Ruang Seni

Contoh Esai Tentang Korupsi di Indonesia

Contoh Esai Tentang Korupsi di Indonesia – Esai merupakan sebuah karangan dengan bentuk prosa yang di dalamnya berisikan pendapat tentang suatu topik atau masalah tertentu. Secara umum esai ditulis oleh seorang esais (sebutan untuk penulis esai) dengan tujuan menanggapi masalah atau problematika aktual yang tengah terjadi di lingkungan masyarakat.

Berikut contoh esai tentang korupsi :

Menelisik Aktivitas Korupsi dan Aktor yang ‘Bermain Cantik’ di Dalamnya

Korupsi adalah permasalahan laten yang seolah menjadi hal biasa di negeri ini. Berbagai kasus korupsi satu per satu terbongkar. Para koruptor sejatinya tak hanya berasal dari golongan politisi saja. Beberapa diantaranya adapula yang merupakan seorang pengusaha, petinggi negara, penegak hukum, polisi, pegiat media, bahkan para pelaku seni (artis). Meskipun mereka tidak secara langsung berperan sebagai eksekutor korupsi, akan tetapi mereka turut mengambil peranan penting dalam memuluskan aksi kejahatan yang satu ini. Rasa-rasanya tidak perlu untuk menyebutkan secara langsung siapa saja yang pernah terlibat dalam kasus korupsi dalam ranah profesi yang telah dijabarkan di atas. Masyarakat pun saat ini telah mengetahui secara terang benderang melalui berbagai informasi yang dengan mudahnya di akses di era digital seperti sekarang ini.

Perilaku korupsi sejatinya tidaklah mampu dilakukan secara seorang diri. Ada oknum tertentu yang turut membantu dalam prosesi perilaku kriminal jenis ini. Oleh karenanya, dalam satu kasus korupsi seringkali kita temukan lebih dari satu orang yang terjerat hukum atas kasus tersebut. hal ini cukup membuktikan bahwa korupsi sesungguhnya tak dapat dilakukan seorang diri. Misalnya saja dalam kasus korupsi impor gula. Dalam ranah ini setidaknya melibatkan beberapa lembaga atau perseorangan yang ‘bermain’ di dalamnya. Beberapa diantaranya adalah kementrian terkait, anggota dewan, pengusaha, dan beberapa otoritas lainnya. Kementrian dalam hal ini adalah pihak yang mengajukan instruksi secara formil atas permintaan korporasi pengusaha. Sedangkan wewenang legislasi berada pada anggota DPR dalam hal perizinan dan lain sebagainya. Adapula otoritas lain yang turut ‘bermain’ di dalamnya dalam lingkup kecil.

Melihat contoh kasus di atas tentu dapat dikatakan bahwa korupsi merupakan suatu kejahatan penyalahgunaan wewenang publik yang dilakukan secara kolektif dan terencana. Agar dapat meminimalisasikan tindak kejahatan ini rasanya dibutuhkan sistem serta formulasi yang khusus. Beberapa diantaranya adalah dengan memberlakukan beberapa point dalam sistem perundang-undangan untuk memperkuat hukum serta menutup peluang terjadinya praktek kejahatan tersebut. Namun hal ini juga nampaknya akan sulit dilakukan karena legislasi berada di bawah naungan anggota legislatif yang diusung oleh partai politik. Sedangkan peran partai politik saat ini tak lebih dari sebuah EO (Event Organizer) bagi penyelenggaraan calon kepala daerah dan calon legislator untuk maju ke ranah panggung politik. Tak jarang partai politik juga mengharuskan kadernya yang ingin mencalonkan diri untuk menjadi kepala daerah atau legislator untuk membayar mahar dalam jumlah tertentu yang terbilang cukup besar. Pada initinya, dewasa ini partai politik belum mampu menjadi sebuah mesin pengkaderan yang mampu mencetak para pemimpin jujur, adil, piawai, ulet, bertanggungjawab, dan lain sebagainya.

Sekelumit masalah yang merupakan asal muasal perilaku korupsi juga terjadi pada saat menjelang pemilihan kepala daerah. Seringkali dalam event yang penyelenggaraannya memakan dana APBN yang cukup besar ini turut pula melibatkan para ‘cukong’ dari pihak swasta. Para ‘cukong’ ini secara teknis mendanai calon kepala daerah tertentu dengan sebab perjanjian tertentu pula. Sehingga kepala daerah yang menjabat tak lain adalah boneka dari para ‘cukong’ tersebut. Seringkali di beberapa negara di belahan dunia ini ditemukan fakta bahwa penguasa sesungguhnya dalam suatu negeri adalah para pengusaha asing. Dengan adanya korelasi antara korporasi dengan pejabat negara tentu hal tersebut sangat rentan terjadi praktek-praktek korupsi dalam jumlah yang begitu besar.

Fenomena Budaya Korupsi di Indonesia

Sadar ataupun tidak perilaku korupsi telah menjadi budaya dalam kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Terlebih lagi pada tata kelola sistem birokrasi dan lembaga lainnya. Perilaku korupsi dapat dengan mudah kita temukan dalam aktivitas keseharian dalam hidup kita. Seolah perilaku ini telah menjadi bagian dalam hidup yang telah mengakar kuat di dalamnya sehingga terasa begitu sulit untuk mengikis perilku yang telah membudaya ini.

Dalam lingkup kecil korupsi ada di berbagai sendi kehidupan masyarakat. Sebagai contoh dalam tata kelola birokrasi kelurahan. Seseorang hendak memperpanjang masa berlaku kartu tanda penduduk (KTP) di kantor kelurahan setempat. Dalam prosesi pembuatan KTP tersebut, pihak kelurahan mengambil pungutan dengan dalih biaya administrasi. Sebenarnya tidak menjadi masalah jika memang ada aturan yang memberlakukan adanya pungutan biaya administrasi dalam kepengurusan tersebut. Masalahnya adalah besaran nominal yang dipungut akan menentukan cepat atau lambatnya proses pelayanan. Tentu hal ini tidak dibenarkan dan tindakan semacam ini tergolong ke dalam perilaku korupsi.

Dalam dunia pendidikan juga kerap terjadi praktek-praktek berbau korupsi. Kasus yang sering terjadi adalah oknum guru yang menjual buku materi tertentu kepada muridnya. Secara kasat mata tentu hal ini adalah sesuatu yang biasa saja. Namun praktek jual beli ini menjadi tidak dibenarkan ketika seorang guru mewajibkan murid-muridnya untuk membeli buku kepadanya tanpa memperbolehkan mengambil alternatif lain selain membeli buku kepadanya. Misalnya saja dengan meminjam di perpustakaan, memakai buku lama, atau membeli di toko buku. Terlebih lagi buku yang berasal dari guru tersebut terbilang lebih mahal dibandingkan yang dijual di pasaran dan akan berpengaruh signifikan terhadap nilai siswa. Praktek semacam ini tidak hanya terjadi di sekolah-sekolah saja, bahkan sampai pada ranah perguruan tinggi sekalipun kasus ini masih sering terjadi.

Korupsi dalam lingkup kecil dalam kehidupan keseharian kita dapat dengan mudah dijumpai tak hanya terbatas pada dua contoh kasus di atas. Ada banyak hal-hal yang sangat biasa kita lakukan dan menjadi umum di masyarakat. Padahal sejatinya hal tersebut tak lain adalah praktek korupsi meskipun dalam ranah berbeda dan dengan ruang lingkup yang lebih kecil. Sadar ataupun tidak, perilaku ini telah menjadi budaya dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga terkadang diri kita tak menyadari bahwa hal tersebut merupakan suatu hal yang tidak dibenarkan.

Pidato Tentang Ulang Tahun Sekolah Terbaru Contoh Pidato Lamaran Pernikahan Terbaru Contoh Resensi Novel Perahu Kertas

Share this:

Pelajaran Bahasa Indonesia

Wahana Berbagi Pengetahuan Bahasa Indonesia

Contoh Esai Anti Korupsi: Mari Peduli Berjamaah Melawan Korupsi

Prito Windiarto, S.Pd.

PENDAHULUAN

Indonesia yang dijuluki negeri zamrud khatulistiwa ini telah 70 tahun merdeka. Sebuah usia, yang, jika dinisbatkan pada manusia sudah memasuki usia dewasa, bahkan senja. Meski demikian, pada nyatanya, bangsa ini seperti masih merangkat, tertatih untuk bangkit. Jangan di level internasional, di level regional Asia Tenggara saja kita tertinggal. Paling tidak ukurannya adalah GNP (Perhasilan rata-rata tahunan).

Salah satu pangkal penyebabnya adalah merebaknya tindak pidana korupsi. Apakah benar korupsi semengerikan itu? Sebegitu besar mempengaruhi laju suatu bangsa (Indonesia). Jawabannya. Ya! Bayangkan saja, contoh kecil, mega proyek hambalang, triliunan rupiah uang menguap, lenyap. Itu hanya pada satu kasus, belum pada kasus lain, belum lagi kasus yang belum terungkat atau yang ditutupi. Betapa mengerikannya. Setiap tahun, bisa jadi ada ribuan triliun uang rakyat yang harusnya bisa bermanfaat masuk ke kantong-kantor para koruptor itu. Bayangkan, uang negara yang seharusnya digunakan untuk pembangunan bangsa malah ditilep untuk segelintir orang. Menyedihkan.

Lebih mengerikan lagi, berdasarkan data Transparancy International Indonesia bertengger di posisi ke 107 dengan skor 34 dalam aspek Corruption Persepsions indeks (CPI) di dunia. Artinya Indonesia termasuk negara bersih urutan 107. Sangat jauh dari negara terbersih pertama, yakni Denmark dengan skor 92. Sungguh memalukan.

Lebih menggiriskan lagi, fakta bahwa korupsi hari ini tidak lagi –hanya- dilakukan oleh satu orang, satu kroni, satu kelompok, atau satu tingkatan, melainkan di banyak lini. Dilakukan banyak orang, bekerja sama dalam keburukan. Hingga muncul istilah korupsi berjamaah. Naudzubillah.

Istilah berjamaah, yang pada dasarnya bermakna positif (biasa digunakan dalam frasa salat berjamaah), kini malah coba lekatkan dengan hal negatif : korupsi . Hal itulah yang mendorong Dahnil Anzar Simanjuntak, ketua umum pengurus pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah menggulirkan apa yang disebut gerakan berjamaah lawan korupsi. (Republika.co.id, 20/1)

Gerakan melawan korupsi memang perlu digalakan di segala lini, pada semua tingkatan usia. Kalau perlu sedari dini. Lokomotif utamanya tentu saja pemuda. Mengapa? Karena pemuda adalah generasi penerus bangsa. Di tangan merekalah kelak bangsa ini akan dipimpin. Kalau mereka tidak melawan korupsi, namun malah mencintai korupsi, tentu hal tersebut akan menjadi tragedi.

Hal tersebut ditegaskan oleh Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan “Tentu kalau ditanya apakah pemuda penting melawan korupsi? Sudah pasti jawabannya penting, bahkan bukan fardhu kifayah lagi tetapi fardhu ‘ain.” (hidayatullah.com /28/10)

LANGKAH KONKRET MELAWAN KORUPSI

Seperti yang ditegaskan di atas, usaha melawan korupsi harus digalakan di semua lini, segala sisi. Proses ini bisa dimulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil.

  • Melawan Korupsi dari Diri Sendiri

Perlawanan yang paling utama sejatinya adalah perlawanan dari diri sendiri. Bagaimana mungkin kita mengajak orang melawan korupsi sementara kita sendiri melakukan tindakan korupsi. Manakah mungkin menabuh genderang perang melawan korupsi jika kita sendiri yang melestarikannya. Ada beberapa hal yang kita bisa lakukan untuk melawan korupsi dimulai dengan diri sendiri dari hal kecil, diantaranya.

  • Membiasakan tepat waktu

Entah sejak kapan, di Indonesia dikenal jam karet. Maknanya adalah ketaktepatan waktu. Acara di jadwal dimulai pukul 08.00, kemudian molor jam 9. Jadwal masuk jam 07.15, siswa datang jam 07.25, dll. Padahal ketaktepatan ini disadari atau tidak adalah bagian dari korupsi: korupsi waktu. Jika mental korupsi waktu ini dibiarkan, bahkan dilestarikan, bisa jadi akan memantik korupsi yang lebih nyata.”Ah, biasanya juga gapa.” Itu awalnya, kalau kebiasaan akan bahaya. Karena itu mari mulai dari diri sendiri membiasakan diri tepat waktu

  • Tidak mencontek

Permasalahan ini jua kian menjamur, ketika ujian tiba sebagian kita (siswa / mahasiswa / umum) melakukan aktivitas mencontek. Padahal jika diresapi mendalam, aktivitas mencontek (mengambil hak orang lain), tak lain adalah bagian dari korupsi itu sendiri. Karena itu, sedari dini kebiasaan itu harus dienyahkan.

  • Ketiga, tingkatkan iman. Ini sebenarnya pondasi kokohnya. Ketika iman mantap, niat korupsi akan lenyap. Semua agama, tentu mengharamkan tindakan hina bernama korupsi ini. Korupsi terjadi karena lemahnya iman.
  • Melawan Korupsi Sesuai Peran Kita

Langkah berikutnya yang bisa kita lakukan adalah memanfatkan peran (posisi) kita dalam satu komunitas / keluarga. Jika diperusahaan kita diamanahi sebagai direktur, maka manfaatkan posisi itu untuk melawan korupsi. Berikan contoh yang baik pada karyawan, tindak tegas yang melanggar. Jika kita hanya sebagai karyawan, pastikan kita tidak melakukan tindakan curang. Kalau bisa ingatkan juga teman sejawat, atau kalau mungkin atasan kita. Apabila posisi kita “hanya” ibu rumah tangga, ingatkan suami-suami kita. Tanyai sumber penghasilan suami, ingatkan pentingnya menjaga integritas. Ucapkan dengan lantang, “lebih baik uang sedikit namun halal, daripada berlimpah uang hasil curang (korupsi).” Bukan malah sebaliknya menjerumuskan, “Ah sikat aja Mas. Ga apa-apa, gak ada yang tahu. Kan enak, kita bisa liburan bareng.”

  • Melawan Korupsi Secara Berjamaah

Berjamaah secara harfiah berarti bersama-sama. Melawan korupsi secara berjamaah maksudnya suatu gerakan perlawanan terhadap korupsi (pencegahan dan pemberantasannya) secara bersama-sama. Gerakan yang dilakukan secara berjamaah (selayak salat berjamaah) lebih afdal tinimbang sendirian. Bukankah satu lidi tiada mampu menyapu kotoran? Ia bisa dilakukan jika diikat dalam ikatan bernama sapu. Begitu juga gerakan melawan korupsi, jika dilakukan sendiri kurang efektif. Kalau orang bija mengibaratkan gerakan yang dilakukan individu seperi buntut cicak, jika terputus ia terus bergerak namun lama kelamaan berhenti, kehabisan energi. Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menggalakan perlawanan secara berjamaah pada korupsi antara lain.

  • Bergabung dengan organisasi / ormas / LSM anti korupsi.

Cukup banyak organisasi / ormas / LSM yang menyerukan perlawanan terhadap korupsi. Ambil contoh Madrasah Lawan Korupsi yang digalakan Pemuda Muhammadiyah. Dengan bergabung di organiasai banyak keuntungan yang diraih. Pertama, bergabung dengan orang yang seide dengan kita. Hal tersebut membuat bara semangat terus berkobar. Jika pun lemah, orang seorganiasai saling menguatkan. Kedua, berbagi info terbaru. Dengan bergabungnya kita dalam organisasi anti korupsi membuat kita selalu up to date terhadap info terbaru. Juga termasuk di dalamnya pengetahuan baru, misal perundangan dan payung hukum, dll. Ketiga, menjadi kekuatan yang dapat didengar. Jika kita bergerak sendirian, berteriak sekencang apa pun mungkin jarang orang mendengar. Berbeda jika kita bergabung dalam organiasai, ratusan atau ribuan aspirasi tentu lebih didengar. Inilah keuntungan berorganiasai.

  • Melapor jika melihat indikasi tindak pidana korupsi

Aktivitas ini mungkin terkesan individu, namun sejatinya adalah bagian dari berjamaah. Jika kita melihat indikasi korupsi, laporkan segera pada pihak yang berwenang (Kepolisian, Kejaksaan, KPK), atau mungkin organiasai yang konsen pada pemberantasan korupsi. Tindakan tersebut juga termasuk bagian dari berjamaah lawan korupsi.

Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh warganya sendiri. Begutu halnya negeri kita. Jika kita ingin maju kita harus bahu-membahu berjamaah mengenyahkan penghalangnya. Salah satu penghalangnya adalah budaya korupsi. Karena itu sudah selazimnya kita berdiri gagah melawan. Mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil. Lantas gunakan peran kita. Jangan lupa bergabung dalam gerakan bersama melawan korupsi.

Di negeri ini sejatinya masih banyak orang baik dan bersih. Pertanyaannya? Mengapa banyak terjadi korupsi? Salah satunya adalah tingkat kepedulian yang rendah. Ungkapan, “Ah asal tak melibatkan saya.” “Ah itu mah urusan orang, terserah dia.” Menjadi potret ketakpedulian itu. Akhirnya korupsi di depan mata dibiarkan saja. Karena itu mari menjadi pribadi yang peduli. Peduli pada bangsa ini pada hakikatnya peduli pada diri sendiri. Enyahkan korupsi! Ganyang koruptor!

Demikianlah Contoh Esai Anti Korupsi: Mari Peduli Berjamaah Melawan Korupsi

More from my site

Materi Bahan Ajar Mapel Bahasa Indonesia Kelas IX Teks Laporan Percobaan

Tinggalkan komentar Batalkan balasan

Blog UI An Nur Lampung

Tambah tulisan kustom disini atau singkirkan

Pendidikan Anti Korupsi: Konsep, Tujuan, dan Strategi

Daftar Isi:

Korupsi adalah suatu tindakan yang melanggar hukum, moral, atau etika untuk memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok dengan cara menyalahgunakan kekuasaan, jabatan, atau fasilitas yang dimiliki. Korupsi merupakan salah satu masalah sosial yang serius dan merugikan bangsa dan negara. Menurut Transparency International, Indonesia berada di peringkat 102 dari 180 negara dalam indeks persepsi korupsi tahun 2020 dengan skor 37 dari 100 . Skor ini menunjukkan bahwa tingkat korupsi di Indonesia masih tinggi dan membutuhkan upaya pencegahan dan pemberantasan yang lebih efektif.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan memberantas korupsi adalah melalui pendidikan anti korupsi. Pendidikan anti korupsi adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat agar tidak terlibat dalam praktik korupsi dan berperan aktif dalam memberantasnya. Pendidikan anti korupsi dapat dilakukan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, serta di luar lingkungan formal seperti keluarga, masyarakat, media, dan organisasi .

Konsep Pendidikan Anti Korupsi

Pendidikan anti korupsi didasarkan pada beberapa konsep utama, yaitu:

  • Nilai-nilai integritas : Nilai-nilai integritas adalah nilai-nilai moral dan etika yang menjadi dasar bagi seseorang untuk bertindak secara jujur, adil, transparan, bertanggung jawab, dan profesional . Nilai-nilai integritas harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak dan remaja agar mereka dapat mengembangkan karakter yang baik dan tidak mudah terpengaruh oleh praktik korupsi. Beberapa contoh nilai-nilai integritas adalah kejujuran, keterbukaan, keadilan, kesetiaan, kerjasama , dan kemandirian.
  • Kesadaran hukum : Kesadaran hukum adalah pemahaman dan penghargaan terhadap hukum yang berlaku di suatu negara atau masyarakat. Kesadaran hukum penting untuk ditingkatkan agar masyarakat dapat mematuhi hukum, menghormati hak dan kewajiban sesama warga negara, serta menuntut penegakan hukum yang adil dan tegas terhadap pelaku korupsi. Kesadaran hukum juga dapat mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan, pengawasan, dan evaluasi kebijakan publik yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan korupsi.
  • Keterampilan hidup : Keterampilan hidup adalah kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan hidup dapat membantu masyarakat untuk mengambil keputusan yang tepat, menyelesaikan masalah secara kreatif, berkomunikasi secara efektif, bekerja sama dengan orang lain, mengelola emosi dan stres, serta mengembangkan diri secara positif. Keterampilan hidup juga dapat membantu masyarakat untuk menghindari perilaku koruptif seperti suap, gratifikasi, nepotisme, kolusi, dan manipulasi data.

Tujuan Pendidikan Anti Korupsi

Pendidikan anti korupsi memiliki beberapa tujuan umum, yaitu:

  • Membentuk generasi yang memiliki nilai-nilai integritas tinggi dan tidak mudah terlibat dalam praktik korupsi.
  • Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat agar mereka dapat mematuhi hukum dan menuntut penegakan hukum terhadap pelaku korupsi.
  • Meningkatkan keterampilan hidup masyarakat agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat, menyelesaikan masalah secara kreatif, dan berperan aktif dalam memberantas korupsi.
  • Membangun budaya anti korupsi di berbagai sektor dan lapisan masyarakat, baik di lingkungan pemerintahan, swasta, maupun masyarakat sipil.
  • Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan, pengawasan, dan evaluasi kebijakan publik yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Strategi Pendidikan Anti Korupsi

Pendidikan anti korupsi dapat dilakukan dengan berbagai strategi, antara lain:

  • Mengintegrasikan materi anti korupsi dalam kurikulum pendidikan formal : Materi anti korupsi dapat dimasukkan dalam mata pelajaran yang relevan, seperti pendidikan kewarganegaraan, pendidikan moral, pendidikan hukum, pendidikan ekonomi, dan lain-lain. Materi anti korupsi dapat disampaikan dengan menggunakan metode yang menarik dan interaktif, seperti diskusi, simulasi, permainan, drama, film, dan lain-lain. Materi anti korupsi juga dapat disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif , afektif, dan psikomotorik peserta didik.
  • Melakukan kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan anti korupsi : Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan anti korupsi dapat melibatkan peserta didik dalam berbagai aktivitas yang dapat meningkatkan nilai-nilai integritas, kesadaran hukum, dan keterampilan hidup mereka. Beberapa contoh kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan anti korupsi adalah klub integritas, klub debat, klub jurnalistik, klub relawan, klub advokasi, dan lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler juga dapat melibatkan kerjasama dengan pihak-pihak lain yang peduli terhadap isu anti korupsi, seperti lembaga pemerintah, lembaga swasta, organisasi masyarakat sipil, media massa, dan lain-lain.
  • Melakukan sosialisasi dan edukasi anti korupsi di luar lingkungan formal : Sosialisasi dan edukasi anti korupsi di luar lingkungan formal dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media dan sarana yang dapat menjangkau masyarakat luas. Beberapa contoh media dan sarana yang dapat digunakan adalah buku, majalah, poster, spanduk, stiker, brosur, leaflet, komik, kartun, lagu, video, website, blog, sosial media, radio, televisi, dan lain-lain. Sosialisasi dan edukasi anti korupsi di luar lingkungan formal juga dapat dilakukan dengan mengadakan berbagai acara dan kampanye yang dapat menarik perhatian dan partisipasi masyarakat. Beberapa contoh acara dan kampanye yang dapat digunakan adalah seminar, workshop, talkshow, festival film, pameran seni, lomba kreativitas, gerakan bersih-bersih sampah (trash hero), gerakan tanam pohon (tree hero), gerakan donor darah (blood hero), gerakan berbagi buku (book hero), gerakan berbagi makanan (food hero), gerakan berbagi masker (mask hero), gerakan berbagi sepeda (bike hero), gerakan berbagi ilmu (knowledge hero), gerakan berbagi cinta (love hero), dan lain-lain.

Pendidikan anti korupsi adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat agar tidak terlibat dalam praktik korupsi dan berperan aktif dalam memberantasnya. Pendidikan anti korupsi didasarkan pada beberapa konsep utama yaitu nilai-nilai integritas, kesadaran hukum, dan keterampilan hidup. Pendidikan anti korupsi memiliki beberapa tujuan umum yaitu membentuk generasi yang memiliki nilai-nilai integritas tinggi, meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, meningkatkan keterampilan hidup masyarakat, membangun budaya anti korupsi di ber

Artikel Terkait:

Teks deskripsi: struktur, ciri, dan contoh penerapan, ciri kebahasaan teks deskripsi, struktur teks deskripsi: pengertian, ciri, dan contoh, artikel definit dan indefinit dalam bahasa inggris: pengertian, aturan, dan contoh, countable and uncountable nouns dalam bahasa inggris: perbedaan, penggunaan, dan contoh, asking and giving direction: meminta dan memberikan arah dalam bahasa inggris.

Kompasiana Logo

  • kilas balik
  • Topik Pilihan

shofiyah aulia

Peranan Mahasiswa dalam Penanggulangi Korupsi di Indonesia: Kontribusi Mahasiswa Aktif dalam Memerangi Pencegahan Korupsi di Era Generasi Z

Peranan Mahasiswa dalam Penanggulangi Korupsi di Indonesia, Kontribusi Mahasiswa Aktif dalam Memerangi Pencegahan Korupsi di Era Generasi Z

Tika Alifia

Pengendalian Gratifikasi, Jangan Biarkan Korupsi Menjadi Tradisi

Jika memang kalian ingin menjadi kaya janganlah menjadi pejabat, menjadi pejabat itu adalah mengabdi kepada rakyat dan tuanmu adalah rakyat.

Perilaku Korupsi: Kebiasaan Plagiarisme Tugas di Lingkungan Kampus Membutuhkan Peranan Mahasiswa dalam Pencegahannya

Perilaku Korupsi: Kebiasaan Plagiarisme Tugas di Lingkungan Kampus Membutuhkan Peranan Mahasiswa dalam Pencegahannya

Ayo para mahasiswa mulai dari sekarang jauhkan plagiarisme sebagai perilaku korupsi. Jaga nama baik kita sebagai generasi penerus bangsa !

Tumpas Bibit Korupsi dengan Pendidikan Antikorupsi dan Penanaman Nilai Integritas Sejak Dini

Tumpas Bibit Korupsi dengan Pendidikan Antikorupsi dan Penanaman Nilai Integritas Sejak Dini

Pansel capim KPK telah dibentuk oleh Presiden Joko Widodo dengan tugas utama mencari pimpinan KPK baru sekaligus memilih Dewan Pengawas KPK yang baru

Peranan Bendahara dan Anggota Kelas terhadap Kesadaran Anti Korupsi

Peranan Bendahara dan Anggota Kelas terhadap Kesadaran Anti Korupsi

Pendidikan Anti Korupsi

Pencegahan Korupsi Sejak Dini Melalui Kegiatan Sosialisasi di SD Muhammadiyah Purbayan

Pencegahan Korupsi Sejak Dini Melalui Kegiatan Sosialisasi di SD Muhammadiyah Purbayan

Kegiatan Sosialisasi AntiKorupsi Sejak Dini. Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia masih menjadi PR besar

Vania Rofida

Urgensi Pendidikan Anti Korupsi Sebagai Upaya Preventif Pemberantasan Korupsi di Indonesia

PAK harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional dan didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan keluarga

Solusi untuk Mengatasi Dampak Masif Korupsi terhadap Pendidikan Anak: Peran Pemerintah, Masyarakat, dan Media

Solusi untuk Mengatasi Dampak Masif Korupsi terhadap Pendidikan Anak: Peran Pemerintah, Masyarakat, dan Media

Dampak masif korupsi terhadap pendidikan anak adalah sebuah isu yang penting dan relevan untuk dibahas.

Tiara Maulidya

Pendidikan Anti Korupsi sebagai Pembentukan Karakter dan Perilaku Individu Melalui Potensi Mahasiswa

upaya agar mahasiswa mengtahui tentang pendidikan anti korupsi

Bertepatan Pada Hari Antikorupsi Sedunia, Mahasiswa Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal Laksanakan Sosialisasi Antikorupsi di Sekolah Dasar

Bertepatan Pada Hari Antikorupsi Sedunia, Mahasiswa Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal Laksanakan Sosialisasi Antikorupsi di Sekolah Dasar

Sosialisasi antikorupsi oleh mahasiswa program studi farmasi Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal pada siswa kelas 5 SD Negeri Kemandungan 1 Tegal

Nova Eliza

Jauhi Korupsi, Perkuat Nilai-nilai Anti-korupsi!

Kasus korupsi terbesar sepanjang sejarah Indonesia??

Mahasiswa KKN Unnes Giat 6 Memperingati Hari Pahlawan

Mahasiswa KKN Unnes Giat 6 Memperingati Hari Pahlawan

Mahasiswa KKN UNNES GIAT 6 memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 November dengan mengadakan kegiatan sosialisasi dan lomba mewarnai di MIM Wonosari

Saila Mardiii

Pentingnya Memahami Apa Itu Korupsi dan Pencegahannya

kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pencegahan korupsi mengakibatkan banyaknya oknum yang terjerumus di dalamnya

Mulai dari Diri Sendiri dan dari Hal Terkecil: Perilaku Koruptif Mahasiswa

Mulai dari Diri Sendiri dan dari Hal Terkecil: Perilaku Koruptif Mahasiswa

"Koruptif" dan "Korupsi" kedua kata tersebut hampir memiliki makna yang sama

Aspek-Aspek Korupsi Dalam Bidang Pendidikan

Aspek-Aspek Korupsi Dalam Bidang Pendidikan

Aspek aspek terjadinya korupsi dalam bidang pendidikan

Zulaiqoh

Islam dan Pendidikan Anti Korupsi: Pilar-Pilar Moral untuk Masyarakat yang Jujur

Pentingnya pendidikan anti korupsi perlu diterapkan oleh setiap individu, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.

Mengenali Potensi Pengembangan Diri Serta Menerapkan Berpikir Positif dan Komunikasi yang Efektif

Mengenali Potensi Pengembangan Diri Serta Menerapkan Berpikir Positif dan Komunikasi yang Efektif

Tugas Besar 1, Pendidikan Anti Korupsi & Etik UMBMengenali Potensi Pengembangan DiriBerpikir PositifKomunikasi Efektif

E HandayaniTyas

Ciptakan Kampus Bersih

Korupsi di lingkungan kampus pasti berdampak merusak kredibilitas penyelenggara pendidikan dan tercemarnya nama baik perguruan tinggi tersebut.

Strategi Habituasi Nilai-nilai Anti Korupsi, Tindakan Preventif Pencegahan Korupsi Guna Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Melalui Pendidikan Anti Korupsi

Strategi Habituasi Nilai-nilai Anti Korupsi, Tindakan Preventif Pencegahan Korupsi Guna Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Melalui Pendidikan Anti Korupsi

Strategi Habituasi Nilai-nilai Anti Korupsi, Tindakan Preventif Pencegahan Korupsi

TOPIK PILIHAN

MANA YANG JADI LAGU

Hobi di Era Validasi

One-Hit Wonder, Bukan Kutukan Sukses

One-Hit Wonder, Bukan Kutukan Sukses

 SIAP DUKUNG INDONESIA DI OLIMPIADE 2024?

Sungai Seine: Dari Venue Olimpiade Menjadi Toilet Massal Warga Paris

Fajar/Rian Diharapkan Mampu Menyumbang Medali dari Cabang Bulutangkis di Olimpiade Paris 2024

Fajar/Rian Diharapkan Mampu Menyumbang Medali dari Cabang Bulutangkis di Olimpiade Paris 2024

MENCARI TIKET PESAWAT MURAH, ADAKAH CARANYA?

Dari Jakarta hingga Berlin: Mengapa Harga Rumah Terus Melonjak dan Apa Solusinya?

Simalakama Harga Avtur terkait Tiket Pesawat Domestik

Simalakama Harga Avtur terkait Tiket Pesawat Domestik

Laporkan konten.

  • Title & authors

Widiartana, Gregorius, and Vincentius P. Setyawan. "Urgensi Pendidikan Antikorupsi terhadap Pencegahan Korupsi dalam Pendidikan Dasar." Jurnal Hukum Mimbar Justitia , vol. 6, no. 2, 30 Dec. 2020, pp. 173-189, doi: 10.35194/jhmj.v6i2.1352 .

Download citation file:

Urgensi Pendidikan Antikorupsi terhadap Pencegahan Korupsi dalam Pendidikan Dasar Image

Corruption eradication in Indonesia is still not optimal and still prioritizes repressive actions against corruption cases that have occurred. The implementation of such efforts is ineffective in eradicating corruption because corruption has taken root in the legal culture of society. One of the ways that can be implemented in efforts to eradicate corruption is to prevent corruption which can be done by providing anti-corruption education, especially for students at the primary education level. Primary education is the focus of providing anti-corruption education because it is at this level that the character building of a person, and anti-corruption education is actually character education.

Implementasi Metode Bagi Hasil dengan Prinsip Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia Dihubungkan dengan Fatwa Dsn No. 15/dsn\u002Dmui/ix/2000 Image

Table of contents

  • Energi Muda
  • Argumentasi
  • Lembaga Pers Kampus
  • Liputan Kampus
  • Kompas Corner
  • Kontributor

kompas muda

We The Fest 2024 : Puncak Euforia Di Hari Ketiga

We the fest hadirkan bilal indrajaya untuk baca dongeng, kemeriahan hari pertama we the fest 2024, semarak hari terakhir java jazz festival 2024, musisi lokal dan internasional sama-sama meriahkan java jazz festival 2024, pengetahuan baru dari kunjungan ke harian kompas, mahasiswa unnes ajarkan membuat pupuk organik, kmpa eka citra unj menggelar kampanye peduli bumi, gabungan dunia nyata dan virtual dalam pameran “mixed reality”, penting, kolaborasi potensi media kampus indonesia, mahasura 2022, sarana anak muda mendobrak kesetaraan gender, gizi seimbang untuk melindungi diri, semarak warna kebaikan untuk sesama, tedxjakarta 100 persen sukarela, dua wajah alas purwo, mistis dan indah, situs watu gong, peninggalan purbakala tersembunyi di malang, keunikan budaya perayaan adat bau nyale, udang vaname, si primadona akuakultur indonesia.

contoh essay pendidikan anti korupsi

  • kompetisi Esai

[Finalis Kompetisi Esai]-Indonesia Melawan Korupsi Dengan Sastra

Apakah Indonesia akan terbebas dari korupsi di tahun 2045? Jika pertanyaan besar itu di arahkan pada diri saya yang kecil ini, kemungkinan saya akan terdiam. Korupsi bukan sesuatu yang mudah untuk dihilangkan.

Bagaimana pun, jika berdasarkan data yang ada saat ini, Indonesia masih berada dalam kondisi yang mencemaskan. Transparency International Indonesia (TII) pada tahun 2016, memaparkan jika Indonesia berada pada peringkat ke-90 dari 176 negara. Ditambah lagi dengan data dari Indonesian Corruption Watch (ICW) yang dirilis pada Februari 2017 berhasil menemukan 482 kasus korupsi di negeri ini selama tahun 2016. Dari jumlah itu terdapat 1.101 orang tersangka dan total nilai kerugiaan negara yang harus diterima sebesar Rp 1,45 triliun. Maraknya kasus korupsi di Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Saat ini, kerja dari sejumlah lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian, dan Kejaksaan menjadi harapan kita semua dalam mencegah serta mengurangi kasus korupsi di Indonesia. Akan tetapi, meski ketiga lembaga penegak hukum tersebut bekerja dengan baik, tetap saja korupsi bertambah dan merajalela.

Ketika melawan korupsi, kita bisa belajar dari pesan yang pernah disampaikan Friedrich Nietzsche, “Siapa pun yang melawan monster harus memastikan bahwa dalam usaha perlawanannya dia tak menjelma menjadi monster. Dan jika kau menatap cukup jauh ke dalam jurang maut, jurang maut akan kembali menatapmu.” Korupsi seperti monster yang mengubah orang lain menjadi monster-monster baru. Kasus korupsi bahkan berhasil menjerat orang-orang yang dulunya tampak memperjuangkan keadilan – mereka berteriak lantang menolak korupsi tapi tetap melakukannya – menjadi satu hal mengerikan dari korupsi. Fenomena ini berhasil menciptakan anggapan jika korupsi telah menjadi budaya di Indonesia. Mengakar begitu kuat.

Pada dasarnya, korupsi bukanlah budaya.Tetapi korupsi mampu menjadi sesuatu yang mengancam bila struktur sosial, struktur ekonomi, atau juga struktur politik ikut diserang. Di Indonesia, dampak jelas korupsi dapat terlihat dari masalah kemiskinan dan terhambatnya pembangunan. Yang lebih ironis lagi adalah sebagian besar praktik korupsi terjadi dalam struktur pendidikan dan dipraktikkan langsung oleh mereka yang terdidik.

Data dalam buku Psikologi Korupsi yang disusun oleh Zainal Abidin, salah seorang dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, telah tercatat sejumlah orang yang memiliki pendidikan tinggi, yakni 332 orang doktor, 147 bergelar master, 119 sarjana, dan 10 orang profesor terjerat dalam kasus korupsi. Dari pernyataan tersebut, dapat diindikasikan bahwa secara kognitif mereka adalah orang-orang pandai, dan kapasitas intelektual tidak perlu diragukan lagi. Melihat data tersebut, definisi well-educated atau kaum terpelajar sepertinya tak menjamin hilang atau tercegahnya beberapa perilaku yang tidak diharapkan seperti praktik korupsi. Masalah ini bisa jadi karena sistem pendidikan kita senantiasa fokus pada ranah kognitif semata. Bukan tidak mungkin, bibit korupsi telah tertanam sejak kita duduk di bangku sekolah.

Selain itu upaya melawan korupsi sekiranya dilakukan sejak dini di sekolah. Ada banyak upaya yang telah dilakukan berbagai pihak termasuk pemerintah untuk mencegah perilaku korupsi sejak dini. Seperti pembuatan dua seri board game pada 9 Desember 2014, bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Internasional. Kedua board game tersebut yaitu Board game   “Semua Bisa Ber-AKSI”,  dan board game “Sahabat Pemberani: Permainan Kejujuran”. Namun sejak permainan tersebut diluncurkan, kurangnya pengawalan dan distribusi yang tidak merata menjadikan upaya tersebut kurang efektif. Hal lain adalah kantin kejujuran, namun beberapa kendala juga masih ditemukan dalam penerapan kantin kejujuran ini. Tidak jarang beberapa sekolah masih mengalami defisit atau kerugian dalam pelaksanaan program kantin kejujuran.

Program ini banyak mengalami kendala dan bahkan kegagalan akibat kurangnya pendampingan. Faktor yang menyebabkan kurangnya pendampingan di sekolah adalah guru yang sibuk dengan berbagai macam kegiatan. Untuk sementara ini pemerintah juga sedang merancang kurikulum anti korupsi, namun sejak diwacanakan beberapa tahun lalu, penerapan program ini belum sempat diterapkan secara langsung dalam dunia pendidikan. Pendidikan semestinya dapat terhubung dengan kebijaksanaan, harapan dan budaya menghormati bahwa siapapun dapat belajar untuk menemukan kebenaran dan berbagai kemungkinan. Maka, seharusnya kita bisa melakukannya dengan lebih banyak berpikir dan melakukan refleksi terhadap setiap kegiatan belajar kita.

Jika saya menjadi pemimpin pada tahun 2045, apa yang ingin saya lakukan? Saya ingin mengatasi korupsi dengan kekuatan sastra. Fakta telah menjelaskan bahwa mereka yang terlibat korupsi adalah mereka yang secara kognitif tak perlu diragukan lagi. Namun secara afektif, mereka patut diragukan.

Emanuele Castano, seorang psikolog sosial, bersama rekannya David Kidd melakukan penelitian dengan membagi sejumlah partisipan dan memberikan tugas bacaan yang berbeda: bacaan populer, sastra, non-fiksi dan tanpa bacaan sama sekali. Setelah itu, para partisipan melakukan tes untuk mengukur kemampuan mereka dalam memahami pemikiran dan perasaan orang lain. Tim peneliti menemukan, hasil yang mengejutkan, bahwa terdapat perbedaan signifikan antara pembaca sastra dan yang bukan sastra.

Sastra yang baik dianggap mampu memberikan gambaran yang berfokus pada karakter secara psikologis. Kidd menjelaskan bahwa “Seringkali pikiran para tokoh digambarkan samar-samar, tanpa banyak penjelasan dan pembaca diajak untuk mengisi sejumlah kekosongan dan memahami serta hal-hal yang ada pada tokoh tersebut.” Kondisi ini memberikan ruang pembaca untuk membawa kesadaran psikologis tokoh ke dalam dunia nyata, melawan kehidupan yang rumit dan batin yang sulit dipahami. Secara tidak langsung, hal tersebut mendukung seseorang untuk memahami perasan orang lain.

Dari hasil penelitian itu, mereka menyarankan kita untuk belajar dari sastra guna mengembangkan proses sosialisasi dan meningkatkan empati. Sejumlah tokoh psikologi yang meneliti bacaan sastra seperti Raymond A. Mar, Keith Oatley, dan Maja Djikic, juga memberi saran yang sama. Saat membaca hasil penelitian mereka, saya sempat mengirimkan email pertanyaan kepada Maja Djikic, tentang bacaan apa yang tepat untuk saya gunakan di tempat saya, Indonesia? Dia meminta saya untuk mengutamakan bacaan yang berasal dari Indonesia agar efek yang dihasilkan lebih besar. Salah satunya, Bumi Manusia karya  Pramoedya Ananta Toer. Dengan semangat Minke, buku ini bisa jadi pilihan untuk dijadikan bacaan wajib di sekolah. Tentu saja efek dari idealisme Minke bisa memberikan ruang untuk kembali memikirkan Indonesia. Mengapa tidak sastra menjadi upaya pencegahan korupsi? Dengan sastra yang baik, empati kita dapat tumbuh dan berkembang. Sebab korupsi  di Indonesia akan semakin menggila, jika empati yang kita miliki benar-benar mati.

RELATED ARTICLES MORE FROM AUTHOR

[finalis kompetisi esai]-e-commerce meluas, pasar nyata mulai pasang strategi baru, [finalis kompetisi esai]-laga budaya layar lebar, [finalis kompetisi esai]-peran lembaga kemahasiswaan dalam menggapai cita-cita indonesia bebas korupsi 2045, 75 comments.

tulisannya sangat bagus dan sangat menginspirasi… orang sering meremekan sastra unutk melawan korupsi, karena itu semoga dengan tulisan ini, semakin banyak orang digugah kesadarannya untuk belajar sastra agar pemikiran dan pemahaman tetntang hidup dan arti penting sastra semakin bertambah

terima kasih.

semoga saja orang-orang bisa membaca, belajar, dan melakukan refleksi atas kondisi sehari-hari.

Semoga saya bisa rajin baca sastra.

Amiiin. Sukses selalu!

Yess.., mari melawan korupsi dengan sastra yg baik,,” berani jujur itu hebat “. Semangatki Anak Muda.

yes…thank you yayu!

Semangat selalu

Thank you 🙂

Terima kasih Irwan.

terima kasih!

Keren keren keren

Karena jujur adalah awal dari pemberantasan korupsi. Ewako!!

Mantap djiwa!! Ulasan yang menarik. Informasinya sangat bermanfaat mas kurn.

Sastra memegang peranan penting dalam berbagai aspek. Namun, masyarakat yang sadar akan hal tersebut mungkin masih kurang, semoga semakin banyak yang dapat berpikir lebih reflektif, bahwa bangsa ini membutuhkan penghayatan selepas membaca.

Semangat ki kakak

Korupsi itu sudah ada sejak zaman nabi. Kalo memusnahkan mungkin tidak. Tapi meminimalisir. Itu pendapat saya. Karena saya setuju paham demokrasi sosialisme. Hahahah ?jangan serius atuh.

Kalau tidak salah, salah satu kutipan menarik dalam Bumi Manusia, “Tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai!” Saya berikan vote untuk Bapak! 🙂

Wah, tulisan ini tadi di mention oleh Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, di segmen Sapa Indonesia Kompas TV. Selamat berkompetensi. Tetap berkarya dengan sastra.

LEAVE A REPLY Cancel reply

Log in to leave a comment

Kehidupan di Antara Pohon-Pohon

logo

  • Sabtu, 27 Juli 2024

logo-tv

10 Contoh Soal dan Jawaban Anti Korupsi Essay, Untuk Menguji Penguasaan Siswa Terhadap Pendidikan Anti Korupsi

10 Contoh Soal dan Jawaban Anti Korupsi Essay, Untuk Menguji Penguasaan Siswa Terhadap Pendidikan Anti Korupsi (Freepik.com/author/freepik)

Mereka dapat melakukan berbagai tindakan konkret untuk melawan korupsi, seperti berikut:

- Partisipasi aktif: Masyarakat dapat mengambil bagian dalam pemilihan umum, mengikuti perkembangan politik, dan memilih pemimpin yang berintegritas.

Mereka juga dapat bergabung dengan organisasi anti-korupsi atau kelompok masyarakat yang peduli terhadap isu-isu ini.

Baca Juga: 13 Contoh Soal Esai Tentang Guru Penggerak Beserta dengan Kunci Jawaban Terbaru 2023 - Transparansi: Masyarakat dapat menuntut transparansi dalam pengelolaan keuangan publik. Mereka dapat memantau penggunaan dana publik dan meminta akses informasi yang relevan. - Pemberian informasi: Masyarakat dapat memberikan informasi penting kepada lembaga penegak hukum tentang tindakan korupsi yang mereka saksikan atau ketahui. Ini dapat dilakukan melalui laporan kepada badan anti-korupsi atau polisi. - Menolak memberi dan menerima suap: Masyarakat harus menolak memberi dan menerima suap dalam segala bentuknya. Tindakan sederhana ini dapat membantu mengurangi praktik korupsi di tingkat individu. - Pendidikan dan kesadaran: Pendidikan mengenai dampak buruk korupsi dan hak-hak warga negara yang bersih dari korupsi sangat penting. Masyarakat harus terus-menerus diberi informasi untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap isu korupsi.

Baca Juga: MENARIK! 15 Kumpulan Contoh Soal PPPK Guru 2023 Tentang Pengetahuan Umum dan Jawaban Soal 3:

Apa yang dimaksud dengan etika dalam pencegahan korupsi, dan mengapa penting untuk mempromosikan etika di dalam dan di luar sektor publik? Jawaban:

Etika dalam pencegahan korupsi merujuk pada norma-nilai, prinsip, dan perilaku yang jujur, adil, dan bermoral yang harus dijunjung oleh individu dan lembaga. Penting untuk mempromosikan etika di dalam dan di luar sektor publik karena:

- Mendorong integritas: Etika membantu mendorong integritas di kalangan pejabat pemerintah dan individu di sektor swasta. Ini berarti bahwa mereka akan melakukan tindakan yang benar dan adil dalam menjalankan tugas mereka.

Baca Juga: 20 Contoh Soal PPPK Guru Soal Wawasan Kebangsaan Beserta Kunci Jawaban! - Mengurangi risiko korupsi: Etika yang kuat membantu mengurangi risiko korupsi. Ketika individu dan lembaga berpegang pada prinsip etika, mereka akan lebih cenderung untuk menolak tindakan korupsi. - Membangun kepercayaan masyarakat: Masyarakat akan lebih percaya pada pemerintah dan lembaga ketika mereka melihat bahwa etika ditekankan. Hal ini dapat membangun kepercayaan masyarakat dan mengurangi ketidakpercayaan terhadap institusi publik. - Mengedukasi generasi mendatang: Mempromosikan etika dalam pendidikan dan pembelajaran akan membantu mendidik generasi mendatang tentang pentingnya nilai-nilai yang jujur dan adil.

Baca Juga: YUK BELAJAR! 10 Contoh Soal PPPK Guru Soal Matematika dan Kunci Jawaban Soal 4:

Bagaimana peran lembaga anti-korupsi, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam upaya pencegahan dan penindakan korupsi? Jawaban:

Lembaga anti-korupsi, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pencegahan dan penindakan korupsi. Peran mereka mencakup:

- Pencegahan korupsi: Lembaga ini dapat mengembangkan kebijakan dan program untuk mencegah korupsi, termasuk mempromosikan transparansi, mengawasi penggunaan dana publik, dan memberikan pelatihan terkait etika dan integritas kepada pejabat pemerintah dan masyarakat. - Penyelidikan dan penindakan: Lembaga ini memiliki kekuatan untuk menyelidiki dugaan tindakan korupsi dan menindak pelakunya sesuai hukum. Ini mencakup penahanan, penuntutan, dan pengadilan terhadap individu yang terlibat dalam korupsi.

Baca Juga: Contoh Soal Essay dan Jawaban Serta Pembahasannya Tentang Unsur, Senyawa dan Campuran Untuk Kelas 8 SMP - Pengawasan dan pemantauan: Lembaga anti-korupsi dapat mengawasi lembaga pemerintah dan entitas lainnya untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dengan integritas dan menghindari praktik korupsi. - Advokasi dan penyuluhan: Mereka dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya korupsi dan hak-hak mereka, serta mengadvokasi perubahan kebijakan yang mendukung pencegahan korupsi. - Kerja sama internasional: Lembaga ini sering berkolaborasi dengan lembaga anti-korupsi internasional untuk mengatasi korupsi yang melibatkan lintas batas. Dengan peran ini, lembaga anti korupsi seperti KPK dapat memainkan peran penting dalam upaya melawan korupsi di berbagai tingkatan pemerintah dan masyarakat.

Baca Juga: 15 Contoh Soal Tes Bahasa Inggris Tingkat Kesulitan Tinggi, Bagian dari Tes Potensi Dasar Bank Indonesia Soal 5:

20 Contoh Soal PTS Sosiologi SMA MA dan Kunci Jawaban: Proses Sosialisasi Dapat Dibedakan Menjadi?

Artikel Selanjutnya

20 contoh soal pts sosiologi sma ma dan kunci jawaban: proses sosialisasi dapat dibedakan menjadi.

Editor: Kuncoro

Sumber: Tim Pendidikan MetroAspirasiku

Anti korupsi

Contoh soal, artikel terkait.

20 Contoh Soal PTS Sosiologi SMA MA dan Kunci Jawaban: Proses Sosialisasi Dapat Dibedakan Menjadi?

MENARIK! 15 Contoh Soal PTS Bahasa Indonesia Lengkap dengan Kunci Jawaban Tingkat SMP MTs 2023

Contoh Soal PTS PKN dan Kunci Jawaban Tingkat SMA MA Terbaru 2023

Contoh Soal PTS PKN dan Kunci Jawaban Tingkat SMA MA Terbaru 2023

MENARIK! 20 Contoh Soal PTS Bahasa Indonesia Hanya Ada di Bawah Ini Terbaru 2023

MENARIK! 20 Contoh Soal PTS Bahasa Indonesia Hanya Ada di Bawah Ini Terbaru 2023

25 Kumpulan Contoh Soal PTS Sosiologi SMA MA: Apa Hubungan Sosiologi dan Sejarah?

25 Kumpulan Contoh Soal PTS Sosiologi SMA MA: Apa Hubungan Sosiologi dan Sejarah?

MENARIK NIH! Berikut Kumpulan Contoh Soal PTS PKN dan Kunci Jawaban Tingkat SMA MA Terbaru 2023

MENARIK NIH! Berikut Kumpulan Contoh Soal PTS PKN dan Kunci Jawaban Tingkat SMA MA Terbaru 2023

PELAJARILAH! Contoh Soal PTS PKN dan Kunci Jawaban Lulus SMA MA dengan Predikat Terbaik!

PELAJARILAH! Contoh Soal PTS PKN dan Kunci Jawaban Lulus SMA MA dengan Predikat Terbaik!

PAHAMI DAN PELAJARI! 31 Contoh Soal PTS Sosiologi SMA MA dan Kunci Jawaban

PAHAMI DAN PELAJARI! 31 Contoh Soal PTS Sosiologi SMA MA dan Kunci Jawaban

36 Contoh Soal PTS Sosiologi SMA MA dan Kunci Jawaban yang Menarik untuk Dipelajari!

36 Contoh Soal PTS Sosiologi SMA MA dan Kunci Jawaban yang Menarik untuk Dipelajari!

23 Contoh Soal PTS PKN dan Kunci Jawaban Lulus SMA MA dengan Predikat Terbaik!

23 Contoh Soal PTS PKN dan Kunci Jawaban Lulus SMA MA dengan Predikat Terbaik!

Rekomendasi.

contoh essay pendidikan anti korupsi

Kronologi dan Misteri Kematian Ella Nanda Sari, Prosedur Sedot Lemak yang Berakhir Tragis

contoh essay pendidikan anti korupsi

Guru yang Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi di Kelasnya Akan Melakukan Hal-hal Apa Saja? Berikut Ini Contohnya!

contoh essay pendidikan anti korupsi

Cak Thoriq Berkomitmen Teruskan Program dan Ungkapkan Potensi Lumajang Jika Terpilih sebagai Bupati 2024-2029

Daftar Top 10 Universitas Terbaik di Semarang Menurut EduRank, Apakah Kampusmu Termasuk Salah Satunya?

Daftar Top 10 Universitas Terbaik di Semarang Menurut EduRank, Apakah Kampusmu Termasuk Salah Satunya?

PAHAMI! Apa Sih Perbedaan Program Studi dan Jurusan Itu? Calon Mahasiswa Harus Tahu!

PAHAMI! Apa Sih Perbedaan Program Studi dan Jurusan Itu? Calon Mahasiswa Harus Tahu!

JEMPOLAN! Inilah Top 10 Universitas Terbaik di Surabaya Tahun 2024 Versi Edurank, Kampusmu Termasuk?

JEMPOLAN! Inilah Top 10 Universitas Terbaik di Surabaya Tahun 2024 Versi Edurank, Kampusmu Termasuk?

Contoh Percakapan Bahasa Inggris 2 Orang di Sekolah, Perkenalan Sangat Berkesan dengan Teman Baru

Contoh Percakapan Bahasa Inggris 2 Orang di Sekolah, Perkenalan Sangat Berkesan dengan Teman Baru

PRAKTIKKAN! Contoh Percakapan Bahasa Inggris 2 Orang di Sekolah Tentang Hari Pertama Masuk Sekolah

PRAKTIKKAN! Contoh Percakapan Bahasa Inggris 2 Orang di Sekolah Tentang Hari Pertama Masuk Sekolah

PELAJARI! Inilah Angka 1 Sampai 100 Dalam Bahasa Inggris dan Cara Membacanya, Siswa Harus Paham!

PELAJARI! Inilah Angka 1 Sampai 100 Dalam Bahasa Inggris dan Cara Membacanya, Siswa Harus Paham!

PAHAMI! Pembelajaran Sosial Emosional Bagi Siswa Merupakan Pembelajaran Secara Kolaboratif, Ini Penjelasannya!

PAHAMI! Pembelajaran Sosial Emosional Bagi Siswa Merupakan Pembelajaran Secara Kolaboratif, Ini Penjelasannya!

Guru yang Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi di Kelasnya Akan Melakukan Hal-hal Apa Saja? Berikut Ini Contohnya!

Apa yang Dimaksud Dengan Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi? Simak Penjelasan Berikut!

Dalam Proses Coaching Percakapan Perlu Diakhiri Dengan Suatu Rencana Tindak Lanjut, Mengapa?

Dalam Proses Coaching Percakapan Perlu Diakhiri Dengan Suatu Rencana Tindak Lanjut, Mengapa?

Contoh Surat Motivasi Beasiswa yang Menarik Untuk Raih Beasiswa Impian

Contoh Surat Motivasi Beasiswa yang Menarik Untuk Raih Beasiswa Impian

Langkah-langkah Cek Linieritas PPG Prajabatan 2024, Jangan Sampai Salah!

Langkah-langkah Cek Linieritas PPG Prajabatan 2024, Jangan Sampai Salah!

Begini Cara Cek Daftar Nama Guru PPG Daljab 2024 di Link Resmi Kemendikbudristek Berikut!

Begini Cara Cek Daftar Nama Guru PPG Daljab 2024 di Link Resmi Kemendikbudristek Berikut!

Inilah 30 Kampus Perguruan Tinggi Terbaik Versi Edurank Tahun 2024, Kampusmu Termasuk?

Inilah 30 Kampus Perguruan Tinggi Terbaik Versi Edurank Tahun 2024, Kampusmu Termasuk?

Pendaftaran KIP Kuliah 2024 untuk Mahasiswa Baru UGM, Begini Alur dan Batas Waktunya

Pendaftaran KIP Kuliah 2024 untuk Mahasiswa Baru UGM, Begini Alur dan Batas Waktunya

Bantuan Penelitian (BANLIT) Bank Indonesia Institute untuk S1, S2, dan S3, Total Bantuan Hingga Rp 200 Juta

Bantuan Penelitian (BANLIT) Bank Indonesia Institute untuk S1, S2, dan S3, Total Bantuan Hingga Rp 200 Juta

Raih Gelar Pascasarjana Ganda Melalui Split Site Masters Program (SSMP) Bersama Beasiswa Australia Awards

Raih Gelar Pascasarjana Ganda Melalui Split Site Masters Program (SSMP) Bersama Beasiswa Australia Awards

WASPADA! Bagi Penerima Beasiswa Australia Awards, Kenali Modus Penipuan Ini

WASPADA! Bagi Penerima Beasiswa Australia Awards, Kenali Modus Penipuan Ini

DIBUKA UNTUK TAHAP KEDUA! Peluang Beasiswa di Universitas Nasional Tahun Akademik 2024-2025

DIBUKA UNTUK TAHAP KEDUA! Peluang Beasiswa di Universitas Nasional Tahun Akademik 2024-2025

Raih Beasiswa S2 di China, Kesempatan Emas Melalui Schwarzman Scholarship

Raih Beasiswa S2 di China, Kesempatan Emas Melalui Schwarzman Scholarship

Gaya kepemimpinan unik darma wijaya – adlin tambunan menarik hati masyarakat sergai, bupati sergai sambut positif promedia untuk sinergi pembangunan daerah, inilah sandi harian hamster kombat 19 juli 2024, lengkap dengan kode morsenya untuk raih 1 juta koin, kombinasi kartu combo harian hamster kombat 19 juli 2024, cara cepat dapatkan 5 juta koin.

Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda Untuk Berperilaku Anti Koruptif Melalui Pendidikan Anti Korupsi (Improve Young Generation Awareness for Behavior Anti Corruption Through Anti Corruption Education)

10 Pages Posted: 7 Jul 2020

Helsa Sabila

Djuanda University - Department of Animal Husbandry

Date Written: June 12, 2020

Indonesian abstract: Artikel ini berjudul Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda Untuk Berperilaku Anti Koruptif melalui Pendidikan Anti Korupsi. Secara garis besar, masalah yang ingin dibahas adalah kesadaran generasi muda akan perannya sebagai agent of change bagi persoalan korupsi di Indonesia dan peran penting pendidikan anti korupsi dalam menumbuhkan kesadaran hukum generasi muda. Metode yang dipergunakan dalam penelitian tersebut adalah metode empiris dengan menggunakan pendekatan fakta dan pendekatan konsep serta disajikan secara deskriptif analitis. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut adalah generasi muda memiliki cukup pengetahuan tentang korupsi, bentuk-bentuk korupsi serta bentuk-bentuk perilaku anti koruptif. Hanya saja pengetahuan yang cukup itu belum diikuti oleh kehendak untuk berperilaku anti koruptif. Ini artinya ada kelemahan dalam diri generasi muda terkait kesadaran untuk mengembangkan budaya anti koruptif dalam dirinya sehingga dapat disimpulkan bahwa perlu diadakan pendidikan anti korupsi bagi generasi muda agar dapat membantu menumbuhkan kesadaran hukum mereka untuk berperilaku anti koruptif. English abstract: The title of this article is Increase the Young Generation Legal Awareness to Developing Anti Corruption Behavior Through Anti Corruption Education. In general, the article discuss the problems of young generation knowledge about corruption, the corruption forms and anti corruption forms also about the young generation legal awareness to developing the anti corruption behavior. The empiric methods with the factual and concept approach use to solve those problems and describe in analytic description. The result of the research is young generation have a good knowledge about corruption, the forms of corruption and the forms of anti corruption from the simplest to the harder but this good knowledge did not followed by their legal awareness to developing anti corruption behavior. It means there is a weakness in the young generation mentally to developing anti corruption behavior. This situation describing the needed of anti corruption education for the young generation. Hopefully through the education will increase the young generation legal awareness to developing anti corruption behavior.

Note: Downloadable document available in Indonesian.

Keywords: Meningkatkan, Kesadaran, Perilaku Anti Koruptif, Generasi Muda, Pendidikan

Suggested Citation: Suggested Citation

Helsa Sabila (Contact Author)

Djuanda university - department of animal husbandry ( email ), do you have a job opening that you would like to promote on ssrn, paper statistics, related ejournals, social sciences education ejournal.

Subscribe to this fee journal for more curated articles on this topic

Types of Offending eJournal

Political economy - development: underdevelopment & poverty ejournal, political economy - development: public service delivery ejournal, poverty research ejournal.

Subscribe to this free journal for more curated articles on this topic

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to  upgrade your browser .

Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link.

  • We're Hiring!
  • Help Center

paper cover thumbnail

PENTINGNYA PENDIDIKAN ANTI KORUPSI SEBAGAI UPAYA MENCEGAH TINDAKAN KORUPSI

Profile image of Serly Agustina D.S

2022, PENTINGNYA PENDIDIKAN ANTI KORUPSI SEBAGAI UPAYA MENCEGAH TINDAKAN KORUPSI

Korupsi merupakan suatu bentuk perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan beberapa keuntungan yang bertentangan dengan tugas resmi dan kebenaran. Dengan banyaknya tindak pidana korupsi di Indonesia perlu dilakukan tindakan pencegahan agar perilaku korupsi tidak terus menerus terjadi sampai dengan generasi berikutnya. Pelatihan antikorupsi merupakan upaya preventif untuk membangun kepercayaan dan kejujuran terhadap korupsi. Pendidikan anti korupsi tidak efektif jika karakter yang dibentuk bukan karakter anti korupsi. Pembangunan karakter anti korupsi yang dilaksanakan akan mempertajam dan mengasah idealisme dan integritas generasi muda, yang memandang korupsi sebagai perbuatan melawan hukum yang harus dicegah, ditanggulangi, dan diberantas. Pembentukan karakter antikorupsi yang dicapai melalui pendidikan antikorupsi menumbuhkan idealisme dan integritas generasi muda dengan memandang korupsi sebagai kegiatan ilegal yang harus dicegah, dan diberantas. Dengan membentuk kembali karakter anti korupsi kepada generasi muda maka akan mengembalikan status korupsi dan membantu mencegah korupsi di masa mendatang.

Related Papers

Yusrianto Kadir

Menalar berbagai persepsi negatif terhadap arah pendidikan nasional yang selama ini dipandang belum mencirikan kepribadian bangsa, terutama mengenai output pendidikan yang cenderung tidak mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip anti korupsi dalam pekerjaan dan kesehariannya, sehingga melalui pendidikan formal perlu ada peningkatan dari segi intensitasnya. Secara simplistik memang sektor pendidikan formal di Indonesia dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan pencegahan korupsi. Langkah preventif (pencegahan) tersebut secara tidak langsung bisa melalui dua pendekatan (approach), pertama: menjadikan peserta didik sebagai target, dan kedua: menggunakan pemberdayaan peserta didik untuk menekan lingkungan agar tidak permissive to corruption. Adapun yang menjadi permasalahan dalam karya tulis ini adalah bagaimana kebijakan pendidikan anti korupsi di Perguruan Tinggi dan sejauhmana kebijakan pendidikan anti korupsi dalam upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Dengan tujuan untuk memahami dan menganalisis peran pendidikan anti korupsi dalam menumbuh kembangkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip anti korupsi sejak dini. Melalui pendidikan anti korupsi inilah nantinya bisa menjadi bekal bagi mahasiswa untuk bertindak jujur dalam bekerja. Tentunya, agar tidak melakukan tindakan korupsi ketika nanti menduduki posisi strategis di sebuah institusi atau menjabat posisi penting di birokrasi ini. Fakta menunjukkan bahwa orang berpendidikan tinggi rentan terhadap godaaan korupsi karena mereka biasanya menduduki posisi strategis di sebuah institusi atau menjabat posisi penting di birokrasi.

contoh essay pendidikan anti korupsi

Pendidikan Kewarganegaraan

Nunung Jeje

Abstrak: Penulisan jurnal ini membahas bagaimana pendidikan anti korupsi di lingkungan kampus diterapkan. Didasari dengan pemikiran bahwa korupsi terjadi karena perilaku kecurangan-kecurangan kecil sudah biasa dilakukan sejak dini seperti mencontek, menitipkan absen, dan menyuap agar mendapatkan sekolah atau universitas yang diinginkan. Dari pemikiran tersebut muncul pertanyaan-pertanyaan apakah mahasiswa dan dosen sudah menerapkan pendidikan anti korupsi di lingkungan kampus serta bagaimana pendapat mereka dan cara mereka menyikapi jika ada praktek korupsi di lingkungannya sehingga terciptanya lingkungan kampus yang jujur dan bersih dari korupsi, lalu tanggapan mereka tentang peran pemerintah dalam tindak pidana korupsi di Indonesia. Oleh karena itu perlu peran aktif dari generasi muda khususnya mahasiswa-mahasiswa untuk memerangi korupsi dimulai dari tindakan kecil sampai terjun langsung ke ranah yang lebih luas. Metode yang digunakan untuk menulis jurnal ini yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus, pengumpulan data melalui wawancara dengan beberapa mahasiswa dan dosen di Universitas Airlangga. Hasil dari penulisan jurnal ini adalah perkembangan hukum dan penerapannya dalam tindak pidana korupsi di Indonesia dan pendapat dari mahasiswa tentang pendidikan anti korupsi yang sudah atau belum diterapkan di lingkungan kampus.

imama lestari

Jessica Prima

Jessica Lilo

Kebijakan negara dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia harus memperhatikan tiga aspek yang sifatnya berbeda, yaitu: politik, hukum, dan korupsi yang menyatu. Lebih lanjut lagi, masyarakat juga sangat menentukan terjadinya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi.

Ajeng Amaliya

Muhammad Arya

Jurnal Ekonomi Politik

Fajar Tubagus

Usaha untuk mengilangkan korupsi di Indonesia memerluka treatment yang lebih dari pada sekedar penindakan yang dimiliki kewenangannya oleh para pengegak hukum. Usaha penananggulanan dan penanganan korupsi harus dibarengi dengan kesunggugan untuk menghentikannya sampai ke akar-akarnya sehingga tidak bisa beregenerasi lagi, dan ini bisa ditempuh melalui pendididikan. Mahasiswa sebagai manusia berpendidikan menjadi sebuah motor penggerak dari segi intelektual mesti menjadi agen perubahan. Guna mampu memiliki keaktifan dalam perannya menghentikan budaya korupsi ini, mahasiswa memerlukan pembekalan yakni wawasan yang cukup untuk mengetahui prihal jeroan dari korupsi dan cara menghentikannya. Pendidikan antikorupsi sesungguhnya perlu menunjukan teknik kepada mahasiswa agar mampu mahasiswa tersebut memahami secara jelas problematika korupsi yang terjadi. Artikel ini menerangkan terkait pendidikan antikorupsi serta untuk memahami bagaimana pendidikan ini diberikan kepada mahasiswa sebagai upaya untuk pemberantasan korupsi. Usaha untuk memberikan wawasan dapat melalui berbagai cara yaitu seperti sosialisasi, kampanye, seminar, dan perkuliahan. Pendidikan antikorupsi bertujuan untuk mentransfer knowledge mengenai nilai-nilai pancasila yang tidak pro terhadap budaya koruptif. Adapun tujuan keberlanjutan dari pendidikan antikorupsi ini ialah menumbuhkan jiwa masyarakat yang jauh dari tindakan koruptif sehingga mendorong pembangunan nasional yang disini dimulai dari pendidikan kepada mahasiswa sebagai penerus bangsa terdekat yang mampu melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan bangsa selanjutnya yang jauh dari budaya korupsi.

ayu sawitri

Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Palembang Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan berdampak buruk luar biasa pada hampir seluruh sendi kehidupan. Korupsi telah menghancurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem politik, sistem hukum, sistem pemerintahan, dan tatanan sosial kemasyarakatan di negeri ini. Dilain pihak upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang optimal. Korupsi dalam berbagai tingkatan tetap saja banyak terjadi seolah-olah telah menjadi bagian dari kehidupan kita yang bahkan sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Jika kondisi ini tetap kita biarkan berlangsung maka cepat atau lambat korupsi akan menghancurkan negeri ini. Korupsi harus dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang oleh karena itu memerlukan upaya luar biasa pula untuk memberantasnya. Upaya pemberantasan korupsi yang terdiri dari dua bagian besar, yaitu (1) penindakan, dan (2) pencegahan tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat. Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika mahasiswa sebagai salah satu bagian penting dari masyarakat yang merupakan pewaris masa depan diharapkan dapat terlibat aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Keterlibatan mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi tentu tidak pada upaya penindakan yang merupakan kewenangan institusi penegak hukum. Peran aktif mahasiswa diharapkan lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi dengan ikut membangun budaya anti korupsi di masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan (agen of change) dan motor penggerak gerakan anti korupsi di masyarakat. Untuk dapat berperan aktif mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya. Yang tidak kalah penting, untuk dapat berperan aktif mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari. Upaya pembekalan mahasiswa tersebut dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain melalui kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar atau perkuliahan. Pendidikan Anti Korupsi bagi mahasiswa bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya serta menanamkan nilai-nilai anti korupsi. Tujuan jangka panjangnya adalah menumbuhkan budaya anti korupsi di kalangan mahasiswa dan mendorong mahasiswa untuk dapat berperan serta aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Sejauh gerakan melawan korupsi dijalankan di berbagai belahan dunia, bisa diidentifikasi 4 (empat) pendekatan yang paling banyak diadopsi oleh berbagai kalangan (Wijayanto, 2010) yaitu: 1. Pendekatan Pengacara (Lawyer approach) Dalam pendekatan ini yang dilakukan adalah memberantas dan mencegah korupsi melalui penegakan hukum, dengan aturan-aturan hukum yang berpotensi menutup celah-celah tindak koruptif serta aparat hukum yang lebih bertanggungjawab. Pendekatan ini biasanya berdampak cepat (quick impact) berupa pembongkaran kasus dan penangkapan para koruptor, namun memerlukan biaya besar (high costly), meskipun di Indonesia misalnya, tantangan terbesar justru berasal dari para aparat hukum (kepolisian dan pengadilan) itu sendiri. 2. Pendekatan Bisnis (Business approach)

Idik Saeful Bahri

Perihal : Ujian Tengah Semester Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi Semester : III Pengampu : Idik Saeful Bahri, M.H. Isilah soal-soal UTS dibawah ini dengan mengikuti pedoman berikut: a. lengkapi identitas diri, mulai dari Nama, NIM, Semester, Kelas, dan Nama Mata Kuliah; b. jawaban ditulis tangan; c. tulisan diharapkan jelas dan mudah dibaca; d. isi jawaban dengan menggunakan logika hukum, kaidah-kaidah hukum, asas-asas hukum, teori-teori hukum (sebagaimana telah dipelajari dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Hukum Indonesia), serta doktrin atau pendapat sarjanawan hukum yang relevan; e. dalam pengutipan pendapat sarjanawan hukum, mahasiswa bisa menggunakan skema bodynote, dengan format tanda kurung, nama terkenal dari sarjanawan hukum, tahun terbit buku atau jurnal, serta halaman. Contoh bodynote: (Mahfud MD, 2013: 14-15); f. hasil jawaban harap di scan hitam putih menggunakan aplikasi Scanner (misalnya: CamScanner), kemudian simpan dalam format .pdf ; g. setiap UTS akan diberikan soal sebanyak 5 butir, dengan masing-masing butir memiliki bobot nilai 20; h. jawaban mahasiswa yang tidak menjawab substansi dan tidak memiliki bobot jawaban yang logis dan argumentatif, serta adanya indikasi pengutipan yang tidak disertai sumber rujukan, maka dosen memiliki hak untuk tidak memberikan nilai pada jawaban tersebut; i. pengumpulan terakhir jawaban UTS ini adalah untuk Kelas A pada hari RABU, 18 November 2020 pukul 23:59 WIT, untuk Kelas B pada hari MINGGU, 22 November 2020 pukul 23:59 WIT. Dikirim melalui eMail : idikms(dot)unimuda(at)gmail(dot)com atau melalui layanan platform WhatsApp, harap dikirim melalui Personal Message, tidak melalui jejaring Grup.

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

RELATED PAPERS

SIKAP DISIPLIN SEBAGAI BAGIAN DARI UPAYA PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Selfina Tri Wulandari

putra perdana

Jurnal Ta'allum

Dian Lutvie

Arikel Anti Korupsi

dhiisa adhisa

Refi Ika Maulia

LULUS IN PAMUJI

Lulus in Pamuji

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Sabrina Sabrina

Rambu Natasya

Pendidikan korupsi

Nur Wahyudi

exma wahyuni

dessy pratiwi

Brilliant Jason Soselisa

dimas rakat

Sabrina Oktavia

PENANAMAN NILAI-NILAI KEJUJURAN MELALUI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI SMAN MOJOAGUNG

Academia.ecu

JRTIE: Journal of Research and Thought of Islamic Education

Journal of Research and Thought on Islamic Education (JRTIE)

M Rizal Al Annur Rizal

mohammad kosim

Fajar Alamsyah

RELATED TOPICS

  •   We're Hiring!
  •   Help Center
  • Find new research papers in:
  • Health Sciences
  • Earth Sciences
  • Cognitive Science
  • Mathematics
  • Computer Science
  • Academia ©2024

SERBA SERBI GURU

  • Update Blog PKn
  • _Info Lomba
  • _Info Lowongan Kerja

CONTOH PROGRAM PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI SEKOLAH

Contoh Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah

Salah satu tugas wakasek biasanya adalah membuat Program Kerja salah satunya Program Kerja Pendidikan Pendidikan Anti Korupsi di Sekolah . Pada kesempatan admin akan berbagi Contoh Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah atau Contoh Program Kerja Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah.

Dalam latar belakang Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah, biasa dinyatakan bahwa korupsi saat kini sudah menjadi permasalahan serius di negeri ini. Kasus korupsi sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Berkembang dengan pesat, meluas di mana-mana dan terjadi secara sistematis dengan rekayasa yang canggih dan memanfaatkan teknologi modern. Kasus terjadinya korupsi dari hari ke hari kian marak. Hampir setiap hari berita tentang korupsi menghiasi berbagai media. Korupsi dianggap biasa dan dimaklumi banyak orang sehingga masyarakat sulit membedakan mana perbuatan korup dan mana perbuatan yang tidak korup. Meskipun sudah ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan beberapa Instansi Anti Korupsi lainnya, namun faktanya masih banyak terjadi Tindakan korupsi di negeri ini.

Tindakan korupsi yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tentu membuat situasi reformasi menjadi tidak baik serta mengganggu sendi-sendi demokrasi dan proses pembangunan. Kondisi seperti ini perlu disikapi dengan melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi masalah korupsi yang sudah mengakar, meluas, dan menggejala di Indonesia. Satu hal yang yang menarik untuk diingat adalah adanya sinyalemen yang mengatakan bahwa korupsi sekarang ini sudah membudaya dan merusak karakter bagsa (di Indonesia).

Terjadinya tindakan korupsi disebabkan oleh adanya penyalahgunaan kekuasaan, kewenangan, atau abuse of power dalam skala besar. Hal itu bisa dilihat di DPR/DPRD, kepala daerah, dan pegawai departemen. Ada yang mengatakan bahwa sistem sekarang ini memberikan kemungkinan adanya perbuatan korupsi. Penindakan korupsi sekarang ini belum cukup dan belum mencapai sasaran upaya pemberantasan korupsi perlu ditambah dengan berbagai upaya di bidang pencegahan dan pendidikan.

Pendidikan Anti Korupsi sesungguhnya sangat penting guna mencegah tindak pidana korupsi. Jika KPK dan beberapa instansi Anti Korupsi lainnya menangkapi para koruptor, maka Pendidikan Anti Korupsi juga penting guna mencegah adanya koruptor. Seperti pentingnya pelajaran akhlak, moral dan sebagainya. Pelajaran akhlak penting guna mencegah terjadinya kriminalitas. Begitu halnya pendidikan Anti Korupsi itu penting guna mencegah tindakan korupsi.

Pendidikan Anti Korupsi harus diberikan sejak dini dan dimasukkan dalam proses pembelajaran mulia dari tingkat pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Hal ini sebagai upaya membentuk prilaku peserta didik yang Anti Korupsi. Pendidikan Anti Korupsi ini tidak diberikan melalui suatu mata pelajaran tersendiri, melainkan dengan cara mengintegrasikan melalui beberapa mata pelajaran. Inti dari materi pendidikana Anti Korupsi ini adalah penanaman nilai-nilai luhur yang terdiri dari Sembilan nilai yang disebut dengan Sembilan Nilai Anti Korupsi. Sembilan tersebut adalah: tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, mandiri, kerja keras, adil, berani, dan peduli. Berdasarkan pemikiran di atas, maka perlu ada pedoman penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi di satuan pendidikan yang dapat dijadikan pedoman untuk memberikan muatan pendidikan Anti Korupsi dalam proses pembelajaran.

Tujuan dibuatnya Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah. Tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan Anti Korupsi di sekolah adalah untuk: 1) Menanamkan nilai dan sikap hidup Anti Korupsi kepada warga sekolah; 2) Menumbuhkan kebiasaan perilaku Anti Korupsi kepada warga sekolah; 3) Mengembangkan kreativitas warga sekolah dalam memasyarakatkan dan membudayakan perilaku Anti Korupsi

Dasar Hukum pelaksanaan Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah, adalah sebagai berikut:

1. Undang Undang No. 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

2. Ketatapan MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KORUPSI;

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851)

4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);

5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

6. Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 Tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 155);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5661);

9. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6409);

10. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 112, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5157);

Hasil yang Diharapkan dari adanya Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah. Hasil yang ingin dicapai dari Pendidikan Anti Korupsi di sekolah adalah:

1. Tertanamnya nilai dan sikap hidup Anti Korupsi di kalangan warga sekolah.

2. Tumbuhnya kebiasaan perilaku Anti Korupsi di kalangan warga sekolah.

3. Berkembangnya kreativitas warga sekolah dalam memasyarakatkan dan membudayakan perilaku Anti Korupsi.

Sebelum diberikan contoh Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah atau Program Kerja rogram Pendidikan Anti Korupsi di sekolah dalam bentuk file pdf atau word. Terlebih dahulu admin akan memberikan contoh Pelaksanaan Pendidikan Anti Korupsi di sekolah

Keberhasilan penanaman nilai-nilai Anti Korupsi dipengaruhi cara penyampaian dan pendekatan pembelajaran yang dipergunakan. Untuk tidak menambah beban siswa yang sudah cukup berat, perlu dipikirkan secara matang bagaimana model dan pendekatan yang akan dipilih. Ada tiga model penyelenggaraan pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai Anti Korupsi yang dapat dilakukan di sekolah, yaitu:

A. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Ekstrakurikuler Khusus Program Pendidikan Anti Korupsi

Penanaman nilai Anti Korupsi dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran misalnya dalam kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan incidental, seperti Ekstrakurikuler Program Pendidikan Anti Korupsi. Penanaman nilai dengan model ini lebih mengutamakan pengolahan dan penanaman nilai melalui suatu kegiatan untuk dibahas dan dikupas nilai-nilai hidupnya. Model ini dapat dilaksanakan oleh guru sekolah yang bersangkutan yang mendapat tugas tersebut atau dipercayakan pada lembaga di luar sekolah untuk melaksanakannya, misalnya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Materi yang harus disampaikan sebagai berikut:

No

Materi

Indikator

1

Disiplin

Peserta didik dapat:

1. Memahami manfaat disiplin

2. Mengidentifikasi karakter disiplin

3. Melakukan control diri terhadap tidakan disiplin

4. Memahami dampak perilaku tidak berdisiplin

2

Jujur

Peserta didik dapat:

1. Memahami manfaat berbuat jujur

2. Mengidentifikasi karakter jujur

3. Melakukan control diri terhadap tidakan kejujurannya

4. Memahami dampak perilaku tidak jujur

3

Tanggung jawab

Peserta didik dapat:

1. Memahami manfaat bertanggung jawab

2. Mengidentifikasi karakter tanggung jawab

3. Melakukan control diri terhadap tanggung jawab yang

dilakukan

4. Memahami dampak perilaku tidak bertanggung jawab

4

Sederhana

Peserta didik dapat:

1. Memahami manfaat hidup sederhana

2. Mengidentifikasi karakter kesederhanaan

3. Melakukan control diri terhadap kesederhanaan yang

dilakukan

4. Memahami dampak perilaku tidak berdisiplin

5

Kerja keras

Peserta didik dapat:

1. Memahami manfaat bekerja keras

2. Mengidentifikasi karakter kerja keras

3. Melakukan control diri terhadap tidakan kerja keras

4. Memahami dampak perilaku tidak bekerja keras

6

Mandiri

Peserta didik dapat:

1. Memahami manfaat mandiri

2. Mengidentifikasi karakter mandiri

3. Melakukan control diri terhadap tidakan mandiri

4. Memahami dampak perilaku tidak mandiri

7

Berani

Peserta didik dapat:

26. Memahami manfaat berbuat berani

27. Mengidentifikasi karakter Tindakan berani

28. Melakukan Tindakan berani sesuai dengan situasi dan kondisinya

29. Memahami dampak perilaku tidak berani sesuai dengan situasi dan kondisinya

8

Adil

Peserta didik dapat:

1. Memahami manfaat adil

2. Mengidentifikasi karakter berbuat adil

3. Melakukan control diri terhadap tidakan adil yang

dilakukan

4. Memahami dampak perilaku tidak adil

9

Peduli

Peserta didik dapat:

1. Memahami manfaat peduli

2. Mengidentifikasi karakter peduli

3. Melakukan control diri terhadap tidakan peduli yang dilakukan

4. Memahami dampak perilaku tidak berdisiplin

b. Tahapan Kegitatan dan Metode

Tahapan kegiatan ekstrakurikuler khusus pendidikan anti korupsi dapat dilakukan melalu tahapan, sebagai berikut.

1) Pemilihan agen Generasi Anti Korupsi, setiap kelas bisa diwakili 10 orang atau disesuaikan dengan kondisi.

2) Deklarasi Agen Generasi Anti Korupsi

3) Pelatihan mingguan / bulan (menyesuiakan dengan kondisi sekolah)

Materi pelatihan adalah Nilai-nilai anti korupsi yang disebutkan di atas. Pendekatan pelatihan menggunakan prinsip “belajar sambil bermain”. Motode atau teknik penyampaian materi pelatihan dapat melalui: a) Kolaborasi, kegiatan diskusi dari pengamatan fakta; b) Bermain peran; c) Debat; d) membuat poster, e) Dan lain-lain

2. Pendidikan Anti Korupsi terintegrasi melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka

Disain Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan dalam konteks Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-1, KI-2, dan ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten dan koheren dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan.

Dengan demikian terjadi proses saling interaktif dan saling menguatkan (mutually interactive and reinforcing). Secara programatik, Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan dalam model blok, model aktualisasi, dan model regular di gugus depan. Apapun model yang dilaksanakan, Pendidikan Anti Korupsi sangat strategis ditanamkan dalam berbagai kegiatan kepramukaan. Hal ini sesuai dengan prinsip kepramukaan yang menggunakan trisatya dan dasadarma sebagai ruhnya.

Identifikasi sikap Anti Korupsi dapat ditanamkan melalui

No

Kegiatan

Prioritas Sikap yang ditanamkan

1

Berbaris

Disiplin

2

Memimpin

Bertanggung jawab

3

Berdoa

Disiplin

4

Janji

Tanggung jawab

5

Memberi hormat

Tanggung jawab

6

Pengarahan

Berani

7

Refleksi

Jujur

8

Dinamika kelompok

Peduli

9

Permainan

Disiplin

10

Menghargai teman

Peduli

11

Berkomunikasi

Berani

12

Menolong

Peduli

13

Berempati

Peduli

14

Bersikap adil

Adil

15

Cakap berbicara

Berani

16

Cakap motoric

Mandiri

17

Kepemimpinan

Disiplin

18

Konsentrasi

Mandiri

19

Sportivitas

Tanggung jawab

20

Simpul dan ikatan

Kerja keras

21

Tanda jejak

Disiplin

22

Sandi dan isyarat

Tanggung jawab

23

Jelajah

Kerja keras

24

Kompas

Tangung jawab

25

Memasak

Sederhana

26

Tenda

Kerja keras

27

Peta

Disiplin

28

Halang rintang

Berani

29

Hastakarya

mandiri

2. Pendidikan Anti Korupsi terintegrasi melalui Kegiatan OSIS

Pengembangan Pendidikan Anti Korupsi dalam kegiatan OSIS dimaksudkan untuk mendorong terjadinya internasilasi nilai dan tumbuhnya sikap dan perilaku Anti Korupsi melalui aktivitas dan pengalaman nyata siswa.

a. Identifikasi Nilai dan Perilaku Anti Korupsi

Nilai dan perilaku Anti Korupsi yang ditanamkan melalui pengembangan kegiatan OSIS dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Menunjukkan sikap objektif, berorientasi pada kualitas kepribadian dan kemampuan profesional dalam memilih calon pengurus atau pemimpin.

b. Melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab penuh keikhlasan dan rasa pengabdian.

c. Menunjukkan sikap terbuka dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan bersama.

d. Menunjukkan sikap terbuka dalam mengelola anggaran keuangan kegiatan.

e. Memiliki motivasi dan kreatifitas yang tinggi dalam mengemukakan gagasan Anti Korupsi.

f. Memiliki keberanian yang kuat untuk ikut serta melakukan pemberantasan tindak korupsi.

g. Memiliki wawasan dan pola pikir yang mantap dan luas mengenai perilaku Anti Korupsi.

h. Menunjukkan penghayatan dan apresiasi yang mendalam mengenai perilaku Anti Korupsi.

i. Memiliki berbagai sikap terpuji yang dapat menghindarkan diri perilaku korupsi.

j. Memiliki perasaan dan kesan yang kuat untuk menghindar dari perilaku korupsi.

b. Strategi Pengembangan

Pengembangan pendidikan Anti Korupsi melalui kegiatan kesiswaan dilakukan dengan strategi sebagai berikut:

1) Pemilihan pengurus organisasi

Melaksanaan pemilihan kepengurusan organisasi kesiswaan (OSIS) dan panitia kegiatan dilaksanakan secara demokratis dan obyektif sesuai dengan ketentuan peraturan dengan mengutamakan kemampuan dan kualitas siswa tanpa dipengaruhi oleh unsur-unsur subyektif yang mengarah kepada korupsi. Untuk itu perlu ditetapkan dan diumumkan secara terbuka syaratsyarat yang menonjolkan kualitas kepribadian dan kemampun profesional dari calon. Perlu dikembangkan pula sistem dan tata cara pemilihan secara terbuka disertai dengan penyampaian alasan yang objektif dan rasional.

2) Kredibilitas pengurus organisasi

Memastikan bahwa setiap anggota pengurus organisasi kesiswaan (OSIS) dan kepanitiaan kegiatan melaksanakan tugas pekerjaan masingmasing sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab masing-masing dengan penuh dedikasi keikhlasan dan rasa pengabdian. Untuk itu setiap pengurus atau kepanitiaan perlu menuliskan setiap jenis pekerjaan yang telah dilakukan dalam jurnal kegiatan individual pengurus atau panitia yang sewaktu-waktu dapat dicek oleh siapa pun.

3) Keterbukaan organisasi

Semua hasil keputusan rapat, setiap rencana, proses pelaksanaan, dan hasil kegiatan kesiswaan diumumkan secara tertulis di dalam Papan Informasi Kegiatan Siswa secara terbuka. Untuk itu setiap proses dan hasil keputusan rapat ditulis dalam berita acara yang ditandatangani dan disahkan oleh pengurus atau panitia kegiatan.

4) Akuntabilitas organisasi

Setiap kegiatan kesiswaan harus disertai dengan rencana anggaran kegiatan secara rinci, dan setiap selesai pelaksanaan kegiatan sesegera mungkin atau secepatnya ditulis laporan keuangan sesuai dengan apa adanya memuat rincian segala jenis penerimaan dan pengeluaran secara lengkap disertai dengan bukti-bukti yang sah.

Rencana dan realisasi anggaran sebagaimana tertuang dalam laporan keuangan kegiatan tersebut diumumkan di Papan Informasi Kegiatan Siswa disertai dengan foto copy semua bukti penerimaan dan pengeluarannya.

5) Pemanfaatan media sekolah

Menyediakan rubrik Anti Korupsi sebagai rubrik tetap di samping rubrik-rubrik lainnya dalam Majalah Dinding Siswa. Rubrik ini diisi secara bergiliran oleh setiap kelas. Pengisian rubrik Anti Korupsi ini bisa dilombakan dan diberikan penghargaan dan/atau hadiah yang menarik bagi para pemenangnya. Penilaian dalam lomba dilakukan secara objektif dan transparan. Hasil penilaian secara rinci dimumkan dalam rubrik itu pula. Lomba bisa dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk beberapa edisi secara bersambung. Rubrik Anti Korupsi bisa diisi dengan kisah nyata, karikatur, puisi, sajak, cerpen, cerita bergambar, opini atau ulasan dan sebagainya. Jika sekolah juga menerbitkan Majalah Siswa rubrik Anti Korupsi ini juga harus dijadikan rubrik tetap.

6) Kegiatan lomba dalam peringatan hari besar

Pada peringatan hari-hari besar nasional dan keagamaan bisa dilakukan berbagai lomba yang mengandung muatan Anti Korupsi. Seperti lomba pidato Anti Korupsi, pembuatan dan pembacaan Puisi Anti Korupsi, menulis cerpen Anti Korupsi, membuat poster Anti Korupsi, membuat cergam Anti Korupsi, membuat karikatur Anti Korupsi, lomba cipta lagu Anti Korupsi, dan sebagainya. Hasil berbagai lomba tersebut, terutama poster, puisi, karitakur, cergam, sajak atau yang lainnya dapat dipasang secara permanen di sudut-sudut sekolah, sehingga dapat menumbuhkan rasa kebanggaan melestarikan memori Anti Korupsi pada diri siswa.

7) Dialog dan Kegiatan ilmiah

Pada saat-saat tertentu, baik pada saat peringatan hari besar nasional atau hari besar keagamaan maupun setiap saat bisa dilakukan dialog, ceramah, diskusi, seminar, atau kegiatan sejenis bertemakan Anti Korupsi dengan mengundang nara sumber yang berkompeten dari luar sekolah, seperti Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, Pengacara, Ulama, mantan Narapidana korupsi, Mahasiswa, atau sumber-sumber lain yang bisa memberikan pencerahan, tambahan wawasan, memotivasi semangat, dan mendorong tumbuhnya perilaku Anti Korupsi.

8) Kegiatan Pentas Seni dan Pameran

Pada akhir atau awal tahun pelajaran dilaksanakan Pentas Seni Siswa dengan menunjukkan sikap kreativitas dan apresiasi siswa di berbagai bidang seperti drama, pantomim, puisi, lagu, dan sebagainya yang mengandung nilai dan perilaku Anti Korupsi. Selain itu juga bisa dilaksanakan pameran hasil karya siswa dengan menampilkan produk unggulan dari sekolah. Pelaksanaan pameran hasil karya dapat dirancang dengan memberikan muatan nilai dan prilaku Anti Korupsi.

9) Kegiatan Kejuaraan Olahraga

Berbagai kegiatan dan kejuaraan olahraga perlu ditekankan pada internalisasi nilai dan penumbuhan sikap yang mendukung perilaku Anti Korupsi, seperti kerja keras, disiplin, sportifitas, taat aturan, anti kecurangan, beroirentasi pada prestasi, sabar, jujur, dan sebagainya. Sosialisasi pemberian pemahaman kepada siswa tentang lebih pentingnya beberapa sikap dan perilaku tersebut dibanding hanya sekedar mengejar kemenangan dalam pertandingan perlu selalu dilakukan.

Karena itu penilaian terhadap kegiatan dan kejuaraan olahraga siswa yang selama ini hanya berdasarkan pada hasil kemenangan dalam pertandingan perlu diubah dengan penilaian yang berdasarkan kriteria beberapa sikap dan perilaku di atas. Dengan demikian yang meraih juara bukan lagi mesti yang menang dalam

pertandingan, tetapi bisa yang terbaik, kerja keras, yang paling disiplin dan taat aturan, paling jujur, paling sportif, dan sebagainya.

10) Kunjungan lapangan

Penanaman nilai dan perilaku Anti Korupsi juga bisa dilakukan melalui kegiatan kunjungan lapangan untuk mengetahui secara faktual peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan korupsi, seperti menyaksikan sidang peradilan kasus korupsi, menyaksikan Sidang Pleno DPRD yang membahas tentang RAPBD, kunjungan ke LP, yang terdapat narapidana korupsi dan sebagainya. Kegiatan ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melihat, mendengar, dan mungkin ikut merasakan sendiri berbagai peristiwa yang berkaitan dengan korupsi sehingga dapat memberikan kesan yang lebih mendalam.

Di samping berbagai kegiatan di atas masih banyak berbagai kegiatan kesiswaan lainnya yang dapat dikembangkan dengan desain yang bisa menjadi strategi bagi Pendidikan Anti Korupsi di sekolah. Pilihan bentuk dan strategi kegiatan kesiswaan ini tergantung dari kondisi riil dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing sekolah.

B. Pendidikan Anti Korupsi melalui Insersi dalam Mata Pelajaran

Wujud dari pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana, maka setiap tahapan proses pembelajaran merupakan langkah-langkah berkesinambungan dan konsisten untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Proses tersebut, dapat dilakukan melalui langkah insersi. Makna insersi di sini adalah melekatkan pendidikan Anti Korupsi dalam materi yang ada, khususnya di mata pelajaran PPKn. Jadi tidak menambah materi baru.

Adapun tahapan insersi dilakukan dalam tiga tahap yakni inisiatif merancang, sertakan peserta didik, dan siapkan jejaring. Tiga langkah ini menjadi kendali untuk efektifnya proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah

1. Inisiatif Merancang.

Buatlah perencanaan yang matang atas inisiatif pendidik. Rancangan bisa dibuat sesuai kebutuhan, dengan format yang sesuai kebutuhan.

2. Sertakan Peserta Didik.

Lakukan kegiatan belajar yang melibatkan semua indera peserta didik. Buat aktivitas yang menarik dan menyenangkan.

3. Siapkan Jejaring.

Jangan berhenti dengan pembelajaran di kelas, luaskan ke sekolah, keluarga, dan masyarakat, dengan melibatkan semua pihak.

Lebih lanjut terjabar dalam table berikut.

Langkah 1: Inisiatif merancang

Kegiatan

Rincian kegiatan

Analisis Kompetensi Dasar Mata Pelajaran yang relevan dengan tindakan Anti Korupsi

1) Tetapkan tujuan pembelajaran beserta indikator pencapai kompetensinya;

2) Tetapkan substansi (pengetahuanketerampilan-sikap) yang akan dibelajarkan;

Susun Pengalaman Belajar untuk mencapai kompetensi yang menjadi tujuan

1) Tentukan aktivitas yang dilakukan untuk membuat peserta didik tahu, paham, sadar;

2) Tentukan aktivitas yang dilakukan untuk membuat peserta didik bisa mempraktekkan;

3) Tentukan aktivitas yang dilakukan untuk membuat peserta didik konsisten dan terbiasa mengamalkan di kelas, sekolah, keluarga dan masyarakat

Pilih media yang sesuai untuk mendukung aktivitas.

Media (referensi, permainan, film, pengalaman nyata dalam kehidupan) yang relevan untuk menguatkan pengalaman belajar, dan membiasakan pengamalan.

Susun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan/ kompetensi yang akan dicapai

1) Buat alat penilaian yang mengacu pada indikator untuk mengendalikan proses pembelajaran; Buat alat penilaian yang mengacu pada indikator untuk mengukur keterca paian kompetensi peserta didik secara periodik;

2) Libatkan pihak lain untuk memvalidasi hasil penilaian pencapaian kompetensi.

3) Buat sistem aplikasi yang menjadi pangkalan data yang menggambarkan perkembangan pencapaian hasil belajar.

Langkah 2: Sertakan Peserta Didik

Belajar berkelompok

Membentuk kelompok (kelompok diskusi/debat/permainan) secara terarah untuk menyusun resolusi perbaikan diri, serta mencari solusi yang lebih menyeluruh, dimulai dengan mengungkapkan pengakuan kesalahan dan komitmen untuk memperbaiki diri.

Kegiatan di luar kelas

Membuat kegiatan liputan tentang perilaku koruptif atau perilaku Anti Korupsi yang dilakukan di sekolah atau di lingkungan (seperti video Citizen Journalism/film pendek, dokumenter/dokumentasi foto)

Memanfaatkan bahan ajar Anti Korupsi yang tersedia (Disesuaikan dengan tingkatan).

Contoh bahan ajar terbitan KPK yang sesuai dengan usia dan tingkatan pendidikan sebagai bahan referensi untuk mempraktekkan nilai-nilai Anti Korupsi.

Pembiasaan sikap Fokus: Pembiasaan dan pembentukan budaya.

Contoh: Membuat gerakan ekspresi terhadap ketidaknyamanan atas perilaku penyimpangan aturan (misalnya ekspresi suara “Ehm”, “Ssstt”, atau simbol lainnya). Gerakan yang sejenis untuk mengapresiasi perilaku yang positif (misal nya, mengucapkan “keren” sambil mengacungkan jempol)

Langkah 3: Siapkan Jejaring

1. Satukan pemahaman dan langkah insersi dalam MGMPS di tingkat sekolah (Jika guru mapel lebih dari satu)

2. Membangun sinergi untuk mengefektifkan penguatan karakter Anti Korupsi di tingkat sekolah antara Guru mata pelajaran dengan guru lain di satu sekolah.

3. Membangun sinergi dan sharing praktek baik pendidikan Anti Korupsi antar guru mata pelajaran dalam forum MGMP;

4. Membangun sinergi antara sekolah dengan orang tua;

5. Membangun sinergi antara sekolah dan orang tua di lingkungan sekolah;

6. Membangun sinergi antara guru mata pelajaran dengan kelompok professional lainnya.

Nilai dan perilaku Anti Korupsi yang diinersikan dalam mata pelajaran dapat diidentifikasi sebagai berikut:

No

Nilai dan Perilaku Anti Korupsi

Ciri-ciri

Mengenal perilaku Korupsi yang harus dihindari

a. Mengenal ciri-ciri perilaku Korupsi yang perlu dihindari.

b. Terbiasa melakukan tugas secara tepat waktu

c. Menunjukkan contoh kasus perilaku Korupsi yang diketahui di rumah, di madrasah, dan di masyarakat.

d. Menunjukkan contoh kasus perilaku yang tidak mengandung unsur Korupsi yang pernah dilakukan siswa.

Berlaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan adil dalam kehidupan seharihari

a. Berani mengemukakan seuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

b. Terbiasa melakukan sesuatu secara tepat waktu.

c. Terbiasa melaksanakan tugas secara tepat waktu.

d. Terbiasa berlaku tidak memihak kepada siapa pun dalam melakukan suatu tindakan.

Hanya menerima sesuatu pemberian sesuai dengan yang menjadi haknya.

a. Menolak sesuatu pemberian yang tidak sesuai dengan haknya.

b. Tidak mau mengambil sesuatu yang bukan haknya.

Menghormati dan memenuhi hak orang lain

a. Memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan haknya.

b. Tidak pernah memberikan kepada orang lain sesuatu yang bukan menjadi haknya.

Mampu menganalisis sebab dan akibat dari perilaku Korupsi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

a. Mampu mengidentifikasi sebab-sebab yang mendorong timbulnya perilaku Korupsi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

b. Mampu mengidentifikasi akibat yang ditimbulkan dari perilaku Korupsi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

c. Mampu mengemukakan alasan perlunya menghindari perilaku Korupsi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Memiliki kebanggaan berperilaku Anti KORUPSI

a. Bangga terhadap perilaku Anti Korupsi.

b. Anti terhadap perilaku Korupsi

Membudayakan prilaku anti korupsi dilingkungan keluarga dan masyarakat

a. Menyebarluaskan gagasan dan keinginan untuk menghindari perilaku Korupsi.

b. Menunjukkan komitmen untuk menolak perilaku Korupsi.

c. Menjadi teladan perilaku Anti Korupsi.

C. Pembudayaan, Pembiasaan Nilai Pendidikan Anti Korupsi dalam Seluruh Aktivitas dan Suasana Sekolah

Penanaman nilai-nilai Anti Korupsi dapat juga ditanamkan melalui pembudayaan dalam seluruh aktivitas dan suasana sekolah. Untuk menumbuhkan budaya Anti Korupsi sekolah perlu merencanakan suatu budaya dan kegiatan pembiasaan. Pembiasaan yang baik akan membentuk sosok manusia yang berkepribadian yang baik pula. Sebaliknya, pembiasaan yang buruk akan membentuk sosok manusia yang berkepribadian yang buruk pula.

Berdasarkan pembiasaan itulah siswa terbiasa menurut dan taat kepada peraturanperaturan yang beralaku di sekolah dan masyarakat, setelah mendapatkan pendidikan pembiasaan yang baik di sekolah pengaruhnya juga terbawa dalam kehidupan seharihari di rumah dan sampai dewasa nanti.

Pengembangan pendidikan Anti Korupsi melalui pembiasaan perilaku di sekolah dimaksudkan untuk menciptakan atmosfir dan menumbuhkan budaya Anti Korupsi di lingkungan sekolah. Melalui pembiasaan perilaku akan terjadi pengulangan perilaku secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama, sehingga perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang tersebut lambat laun secara pasti akan memibiasa dan membudaya dalam kehidupan sehari-hari.

Identifikasi Nilai dan Perilaku Anti Korupsi

Nilai dan perilaku Anti Korupsi yang ditanamkan melalui pembiasaan perilaku dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Memiliki semangat dan komitmen Anti Korupsi yang kuat.

b. Berperilaku terbuka, tanggung jawab dan menjunjung tinggi kepentingan umum.

c. Berperilaku jujur pada diri sendiri dan orang lain dalam melakukan transaksi.

d. Berperilaku hanya mau menerima sesuatu yang memang menjadi hak atau miliknya atau tidak mau mengambil sesuatu yang bukan miliknya.

Strategi Pembiasaan Perilaku Anti Korupsi di Sekolah

a. Penyampaian Komitmen Anti Korupsi dalam Upacara

Proses pembiasaan perilaku Anti Korupsi memerlukan adanya komitmen yang kuat dan tahan lama. Hal ini berarti perlu membangun komitmen secara terus menerus dengan berkelanjutan. Upaya membangun komitmen ini bisa dilakukan dengan cara membacakan naskah “Komitmen Anti Korupsi” pada setiap kegiatan upacara, baik upacara setiap hari Senin, upacara setiap tanggal 17, maupun upacara pada hari-hari besar nasional. Pembacaan naskah “Komitmen Anti Korupsi” bisa dilakukan oleh salah satu siswa untuk kemudian ditirukan oleh semua peserta upacara.

b. Pengadaan Kas Sosial Kelas

Pembiasaan perilaku Anti Korupsi juga dapat dilakukan melalui pengadaan Kas Sosial Kelas. Kebiasaan mengelola keuangan Kas Sosial Kelas secara jujur, transparan, dan penuh tanggung jawab akan dapat membentuk pembiasan terhadap perilaku tersebut. Lebih dari itu dengan Kas Sosial Kelas dapat membiasakan siswa untuk menjunjmung tinggi dan lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

c. Pengadaan Pos Kehilangan dan Benda Tak Bertuan

Salah satu perwujudan sikap jujur adalah tidak mau memiliki sesuatu benda apa pun yang bukan miliknya, meskipun benda itu hasil temuan dan ternyata tidak ada yang memiliki. Pembiasaan sikap ini sangat efektif dan relevan untuk dapat menghindari perilaku korupsi. Salah satu upaya untuk membiasakan sikap tersebut adalah dengan mengadakan Pos Kehilangan dan Benda Tak Bertuan. Pos ini berfungsi sebagai tempat penampungan benda-benda yang ditemukan oleh setiap warga sekolah, baik yang ada pemiliknya maupun tidak ada pemiliknya.

Warga sekolah yang merasa kehilangan sesuatu setiap saat bisa datang ke Pos tersebut untuk mencari barang miliknya yang hilang ada ditemukan orang lain dan diserahkan ke Pos tersebut. Tata cara dan mekanisme kerja pada Pos Kehilangan dan Barang Tak Bertuan ini bisa dirancang dengan semangat prasangka baik, namun harus disertai dengan mekanisme klarifikasi dengan mencatat identitas diri dan barang yang miliknya yang diambil, bagi seseorang yang mengaku kehilangan barang harus menyebutkan ciri-ciri, warna, atau bentuk barang yang dimaksud.

d. Salam dan Yel-yel Anti Korupsi

Pembiasaan perilaku Anti Korupsi harus disertai dengan penciptaan atmosfir yang mendukung. Atmosfir Anti Korupsi bisa diciptakan melalui pembiasaan “Salam” dan “Yel-yel” yang secara ekstrim dan eksplisit menolak perilaku korupsi. Salam Anti Korupsi bisa dikembangkan melalui pembiasaan pemberian salam seperti “korupsi... No!”, “Anti Korupsi... Yes!”

Setiap warga sekolah yang berjumpa di jalan atau tempat-tempat lain, atau dalam pertemuan-pertemuan warga sekolah, atau bahkan pada saat akan memulai dan mengakhiri pembelajaran di kelas, setelah pemberian salam secara keagamaan dengan “Assalamu’alaikum – Wa’alaikum Salam” atau setelah ucapan salam “Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam” dilanjutkan dengan pemberian salam dengan ucapan: “korupsi....” yang dijawab dengan “No...” sambil menaikkan kepalan tangan ke atas; “Anti Korupsi...” yang dijawab dengan “Yes....”. sambil menurunkan kepalan tangan ke bawah. Pemberian salam dan jawabannya dilakukan dengan suara tegas penuh semangat.

e. Pemasangan Poster atau Karikatur

Penciptaan atmosfir Anti Korupsi di sekolah juga dapat dilakukan dengan pemasangan poster atau karikatur yang mengandung nilai dan perilaku Anti Korupsi. Poster memuat slogan yang berupa kata-kata hikmat yang bermakna dan menimbulkan kesan mendalam. Poster hendaknya merupakan hasil karya siswa dan dipasang secara cantik di sudut-sudut ruang atau gedung sekolah sehingga juga dapat menambah keindahan. Begitu pula karikatur.

Pengadaan karikatur Anti Korupsi bisa dilakukan dengan mengadakan lomba di antara para siswa. Jika poster dan karikatur Anti Korupsi karya siswa tersebut di pasang di sudut-sudut ruang atau geduang sekolah akan menumbuhkan rasa bangga pada diri siswa yang selanjutnya dapat memperkuat komitmen Anti Korupsi pada dirinya.

f. Pembentukan kader (agen perubahan) penegak Anti Korupsi

Pembentukan kader agen perubahan penegak Anti Korupsi dapat dilakukan dengan membentuk perwakilan kelas. Setiap kelas diwakili oleh dua orang atau lebih dari kelas tersebut. Kriteria pemilihan kader kelas didasarkan pada loyalitas dan kredibititas siswa tersebut di kelas. Selanjutnya sekolah membimbing/melatih para wakil kelas tersebut untuk menjadi kader penegak Anti Korupsi.

g. Penyelenggaraan kantin kejujuran

Penyelenggaraan kantin kejujuran dapat dilakukan di sekolah. Sebelum kantin kejujuran disiapkan, sekolah menyosialisasikan keberadaan kantin tersebut dan menyampaikan prosedur pembeliannya. Keberadaan kantin harus di tempat terbuka, makdusnya kantin tersebut mudah di jangkau dan dapat diawasi dari berbagai sisi.

Secara berkala sekolah membuka kas dan mengevaluasi persediaan barang dan uang yang diterima. Pembukuan kantin diumumkan setelah diadakan evaluasi secara berkala.

D. Kemitraan Tripusat Pendidikan

Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi dapat dilakukan melalui pengoptimalan fungsi kemitraan tripusat pendidikan yang meliputi: sekolah, keluarga, dan masyarakat. Keterlibatan tripusat Pendidikan dalam penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi dapat dilaksanakan sebagai berikut.

Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi di sekolah dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu kegiatan ekstrakurikuler, insersi dalam mata pelajaran yang relevan, dan kegiatan pendidikan lain yang terkait dengan pengembangan karakter.

b. Keluarga

Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi di sekolah harus diimbaskan dalam keluarga semua warga sekolah. Pengimbasan ini dapat dilakukan dengan cara:

1) Sekolah menyosialisasikan kegiatan pendidikan Anti Korupsi kepada orang tua siswa

2) Laporan kegiatan siswa sehubungan dengan Pendidikan Anti Korupsi diketahui dan ditandatangani oleh orang tua siswa.

c. Masyarakat

Pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi dapat dilakukan melalui:

1) Masyarakat sebagai narasumber. Dalam hal ini sekolah dapat mengundang tim dari kepolisian, kejaksaan, komisi pemberantasan korupsi, dan instansi lain yang berwenang dalam hal pemberantasan korupsi.

2) Masayarakat sebagai objek pengamatan bagi peserta didik dalam kegiatan Pendidikan Anti Korupsi.

BAB III PENUTUP

Pendidikan Anti Korupsi adalah suatu hal penting dalam upaya pemberantasan korupsi. Pemberantasan korupsi bukan hanya menyangkut bagaimana menangkap dan memidanakan pelaku tindak pidana korupsi, tapi lebih jauh adalah bagaimana mencegah tindak pidana korupsi agar tidak terulang pada masa yang akan datang melalui pendidikan Anti Korupsi,

Pendidikan Anti Korupsi yang diberikan di sekolah diharapkan dapat menyelamatkan generasi muda agar tidak menjadi penerus tindakan-tindakan korup generasi sebelumnya. Tapi hanya saja memberikan pendidikan Anti Korupsi bukan hal mudah.

Pendidikan Anti Korupsi harus ditekankan pada nilai Moralitas. Moralitas menjadi bidikan utama langkah preventif pemberantasan korupsi karena moralitas akan menentukan tingkah laku. Karena itu, wajar jika moralitas perlu diperbaiki dengan berbagai cara, misalnya melalui pendidikan dan penyehatan mental masyarakat. Kesehatan mental (mental health higine) masyarakat juga terus ditingkatkan melalui pendidikan formal, informal dan nonformal, termasuk melalui pendidikan budi pekerti, wawasan kebangsanaan, dan pendidikan agama. Siswa-siswa juga perlu ditingkatkan kesadaran moralnya, termasuk meningkatkan kesejahteraannya.

Berikut link download Contoh Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah atau Contoh Program Kerja Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah.

Link download Contoh Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah ( pdf )

Link download Contoh Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah ( word )

Demikian informasi tentang Contoh Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah atau Contoh Program Kerja Program Pendidikan Anti Korupsi di sekolah. Semoga ada manfaatnya terima kasih.

= Baca Juga =

  • Salin Link Copied

contoh essay pendidikan anti korupsi

Posting Komentar

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Belajarlah lagi

Free site counter

COMMENTS

  1. Contoh Esai Tentang Korupsi di Indonesia

    Berikut contoh esai tentang korupsi : Contoh 1 : Menelisik Aktivitas Korupsi dan Aktor yang 'Bermain Cantik' di Dalamnya. Korupsi adalah permasalahan laten yang seolah menjadi hal biasa di negeri ini. Berbagai kasus korupsi satu per satu terbongkar. Para koruptor sejatinya tak hanya berasal dari golongan politisi saja.

  2. Contoh Esai Anti Korupsi: Mari Peduli Berjamaah Melawan Korupsi

    Tanyai sumber penghasilan suami, ingatkan pentingnya menjaga integritas. Ucapkan dengan lantang, "lebih baik uang sedikit namun halal, daripada berlimpah uang hasil curang (korupsi).". Bukan malah sebaliknya menjerumuskan, "Ah sikat aja Mas. Ga apa-apa, gak ada yang tahu. Kan enak, kita bisa liburan bareng.".

  3. Essay Anti Korupsi

    Pendidikan anti korupsi untuk mahasiswa dan generasi muda dipandang penting untuk mencegah korupsi di Indonesia. Korupsi telah merusak sistem nilai bangsa dan mengakibatkan rendahnya persepsi korupsi Indonesia di dunia internasional. Pendidikan anti korupsi bertujuan menanamkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan anti korupsi pada mahasiswa agar dapat berperan sebagai agen perubahan di masa ...

  4. 10 Contoh Soal dan Jawaban Anti Korupsi Essay, Untuk Menguji Penguasaan

    METROASPIRASIKU - Di dalam postingan ini, akan diberikan 10 contoh soal dan jawaban anti korupsi essay.Dimana siswa harus menjawab dalam bentuk uraian. Pendidikan anti korupsi memiliki peran sentral dalam upaya global untuk memerangi praktik korupsi yang merusak.

  5. (DOC) essay anti korupsi

    makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia. Muhammad Riyan. 1.1 Latar Belakang Istilah korupsi di Indonesia pada mulanya hanya terkandung dalam khazanah perbincangan umum untuk menunjukkan penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan pejabat-pejabat Negara.

  6. Makalah Pendidikan Anti Korupsi Di Perguruan Tinggi

    Makalah ini membahas tentang pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi untuk membangun budaya anti korupsi di kalangan mahasiswa. Pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai anti korupsi pada mahasiswa dan memotivasi peran serta mereka dalam gerakan anti korupsi. Makalah ini menjelaskan pengertian korupsi, faktor penyebab dan dampaknya, serta nilai dan ...

  7. PDF BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum

    B. Rekomendasi. omendasi ini disampaikan kepada pihak-pihak terkait, antara lain:Kepada pemerintah sebaiknya mensosialisasikan pendidikan antikorupsi kepada seluruh elemen masyarakat agar tujuan pendidikan antikorupsi bisa terlaksana secara maksimal dan tidak hanya siswa saja yang bersika. dan berperilaku antikorupsi tetapi seluruh masyarakat ...

  8. PDF Pendidikan Anti-Korupsi

    si di perguruan tinggi. Pendidikan Anti-korupsi yang dimaksud berupa sebuah mata kuliah Anti-korupsi yang berdiri sendiri (independen), yang diselenggarakan secara reguler dalam 14-16 pertemu. n selama satu semester. Mata kuliah ini dapat ditetapkan sebagai mata kuliah yang bersifat wajib maupun pilihan di dalam kur.

  9. Pendidikan Anti Korupsi: Konsep, Tujuan, dan Strategi

    Tujuan Pendidikan Anti Korupsi. Pendidikan anti korupsi memiliki beberapa tujuan umum, yaitu: Membentuk generasi yang memiliki nilai-nilai integritas tinggi dan tidak mudah terlibat dalam praktik korupsi. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat agar mereka dapat mematuhi hukum dan menuntut penegakan hukum terhadap pelaku korupsi.

  10. Kumpulan Artikel Terbaru pendidikan anti korupsi

    Strategi Habituasi Nilai-nilai Anti Korupsi, Tindakan Preventif Pencegahan Korupsi. Vox Pop. 650. 3. 3. Artikel Terbaru pendidikan anti korupsi - Peranan Mahasiswa dalam Penanggulangi Korupsi di Indonesia, Kontribusi Mahasiswa Aktif dalam Memerangi Pencegahan Korupsi di Era Generasi Z.

  11. PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI LINGKUNGAN KAMPUS

    Download Free PDF. View PDF. PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI LINGKUNGAN KAMPUS Putri Wahyu M., Nico Stenly Y., Muh. Aziz Mahendra, Tachasna Auranissa, Dr. Wiwin Retnowati, M. Kes. Program Studi Kewarganegaraan Universitas Airlangga Jl. Airlangga 4-6 Surabaya, 60285 Indonesia email: [email protected] Abstrak: Penulisan jurnal ini membahas bagaimana ...

  12. Urgensi Pendidikan Antikorupsi terhadap Pencegahan Korupsi ...

    Primary education is the focus of providing anti-corruption education because it is at this level that the character building of a person, and anti-corruption education is actually character education. ... "Urgensi Pendidikan Antikorupsi terhadap Pencegahan Korupsi dalam Pendidikan Dasar." Jurnal Hukum Mimbar Justitia, vol. 6, no. 2, 30 Dec ...

  13. [Finalis Kompetisi Esai]-Indonesia Melawan Korupsi Dengan Sastra

    Ditambah lagi dengan data dari Indonesian Corruption Watch (ICW) yang dirilis pada Februari 2017 berhasil menemukan 482 kasus korupsi di negeri ini selama tahun 2016. Dari jumlah itu terdapat 1.101 orang tersangka dan total nilai kerugiaan negara yang harus diterima sebesar Rp 1,45 triliun. Maraknya kasus korupsi di Indonesia sudah berlangsung ...

  14. 10 Contoh Soal dan Jawaban Anti Korupsi Essay, Untuk Menguji Penguasaan

    Berikut ini adalah 10 contoh soal dan jawaban anti korupsi essay yang bisa diberikan kepada siswa untuk sarana belajar. ... 10 Contoh Soal dan Jawaban Anti Korupsi Essay, Untuk Menguji Penguasaan Siswa Terhadap Pendidikan Anti Korupsi . Kuncoro - Selasa, 7 November 2023 | 11:00 WIB

  15. Makalah Pendidikan Anti Korupsi

    Makalah ini membahas tentang pendidikan anti korupsi. Korupsi dijelaskan sebagai penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi yang merugikan, dan pendidikan anti korupsi bertujuan membentuk moral generasi muda agar tidak menjadi koruptor. Upaya pemberantasan korupsi meliputi pencegahan, penindakan, dan peran serta masyarakat.

  16. PDF Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi

    Pendidikan anti-korupsi diposisikan sebagai bagian pendidikan karakter bangsa yang sudah terlebih dahulu diterapkan dalam dunia pendidikan. Hal ini mengisyaratkan ... Sebagai contoh, peserta didik mengandaikan atau memerankan dirinya sebagai hakim, polisi, pengacara, atau pejabat publik lainnya. Dalam pelaksanannya, guru

  17. Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda Untuk Berperilaku Anti ...

    Abstract. Indonesian abstract: Artikel ini berjudul Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda Untuk Berperilaku Anti Koruptif melalui Pendidikan Anti Korupsi. Secara garis besar, masalah yang ingin dibahas adalah kesadaran generasi muda akan perannya sebagai agent of change bagi persoalan korupsi di Indonesia dan peran penting pendidikan anti korupsi dalam menumbuhkan kesadaran hukum generasi muda.

  18. (Pdf) Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sebagai Upaya Mencegah

    Pendidikan Anti Korupsi bagi mahasiswa bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya serta menanamkan nilai-nilai anti korupsi. ... dengan format tanda kurung, nama terkenal dari sarjanawan hukum, tahun terbit buku atau jurnal, serta halaman. Contoh bodynote: (Mahfud MD, 2013: 14-15); f ...

  19. Essay Anti Korupsi (Simposium)

    Dokumen tersebut membahas upaya yang dapat dilakukan untuk melawan korupsi di Indonesia, mulai dari tingkat individu hingga bersama-sama secara kolektif. Langkah individu meliputi disiplin waktu, tidak mencontek, dan meningkatkan iman. Sedangkan upaya kolektif adalah bergabung dengan organisasi anti korupsi dan melaporkan tindakan korupsi kepada pihak yang berwenang. Dokumen ini juga menjelask

  20. Contoh Program Pendidikan Anti Korupsi Di Sekolah

    Tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan Anti Korupsi di sekolah adalah untuk: 1) Menanamkan nilai dan sikap hidup Anti Korupsi kepada warga sekolah; 2) Menumbuhkan kebiasaan perilaku Anti Korupsi kepada warga sekolah; 3) Mengembangkan kreativitas warga sekolah dalam memasyarakatkan dan membudayakan perilaku Anti Korupsi.

  21. Soal Ujian Pendidikan Anti Korupsi

    Soal ujian mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi semester 4 Manajemen membahas definisi korupsi, bentuknya, penyebab internal dan eksternal, nilai anti korupsi, penanggulangan secara penal dan non penal, money laundry, kesulitan memberantas korupsi, dan langkah pemimpin dalam pemberantasan.