguments, and communicate your thoughts effectively. In both personal and professional contexts, critical thinking is a valuable skill that empowers you to be a more effective and successful individual.

Q: How does analytical thinking contribute to problem-solving?

A: Analytical thinking is a key component of problem-solving. It involves breaking down complex problems into smaller components, analyzing the relationships between these components, and identifying patterns or trends. Analytical thinking helps you understand the underlying causes of problems, explore different possible solutions, and evaluate their feasibility and effectiveness. By using analytical thinking, you can approach problems in a structured and systematic way, make well-informed decisions, and find creative and innovative solutions. Analytical thinking provides a solid foundation for problem-solving, enabling you to effectively address challenges and find solutions in various domains.

Similar Posts

What are some examples of self-confidence?

What are some examples of self-confidence?

Sometimes people need examples to understand a concept. In this case, self-confidence is something that is built up with your experiences. Therefore, there aren’t many examples of self-confidence because we all have different things that we’re good at and bad at. Nevertheless, here are a few: 1. Completing a task correctly When you feel self-confident,…

13 Dunning Kruger effect examples to help you understand

13 Dunning Kruger effect examples to help you understand

The Dunning Kruger effect is characterized by a person’s inability to recognize their own lack of sophistication, skill, or understanding. Fortunately, it is possible to use the following Dunning Kruger effect examples to help you understand this effect better. 1) Ignorance is Bliss The Dunning Kruger effect can lead people into believing that they are…

How to Find Your Life Purpose in 4 Easy Steps

How to Find Your Life Purpose in 4 Easy Steps

Do you feel as though you’re trying to find your life purpose, but aren’t quite sure where to start? Perhaps you’re feeling frustrated because it seems like the things that make sense to you don’t matter when it comes down to it. Well, there is good news: life purposes are never difficult to find. In…

10 Reasons Why You Attract What You Are

10 Reasons Why You Attract What You Are

You have probably heard the saying that “you attract what you are”. Kind of like how if you think a lot about it, then you feel that it is going to happen. This idea is based on the idea that whatever you are interested in or attracted to comes to you. In other words, what…

The art of thinking before you act: 15 tips to respond rather than react

The art of thinking before you act: 15 tips to respond rather than react

There is an art to thinking before you act is a skill that not many currently have. Learning the ability to respond rather than react is a way of elevating your emotional IQ and will earn you the respect of your peers. The benefits of this type of thinking can be seen in many different…

The Best Mindset Coaching Questions (23 Questions to promote success)

The Best Mindset Coaching Questions (23 Questions to promote success)

Mindset coaching is growing in leaps and bounds in the self-help and motivational world. People are realizing that they have the power to transform their lives and live authentically, but this realization only comes from a positive mindset. Being prepared with the best mindset coaching questions is key. As a mindset coach, it is your…

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Terms and Conditions - Privacy Policy

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Critical Thinking vs Analytical Thinking: What’s the Difference?

What is critical thinking, what is analytical thinking, traits of critical thinkers, traits of analytical thinkers, for example, why are critical thinking and analytical skills important, how to develop a critical thinking and analytical mind , critical thinking vs analytical thinking faqs.

Other Related Blogs

  • Curious:  They possess a natural curiosity and an insatiable desire to learn and understand. They constantly ask questions and seek deeper knowledge.
  • Structured Problem-Solving :  Analytical thinkers approach problems systematically. They break down complex issues into smaller, manageable components for thorough analysis.
  • Data-driven:  They rely on data and evidence to support their conclusions. Data analysis is a key aspect of their decision-making process.
  • Critical Evaluation:  They critically assess the quality and reliability of information sources. They are discerning about the credibility of data.
  • Logical Reasoning:  They employ logical reasoning to connect facts and deduce insights. Their arguments are based on sound logic.

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

  • Questioning Attitude:  Critical thinkers question assumptions, statements, and conventional wisdom. They challenge ideas to seek deeper understanding.
  • Open-Minded:  They maintain an open mind, considering multiple perspectives and being receptive to new information.
  • Problem-Solving:  Critical thinkers approach problems by examining all angles, evaluating evidence, and identifying the best possible solutions.
  • Inquisitive:  They have a natural curiosity and an appetite for knowledge. They are motivated to dig deeper into subjects.
  • Emotional Intelligence :  They are attuned to emotions, both their own and those of others. This awareness helps them understand human behavior and reactions.

Critical Thinking vs Analytical Thinking for Managers

  • A retail store manager might use analytical thinking skills to analyze sales data to identify patterns and trends. For example, they might examine sales data to determine which products are selling well and at what times of day or year. They might then use this information to adjust inventory levels, schedule staff, or develop marketing campaigns to capitalize on trends. 
  • A manager might use analytical thinking skills to analyze financial data to identify cost savings or revenue growth opportunities. For example, they might analyze expense data to identify areas where costs are higher than expected and develop strategies to reduce them. They might also analyze sales data to identify opportunities to expand into new markets or increase revenue from existing customers. 
  • A manager might use critical thinking skills to evaluate competing proposals for a new project. For example, they might consider each proposal based on feasibility, cost, the potential impact on the organization, and alignment with its strategic goals. They might then use this evaluation to make an informed decision about which proposal to pursue. 
  • A manager might use critical thinking skills to evaluate the performance of individual employees or teams. For example, they might evaluate employee performance based on factors such as productivity, quality of work, and adherence to company policies and procedures. They might then use this evaluation to decide on promotions, training, development, or disciplinary action. 
  • 8 Manager Mistakes That Will Make The Team Members Quit
  • Performance Coaching: A Roadmap to Personal and Professional Success
  • How To Deal With Toxic People At Work? 7 Proven Tips For Managers
  • Autonomy In The Workplace: 5 Tips to Strike the Balance as a Manager
  • Performance Management and Compensation: 3 Perspectives
  • 9 Steps of Talent Management Process made easy for all Managers
  • Performance Management and Appraisal: 5 Key differences and similarities
  • 8 Effective problem-solving strategies for managers
  • Be a Star Sales Manager: Top 6 Skills needed and ways to enhance them
  • One stop Guide for Collaborative Decision Making at the workplace
  • Effective problem-solving: Critical thinking and analytical skills are essential for identifying, analyzing, and solving complex problems. By breaking down problems into smaller parts and evaluating each part objectively, individuals can develop effective solutions to complex problems .
  • Improved decision-making: Critical thinking and analytical skills help individuals make well-informed decisions by evaluating and synthesizing information from multiple sources. By objectively assessing information, individuals can make decisions based on evidence rather than biases or emotions.
  • Increased creativity: Analytical thinking skills can help individuals identify patterns and connections between seemingly unrelated pieces of information, leading to creative problem-solving and innovative solutions.
  • Better communication: Critical thinking skills help individuals evaluate the quality of arguments and evidence presented by others, leading to more transparent and effective communication .
  • Success in the workplace: Employers value critical thinking and analytical skills because they enable individuals to be more effective problem-solvers and decision-makers, leading to better business outcomes and increased success.

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

  • Ask questions: Ask questions to clarify information, evaluate evidence, and challenge assumptions. This helps you better understand the information and think more critically about it.
  • Seek out diverse perspectives: Engage with people who have different backgrounds and experiences from your own. This helps you to see problems from different angles and gain new insights.
  • Evaluate sources: Practice evaluating the credibility of sources, such as news articles or research studies. This helps you develop a critical eye and avoid being swayed by false information.
  • Practice active listening: When engaging in conversation, try to listen to others and truly understand their perspectives. This helps you to evaluate information objectively and avoid making assumptions.
  • Practice problem-solving: Regularly engage in problem-solving activities like puzzles or brain teasers. This helps you to develop your analytical skills and practice thinking creatively.
  • Practice analyzing data: Analyze data from different sources and identify patterns or trends. This helps you to develop your analytical skills and practice thinking critically about information.
  • Reflect on your thinking: Regularly reflect on your thinking processes and evaluate how you approach problems or make decisions. This helps you identify improvement areas and develop better critical thinking habits.
  • Seek feedback: Ask for feedback from others on your critical thinking and analytical skills. This helps you to identify areas where you can improve and develop new strategies for thinking more critically.
  • Practice decision-making: Practice decision making based on evidence and logical reasoning rather than emotions or biases. This helps you to develop more effective decision-making skills.
  • Engage in a debate: Participate in debates or discussions where you are challenged to defend your position and evaluate opposing arguments. This helps you to practice critical thinking and develop more effective communication skills.

Test your critical thinking skills for free!

Start the free critical thinking skills assessment for managers .

Is analyzing a critical thinking skill?

Can you be both an analytical and critical thinker, how can i be critical and analytical .

Critical Thinking Barriers

6 Steps to Beat Common Critical Thinking Barriers at Work

How to develop the 8 conceptual skills every manager needs, 7 ways to develop critical thinking skills as a manager, 5 steps to excellent strategic thinking skills for managers.

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

populix logo

  • Research Service
  • Consumer Trend Report
  • Poplite by Populix
  • Partnership @Poplite
  • Blog & Articles
  • Join Telegram Channel
  • Join Telegram Group

ID

  • Blog & Articles

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

Critical thinking adalah salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar dapat membuat keputusan dengan lebih baik.

Seseorang yang menguasai soft skill ini biasanya mampu mengambil tindakan, menerima informasi, dan memecahkan masalah secara cermat dalam segala situasi.

Namun, perlu diketahui jika setiap orang memiliki kemampuan berpikir yang beragam. Hal ini dikenal dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang.

Nah, jika Anda ingin mengembangkan kemampuan berpikir kritis , yuk pahami pengertian critical thinking hingga langkah-langkahnya di artikel berikut. Check it out!

Apa Itu Critical Thinking ?

Dalam Bahasa Indonesia, arti critical thinking adalah berpikir kritis atau dimaknai sebagai pola pikir seseorang agar tidak menerima informasi secara mentah-mentah.

Critical thinking adalah sebuah kemampuan seseorang untuk berpikir secara rasional terhadap sesuatu yang harus dipercaya atau sebelum melakukan suatu tindakan.

Jika dijabarkan lebih luas, critical thinking artinya sebuah kemampuan untuk berfikir secara mendalam, menghubungkan ide dengan pemikiran logika sehingga memperoleh keputusan yang terbaik. 

Seseorang yang memiliki pola pikir kritis tidak hanya berfokus pada gagasan yang dipikirkan saja, namun juga akan mempertimbangkan berbagai kemungkinan sehingga menimbulkan solusi baru. 

Secara tidak langsung, critical thinking akan membuat Anda untuk melakukan identifikasi, membuat argumentasi, dan menyelesaikan masalah dengan baik.

Manfaat Critical Thinking

Critical thinking adalah kemampuan yang bisa membantu untuk meningkatkan proses kerja dan juga menumbuhkan intuisi sosial.

Selain itu, terdapat beberapa manfaat critical thinking lainnya yang bisa Anda peroleh saat menerapkannya di lingkungan pekerjaan, di antaranya:

1. Mempercepat Proses Penyesuaian Diri 

Seseorang yang menguasai kemampuan critical thinking akan lebih mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru. 

Seorang karyawan yang mampu berpikir kritis akan lebih mudah melakukan analisis informasi, mengintegrasikan pengetahuan, hingga memecahkan masalah. 

Baca juga: Memahami Growth Mindset: Pengertian, Manfaat & Penerapannya  

2. Kemampuan yang Selalu Dibutuhkan

Critical thinking adalah kemampuan yang sangat penting dan selalu dibutuhkan, terlepas dari apapun profesi Anda. 

Kemampuan ini tidak terbatas pada bidang subjek tertentu dan merupakan aset menjanjikan untuk mengembangkan karir yang lebih baik. 

3. Tidak Mudah Ditipu

Critical thinking adalah kemampuan yang membuat Anda dapat berpikir secara logis, rasional, dan beralasan. 

Setiap fakta yang diambil adalah berdasarkan analisis mendalam terhadap fenomena di masyarakat. 

Hal ini yang membuat seseorang dengan pemikiran kritis tidak mudah tertipu oleh berbagai modus orang lain.

Dengan kemampuan berpikir kritis, Anda akan lebih selektif dalam mengolah sebuah informasi dan tidak akan mudah mempercayai sesuatu sebelum melakukan analisis secara logis. 

4. Meningkatkan Kerjasama Tim

Seseorang yang memiliki pikiran terbuka, tidak kaku, dan bisa menerima pendapat orang lain akan lebih dihargai oleh rekan kerjanya. 

Anda akan dianggap sebagai rekan kerja yang baik apabila dapat menerima pendapat orang lain dengan pikiran terbuka. 

Nah, jika hubungan antara pegawai terjalin dengan baik, maka secara otomatis lingkungan pekerjaan akan lebih produktif dan dapat meningkatkan kerjasama tim secara kondusif. 

5. Meningkatkan Kreativitas

Untuk menghasilkan solusi kreatif dalam sebuah permasalahan yang terjadi di lingkungan pekerjaan, tidak hanya dibutuhkan ide baru.

Namun, pegawai juga dituntut untuk memperhatikan detail lainnya seperti relevansi dan manfaat ide tersebut terhadap tugas yang sedang dijalankan.

Dalam hal ini, kemampuan berpikir kritis akan sangat berperan untuk melakukan evaluasi terhadap ide baru, memilih yang paling tepat, serta melakukan modifikasi jika diperlukan.

Baca juga: Pengertian Creative Thinking dan Tips Melatih Kemampuannya

Contoh Critical Thinking

Untuk memahami pentingnya critical thinking , Anda perlu mengetahui apa saja penerapannya yang ada di sekitar. 

Berikut beberapa contoh critical thinking dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Kemampuan Analisis yang Tinggi

Contoh critical thinking yang pertama adalah memiliki kemampuan analisis tinggi.

Seseorang dengan pemikiran kritis dapat menemukan ide baru dan melakukan evaluasi mendalam terhadap suatu masalah.

Hal ini tentu sangat diperlukan saat berada dalam kondisi yang mengharuskan untuk membuat keputusan dengan cepat. 

2. Responsif

Critical thinking adalah pola pikir yang membuat seseorang mampu menanggapi sesuatu secara cepat atau responsif.

Kemampuan ini sangat dibutuhkan pada masa seperti saat ini, setiap pekerja akan dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungannya secara cepat. 

3. Meninjau Masalah

Poin terakhir dari contoh critical thinking adalah melakukan observasi atau mengamati suatu permasalahan. 

Kemampuan berpikir kritis yang tinggi akan membuat seseorang menjadi rasional dan logis, sehingga selalu memiliki alasan atas segala tindakan serta keputusannya. 

Baca juga: Mengenal Metode Problem Solving, Cara Meningkatkan & Contoh  

Cara Membentuk Critical Thinking

Critical thinking adalah kemampuan yang harus dikembangkan dan diterapkan secara intensif dalam kehidupan sehari-hari. 

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membentuk critical thinking, di antaranya:

1. Mengenali Masalah 

Tahap pertama dari membentuk critical thinking adalah mengidentifikasi masalah yang ada di sekitar Anda. 

Biasanya, masalah muncul disebabkan oleh beberapa faktor, seperti psikologis, lingkungan sekitar, maupun orang-orang yang ada di antara Anda.

Untuk dapat mengidentifikasi sebuah masalah, Anda perlu memahami apa penyebab kemunculannya dan dampak yang akan ditimbulkan.

Anda juga harus bisa memposisikan diri sebagai apa dalam permasalahan tersebut.

2. Menentukan Skala Prioritas

Setiap orang tentu memiliki masalah dalam hidupnya, jika Anda ingin membentuk critical thinking, maka perlu untuk menentukan skala prioritas dari permasalahan yang ada. 

Tentukan mana masalah paling mendesak dan perlu segera diselesaikan, serta yang masih bisa ditangguhkan. 

Misalnya, beberapa masalah yang mungkin Anda hadapi adalah membeli rumah untuk orang tua, merencanakan dana pensiun, menabung untuk pendidikan anak, dan lain sebagainya.

Dengan menentukan skala prioritas secara jelas, Anda bisa menentukan mana target yang perlu dicapai terlebih dahulu.

3. Mengumpulkan Informasi

Setelah mampu menentukan skala prioritas, langkah selanjutnya untuk melakukan critical thinking adalah mengumpulkan informasi dan melakukan analisis. 

Jangan membatasi pengetahuan Anda dan cari informasi sebanyak-banyaknya di bidang yang sedang diprioritaskan. 

Anda bisa menggali informasi dari beberapa sumber, seperti jurnal, literatur, buku, studi lapangan, pengalaman orang lain, dan sebagainya. 

Semakin banyak informasi yang diperoleh, maka akan banyak pengetahuan untuk mengembangkan pemikiran Anda.

4. Mendengarkan Persepsi Orang Lain

Pada suatu kondisi, seringkali terdapat berbagai pendapat yang muncul dari orang di sekitar Anda. 

Dalam menghadapi hal tersebut, sebaiknya Anda tidak langsung percaya dan menerima informasi itu tanpa melakukan analisis terlebih dahulu.

Anda perlu meninjau informasi tersebut dan membandingkan dengan berbagai sumber agar tidak salah dalam menerima persepsi orang lain.

Baca juga: Manajemen Waktu: Pengertian, Manfaat, Tips Agar Efektif  

5. Melakukan Analisis Data

Biasakan untuk melakukan analisis data yang Anda peroleh dan pastikan informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan. 

Bandingkan data yang Anda peroleh dengan berbagai sumber yang sudah ada agar semakin akurat dan valid. 

6. Mengambil Keputusan

Langkah terakhir yang perlu dilakukan untuk membentuk critical thinking adalah mengambil keputusan. 

Keputusan yang baik harus ditentukan berdasarkan lima tahapan di atas dan perlu diingat bahwa dengan memiliki critical thinking, Anda dapat membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah mereka. 

Namun, jangan lupa untuk selalu mengingat di mana posisi Anda agar tidak terkesan terlalu ikut campur.

Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking

Meskipun sering dianggap sama, analytical thinking dan critical thinking adalah dua hal yang berbeda.

Berikut ini perbedaan antara critical thinking dan analytical thinking.

Analytical thinking sangat bermanfaat untuk menemukan solusi masalah yang kompleks dan menganalisis situasi.

Seseorang dapat menggunakan kemampuan ini dalam melakukan brainstorming ide-ide baru.

Sedangkan critical thinking cenderung lebih efektif dan bermanfaat untuk membantu seseorang mempertahankan argumen yang mendukung sudut pandang tertentu.

2. Penggunaan Fakta

Analytical thinking dan critical thinking adalah gaya berfikir yang mengutamakan kebenaran fakta untuk membantu mengevaluasi informasi.

Namun, cara penggunaan fakta tersebut berbeda. Analytical thinking cenderung menggunakan informasi untuk mendukung bukti.

Sedangkan critical thinking mengandalkan fakta untuk membantu mereka menyusun opini dan menentukan apakah ide tersebut masuk akal.

3. Proses Berpikir

Perbedaan terakhir antara analytical thinking dan critical thinking adalah berdasarkan arah yang digunakan individu untuk berpikir tentang sebuah informasi.

Analytical thinking lebih terfokus pada permasalahan, sedangkan critical thinking akan menganalisis mendalam untuk menemukan hubungannya secara mendetail.

Seseorang yang menerapkan analytical thinking cenderung berpindah dari satu pemikiran ke permasalahan lainnya secara lurus. 

Sedangkan critical thinking akan menganalisis secara terus-menerus hingga menemukan kesimpulan yang paling tepat.

Itu dia penjelasan tentang arti critical thinking, manfaat, contoh, cara membentuk, dan perbedaannya dengan analytical thinking.

Critical thinking adalah kemampuan yang sangat diperlukan oleh semua orang, baik dalam lingkup pekerjaan maupun di kehidupan pribadi.

Menerapkan critical thinking akan membuat Anda bisa membuat keputusan dengan lebih cermat dan menghindari risiko buruk yang dapat terjadi. 

Semoga informasinya bermanfaat! Temukan artikel lainnya seputar pengembangan bisnis dan strategi pemasaran hanya di Populix .

Baca juga: Etos Kerja: Pengertian, Manfaat hingga Cara Menumbuhkannya

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Subscribe to our newsletter to get the latest updates & amazing offers deliverd directly to your email

New Logo MyRobin

  • Beranda   ›   Untuk Pekerja

Analytical Thinking: Definisi, Contoh dan 6 Cara Mengasahnya

  • Habib Hidayat
  • Agustus 28, 2022

Analytical Thinking

Analytical thinking merupakan keterampilan berpikir yang kerap bersanding dengan critical thinking di dalam persyaratan lowongan kerja. Namun, apa pentingnya menguasai skill ini? 

Perusahaan membutuhkan karyawan dengan kemampuan analitis yang baik untuk mengumpulkan data dan informasi, sebagai dasar pengambilan keputusan atau strategi. 

Selain memberikan manfaat di dunia kerja, analitis skill juga bisa jadi nilai tambah di dalam CV lho. Baca artikel di bawah ini untuk tahu cara meningkatkannya. 

Definisi analytical thinking

Analytical thinking adalah keterampilan berpikir yang mengacu pada kemampuan meneliti, mengumpulkan, dan evaluasi data untuk mendapatkan ide dalam menyelesaikan suatu persoalan.  

Berpikir analitis juga bisa disebut sebagai metode menganalisis masalah dengan tujuan menemukan solusi melalui pemecahan informasi yang kompleks. 

Pengertian analytical thinking di dalam pdf University State of California menjelaskan bahwa keterampilan berpikir analitis yakni harus bisa mengidentifikasi masalah, mengekstrak inti dari data, dan mengembangkan solusi yang bisa diterapkan untuk masalah yang diidentifikasi, lalu menguji dan memverifikasi penyebab masalah.

Karyawan yang memiliki keterampilan ini lebih mudah beradaptasi dan merespon hambatan yang baru dengan cepat serta merupakan aset bagi perusahaan. 

Menurut Matter , seseorang dengan pemikiran analitis mampu mendeteksi pola diantara sekumpulan data yang mengarah pada ide kreatif. 

Banyak pendiri dan pemimpin perusahaan hingga investor andal yang menguasai keterampilan berpikir analitis. Oleh sebab itu, Anda pun tak boleh mengabaikannya. 

Pentingnya analytical thinking skills

Menguasai analytical thinking skill memberikan banyak manfaat bagi perkembangan karier dan juga hubungan sosial ketika menghadapi tantangan maupun masalah.

Orang dengan analytical thinking skill mengamati situasi, menganalisis, menafsirkan informasi kemudian mengolah dan mengembangkannya menjadi solusi. 

Hasilnya adalah permasalah dan tantangan lebih cepat diatasi lewat perencanaan strategis yang telah dianalisis 

1. Menyelesaikan masalah dengan cepat

Teori analytical thinking telah banyak dijelaskan dalam jurnal-jurnal begitu pula manfaatnya. Salah satunya yaitu membantu seseorang menyelesaikan masalah dengan cepat. 

Proses berpikir analitis yaitu mengamati, analisis, lalu kembangkan solusi. Melalui pengamatan di awal, seseorang lebih mudah menetapkan fokus masalah utama. 

Anda tidak mudah terdistraksi pada masalah lain yang mungkin terjadi di waktu bersamaan. Kemampuan analitis membantu Anda menyelesaikan kendala lebih efisien. Baca juga artikel yang membahas tentang Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving .

2. Meningkatkan percaya diri

Seringkali HR menanyakan pertanyaan rumit di sesi interview . Selain berpikir kritis, Anda juga perlu menguasai analitycal thinking untuk memberikan jawaban yang tepat.

Dengan kemampuan ini, Anda bisa saja dipertimbangkan untuk menempati posisi yang dilamar. Pasalnya, banyak perekrut yang menilai individu dengan analitycal thinking mampu menangani masalah terkait pekerjaannya dan memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. 

3. Meningkatkan kredibilitas

Ketika Anda dihadapkan dengan masalah terkait proyek baru, Anda tidak bisa asal menyimpulkan dan percaya begitu saja pada data yang ada.

Perlu proses lebih dalam menggali apa yang sebenarnya terjadi, menganalisis penyebab, dan bagaimana solusi terbaiknya.

Perencanaan maupun pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan data analitis cenderung memberikan hasil yang baik. Sehingga berpengaruh juga pada kredibilitas Anda. 

Keuntungan lain yaitu:

  • mampu mengatasi tugas kompleks, 
  • mengelola informasi yang rumit,
  • mengidentifikasi data untuk menemukan solusi kreatif,
  • memikirkan solusi alternatif, dan
  • mempertimbangkan pro dan kontra solusi alternatif tersebut. 

Contoh analytical thinking

Bagi Anda yang belum memahami kemampuan berpikir analitis, nggak perlu khawatir. Di bawah ini terangkum contoh dan penjelasannya. 

Analytical thinking contohnya adalah komunikasi, kreativitas, sesi brainstorming , analisis data, pemecahan masalah hingga memprediksi masa depan bisnis.

1. Brainstorming

Pemikiran analitis biasanya dikembangkan melalui sesi brainstorming . Untuk mendapatkan ide-ide, Anda perlu memecah informasi yang didapat. Menganalisis kemungkinan dan memprediksi hasilnya.

2. Penelitian

Salah satu contoh analytical thinking yaitu research . Dalam proses penelitian dibutuhkan kesabaran tinggi untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya sebelum membuat kesimpulan. 

Kenali masalah lebih dulu dan data yang telah Anda kumpulkan selanjutnya akan dianalisis. Biasanya proses ini menguras waktu dan tenaga. 

Informasi penting sangat berharga untuk memecahkan suatu masalah. Oleh karena itu, prosedur ini melibatkan pengamatan, riset, peninjauan panjang. 

3. Komunikasi

Seorang komunikator memiliki keterampilan analitis yang baik. Ini akan memudahkan ketika berkomunikasi dengan lawan bicara. 

Informasi yang didapat tidak langsung diterima begitu saja, melainkan perlu melalui beberapa proses pengamatan dan evaluasi. 

Sebelum menyampaikan solusi atas masalah yang lawan bicara utarakan, Anda telah mengidentifikasi poinnya. Keterampilan komunikasi analitis termasuk:

  • kerja tim ( teamwork ),
  • komunikasi lisan dan tertulis,
  • Kemampuan mendengar aktif , 
  • melakukan presentasi, dan 
  • kepekaan pada masalah. 

4. Data analysis dan problem solving

Perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan pemasaran seringkali menerima data acak yang harus dianalisis, agar informasi tersebut bisa digunakan untuk perencanaan atau pengambilan keputusan. 

Dengan mengidentifikasi dan memahami data random tersebut, Anda dapat melihat pola suatu tindakan. 

Kemampuan berpikir analitis turut berguna dalam menyortir dan mengelola data yang ada yang memerlukan kemampuan problem solving. 

5. Forecasting (memprediksi masa depan)

Tahukah Anda kalau kegiatan forecasting atau memprediksi masa depan di dunia perusahaan termasuk contoh kemampuan analitis. 

Tanpa adanya pengamatan, analisis, evaluasi, dan peninjauan data lebih lanjut, kecil kemungkinan Anda menemukan solusi terbaik untuk mempersiapkan masa depan. 

Terlebih di dunia yang serba cepat dan digital, informasi dan data bisa saja bertebaran. Namun, jika hanya Anda kumpulkan tetapi tidak dianalisis informasi tersebut akan sia-sia. 

6. Kreativitas

Perencanaan kreatif termasuk analytical thinking . Biasanya dalam menciptakan ide-ide brilian, Anda perlu mengamati apa yang terjadi dan berpikir out of the box untuk menemukan solusi. 

Cara mengasah analytical thinking 

Analytical thinking skills merupakan keterampilan yang perlu dikembangkan seiring waktu. Walaupun seseorang memiliki bakat berpikir analitis, tetapi kemampuan ini bisa saja hilang. 

Sementara bagi Anda yang tidak merasa punya keterampilan analitis, berikut terangkum deretan cara yang bisa Anda coba. 

1. Tingkatkan kepekaan pada lingkungan sekitar

Dalam proses berpikir analitis Anda perlu mengidentifikasi masalah. Ini hanya bisa dilakukan jika Anda peka terhadap sekitar. 

Langkah pertama meningkatkan analytical thinking yaitu lebih peka dengan lingkungan sekitar dan coba analisis apa saja yang terjadi. 

Menjadi orang yang detail dan jeli merupakan cara tepat meningkatkan keterampilan analitis. 

2. Mengajarkan orang lain

Analytical thinking merupakan proses di mana Anda mengetahui hubungan sebab akibat dari suatu masalah, lalu menganalisis informasi yang dibutuhkan untuk menemukan solusi atau ide. 

Cara meningkatkan pikiran analitis yaitu coba mengajarkan orang lain. Ini akan membantu Anda menilai seberapa analisisnya Anda. 

Selain itu, kegiatan ini membantu Anda memproses dan menganalisis informasi dengan cukup memadai untuk mengomunikasikannya dengan cara yang bisa siswa pahami.

3. Memanfaatkan permainan analitis

Analytical thinking penting untuk membantu Anda, menghadapi tantangan di dunia kerja maupun personal. Oleh sebab itu, keahlian ini nggak boleh Anda abaikan. 

Cara paling mudah mengembangkan analytical thinking yaitu melalui permainan seperti teka-teki silang dan sudoku yang mendorong Anda berpikir logis dan analitis. 

4. Cobalah belajar hal baru

Analytical thinking digunakan setiap Anda menemukan masalah atau tantangan dalam hubungan kerja maupun pribadi. 

Pengembangan kemampuan ini salah satunya dengan mencoba belajar hal baru. Semakin banyak informasi yang Anda dapatkan maka upaya pemecahan masalah bisa segera teratasi. 

5. Mengikuti kelas dan pelatihan

Seseorang yang ingin memiliki kemampuan analytical thinking bisa mengikuti kelas dan gabung pelatihan diajarkan langsung oleh mentor. 

Selain lewat pelatihan, Anda pun dapat bergabung debat yang mendorong diskusi, pemecahan masalah, dan penyaluran ide. 

Di samping cara di atas, ada alternatif lainnya yang bisa Anda pertimbangkan yaitu:

  • sering bertanya dan membuat jurnal,
  • mengambil peran pemimpin di grup diskusi, dan
  • perbanyak baca buku.

Analytical thinking vs critical thinking 

Critical thinking vs analytical thinking apa bedanya dan pentingnya di dunia kerja? Mari bahas tuntas pembahasan lengkapnya di bawah ini. 

1. Penggunaan fakta

Perbedaan analytical thinking dan critical thinking yang utama adalah penggunaan fakta atau informasi yang sudah dikumpulkan. 

Analytical thinking menggunakan fakta sebagai bukti untuk menguatkan pengambilan keputusan, sedangkan critical thinking untuk membentuk opini atau kesimpulan. 

Pemikiran analitis membantu Anda menemukan solusi untuk masalah yang kompleks dan menganalisis situasi. Sementara pemikiran kritis memudahkan dalam mengembangkan persepsi dan keyakinan tentang sebuah ide. 

Proses pengembangan analytical thinking bisa memakan waktu lama. Jadi, Anda harus tetap konsisten menerapkan cara-cara di atas untuk mendapatkan hasil. 

Nah, setelah menguasai pemikiran analitis jangan lupa memasukkan keahlian tersebut ke dalam CV, agar menarik perhatian HRD. Baca artikel menarik lainnya di Blog MyRobin . 

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Yuk, Ketahui Job Deskripsi Operator Produksi Sebelum Kirim Lamaran!

Operator produksi merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai prospek karir

Kepemimpinan Otoriter: Kapan Waktu yang Tepat untuk Menerapkannya?

Model kepemimpinan otoriter, atau dikenal juga sebagai model kepemimpinan otoritarian,

Cara Menulis Deskripsi Diri di CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Deskripsi diri di CV merupakan bagian yang biasa diisi dengan

Evaluasi Kinerja Karyawan: Manfaat, dan Persiapannya

adalah proses yang digunakan oleh perusahaan untuk memberikan umpan balik kepada karyawan tentang kinerja pekerjaan mereka dan secara formal mendokumentasikan kinerja itu.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Cepat kerja, banyak untungnya pula!

Analytical Thinking: Pengertian, dan Tips Mengasah Skillnya

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Binar Academy - Setiap perusahaan memerlukan karyawan dengan kemampuan yang baik dalam bekerja. Salah satu yang harus dimiliki karyawan adalah kemampuan dalam menganalisis dan berpikir untuk dapat menentukan strategi dengan baik hingga mengambil keputusan yang tepat.

Kemampuan berpikir dan menganalisa ini biasa disebut dengan analytical thinking . Untuk menjadi karyawan yang mampu menganalisa dengan baik, cobalah pahami dulu tentang analytical thinking di bawah ini.

Definisi Analytical Thinking

pengertian analytical thinking

Analytical thinking merupakan keahlian dalam berpikir untuk memecahkan sebuah masalah dengan menganalisis data hingga melakukan evaluasi dari strategi yang telah dilakukan. Analytical thinking juga mengarah kepada aktivitas pengerucutan masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana supaya mudah dipahami.

Karyawan dengan kemampuan analytical thinking dapat mengenali dan memahami permasalahan, dari mulai mencari tahu penyebab timbulnya masalah hingga penemuan solusi untuk memecahkan masalah.

Analytical thinking akan membuat karyawan memiliki pemikiran yang kritis dan logis, mampu menemukan solusi, dan juga bisa menjadi seorang komunikator yang baik. Dengan begitu, kemampuan ini akan membuat seorang karyawan menjadi orang yang dibutuhkan dalam perusahaan.

Perbedaan Analytical Thinking dan Critical Thinking

perbedaan analytical thinking dan critical thinking

Selain kemampuan analytical thinking , seorang karyawan juga biasanya memiliki critical thinking . Sekilas keduanya terlihat tidak ada bedanya, namun ternyata analytical thinking dan critical thinking tidaklah sama. Berikut ini perbedaan dari analytical thinking dengan critical thinking .

Analytical thinking mempunyai tujuan yang cukup berbeda dengan critical thinking . Pada analytical thinking karyawan akan melakukan analisis terhadap situasi dan kondisi yang ada pada saat ini, dan berusaha untuk mendapatkan solusi yang tepat. Sedangkan critical thinking mempunyai tujuan untuk membuat ide-ide yang menarik dalam perusahaan.

‍ 2. Memanfaatkan fakta

Perbedaan lainnya terdapat pada pemanfaatan fakta dari keduanya. Analytical thinking memanfaatkan fakta yang ada dan informasi yang dimiliki untuk dijadikan sebagai bukti yang digunakan untuk menentukan keputusan. Sedangkan critical thinking memanfaatkan fakta yang ada untuk mengeluarkan pendapat dan menghasilkan kesimpulan.

Baca Juga: Six Thinking Hat: Pengertian dan Cara Menggunakan Teknik 6 Topi

Pentingnya skill analytical thinking.

pentingnya skill analytical thinking

1. Menaikkan tingkat kepercayaan diri

Seorang yang mempunyai kemampuan analytical thinking akan lebih percaya diri ketika melakukan wawancara untuk bekerja ataupun setelah menjadi karyawan. Biasanya perekrut akan memberikan nilai lebih bagi pelamar yang memiliki kemampuan analytical thinking , karena akan memberikan dampak yang baik bagi perusahaan. Begitu juga karyawan dengan analytical thinking mampu memberikan pengaruh besar bagi kemajuan perusahaan.

‍ 2. Meningkatkan kualitas

Analytical thinking akan meningkatkan kualitas seorang karyawan di mata perusahaan, karena dapat membantu dalam mengatasi permasalahan yang sedang mengganggu kestabilan perusahaan.

‍ 3. Menemukan solusi dengan cepat

Analytical thinking membuat seseorang dapat fokus dalam berpikir dan menganalisis sebuah masalah dalam waktu yang singkat, sehingga solusi dapat ditemukan, dan masalah bisa diselesaikan dengan cepat.

Contoh Analytical Thinking

contoh analytical thinking

‍ 1. Memecahkan masalah dan menemukan ide baru

Untuk bisa berpikir dan menganalisa sebuah hal dengan baik, biasanya akan terlihat dari pola berpikir untuk memecahlan masalah dan menemukan berbagai ide baru untuk menghasilkan sebuah solusi.

‍ 2. Menganalisis data

Analytical thinking bisa berguna dalam melakukan analisis sebuah data, dan menjadikan data tersebut sebagai dasar penyusunan rencana dan mengambil sebuah keputusan. Dengan analytical thinking , seseorang mampu memahami data dengan baik.

‍ 3. Memperkirakan masa yang akan datang

Memperkirakan masa yang akan datang tentu diperlukan bagi setiap perusahaan untuk membuat strategi yang berbeda dalam menghadapi perubahan. Dengan analytical thinking , perusahaan dapat melakukan analisis dengan mengamati dan memanfaatkan informasi yang ada.

‍ 4. Kemampuan dalam meneliti

Contoh lainnya dari analytical thinking adalah kemampuan dalam mencari berbagai informasi dan meneliti informasi tersebut untuk menemukan solusi dari permasalahan yang muncul dalam perusahaan. 

‍ 5. Kreatif

Penyusunan rencana juga merupakan bagian dari analytical thinking , sebab dalam merencanakan baik gagasan, strategi, maupun solusi sebuah masalah dibutuhkan kreativitas yang tinggi.

‍ 6. Kemampuan berkomunikasi yang baik

Analytical thinking juga berarti seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dengan anggota tim maupun seluruh pihak yang ada di dalam perusahaan. Seorang analytical thinking tidak hanya mampu dalam menemukan solusi yang tepat, namun bisa juga menyampaikan solusi yang telah diputuskan kepada seluruh anggota tim yang ada. 

Komunikasi juga harus bisa dilakukan baik secara lisan maupun tulisan, menjadi pendengar yang baik, dan bisa membangun kerjasama tim.

Tips Mengasah Analytical Thinking

tips mengasah analytical thinking

‍ 1. Mempelajari banyak hal

Mempelajari banyak hal bisa menjadi salah satu cara untuk membantu mengasah skill analytical thinking . Hal ini dikarenakan, dengan mempelajari banyak hal dapat memperluas pengetahuan dan meningkatkan cara berpikir seseorang.

‍ 2. Membagi pengetahuan

Cobalah untuk membagikan pengetahuan tentang analytical thinking yang dimiliki kepada orang lain. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk dapat menilai dan mengetahui seberapa bagusnya kemampuan analytical thinking yang dimiliki.

‍ 3. Ikut dalam pelatihan

Untuk mengasah ataupun memacu kemampuan analytical thinking di dalam diri, ikut dalam sebuah pelatihan yang fokus dalam mengembangkan analytical thinking bisa menjadi pilihannya. Dalam pelatihan biasanya akan diajarkan teori serta praktek, supaya bisa memahami sekaligus menerapkan analytical thinking dalam kehidupan, khususnya dunia pekerjaan.

‍ 4. Menggunakan permainan yang mengasah pikiran

Untuk mengasah skill analytical thinking juga bisa dilakukan dengan rutin bermain sebuah permainan yang mampu mengasah pikiran seperti teka-teki silang, yang dapat membiasakan diri untuk berpikir dengan logika.

‍ 5. Meningkatkan rasa peka terhadap lingkungan sekitar

Tingkatkan juga rasa peka dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Amati, analisis, dan pahami tentang hal apa saja yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar.

Penjelasan di atas memperlihatkan seberapa pentingnya kemampuan analytical thinking untuk dimiliki oleh setiap karyawan agar dapat solutif ketika ada masalah. Semoga informasi ini bisa membantu.

Baca Juga: 5 Cara Mengembangkan Critical Thinking dan Manfaatnya

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Kamu Punya Potensi Tersembunyi!

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Bingung Mau Pilih Bootcamp yang Cocok Untukmu?

Artikel rekomendasi.

Cara Menerapkan Conscious Leadership dalam Pekerjaan

Cara Menerapkan Conscious Leadership dalam Pekerjaan

Conscious leadership saat ini menjadi sebuah karakter yang wajib dimiliki oleh para pemimpin, yang ingin perusahaannya terus berkelanjutan di masa transformasi digital, simak cara dan best practice nya di sini

Citibank & Kitabisa Berikan Beasiswa Bagi Student BINAR yang Kurang Beruntung

Citibank & Kitabisa Berikan Beasiswa Bagi Student BINAR yang Kurang Beruntung

Pada tahun 2018 Citibank melalui Kitabisa memberikan beasiswa bagi 50 perempuan muda di Indonesia yang ingin belajar skill digital namun terhalang biaya, simak solusi dan dampak yang diberikan BINAR

Adidas Dukung Women In Tech Bersama BINAR for Business

Adidas Dukung Women In Tech Bersama BINAR for Business

Adidas bersama Andien Aisyah mendonasikan Rp 150 juta untuk mendukung programmer wanita dengan meningkatkan skill programmingnya lewat BINAR Bootcamp

Gabung Newsletter Binar Academy

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

BINAR Office

021 397 11642, program binar, course binar, tentang binar, binar for business.

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Cara Membentuk, dan Contohnya

Accidentally learning SEO, and want to learn more about Google algorithm, optimization and still trying to see another magic from content.

H1_critical_thinking_adalah.jpg

Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah critical thinking . Sebuah pola pikir yang banyak direkomendasikan untuk diasah ketika kamu akan bekerja atau menempuh pendidikan. Namun, tahukah kamu apa arti critical thinking sebenarnya? Apakah hanya sekedar berpikir kritis saja dan apakah bedanya dengan analytical thinking ? 

Nah , agar kamu lebih jelas dalam kedua pola pikir tersebut, pastikan kamu membaca artikel ini hingga selesai, ya. Akan dijelaskan mengenai pengertian hingga apa saja contoh critical thinking yang bisa kamu kenali. Selamat membaca!

Apa itu critical thinking ?

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Arti critical thinking adalah berpikir kritis di bahasa Indonesia. Secara mendetail, critical thinking artinya sebuah kemampuan berpikir secara rasional, menghubungkan antara ide dengan pemikiran logis sehingga menghasilkan keputusan terbaik. Pola pikir ini tidak hanya berfokus pada satu pemikiran saja.

Seseorang yang memiliki pola pikir satu ini akan mempertanyakan berbagai macam kemungkinan yang terjadi sehingga menimbulkan solusi-solusi baru. Secara tidak langsung, critical thinking memungkinkan kamu melakukan identifikasi, berargumen, dan menyelesaikan masalah sekaligus.

Baca juga: Mengenal Design Thinking: 4 Elemen dan Cara Mengaplikasikan

Bedanya critical thinking dengan analytical thinking

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Selain berpikir kritis, ada juga istilah analytical thinking . Meski kebanyakan orang menganggap keduanya merupakan hal yang sama, namun ternyata kedua pola pikir ini memiliki sisi yang berbeda. Perbedaan critical thinking dan analytical thinking yang paling dasar adalah tujuan dari masing-masing pola pikir.

Critical thinking adalah pola pikir yang digunakan untuk meyakinkan apakah sebuah keputusan telah sesuai dan rasional. Pola pikir ini akan membuka kemungkinan-kemungkinan lain sehingga akan lebih selektif dalam mencermati sebuah keputusan. Sedangkan analytical thinking adalah pola pikir yang menganalisis sebuah fakta hingga mendetail. Pemikiran ini akan meneliti lebih jauh mengenai satu keputusan saja, misalnya dengan mempertimbangkan baik dan buruknya sebuah keputusan tanpa mengeksplor keputusan lain.

Baca juga:  6 Contoh analytical skills dan cara meningkatkannya

Manfaat critical thinking

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Critical thinking memiliki beberapa manfaat bagi individu yang memilikinya maupun perusahaan yang memiliki karyawan dengan kompetensi ini. Simak selengkapnya berikut ini.

  • Menggali berbagai kemungkinan untuk mendapatkan hal terbaik
  • Meningkatkan kreativitas tiap individu
  • Keputusan yang ditentukan punya alasan yang sagat kuat
  • Keputusan yang tepat akan membawa perkembangan yang baik bagi perusahaan
  • Menekan kemungkinan buruk yang terjadi karena sudah dipertimbangkan secara matang
  • Dapat menyelesaikan masalah yang kompleks dengan keputusan yang singkat

Baca juga: Computational Thinking: Pengertian, 4 Landasan, Manfaat, dan Contohnya

Cara membentuk critical thinking

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

Melihat bagaimana pola pikir ini bisa membawa manfaat bagi tiap individu maupun lingkup secara besar, tidak ada salahnya kamu mencoba membentuk critical thinking mulai sekarang. Bagaimana caranya? Cek beberapa tahap berikut ini, yuk !

1. Analisis 5W + 1H

Ketika kamu mendapatkan sebuah kasus atau fakta, coba telaah pernyataan tersebut dengan 5W + 1H, yang terdiri dari what , why , when , who , where , dan how . Misalkan ada sebuah perusahaan yang akan melakukan ekspansi ke sebuah daerah, dan ditentukanlah daerah A. Nah , kamu bisa jabarkan topik tersebut menjadi seperti ini: 

  • Who (Siapa). Siapa yang memberikan ide tersebut? Siapa yang akan bertanggung jawab terhadap project ini?
  • When (Kapan). Kapan ekspansi akan dilakukan? Apakah momennya tepat atau tidak?
  • Where (Dimana). Dimana letak kantor cabang akan dibangun? Apakah sudah strategis? 
  • Why (Mengapa). Mengapa tempat dan momen tersebut harus dipilih untuk ekspansi? 
  • What (Apa). Apa tantangan yang akan dihadapi? Misal lokasi tersebut rawan banjir, dan lain-lain. Apakah bisa digunakan untuk berkembang dalam jangka panjang?
  • How (Bagaimana). Bagaimana cara mengatasi tantangan yang ada di tempat tersebut? Bagaimana cara mengembangkan kantor cabang dalam jangka pendek?

2. Buka kesempatan untuk menerima pemikiran lain

Terkadang setiap orang punya ide atau pendapat yang berbeda dengan keputusan yang ada. Coba beri ruang untuk menyampaikan ide dan pendapat dari orang lain. Agar lebih efisien, tentukan batas waktu kapan keputusan harus segera didapatkan sehingga orang-orang yang berada di tim kamu akan lebih kritis untuk segera mengumpulkan idenya.

3. Coba identifikasi argumen yang berbeda denganmu

Dari ide yang telah terkumpul, tidak semua bisa digunakan. Pilih beberapa ide yang berbeda serta paling memungkinkan untuk dipertimbangkan. Kemudian identifikasi menggunakan cara yang sama atau mintalah timmu untuk menjelaskan mengapa mengutarakan ide tersebut.

4. Kenali kelebihan dan kekurangan tiap keputusan

Setiap keputusan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Maka, jangan lupa untuk menimbang apa kelebihan dan kekurangan yang akan didapatkan jika menggunakan keputusan tersebut. Semakin mendetail kamu bisa menghitung kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, maka akan semakin baik. Namun pastikan masih dalam satu pembahasan yang sama, ya.

5. Berikan pendapat dan fakta yang mendukung

Untuk menguatkan sebuah keputusan, cobalah untuk memberi pendapat serta fakta yang mendukung. Mungkin jika strategi tersebut sudah pernah dilakukan, carilah data pendukung di internet berupa berita atau kumpulan statistik yang berkaitan dengan permasalahan yang kamu bahas.

Baca juga: 12 Cara berpikir positif di tempat kerja yang penting untuk diterapkan

Nah , sekarang kamu sudah memahami arti hingga perbedaan critical thinking dengan analytical thinking . Dengan pola pikir ini, kamu bisa lebih terbuka dalam menerima pendapat dan lebih kritis dengan perkembangan yang bisa memajukan bisnis kamu. Selain itu, critical thinking juga akan meningkatkan value kamu sebagai individu.

Kalau kamu ingin mendapatkan informasi serupa yang menarik, baca artikel lainnya di EKRUT Media atau tonton video menarik yang ada di YouTube official EKRUT. Dan, jika kamu sedang mencari informasi lowongan kerja di perusahaan atau startup ternama di Indonesia, klik sign up di EKRUT sekarang juga!

perbedaan critical thinking dan analytical thinking

  • skillsyouneed.com
  • phylosophy.hku.hk

whatsapp

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

Artikel terkait.

H1.jpg

5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

Alvina Vivian

H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

Anisa Sekarningrum

ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

Maria Tri Handayani

Ekrut Signup Banner

Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking

Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking

Agar kalian lebih paham lagi tentang perbedaan antara keduanya, maka penjelasan yang ada di bawah ini akan memudahkan kalian untuk mengetahui perbedaan dari kedua kemampuan itu.

  • Pemanfaatan Fakta yang Ada

Baik itu critical thinking maupun analytical thinking sama- sama menggunakan fakta untuk proses evaluasi terhadap informasi yang ada. Walaupun begitu tata cara yang dipakai keduanya sangatlah berbeda.

Dimana critical thinking akan menggunakan fakta sebagai bantuan membuat opini sekaligus menentukan apakah ide yang ada memanglah benar- benar masuk akal. Sebaliknya untuk analytical thinking adalah menggunakan fakta sebagai pendukung bukti.

Dari dua penjelasan itu telah dapat diambil kesimpulan jika kedua jenis kemampuan berpikir ini memiliki dua tata cara yang berbeda dalam pemanfaatan fakta yang ada.

  • Tujuan yang Berbeda

Selanjutnya yaitu dari segi tujuan, dimulai dari critical thinking yang mempunyai tujuan untuk individu dalam mempertahankan argumen yang bisa jadi dukungan terhadap sudut pandang tertentu.

Critical thinking juga akan memudahkan seseorang dalam membagikan motivasi kepada orang lain dan juga tujuan hidupnya. Sedangkan tujuan dari analytical thinking terbilang cukup berbeda dari critical thinking.

Dimana tujuan dari analytical thinking yaitu untuk menyelesaikan sebuah masalah yang begitu kompleks. Selain itu analytical juga bisa membantu seseorang dalam melakukan analisis terhadap situasi yang sedang terjadi.

Adanya critical thinking juga bisa membuat individu menemukan ide- ide baru. Tidak hanya itu analytical thinking juga dapat membantu seseorang untuk dapat mengumpulkan sekaligus menafsirkan suatu data untuk pemahaman yang lebih lanjut. Mereka juga akan bisa mencoba untuk mengembangkan sekaligus yakin terhadap persepsi sebuah ide.

  • Proses Berpikir

Dari segi proses berpikir keduanya juga mempunyai perbedaan yang cukup menonjol. Di mana critical thinking memiliki proses berpikir melingkar. Sedangkan untuk analytical thinking akan menggunakan proses berpikir linier serta lebih fokus.

Mereka yang menggunakan critical thinking kebanyakan akan berputar secara terus- menerus terhadap suatu ide hingga mendapatkan kesimpulan. Sedangkan seseorang yang menerapkan analytical thinking lebih cenderung untuk dapat berfikir dari satu pemikiran ke pemikiran berikutnya. Rutenya yaitu formasi lurus dari satu pemikiran ke pemikiran berikutnya.

Related Posts

Tips Menguasai Materi Presentasi dengan Cepat

Tips Menguasai Materi Presentasi dengan Cepat

Tumbuhkan niat dalam diri untuk serius belajar Mengerjakan sesuatu tentu harus dimulai dengan niat. Karena jika tidak diniatkan terlebih dahulu, pekerjaan itu tidak akan terselesaikan sesuai dengan rencana. Tentu banyak hambatan yang secara tidak langsung mengganggu proses latihan presentasi. Lalu bagaimana caranya? Kamu harus menyisihkan waktu dengan mengosongkan jadwal di satu hari atau beberapa jam …

Pentingnya Kemampuan Critical Thinking bagi Karyawan di Kota Kediri

Kemampuan critical thinking tidak hanya dapat menolong kalian dalam menyelesaikan permasalahan pribadi saja. Tetapi kemampuan critical thinking juga sangat penting ketika kalian sedang dalam posisi sebagai seorang karyawan. Banyak sekali lho manfaat yang diberikan oleh kemampuan critical thinking jika dimiliki oleh seorang karyawan. Bisa jadi kalian juga belum begitu menyadari pentingnya critical thinking, tetapi agar …

Pentingnya Kemampuan Critical Thinking bagi Karyawan di Kabupaten Situbondo

Pentingnya kemampuan critical thinking bagi karyawan di kabupaten sukabumi, perbedaan critical thinking dan analytical thinking di jakarta pusat.

Setelah tahu apa itu critical thinking, selanjutnya yaitu penjelasan tentang critical thinking dengan analytical thinking. Walaupun keduanya nampak sama, tetapi sebenarnya kedua kemampuan itu mempunyai perbedaan satu sama lain, lho. Agar kalian lebih paham lagi tentang perbedaan antara keduanya, maka penjelasan yang ada di bawah ini akan memudahkan kalian untuk mengetahui perbedaan dari kedua kemampuan …

fbpx

Logo CIAS 2023.png

  • Mar 15, 2021

Design Thinking, Critical Thinking, Creative Thinking: Bedanya Apa?

Bagi yang baru mendengar soal Design Thinking, yang mungkin terbayangkan pertama kali adalah semacam proses creative thinking; terutama karena ada kata ‘Design’ dan biasanya diasosiasikan dengan inovasi. Namun ketika kita melihat prosesnya, betul kita akan melihat aspek creative thinking, tetapi kita juga akan melihat bahwa proses juga menuntut kita untuk berpikir kritis, terutama terkait customer.

Design Thinking, Critical Thinking, Creative Thinking: Bedanya Apa?

Lantas kita mungkin akan berpikir, “Jadi Design Thinking itu sebenarnya masuk ke kategori creative thinking atau critical thinking ya?” Jawabannya, tidak keduanya, karena bisa dibilang Design Thinking berada di tengah-tengah kedua kategori tersebut. Inilah yang menjadi keindahan dan juga kunci kesuksesan Design Thinking, proses Design Thinking mengharmonisasikan creative dan critical thinking sehingga menjadi kategrori tersendiri yang berbeda. Seperti apa perbedaannya?

Perbedaan Design Thinking, Critical Thinking & Creative Thinking;

Pertama, dalam menjalani seluruh proses Design Thinking, kita harus secara konsisten beralih antara Creative Thinking dan Critical Thinking. Namun, tidak sesimpel kita menggunakan creative thinking dahulu baru kita beralih ke critical thinking; dalam proses Design Thinking kita harus bolak-balik antara kedua thinking sepanjang proses. Contohnya, saat Empathize kita harus berpikir kreatif agar lebih eksploratif saat menggali informasi dari customer, lalu saat Define kita harus berpikir kritis agar mampu mengartikulasikan permasalahan utama customer dengan tepat dan tajam.

Kemudian saat mengawali proses ideasi tentu kita harus berpikir kreatif lagi agar bisa mengimajinasikan berbagai macam kemungkinan solusi yang tidak konvensional, namun di akhir ideasi kita harus berpikir kritis lagi untuk mengambil keputusan terkait solusi terbaik menggunakan beberapa kriteria. Selain itu, karena Design Thinking sifatnya dinamis, kita harus siap beralih antara kedua thinking tersebut kapan pun dibutuhkan.

Baca juga: Keuntungan Menggunakan Design Thinking

Kedua, proses Design Thinking mengandung aktivitas-aktivitas yang membutuhkan kita untuk menggunakan creative dan critical thinking secara bersamaan. Contohnya adalah saat kita mengolah hasil empathize dalam tahap define , di mana kita harus memetakan banyak data kualitatif yang didapat dari para customer dan kemudian mengidentifikasi pola terkait permasalahan mereka. Aktivitas seperti tentu membutuhkan critical thinking yang kuat, tetapi hasil temuan kita bisa jadi terbatas bila kita tidak juga menggunakan creative thinking.

Creative Thinking membantu kita untuk melihat lebih banyak kemungkinan pola dan juga keinginan customer yang tersembunyi sehingga akhirnya kita bisa mendapatkan insight yang lebih unik. Sama halnya saat kita testing, kita menggunakan critical thinking untik merancang eksperimen yang mampu mendapatkan umpan balik yang akurat, tetapi di saat bersamaan kita juga harus menggunakan creative thinking untuk membuat protoype yang masih kasar mampu memberikan pengalaman yang senyata mungkin bagi test customer agar umpan baliknya lebih akurat. Jadi hasil Design Thinking kita akan lebih optimal bila kita bisa menggunakan kedua thinking secara bersamaan.

Baca juga: Design Thinking di Industri Telekomunikasi

Terakhir, menurut peneliti Claude Diderich , Design Thinking mengkombinasikan creative dan critical thinking sehingga terbentuk cara berpikir berbeda yang menjadi salah satu kekhasan Design Thinking, yaitu pemikiran abduktif. Diderich mendeskripsikan pemikiran abduktif tersebut sebagai proses pemecahan masalah di mana kita melakukan observasi untuk memperkirakan solusi simpel yang kemudian kita uji cobakan dan perbaiki terus-menerus sampai mendapatkan solusi yang paling tepat untuk memecahkan masalahnya. Proses berpikir unik inilah yang membuat Design Thinking berbeda dari sekadar creative atau critical thinking.

Dengan tiga penjelasan ini saya harap Anda dapat melihat betapa menariknya Design Thinking dalam mengintegrasikan creative dan critical thinking ke dalam satu kerangka berpikir dengan sangat optimal, sehingga Anda ingin segera mempraktikannya.

  • Design Thinking

Recent Posts

Apa itu Design Thinking?

Asal Usul Design Thinking

5 Tahap Proses Design Thinking

luar biasa ....

Apa Itu Critical Thinking dan Mengapa Penting bagi Orang Indonesia?

Apa itu critical thinking? Mengapa critical thinking penting bagi para pelajar di Indonesia? Berikut ini penjelasannya.

Definisi Critical Thinking

Sebenarnya tidak ada definisi tunggal tentang critical thinking . Para akademisi punya definisi berbeda tentang critical thinking .

Monash University dalam publikasi di situs resminya, menjelaskan bahwa berpikir kritis ( critical thinking ) adalah jenis pemikiran di mana seseorang mempertanyakan, menganalisis, menafsirkan, dan membuat penilaian tentang sesuatu yang dibaca, didengar, dikatakan atau ditulis. Definisi ini berangkat dari asal kata “kritis” dalam Bahasa Yunani disebut “kritikos” yang berarti “mampu menilai atau membedakan.”

Critical thinking sebenarnya sudah sudah dilakukan sejak di era filsuf Yunani Kuno, tetapi istilah ini baru populer di dunia akademik pada 1987. Michael Scriven dan Richard Paul mempopulerkan istilah tersebut pada Konferensi Internasional Tahunan ke-8 tentang Pemikiran Kritis dan Reformasi Pendidikan, Musim Panas 1987. Keduanya adalah profesor dan peneliti di bidang critical thinking .

Kedua ahli ini mendefinisikan berpikir kritis adalah proses intelektual mengkonseptualisasikan, menganalisis, mensitesis dan atau menghasilkan informasi sebagai panduan keyakinan atau tindakan. Informasi ini dikumpulkan dari hasil pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi.

Dalam tesaurus Bahasa Indonesia, kata “kritis” bermakna; bersifat tidak lekas percaya, bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, atau tajam dalam penganalisisan.

Kendati ada perbedaan definisi tentang berpikir kritis, ada beberapa inti utama dari metode berpikir ini, antara lain:

1. Memperjelas tujuan dan konteks pemikiran

Memperjelas tujuan dan konteks pemikiran ini maksudnya adalah memilah dan memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Mempertanyakan sumber informasi

Setelah informasi yang sesuai dikumpulkan, tahapan selanjutnya adalah mempertanyakan sumber informasi apakah punya kredibilitas atau orisinalitas. Pendek kata, kritik terhadap sumber.

3. Mengidentifikasi argumen

Setelah informasi valid didapatkan, langkah berikutnya adalah mengambil poin utama dari informasi tersebut yang akan menjadi bahan argumentasi.

4. Menganalisis sumber dan argumen

Bahan informasi ini kemudian diolah dengan teori untuk menjadi sebuah konstruksi argumen yang kuat.

5. Mengevaluasi argumen orang lain

Di tahap evaluasi ini, seseorang yang berpikir kritis perlu melihat klaim, bukti, dan alasan yang diajukan oleh orang lain.

6. Membuat atau mensintesis argumen sendiri

Setelah mempunyai bahan argumentasi dan mengevaluasi argumen orang lain, selanjutnya seseorang yang berpikir kritis membentuk argumennya sendiri.

Mengapa Berpikir Kritis itu Penting bagi Pelajar Indonesia?

Kemampuan berpikir kritis penting buat manusia Indonesia terutama bagi pelajar sebagai generasi penerus. Metode critical thinking akan membantu seseorang untuk mengobservasi masalah yang dimiliki dengan kemampuan analisis. Hal ini dibutuhkan dalam proses belajar maupun di dunia kerja.

Selain itu, dengan berpikir kritis juga dapat meningkatkan kreativitas seseorang serta mengasah cara berkomunikasi dan menyampaikan ide secara terstruktur dan informatif. Dengan kemampuan tersebut, seseorang dapat menemukan solusi terbaik ketika menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupannya.

Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kemampuan critical thinking merupakan satu dari lima soft skills utama yang harus dimiliki individu pada 2030.

Dengan alasan itu, maka berpikir kritis sangat penting bagi pelajar saat ini yang kelak menjadi pemimpin di Indonesia. Di Indonesia sendiri sebenarnya gerakan berpikir kritis ini sudah dikembangkan dan disebarluaskan.

Intellectual Academy (IIA) yang berdiri sejak tahun 2018 telah memelopori gerakan berpikir kritis ini. Selain bergerak di bidang strategi belajar, daya ingat, dan growth mindset , lembaga ini fokus pada pengembangan critical thinking bagi para pemuda di Indonesia.

IIA pun memiliki berbagai platform pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektualitas masyarakat Indonesia, khususnya pelajar, melalui platform dan aplikasi pendidikan seperti Mind Academy dan MindX Memory Games.

Dalam pengembangannya, IIA saat ini didukung oleh para pakar di bidang pendidikan dan neurosains. Mereka mengembangkan riset-risetnya dan berkomitmen memberikan pendidikan berkualitas guna mempersiapkan generasi muda. Tujuannya agar kelak para pelajar Indonesia siap memimpin Indonesia Emas di tahun 2045.

Sejalan dengan upaya menyebarluaskan gerakan berpikir kritis, IAA menggelar Critical Thinking Championship 2022. Kompetisi ini terbuka bagi para pelajar Indonesia dari jenjang SD hingga perguruan tinggi.

Untuk informasi jadwal dan cara pendaftaran kompetisi dapat dibaca pada artikel " Jadwal dan Cara Daftar Critical Thingking Championship 2022. "

Artikel Terkait

Urgensi berpikir kritis untuk masa depan pelajar indonesia, pengertian cara berpikir kritis dan metode menanamkannya pada anak, hasil final critical thinking championship 2022: ini para juaranya, semifinal & final critical thinking championship digelar 20 agustus, mengapa layanan keuangan masih senjang bagi kartini modern, paradigma baru dalam kerja-kerja kemajuan kebudayaan, pembunuhan wanita dalam koper, pelaku sempat setubuhi korban, logika salah kaprah zulhas soal harga pangan naik, tanpa solusi, alasan napoleon bonaparte hadir di acara pembubaran timnas amin, duduk perkara serangan ghufron ke albertina ho berujung ke ptun, penonaktifan nik jakarta buat masalah dan meresahkan masyarakat, shin tae-yong sentil afc jelang laga indonesia vs irak, lewat kur, pengusaha di garut kini beromzet rp300 juta per bulan, ketua mk tegur ketua kpu saat izin tinggalkan ruang sidang, heru budi akan nobar timnas indonesia u23 vs irak di monas, pkb tunggu anies sampai menit akhir untuk maju di pilgub jakarta, pkb siap bikin koalisi tandingan lawan ridwan kamil di jabar, polda metro jaya bongkar produksi tembakau sintetis di sentul, pkb percaya diri usung kadernya di pilgub jatim lawan khofifah, pemerintah targetkan penyaluran kur rp287 triliun di tahun 2024, psi tuding suaranya di nias selatan berpindah ke gerindra, pdip ubah petitum di ptun, minta prabowo-gibran tak dilantik, disebut tak menyeriusi sidang phpu, kpu berdalih agendanya padat, link live streaming timnas u23 indonesia vs irak & jam tayang tv, hasil liga 3 nasional hari ini 2 mei 2024 & klasemen 80 besar, prediksi jepang vs uzbekistan di final afc u23 2024: trofi ke-2, info nobar indonesia vs irak u23 di surabaya, malang, dan jatim.

IMAGES

  1. Analytical Thinking vs Critical Thinking

    perbedaan critical thinking dan analytical thinking

  2. Perbedaan Creative Thinking dan Critical Thinking » AGK Recruitment

    perbedaan critical thinking dan analytical thinking

  3. Analytical and Critical Thinking

    perbedaan critical thinking dan analytical thinking

  4. Critical Thinking vs Analytical Thinking vs Creative Thinking

    perbedaan critical thinking dan analytical thinking

  5. Analytical Thinking: Pengertian, dan Tips Mengasah Skillnya

    perbedaan critical thinking dan analytical thinking

  6. Analytical Thinking and Critical Thinking

    perbedaan critical thinking dan analytical thinking

VIDEO

  1. Perbedaan Derajat Ionisasi (α) pada Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

  2. 3 Perbedaan Analytical Dan Critical Thinking (Sigit Nur Sasongko

  3. Perbedaan Tipe Thinking dan Feeling (MBTI)

  4. Creative Thinking VS Critical Thinking

  5. PERBEDAAN SISTEM CRITICAL DAN NON CRITICAL INDRIVE ‼️

  6. Critical Thinking 12: Arguments, analogies

COMMENTS

  1. 3 Perbedaan Utama Analytical dan Critical Thinking

    Sebelum mulai ke pembahasan perbedaan dari analytical dan critical thinking, ketahui dulu pengertian dari kedua kemampuan ini.. 1. Analytical thinking. Analytical thinking adalah kemampuan untuk mengamati, meneliti, dan menafsirkan sesuatu untuk mengembangkan ide serta mencari solusi, melansir Indeed.. Kemampuan yang satu ini dapat diaplikasikan di setiap situasi dalam dunia kerja.

  2. Analytical Thinking vs Critical Thinking: Perbedaan dan Pentingnya

    Perbedaan utama antara keduanya adalah: Fokus Pemikiran: Analytical thinking lebih fokus pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, sedangkan critical thinking lebih fokus pada evaluasi dan penilaian terhadap informasi yang ada. Proses Mental: Dalam analytical thinking, proses mental lebih terstruktur dan ...

  3. Critical Thinking Vs Analytical Thinking Vs Creative Thinking

    Ciri Seorang Creative Thinking. Berdasarkan definisinya critical thinking, analytical thinking dan creative thinking merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam taksonomi Bloom Anderson revisi, HOTS atau high order thinking skills yakni kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan sejatinya sama dengan ketiga keterampilan ...

  4. Pengertian Critical Thinking dan Bedanya Dengan Analytical Thinking

    Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking. Setelah tahu apa itu critical thinking, berikutnya adalah penjelasan tentang critical thinking dengan analytical thinking. Meski keduanya tampak sama, namun sebenarnya kedua kemampuan tersebut memiliki perbedaan satu sama lain, lho.

  5. Analytical Thinking vs Critical Thinking

    Key Takeaways. Analytical thinking involves breaking down complex problems into smaller components and analyzing them systematically. Critical thinking involves evaluating information and arguments objectively to form a well-reasoned judgment or decision. Analytical thinkers are detail-oriented, logical, and methodical in their approach, while ...

  6. Critical thinking vs analytical thinking: The differences and similarities

    Critical thinking vs analytical thinking can be mistaken for the same thing but they are indeed different. Critical thinking is the process of reasoning through information, concepts, or data that are acquired by sensory experience. Analytical thinking is the type of thought that typically centres on problem-solving in many areas. Analytical thinking can be applied in various ways to solve ...

  7. Critical Thinking vs Analytical Thinking: What's the Difference?

    Traits of Analytical Thinkers. Questioning Attitude: Critical thinkers question assumptions, statements, and conventional wisdom.They challenge ideas to seek deeper understanding. Open-Minded: They maintain an open mind, considering multiple perspectives and being receptive to new information. Problem-Solving: Critical thinkers approach problems by examining all angles, evaluating evidence ...

  8. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

    Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking. Meskipun sering dianggap sama, analytical thinking dan critical thinking adalah dua hal yang berbeda. Berikut ini perbedaan antara critical thinking dan analytical thinking. 1. Tujuan. Analytical thinking sangat bermanfaat untuk menemukan solusi masalah yang kompleks dan menganalisis situasi.

  9. Critical Thinking: Definisi, Proses, dan Cara Meningkatkan

    Perbedaan Critical thinking dan Analytical Thinking. Secara garis besar, critical thinking merupakan pemikiran yang lebih komprehensif dan memperhatikan berbagai macam faktor sedangkan berpikir analitis biasanya lebih mengedepankan analisis secara mendalam terhadap sebuah masalah yang tengah dihadapi. Secara detail:

  10. Analytical Thinking vs. Critical Thinking (Plus Jobs That Use Them

    However, those applying critical thinking rely on facts to help them form an opinion and determine whether an idea makes sense. Related: 6 Examples of Critical Thinking Skills Purpose Analytical thinking is helpful for finding solutions to complex problems and analyzing a situation. Individuals can use this skill for brainstorming new ideas.

  11. Analytical vs Critical Thinking: Know the Difference

    Analytical thinking looks at problems in a different way than critical thinking. Critical thinking breaks down a subject to understand and explain it, while analytical thinking breaks down a problem or task to solve it. In the workplace, analytical thinking helps with problem-solving and decision-making. For example, a quantitative analyst can ...

  12. Critical Thinking vs Analytical Thinking vs Creative Thinking

    Creative thinking is the mental process of bringing something new into existence through imagination. It involves the input of facts and sensory stimuli, interpolation, and critical reflection to imagine something that does not exist (Crockett, 2011). It can also be thinking about something in a new or different way (Doyle, 2022).

  13. Analytical Thinking: Definisi, Contoh dan 6 Cara Mengasahnya

    Perbedaan analytical thinking dan critical thinking yang utama adalah penggunaan fakta atau informasi yang sudah dikumpulkan. Analytical thinking menggunakan fakta sebagai bukti untuk menguatkan pengambilan keputusan, sedangkan critical thinking untuk membentuk opini atau kesimpulan. 2. Tujuan

  14. Analytical Thinking: Pengertian, dan Tips Mengasah Skillnya

    Sumber: ppt-online.org. Selain kemampuan analytical thinking, seorang karyawan juga biasanya memiliki critical thinking.Sekilas keduanya terlihat tidak ada bedanya, namun ternyata analytical thinking dan critical thinking tidaklah sama. Berikut ini perbedaan dari analytical thinking dengan critical thinking.. 1. Tujuan. Analytical thinking mempunyai tujuan yang cukup berbeda dengan critical ...

  15. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Cara Membentuk, dan ...

    Perbedaan critical thinking dan analytical thinking yang paling dasar adalah tujuan dari masing-masing pola pikir. Critical thinking adalah pola pikir yang digunakan untuk meyakinkan apakah sebuah keputusan telah sesuai dan rasional. Pola pikir ini akan membuka kemungkinan-kemungkinan lain sehingga akan lebih selektif dalam mencermati sebuah ...

  16. Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking

    Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking di Kabupaten Boyolali. Setelah tahu apa itu critical thinking, selanjutnya yaitu penjelasan tentang critical thinking dengan analytical thinking. Walaupun keduanya nampak sama, tetapi sebenarnya kedua kemampuan itu mempunyai perbedaan satu sama lain, lho. Agar kalian lebih paham lagi tentang ...

  17. Perbedaan Design Thinking, Critical Thinking & Creative Thinking

    Kedua, proses Design Thinking mengandung aktivitas-aktivitas yang membutuhkan kita untuk menggunakan creative dan critical thinking secara bersamaan. Contohnya adalah saat kita mengolah hasil empathize dalam tahap define , di mana kita harus memetakan banyak data kualitatif yang didapat dari para customer dan kemudian mengidentifikasi pola ...

  18. Analytical Thinking: Apa Itu, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya

    Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan analytical thinking, mengutip dari TalentBridge. 1. Banyak membaca. Sejak kecil, kamu mungkin sering didorong untuk banyak membaca. Nyatanya, cara yang satu ini memang punya beragam manfaat, termasuk untuk meningkatkan skill analytical thinking.

  19. Analytical Thinking

    ⠀⠀⠀Menyebutkan perbedaan antara analytical thinking dan critical thinking ⠀⠀⠀Menggunakan proses analytical thinking dalam beberapa teknik pemecahan masalah (SWOT Analysis, Dimensional Analysis, Input-Output Analysis, Inversion Analysis, dan Fishbone Diagram Analysis)

  20. Critical Thinking vs. Problem-Solving: What's the Difference?

    Critical thinking. This is a mode of thinking, compared to problem-solving, which is a set of solution-oriented strategies. Since critical thinking strengthens your reasoning, it makes it easier to learn new skills, including problem-solving. Working on your critical thinking can also help you understand yourself better, including your value ...

  21. Apa Itu Critical Thinking dan Mengapa Penting bagi Orang Indonesia?

    Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kemampuan critical thinking merupakan satu dari lima soft skills utama yang harus dimiliki individu pada 2030. Dengan alasan itu, maka berpikir kritis sangat penting bagi pelajar saat ini yang kelak menjadi pemimpin di Indonesia. Di Indonesia sendiri sebenarnya gerakan ...

  22. Ini Dia 4 Contoh Critical Thinking dan Cara Mengembangkannya!

    Perbedaan lain antara critical thinking dan analytical thinking adalah arah yang digunakan individu untuk berpikir tentang sebuah informasi. analytical thinking lebih linier dan terfokus, sedangkan critical thinking lebih melingkar. Seseorang yang menggunakan analytical thinking, cenderung berpindah dari satu pemikiran ke formasi lurus berikutnya.

  23. Perbedaan Creative Thinking, Critical Thinking, dan Design ...

    Berbeda dengan creative thinking dan critical thinking, design thinking memiliki 5 tahapan berpikir yang telah cukup populer dan diketahui oleh banyak orang. 5 Tahapan ini diinisiasi oleh Hasso-Plattner Institute of Design at Stanford (d.school). d.school merupakan universitas pelopor yang mengajarkan design thinking.