Kompasiana Logo

  • Cerita Pemilih
  • Entrepreneur
  • Artificial intelligence
  • Cryptocurrency
  • Ruang Kelas
  • Ilmu Alam & Tekno
  • Ilmu Sosbud
  • Travel Story
  • SEMUA RUBRIK
  • TOPIK PILIHAN
  • KRIS BPJS Kesehatan, Orang Miskin Dilarang Sakit?
  • Menyoal Efektivitas Kegiatan Study Tour di Sekolah
  • Kegiatan Study Tour di Sekolah, Haruskah Dilarang?
  • Jalur Sepeda di Jakarta, Terlambat Puluhan Tahun?
  • Debat Kusir Jumlah Kementerian!
  • Jenis Obat yang Disimpan di Lemari Pendingin

13 tahun Kompasiana

Pentingnya Foto Keluarga dalam Momen Lebaran

Hari Raya: Foto Keluarga Itu Mahal

Hari Raya: Foto Keluarga Itu Mahal

Foto Dapat Bercerita Tentang Hidup Bertoleransi

Foto Dapat Bercerita Tentang Hidup Bertoleransi

Fiksi Mini: di Kedai Cetak Foto

Fiksi Mini: di Kedai Cetak Foto

Awu, Makan, dan Foto-foto Saat Lebaran, Bukti Lain Ladang Lain Belalang

Awu, Makan, dan Foto-foto Saat Lebaran, Bukti Lain Ladang Lain Belalang

Puisi: Maaf, Tak Ada Foto Mei Ini

Puisi: Maaf, Tak Ada Foto Mei Ini

Indan Kurnia Efendi

Nama lengkap Indan Kurnia Efendi. Lahir di Sumedang pada 05 Juni 1993. Lulusan Ilmu Komunikasi. Bergelut di bidang fotografi, videografi dan jurnalistik, kini jadi abdi negara || instagram : indankurnia

Selanjutnya

Mengenal Foto Story dan Foto Essay

fotografi essay adalah

Jika Anda baru saja terjun ke dunia fotografi, mungkin akan merasa bingung antara foto essay dan foto story. Bukankah keduanya sama-sama foto seri? Ya, betul. Pada hakikatnya foto story maupun foto essay keduanya merupakan bagian dari jenis fotografi. Namun keduanya memiliki beberapa kemiripan sehingga banyak kalangan yang menganggap bahwa foto story dan foto essay itu sama, tetapi pada kenyataannya berbeda. Di bawah ini terdapat beberapa kutipan daricamera.co.id :

Pada kenyataannya masih banyak para fotografer yang 'lupa' beberapa elemen yang sebenarnya sangat penting pada pembuatan foto essay. Hal pertama yaitu harus ada caption pada setiap foto. Caption tersebut berisikan (lazimnya) 5W+1H. Misal Anda memotret para migran yang bersemangat mempersiapkan diri untuk pergi ke luar negeri. Di dalam cerita, Anda ingin memaparkan bagaimana proses mereka mengurusi persyaratan, meminta izin keluarga, hingga mempersiapkan ilmu dalam hal ini mengikuti pelatihan. Pada satu foto terdapat momen si A sedang sungkem kepada orang tua sembari meminta izin untuk pergi jauh. Anda dapat membubuhkan caption, "Suwarni tengah mencium kaki ibunya, Marni di rumahnya di Indramayu, Senin (13/2/2015). Hal tersebut dilakukan sebelum Suwarni berangkat ke Malaysia untuk menjadi TKW".

fotografi essay adalah

Artikel Lainnya

fotografi essay adalah

LAPORKAN KONTEN

  • Galeri Foto
  • Dasar Fotografi
  • Lampu Kilat
  • Foto Editing
  • Privat / Grup
  • Kupas Tuntas kamera digital
  • Kursus kilat dasar fotografi
  • Kupas Tuntas Flash
  • Mastering Art & Technique
  • Editing Adobe Lightroom
  • Portrait Model outdoor
  • Workshop close-up / Macro photography
  • Studio flash portrait
  • Kursus Videografi
  • Testimonial
  • Rekomendasi Kamera

InfoFotografi header image

Membuat foto yang bercerita (Photo story / essay)

Banyak orang bisa menulis, tapi sedikit yang bisa mengarang, banyak orang yang bisa motret, tapi jarang yang bisa membuat foto yang bercerita. Fotografi adalah salah satu media untuk bercerita yang sangat baik. Seringkali, fotografi yang baik dapat menggugah perasaan dibandingkan dengan tulisan semata. Mampu membuat foto yang bercerita merupakan suatu hal yang baik untuk mendapatkan pekerjaan di bidang fotografi terutama fotojurnalisme.

Dalam mengunakan fotografi untuk bercerita, biasanya fotografer mengunakan beberapa foto. Karena jarang satu foto dapat menceritakan satu kisah secara keseluruhan. Setelah foto terpilih, kita dapat menyusun sedemikian rupa sehingga pemirsa dapat melihat inti dan detail dari cerita secara lengkap.

Untuk membuat rangkaian foto bercerita (photo story) yang bagus, kita tidak hanya membutuhkan pengetahuan bagaimana membuat foto yg baik, tapi juga ketrampilan untuk bercerita. Kita membutuhkan ide/topik, membuat perencanaan. Selain itu kita membutuhkan kerjasama antara otak, mata dan hati. Dengan kerjasama antara ketiganya dengan baik, kita bisa mengetahui kapan saat dan dimana saat yang tepat untuk membuat foto.

Seringkali, rangkaian foto tersebut tidak hanya dibuat dalam satu hari saja, tapi berhari-hari di tempat yang berbeda-beda. Jika yang diceritakan melibatkan orang, maka hubungan antara fotografer dengan subjek foto juga harus baik. Sikap yang tidak baik atau kata-kata yang salah bisa menghambat kita untuk mendapatkan foto yang bagus.

Meskipun terdiri dari beberapa foto, tapi rangkaian photo story memiliki benang merah yang mengkaitkan antara satu foto dengan yang lainnya. Mengkaitkan foto bisa melalui subjek foto yang sama, gaya foto atau warna, komposisi, tempat dan topik yang sama.

Ada dua istilah yang sering membingungkan yaitu istilah photo essay dan photo story/picture story

Perbedaan singkatnya adalah:

  • Photo Essay – menceritakan sebuah kisah, dan biasanya bertujuan sesuatu misalnya mengingatkan pemirsa akan bahaya narkoba, menceritakan pentingnya pelestarian lingkungan dan lain-lain. Foto-foto bisa dibuat di tempat dan dengan subjek foto yang berbeda-beda tapi masih satu topik yang sama.
  • Photo story/picture story – Bercerita tentang seseorang, tempat atau situasi, ada bagian awal, tengah dan akhirnya. Misalnya cerita tentang kehidupan seorang petani, dokter, dll.

Meskipun foto yang dibuat sebenarnya bebas-bebas saja, tapi untuk pemula atau fotografer yang menyukai struktur, ada beberapa jenis foto yang biasanya ada dalam rangkaian photo story/essay:

  • Establishing shot : Biasanya menggambarkan tempat/setting tempat kejadian, biasanya mengunakan lensa wide angle untuk memberikan kesan tiga dimensi, tapi terkadang, lensa tele juga digunakan.
  • Detail shot : Foto detail benda atau bagian dari orang yang penting, misalnya cincin kawin atau close-up air mata / bibir seseorang, biasanya lensa makro atau telefoto digunakan.
  • Interaction shot : Berisi interaksi dari dua orang atau lebih
  • Climax : Sebuah foto yang menggambarkan puncak dari sebuah acara
  • Closer/Clincher : Foto yang menutup cerita. Biasanya meninggalkan kesan, pesan, inspirasi atau motivasi

Lima langkah membuat photo story/essay:

  • Tentukan topik misalnya cerita kegiatan seseorang selama sehari, atau esai tentang lingkungan hidup yang tercemar
  • Riset – Cari informasi tentang topik yang dipilih
  • Rencanakan foto-foto yang akan diambil (pemandangan, karakter/portrait, seni budaya, dll)
  • Membuat foto di lokasi dan waktu yang telah direncanakan. Biasanya langkah ini yang paling banyak memakan waktu
  • Editing dan pemilihan foto
  • Tata letak/layout foto yang dipilih. Semakin penting fotonya semakin besar ukurannya relatif dengan foto yang lain

Referensi dan contoh foto yang bercerita:

  • Koleksi photo essay berita terbaru dari Majalah Time
  • Koleksi photo essay dari Koran New York Times
  • Salah satu photo story pertama dari majalah LIFE “ Dokter Desa “
  • Penjelasan perbedaan photo essay dan photo story oleh Michael Davis
  • Contoh dan presentasi photo essay
  • Langkah dan tip membuat photo essay
  • Contoh-contoh photo essay dari Fotokita

' src=

artikelnya sangat bermanfaat om.

terima kasih

' src=

Om, dari pemaparan diatas kok foto essay dan story kayak gak ada bedanya yah…bahkan penulisannya juga dibuat story/essay.

Bisa dibantu pencerahan dasar yg membedakan antara keduanya om.

' src=

Om ijin bertanya, klo misalkan tentang keindahan gunung gunung di jawa barat, itu termasuk photo story bukan? Mohon masukannya om, terima kasih

' src=

Thanks. Ini infonya berguna banget. lengkap dengan referensi penunjang di akhir post, sehingga kasi pencerahan buat beginners. Appreciated 🙂

' src=

keren, bermanfaat banget informasinya, trimakasih, 🙂 (y)

bismillah semoga bisa buat foto storynya, amin 🙂

' src=

om Enche, untuk mengolah foto esai itu menggunakan ukuran kertas apa? thx (saya berencana membuat foto esai tapi bingung mengolahnya) dan satu lagi om, minta sarannya mengenai lensa makro nikkor 55 mm f3.5

' src=

klo artikel yg diatas sumbernya dari buku apa om?

' src=

@Nurul Mardiah coba cek link-link yang ada diatas.

@Nurul dijual di toko buku kok.

oke terima kasih om infonya.. buku2 itu dijual tidak di toko2 buku seperti gramedia atau toko buku lain?

' src=

ka mau tanya kalo contoh photo hortikultura nusantara seperti apa? lalu apakaha photo essay itu harus disertakan tulisan cerita atau hanya foto saja? apakah photo essay itu di satukan dalam satu photo (penggabungan) saat di edit atau tidak? boka lomba photo essay itu seperti apa ya ka contohnya?

referensi buku yang mengulas tentang photo story apa aja ya om? mohon bantuannya, untuk skripsi 🙂 terima kasih..

@Nurul kalau buku bahasa Indonesia saya gak tau. Tapi kalau bahasa Inggris: Photojournalism , Perfect Photography ,

' src=

Om Enche ijin share ya om ?

' src=

harga nya berapaan thu mas enche?

@Lingga Sekitar 3 juta

yang murah Canon 50mm f/2.5 Macro

mantap,, pst susah nie buat foto seperti ini…

mas,, boleh tny,,, kamera macro untuk canon yang murah tp bagus thu yg gimana?

' src=

weh djabarin lbh lengkap lagi nich,mantab om..tetap semangat bagi2 ilmunya,klo sy semangat bwt nyimak post2nya he.he.he

' src=

Referensi tambahan: artikel-artikel di Invisible Photographer Asia (IPA). Link: http://invisiblephotographer.asia/

' src=

Makasih ya om enche..asik bgt artikel yang satu ini, +1 referensi nya 🙂

Leave a Comment

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Next post: Pengumuman singkat : Milis Infofotografi

Previous post: Komposisi fibonacci spiral / golden spiral

Cari artikel Infofotografi

Gabung Yuk!

Kursus Kilat Fotografi

  • Aksesoris (41)
  • Dasar Fotografi (119)
  • Filosofi (192)
  • Foto Editing (76)
  • Kamera (628)
  • komposisi (74)
  • Lain lain (679)
  • Lampu Kilat (73)
  • Lensa (288)
  • Mobile Photography (4)
  • Potret (65)
  • Review (336)
  • Travel (218)
  • Workshop (93)
  • Review Fujifilm X-T50 – Kamera mirrorless compact tapi spek setara Flagship
  • Lensa Meike 55mm f/1.4 – Lensa Portrait untuk kamera APS-C Sony, Fujifilm X & Nikon Z
  • Tour Yunnan : Lijiang, Dali, Shaxi, Kunming, Jade Dragon Snow Mountain 19-26 Oktober 2024
  • E-book Travel and Street Photography #1 – Panduan belajar Komposisi fotografi
  • Ricoh GR III & GR III X HDF (Kamera baru 2024)
  • Kamera dan Lensa baru awal tahun 2024
  • Review Fujifilm X100 VI
  • Kesan pertama dan Explore Fujifilm X100 VI
  • Review Sharp AQUOS R8S | Kamera flagship dari Jepang
  • Dua lensa OM System (dahulu Olympus) M. Zuiko 9-18mm & 150-600mm
  • OM-1 mark II – Kejutan awal 2024
  • Tour wisata fotografi Bali-Melasti 7-9 Maret 2024
  • Review Voigtlander 40mm f/1.2 untuk Canon EOS R
  • Review Voigtlander 28mm f/1.5 Aspherical Nokton Vintage Line untuk Leica M
  • BCN Ranking mengumumkan kamera terlaris 2023

Recent Comments

  • Enche Tjin on Setting kamera mirrorless untuk pakai flash/trigger manual
  • Agus arya on Setting kamera mirrorless untuk pakai flash/trigger manual
  • Tala on Jangkauan Focal Length (rentang fokal lensa)
  • roel on Bagaimana membuat latar belakang menjadi blur
  • Fitriani achmadi on Setting kamera mirrorless untuk pakai flash/trigger manual

This site rocks the Classic Responsive Skin for Thesis .

Herry Tjiang

Essay photo vs photo story

Essay photo apakah itu apa bedanya dengan photo story.

by Herry tjiang

Untuk mengetahui perbedaanya tentunya kita haru tahu apa arti dan definisi dari masing masing istilah tersebut sehingga kita dapat menjelaskan perbedaannya.

Definisi Essay Photo adalah :

Foto essay adalah sebuah bentuk storytelling visual yang menggunakan kumpulan foto untuk menyampaikan pesan atau cerita. Foto essay biasanya terdiri dari serangkaian foto yang diambil oleh seorang fotografer dan disusun dalam urutan tertentu untuk membentuk narasi yang menyentuh hati. Setiap foto dalam essay biasanya memiliki nilai sendiri-sendiri dan saling terhubung satu sama lain. Foto essay seringkali digunakan oleh jurnalis, fotografer, dan seniman untuk menyampaikan kisah-kisah kompleks atau isu-isu sosial yang rumit dengan cara yang lebih kuat dan efektif.

Ciri ciri photo Essay

1 . Series photo yang terdiri dari lebih dari 1 photo yang menceritakan secara khusus tentang topik bahasan yang akan diangkat seperti kemiskinan, narkoba, pengungsi, banjir dll.

2. Essay photo lebih mementingkan photo, angle yang menarik, moment yang menarik dibanding ke ceritanya atau dengan foto yang ada kita sudah dapat mendapatkan cerita sehingga teks hanya untuk memperkuat foto tersebut.

3. Menggambarkan secara detail tentang kondisi seperti (kenyamanan atau satu topik saja)

4. Lebih kearah rasa seperti rasa nyaman, rasa sakit, rasa terkucilkan, rasa marah, rasa kemewahan

5. Foto dapat dari berbagai tempat contohnya cerita tentang kemiskinan di kota A, Kota B, Kota C

Photo Essay ini bisa dibagi menjadi dua Naratif dan deskriptif

Photo Essay Naratif : 

Photo essay naratif adalah sebuah bentuk foto essay yang memiliki narasi yang kuat dan jelas. Dalam photo essay naratif, serangkaian foto disusun dalam urutan tertentu untuk menciptakan sebuah cerita yang menyentuh hati dan berdampak. Setiap foto dalam essay memiliki nilai yang berarti dan membantu memperkuat cerita secara keseluruhan.

Untuk membuat photo essay naratif yang sukses, seorang fotografer harus merencanakan secara matang dan memiliki pemahaman yang baik tentang cerita atau pesan yang ingin disampaikan. Setiap foto harus dipilih dengan hati-hati dan disusun dalam urutan yang tepat untuk menciptakan sebuah narasi yang terstruktur dan mudah dipahami.

Photo essay naratif seringkali digunakan oleh fotografer dan jurnalis untuk menyampaikan kisah-kisah pribadi atau isu-isu sosial dan politik yang kompleks. Dengan menggunakan foto-foto yang kuat dan narasi yang baik, photo essay naratif dapat membawa perhatian terhadap isu-isu penting dan mempengaruhi opini publik.

Foto naratif adalah foto yang dirancang untuk menceritakan sebuah cerita atau menyampaikan pesan tertentu melalui penggunaan komposisi, subjek, dan elemen visual lainnya. Foto naratif sering kali menampilkan adegan atau momen tertentu yang mengandung konflik, emosi, atau perubahan. Foto-foto ini dapat menggambarkan urutan peristiwa atau menggambarkan karakter dan hubungan di antara mereka. Tujuan dari foto naratif adalah untuk menangkap perhatian penonton, menghidupkan cerita, dan memicu imajinasi mereka untuk mengisi detail yang mungkin tidak terlihat secara langsung.

Photo Essay deskriptif : 

Photo essay deskriptif adalah sebuah bentuk foto essay yang bertujuan untuk menggambarkan suatu objek, tempat, atau situasi dengan detail yang lengkap dan akurat,fokus pada estetika visual, detail, tekstur, warna, dan bentuk subjek yang ditampilkan. Foto-foto dalam essay ini biasanya disusun dalam urutan yang logis dan diberi keterangan yang memberikan informasi tambahan tentang objek atau situasi yang diabadikan dalam foto.  Tujuannya adalah untuk menggambarkan secara akurat dan rinci objek atau subjek tersebut sehingga penonton dapat melihatnya dengan jelas dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik fisik atau visualnya.

Untuk membuat photo essay deskriptif yang efektif, seorang fotografer harus memiliki pemahaman yang baik tentang objek atau situasi yang ingin digambarkan. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan riset terlebih dahulu dan melakukan pengamatan langsung di lokasi yang akan difoto.

Dalam photo essay deskriptif, setiap foto harus menggambarkan bagian atau aspek yang spesifik dari objek atau situasi yang diabadikan. Foto-foto tersebut harus memberikan detail yang cukup dan diberi keterangan yang menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang terlihat pada foto.

Photo essay deskriptif seringkali digunakan oleh pelancong, fotografer arsitektur, dan jurnalis untuk memperlihatkan keindahan dan karakteristik dari suatu tempat atau objek. Dengan menggunakan foto-foto yang detail dan keterangan yang baik, photo essay deskriptif dapat memberikan pengalaman visual yang menarik bagi para pembaca atau penonton.

Photo essay dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan jenisnya:

  • Visual Narrative Essay: Jenis photo essay ini berfokus pada narasi visual, di mana sejumlah foto disusun secara kronologis atau berdasarkan tema tertentu untuk menceritakan sebuah cerita atau pesan.
  • Thematic Essay: Jenis photo essay ini lebih fokus pada tema atau topik tertentu, seperti lingkungan, keanekaragaman budaya, atau isu sosial. Thematic essay biasanya terdiri dari kumpulan foto yang terkait dengan tema atau topik tersebut, dan disusun dengan urutan yang berarti untuk menciptakan kesan yang kuat dan terorganisir.
  • Portrait Essay: Jenis photo essay ini menggambarkan seseorang atau sekelompok orang, biasanya dengan tujuan untuk mengungkapkan kepribadian, karakteristik, dan emosi subjek yang difoto.
  • Fine Art Essay: Jenis photo essay ini dihasilkan dari sudut pandang seni dan estetika, di mana fotografer mengeksplorasi teknik fotografi dan gaya kreatif mereka untuk menciptakan karya seni visual yang menarik.
  • Event Essay: Jenis photo essay ini menggambarkan acara tertentu atau peristiwa penting, seperti konser musik, pernikahan, atau pertunjukan seni.
  • Travel Essay: Jenis photo essay ini menggambarkan tempat dan budaya dari suatu tempat yang dikunjungi oleh fotografer, dengan tujuan untuk menginspirasi orang untuk berpetualang dan mengalami tempat-tempat baru.
  • Documentary Essay: Jenis photo essay ini bertujuan untuk merekam dan mengungkapkan kehidupan nyata dan peristiwa sosial-politik dalam masyarakat, seringkali digunakan oleh jurnalis untuk membawa perhatian terhadap isu-isu penting dan kontroversial.

Pembagian jenis-jenis photo essay ini membantu fotografer untuk memilih dan mengembangkan tema, gaya, dan teknik yang sesuai dengan tujuan dan pesan yang ingin disampaikan melalui karya mereka.

Definisi Photo Story adalah :

Foto story adalah rangkaian foto yang digunakan untuk menceritakan sebuah kisah atau cerita. Seperti halnya foto essay, foto story juga terdiri dari beberapa foto yang diorganisir dan diatur dengan urutan tertentu untuk membangun suatu narasi. Namun, perbedaan utama antara foto story dan foto essay adalah bahwa foto story lebih fokus pada cerita yang ditampilkan melalui gambar, sedangkan foto essay lebih fokus pada presentasi informasi melalui gambar.

Foto story biasanya digunakan dalam bidang jurnalistik atau dokumenter untuk membantu memvisualisasikan sebuah kisah atau berita. Foto story juga dapat digunakan sebagai alat storytelling dalam bidang seni, seperti fotografi atau sinematografi, untuk menghasilkan karya yang bermakna dan menginspirasi.

Ciri Ciri photo Story :

1. Series photo yang terdiri dari lebih dari 1 photo yang mencertiakan atau bercerita tentang suatu kejadian dimana ada awalan penjelasan, cerita dan penutup.

2. Photo story lebih mementingkan cerita dari suatu kejadian, foto hanya membantu memberikan keterangan

3. Menceritakan proses dari awal sampai akhir

4. Lebih kearah merekam secara documenter kejadian per kejadian

5. Foto lebih terarah pada satu lokasi atau daerah saja menceritakan dari awal sampai akhir tidak berpindah pindah tempat contoh kemiskinan di kota A sepeti apa tanpa digabungkan di kota B atau kota lainnya.

Photo story dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan jenisnya:

  • Narrative Photo Story: Jenis photo story ini fokus pada cerita atau narasi yang ingin disampaikan melalui serangkaian foto yang diambil dalam urutan tertentu. Setiap foto dalam narrative photo story memiliki peran khusus dalam menceritakan cerita dan menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.
  • Lifestyle Photo Story: Jenis photo story ini menggambarkan kehidupan sehari-hari seseorang atau sekelompok orang, seringkali terkait dengan kegiatan atau hobi tertentu. Lifestyle photo story bertujuan untuk memberikan gambaran tentang gaya hidup dan karakteristik subjek yang difoto.
  • Event Photo Story: Jenis photo story ini menggambarkan acara atau kegiatan tertentu, seperti konser musik, pertandingan olahraga, atau pernikahan. Event photo story biasanya mencakup foto-foto yang menunjukkan suasana, suasana hati, dan momen penting selama acara berlangsung.
  • Travel Photo Story: Jenis photo story ini menggambarkan petualangan atau perjalanan ke tempat baru. Travel photo story dapat mencakup foto-foto pemandangan alam, kebudayaan lokal, dan momen penting selama perjalanan.
  • Social Documentary Photo Story: Jenis photo story ini bertujuan untuk mengungkapkan kehidupan nyata dan isu-isu sosial-politik dalam masyarakat. Social documentary photo story seringkali digunakan oleh jurnalis atau fotografer yang ingin membawa perhatian terhadap isu-isu penting dan kontroversial.

Pembagian jenis-jenis photo story ini membantu fotografer untuk memilih dan mengembangkan tema, gaya, dan teknik yang sesuai dengan tujuan dan pesan yang ingin disampaikan melalui karya mereka.

Bisa juga Essay photo adalah bagian dari Photo story  tentunya untuk membuat photo essay ataupun photo story diperlukan beberapa hal seperti :

1. Riset , mencari informasi yang lengkap dan dapat dipertanggung jawabkan karena ini merupakan kejadian nyata bukan dibuat buat atau direkayasa

2. Perencanaan foto baik moment yang akan terjadi maupun yang belum terjadi atau kejadian yang sering terjadi sehingga kita bisa mendapatkan angle yang berbeda jangan lupakan pendekatan dengan object yang akan diambil sehingga semua terlihat natural tanpa dibuat buat juga hal yang tidak kalah pentingnya adalah  perizinan ataupun hal hal lainnya seperti lokasi yang sulit, waktu , cuaca dll.

3.  Pemotretan jika foto bisa diambil siapkan selalu camera anda sebagai stok photo

4.  Pemilihan atau mensortiran foto foto tentunya harus diperhatikan etika dalam memotret jangan sampai melanggar asusila , rasis ataupun melanggar hukum

5. Layout Setelah semua dikerjakan hal terakir adalah melayout gambar dan tulisan sehingga foto dapat bercerita dan bermakna.

Foto seperti apakah untuk mendapatkan  photo story ataupun essay photo adalah :

1.  Foto Pembuka yang sering juga disebut establishing shot atau scene setter

2. Foto Isi bisa menggambil hal hal seperti , Detail , potrait, action , interaction, relationship, atau hal hal yang menarik didalam moment tersebut

3. Foto Penutup bisa juga disebut signature image

Contoh Photo story gempa nepal (new york times) photo by Daniel Berehulak 

Essay photo , cerita tentang dinasty kaya raya “Bling ” di china dan gaya hidupnya 

Lima langkah  untuk membuat foto stories atau essay .

Langkah ini akan membantu teman teman untuk membuat foto stories atau essay itu sendiri memulai mengambil foto foto seperti dibawah ini

  • Establishing shot : Biasanya menggambarkan tempat/setting tempat kejadian, biasanya mengunakan lensa wide angle untuk memberikan kesan tiga dimensi, tapi terkadang, lensa tele juga digunakan.
  • Detail shot : Foto detail benda atau bagian dari orang yang penting, misalnya cincin kawin atau close-up air mata / bibir seseorang, biasanya lensa makro atau telefoto digunakan.
  • Interaction shot : Berisi interaksi dari dua orang atau lebih
  • Climax : Sebuah foto yang menggambarkan puncak dari sebuah acara
  • Closer/Clincher : Foto yang menutup cerita. Biasanya meninggalkan kesan, pesan, inspirasi atau motivasi

Ditulis oleh

Herry Tjiang Pengajar dan praktisi  foto di www.jsp.co.id

RECENT POSTS

Leave a comment cancel, add comment.

Logo

  • Perawatan Kulit Apotek
  • Olahraga & Permainan
  • Kecantikan Bersih

Cara Membuat Esai Foto: Panduan Langkah-demi-Langkah Dengan Contoh

Horoskop anda untuk besok.

fotografi essay adalah

Esai foto menceritakan sebuah kisah dalam gambar, dan ada banyak cara berbeda untuk menata esai foto Anda sendiri. Dengan berbagai topik untuk dijelajahi, esai foto dapat menggugah pikiran, emosional, lucu, meresahkan, atau semua hal di atas, tetapi kebanyakan, mereka harus tak terlupakan.

fotografi essay adalah

Belajar dari yang terbaik

Langsung ke bagian to, apa itu esai foto, 4 contoh esai foto, 4 tips membuat esai foto, cara membuat esai foto dalam 7 langkah, ingin belajar lebih banyak tentang fotografi.

Annie membawa Anda ke studionya dan ke pemotretannya untuk mengajari Anda semua yang dia ketahui tentang potret dan bercerita melalui gambar.

Esai fotografi adalah bentuk visual storytelling, cara untuk menyajikan narasi melalui serangkaian gambar. Esai foto yang bagus itu kuat, mampu membangkitkan emosi dan pemahaman tanpa menggunakan kata-kata. Esai foto menyampaikan cerita menggunakan serangkaian foto dan membawa pemirsa sepanjang perjalanan naratif Anda.

Ada banyak ide esai foto menarik yang menawarkan jalan tak berujung untuk menceritakan kisah foto yang kuat. Beberapa contoh area yang dapat Anda liput adalah:

  • Esai foto sehari-hari : Jenis esai foto ini menceritakan kisah sehari dalam kehidupan subjek tertentu. Mereka dapat memamerkan karir seorang petani yang sibuk atau seniman yang berjuang, menangkap tugas sehari-hari orang tua dan waktu bermain dengan anak-anak mereka, atau mengenang rutinitas seorang atlet sekolah menengah bintang. Serangkaian foto sehari-hari dapat menggugah emosi, memberi pemirsa pandangan sekilas tentang dunia manusia lain.
  • Esai foto situs bersejarah : Memotret tempat bersejarah menawarkan berbagai perspektif yang berbeda—penggunaan sudut, kedalaman, dan pencahayaan yang unik . Penggunaan drone dan pantulan juga berguna dalam pencarian Anda untuk menemukan titik pandang yang ideal dan menampilkan berbagai pemandangan dari subjek yang sama.
  • Esai foto di balik layar : Esai foto di balik layar adalah cara yang bagus untuk mengabadikan peristiwa dari awal hingga akhir. Dengan jenis cerita foto ini, Anda dapat melihat bagian kerja dari sebuah produksi dan bagaimana semuanya bergerak bersama secara harmonis.
  • Esai foto acara lokal : Acara lokal seperti penggalangan dana, pertunjukan seni, atau festival adalah tempat yang bagus untuk mendokumentasikan proyek fotografi. Foto candid orang yang sedang bekerja, tampil, atau sedang menikmati pemandangan dapat disusun menjadi esai foto bersama dengan objek latar belakang untuk membantu melukis pemandangan.

Fotografi kreatif bisa menyenangkan, sentimental, membuka mata, atau menyayat hati. Itu bisa mengungkap kebenaran atau menanamkan rasa harapan. Dengan begitu banyak kemungkinan untuk membagikan esai foto yang bagus, penting untuk mengingat tip berikut:

  • Lakukan riset Anda . Mungkin ada banyak jenis topik esai foto yang tersedia, tetapi itu tidak berarti ide spesifik Anda belum ditangani oleh fotografer profesional. Cari esai foto terbaik yang telah dilakukan pada topik Anda untuk memastikan narasi dapat dieksekusi dengan cara baru dan menarik.
  • Ikuti nalurimu . Ambil foto semuanya. Overshooting dapat membantu untuk foto jurnalistik. Anda tidak pernah tahu apa yang Anda butuhkan, jadi semakin banyak cakupan yang Anda miliki, semakin baik.
  • Hanya gunakan gambar terbaik . Dari foto utama hingga foto akhir, Anda membuat cerita yang jelas secara visual. Namun, jika Anda menggunakan terlalu banyak gambar, Anda berisiko mengurangi dampak pesan Anda. Hanya sertakan foto utama yang diperlukan.
  • Berpikiran terbuka . Proyek Anda mungkin berkembang melewati konsep awalnya, dan tidak apa-apa. Terkadang esai foto berkembang secara organik, dan tugas Anda sebagai jurnalis foto adalah mengekstrak narasi yang tepat dari gambar yang Anda ambil—meskipun itu bukan ide aslinya.

Kelas Master

Disarankan untuk anda.

Kelas online yang diajarkan oleh para pemikir terhebat di dunia. Perluas pengetahuan Anda dalam kategori ini.

cara menerbitkan novelmu

Mengajarkan Fotografi

Mengajar Desain dan Arsitektur

Mengajarkan Membangun Merek Fashion

Mengajarkan Desain Busana

Berpikir Seperti Pro

Sebelum Anda mulai, pikirkan pertanyaan-pertanyaan ini: Bagaimana Anda akan mewujudkan semuanya? Apa masalah anggaran dan jadwal yang harus Anda atasi agar tugas tersebut berhasil? Setelah Anda memiliki jawaban tersebut, Anda dapat mulai mengerjakan esai foto Anda sendiri. Berikut cara melakukannya:

  • Ceritakan kisah yang beragam dan percaya diri . Ketahui apa yang Anda potret dan mengapa. Penting untuk mengetahui apa pesan Anda dan memotret dengan tujuan.
  • Pastikan Anda memiliki berbagai macam gambar . Mendapatkan banyak bidikan selama pemotretan Anda dapat memastikan Anda telah menutupi basis Anda. Anda mungkin membutuhkan sudut yang lebih lebar, bidikan detail close-up , atau pencahayaan yang berbeda—Anda bahkan dapat memutuskan untuk mengarahkan esai foto Anda ke arah lain sama sekali. Dengan banyak koleksi gambar untuk dipilih, memotret semuanya dapat memberi Anda banyak pilihan saat menyusun rangkaian foto Anda.
  • Jadilah editor foto yang kejam . Proses pengeditan Anda harus tumpul. Jika bidikan itu indah tetapi tidak akan berhasil dalam esai Anda, jangan gunakan itu. Namun, jangan mengedit gambar apa pun pada hari yang sama saat Anda memotret; akan lebih mudah untuk menjadi objektif jika Anda membiarkan sedikit waktu berlalu antara pemotretan dan pengeditan. Pelajari tips mengedit foto Jimmy Chin di sini .
  • Pilih 10 gambar teratas Anda . Setelah beberapa hari berlalu, pilih 100 foto terbaik dari pemotretan Anda untuk memulai. Kemudian, sehari atau lebih kemudian, lihat 100 gambar itu dan persempit ke 25 teratas. Terakhir, persempit 25 ke 10 gambar teratas, pastikan setiap foto menyajikan konsep asli Anda untuk cerita.
  • Minta masukan dari luar . Dapatkan teman tepercaya yang canggih secara visual untuk membantu Anda: Beri mereka 100 foto teratas dan deskripsi tertulis tentang keseluruhan cerita, dan biarkan mereka memilih apa yang menurut mereka merupakan 10 foto teratas. Bandingkan bagaimana pilihan mereka selaras dengan 10 foto yang Anda pilih. Di mana mereka berbeda? Tanyakan kepada teman Anda mengapa mereka memilih foto yang berbeda dari Anda, pastikan Anda mendengarkan apa yang mereka katakan tanpa memperdebatkan pilihan mereka; tugas Anda adalah mendengarkan dan memahami apa yang mereka lihat dalam gambar, dan mengapa mereka membuat pilihan yang mereka lakukan.
  • Tentukan pilihan akhir Anda . Mengingat diskusi Anda dengan teman tepercaya Anda, buatlah pilihan terakhir Anda untuk 10 gambar terbaik yang menceritakan kisah Anda.
  • Tulis keterangan . 10 gambar terakhir Anda dapat diberi teks untuk membantu meningkatkan narasi visual Anda, tetapi itu tidak perlu. Jika Anda merasa gambar Anda dapat menggunakan beberapa teks, tambahkan. Namun, jika menurut Anda gambar tersebut dapat berdiri sendiri, Anda dapat menampilkannya apa adanya.

Menjadi fotografer yang lebih baik dengan Keanggotaan Tahunan MasterClass . Dapatkan akses ke pelajaran video eksklusif yang diajarkan oleh ahli fotografi, termasuk Jimmy Chin, Annie Leibovitz, dan banyak lagi.

Kaloria Kaloria

fotografi essay adalah

Direkomendasikan

Resep Tabbouleh Mudah: Cara Membuat Tabbouleh Tradisional

Resep Tabbouleh Mudah: Cara Membuat Tabbouleh Tradisional

Handuk Rambut yang Dapat Memotong Waktu Pengeringan Hingga 50%

Handuk Rambut yang Dapat Memotong Waktu Pengeringan Hingga 50%

  • Perawatan Rambut

Perpustakaan Sampel Terbaik Danny Elfman untuk Penilaian Film

Perpustakaan Sampel Terbaik Danny Elfman untuk Penilaian Film

Artikel menarik.

Bagaimana Electoral College Bekerja di Pemilu AS

Bagaimana Electoral College Bekerja di Pemilu AS

Cara Membuat Panettone Buatan Sendiri: Resep Roti Natal Italia

Cara Membuat Panettone Buatan Sendiri: Resep Roti Natal Italia

3 Tips Penyair Billy Collins untuk Membaca Puisi

3 Tips Penyair Billy Collins untuk Membaca Puisi

Panduan Mainan Seks: 7 Jenis Dasar Mainan Seks

Panduan Mainan Seks: 7 Jenis Dasar Mainan Seks

Produk Rias Apotek CoverGirl Terbaik

Produk Rias Apotek CoverGirl Terbaik

  • Riasan Apotek

Mengurangi Waktu Henti Dalam Bisnis Anda Semudah 1, 2, 3!

Mengurangi Waktu Henti Dalam Bisnis Anda Semudah 1, 2, 3!

Cara Menggunakan Cascabel Chiles dalam Masakan Tradisional Meksiko

Cara Menggunakan Cascabel Chiles dalam Masakan Tradisional Meksiko

Melindungi Bisnis Anda Dari Fisik

Melindungi Bisnis Anda Dari Fisik

Panduan untuk Tanda Tangan Waktu dalam Musik: 7 Tanda Tangan Pengukur Umum

Panduan untuk Tanda Tangan Waktu dalam Musik: 7 Tanda Tangan Pengukur Umum

Untuk Apa Bronzer Digunakan? Panduan Pemula untuk Bronzing Powder

Untuk Apa Bronzer Digunakan? Panduan Pemula untuk Bronzing Powder

Tentang Neil Gaiman: Buku, Film, dan Acara TV oleh Neil Gaiman

Tentang Neil Gaiman: Buku, Film, dan Acara TV oleh Neil Gaiman

Cara Menulis Kisah Petualangan

Cara Menulis Kisah Petualangan

  • JELAJAH Tentang Kami Dasbor Komunitas Artikel Manapun Kategori
  • Telusuri kategori
  • Tentang wikiHow
  • Masuk/Daftar
  • Daftar kategori
  • Seni dan Hiburan

Cara Membuat Esai Foto

Artikel ini disusun bersama Heather Gallagher . Heather Gallagher adalah Fotografer dan Jurnalis Foto yang tinggal di Austin, Texas. Dia mengelola studio fotonya "Heather Gallagher Photography" yang terpilih sebagai Austin's Best Family Photographer dan termasuk 3 terbaik dalam Birth Photographers selama 2017, 2018, dan 2019. Heather mengkhususkan diri menangani jurnalisme foto keluarga dan menghabiskan lebih dari 15 tahun mendokumentasikan individu, keluarga, dan bisnis di seluruh dunia. Klien-kliennya meliputi Delta Airlines, Oracle, Texas Monthly, dan karya-karyanya tampil di The Washington Post dan The Austin American Statesman. Dia merupakan anggota International Association of Professional Birth Photographers (IAPBP). Ada 9 referensi yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman. Artikel ini telah dilihat 16.287 kali.

Esai foto kini menjadi media yang semakin populer bagi jurnalis, blogger, dan pengiklan. Baik ingin berusaha menunjukkan sisi emosional liputan berita terkini ataupun membagikan hobi dengan teman dan keluarga, gambar dapat menangkap topik Anda dengan cara yang personal, emosional, dan menarik. Membuat esai foto semudah memilih topik, mengambil gambar, dan menyusun esai itu sendiri.

Mencari Topik

Step 1 Ulas peristiwa terkini.

  • Tawarkan esai foto tempat bisnis Anda sebagai alat pelatihan.
  • Gunakan esai foto tentang bisnis Anda sebagai alat penjualan atau media sosial dengan menerbitkannya di situs web atau halaman media sosial.
  • Buatlah esai foto panduan untuk membantu orang lain mempelajari hobi Anda, jadi mereka juga bisa menekuninya. [3] X Teliti sumber

Step 4 Pilih topik yang menarik.

  • Topik tematik adalah gagasan besar yang mencakup hal-hal seperti aturan kepemilikan senjata, anak muda bermasalah, atau penyambutan tentara.
  • Esai naratif bisa meliputi kehidupan harian, panduan cara, atau rangkaian perkembangan yang menunjukkan perubahan seiring waktu seperti melacak perkembangan sebuah proyek pembangunan.
  • Jika Anda sudah diberi penugasan atau publikasi khusus untuk pekerjaan Anda, mungkin Anda harus memilih topik yang sesuai dengan pendekatan tematik atau naratif yang diuraikan oleh penerbit. Pastikan Anda sudah tahu sebelumnya tentang panduan penerbitan tersebut. [6] X Teliti sumber

Mengatur Pemotretan

Step 1 Minta izin.

  • Pikirkan kesulitan untuk meminta izin memotret subjek Anda. Jika Anda sudah menjalin hubungan, akan lebih mudah. Jika tidak, luangkan waktu untuk mendapatkan izin.
  • Sekolah, tempat penitipan anak, dan tempat lain yang berisi anak-anak umumnya memiliki lebih banyak aturan tentang siapa yang boleh difoto dan untuk keperluan apa. Biasanya Anda harus mendapatkan persetujuan orang tua, selain izin dari pihak yang berwenang. [7] X Teliti sumber

Step 2 Riset subjek Anda.

  • Pertimbangkan untuk melakukan wawancara dengan orang-orang yang terlibat sebelum pemotretan. Tanyakan hal-hal seperti, “Apa hal paling menarik yang Anda lakukan selama acara ini?” atau “Sudah berapa lama Anda terlibat dengan organisasi ini?”
  • Wawancara ini juga merupakan peluang besar untuk meminta izin.
  • Jika Anda akan menghadiri lokasi kerja, acara amal, atau kegiatan lain yang melibatkan banyak orang, mintalah orang-orang yang berwenang untuk menjelaskan apa yang Anda lakukan kepada semua orang sebelum Anda tiba di lokasi. [8] X Teliti sumber

Step 3 Buatlah kerangka.

Memotret Gambar

Step 1 Periksa pencahayaan.

  • Banyak fotografer pemula menghindari gambar ISO tinggi karena menghasilkan gambar yang “sibuk”. Namun, gambar ini biasanya lebih mudah diedit belakangan karena ada lebih banyak informasi yang bisa dikerjakan. [11] X Teliti sumber
  • Jika di lokasi Anda terlalu terang atau Anda telah memasang penerangan buatan, ISO rendah mungkin sudah mencukupi. Untuk area yang lebih gelap, Anda mungkin akan butuh ISO lebih tinggi.
  • Kebanyakan kamera memiliki ISO dasar sekitar 200. ISO meningkat sesuai perkalian, jadi ISO berikut adalah 400, lalu 800, dan seterusnya. Pada dasarnya ini menggandakan kepekaan lensa sehingga memungkinkan lebih banyak cahaya masuk dan menangkap gambar lebih cepat.
  • Jika Anda butuh satu detik untuk menangkap gambar dengan ISO dasar 100, Anda akan butuh seperdelapan detik untuk menangkap gambar dengan ISO 800. [12] X Teliti sumber

Step 2 Pertimbangkan komposisi.

  • Bahkan jika Anda mengambil foto candid , yang mungkin harus diambil dengan cepat, luangkan beberapa saat untuk memikirkan tentang penempatan objek guna mendapatkan hasil terbaik.
  • Berpikirlah selalu tentang bagaimana lingkungan subjek utama berperan dalam keseluruhan gambar, dan cobalah untuk membuat tingkat dan pusat perhatian berbeda.
  • Kadang-kadang, Anda bisa mengubah komposisi sebagai bagian dari proses pengeditan, jadi jika Anda tidak bisa mengatur gambar dengan tepat, jangan biarkan hal ini menghalangi Anda mengambil gambar yang diinginkan. [13] X Teliti sumber

Step 3 Ambil gambar melebihi yang diinginkan.

Menyusun Esai

Step 1 Singkirkan foto yang tidak Anda perlukan.

  • Jika Anda mengerjakan esai foto kehidupan keseharian tentang orang frustrasi yang bekerja di kantor, gambar orang itu sedang berusaha keras membuka pintu depan melawan angin mungkin akan menjadi gambar fokus yang sesuai.
  • Jika esai Anda tentang proses pembangunan rumah, gambar fokus Anda mungkin sesuatu seperti kontraktor atau arsitek yang sedang melihat cetak biru dengan gambar rumah terbingkai di latar belakang.
  • Jika esai Anda tentang reuni keluarga, gambar fokus bisa berupa gambar lucu seluruh keluarga yang memberengut, berpura-pura sedang bertengkar, atau foto serius keluarga berpose bersama. Ambillah apa pun yang terlihat alami bagi keluarga tersebut. [17] X Teliti sumber

Step 3 Kelompokkan sisa foto Anda.

  • Apa pun jenis esainya, Anda butuh gambar fokus untuk menarik perhatian.
  • Gunakan gambar keseluruhan untuk memberi konteks pada esai Anda. Di mana, kapan terjadinya, siapa yang terlibat, apa yang terjadi, dan mengapa seseorang harus tertarik? Aturan 5W dalam jurnalistik merupakan cara yang tepat untuk menentukan apa yang harus ditangkap oleh gambar keseluruhan Anda.
  • Temukan gambar akhir Anda. Gambar ini harus provokatif yang meminta pemirsa memikirkan tentang topik.
  • Di antara gambar fokus, gambar keseluruhan, dan gambar penutup, sertakan serangkaian gambar yang menggerakkan pemirsa dari gambar-gambar pendahuluan ke gambar akhir. Gunakan gambar yang membangun intensitas atau menarik pemirsa lebih jauh ke dalam esai. [19] X Teliti sumber

Step 5 Mintalah umpan balik.

  • Jika gambar-gambar tersebut tidak bercerita, mintalah teman Anda melihat foto-foto lain dan tanyakan, “Saya ingin gambar ini menyampaikan maksud ini. Kamu punya pemikiran berbeda. Apakah salah satu gambar ini menyampaikan maksud ini lebih jelas?”
  • Jikapun orang lain menyukai gambar-gambar yang Anda pilih, tetap minta mereka untuk melihat-lihat foto Anda yang lain dan mengatakan kepada Anda apakah mereka berpikir gambar-gambar yang tidak Anda sertakan seharusnya ditambahkan. Mereka mungkin melihat sesuatu yang luput dari Anda. [20] X Teliti sumber

Step 6 Tambahkan teks.

  • Jika Anda ditugaskan menambahkan foto pada sebuah esai, pastikan foto tersebut mencerminkan tulisan, tetapi tambahkan juga emosi dan konteks yang tidak dapat ditangkap oleh tulisan. Misalnya, sebuah esai tentang kemiskinan mungkin menyertakan gambar orang tua dan anaknya tinggal di jalanan untuk menangkap lebih banyak konteks emosional.
  • Keterangan gambar hanya boleh menyertakan informasi yang tidak dapat diperoleh pemirsa dari foto itu sendiri. Misalnya, Anda boleh menyertakan tanggal, nama subjek, atau statistik yang relevan dengan subjek Anda dalam keterangan gambar.
  • Jika Anda memilih tidak menyertakan teks apa pun, atau cukup menyertakan judul dan kalimat pendahuluan dan/atau penutup, pastikan Anda menyampaikan semua informasi penting secara ringkas. [21] X Teliti sumber
  • Kreatiflah mencari topik. Sesuatu yang sederhana seperti "hal yang saya suka" akan memadai asalkan Anda tetap kreatif.
  • Pastikan Anda familier dengan kamera. Ini akan memudahkan Anda mengatur komposisi foto.
  • Tidak perlu ciut nyali. Mungkin butuh uji coba beberapa kali untuk mendapatkan hasil foto yang diinginkan.

wikiHow Terkait

Memperbaiki Kualitas Foto Digital di Photoshop

  • ↑ http://digital-photography-school.com/5-photo-essay-tips/
  • ↑ http://improvephotography.com/30816/10-ideas-creative-photo-essays/
  • ↑ http://www.collectivelens.com/blog/creating-photo-essay/
  • ↑ http://www.apogeephoto.com/how-to-create-a-photo-essay/
  • ↑ http://photo.journalism.cuny.edu/week-5/
  • ↑ http://clickitupanotch.com/2010/12/creating-a-photo-essay/
  • ↑ https://photographylife.com/what-is-iso-in-photography
  • ↑ https://wiredimpact.com/blog/how-to-make-a-photo-essay-nonprofit/
  • ↑ http://digital-photography-school.com/5-tips-for-creating-a-photo-essay-with-a-purpose/

Tentang wikiHow ini

Heather Gallagher

Apakah artikel ini membantu Anda?

Artikel terkait.

Memperbaiki Kualitas Foto Digital di Photoshop

Artikel Cara Istimewa

Test: Siapakah Soulmate Kamu?

Artikel Cara yang Paling Dicari

Cara Mencari Nama Orang dengan Akun yang Aktif di Tinder

  • Hubungi Kami
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Do Not Sell or Share My Info
  • Not Selling Info

' src=

  • Ekonomi dan Bisnis
  • Seni dan Budaya

fotografi essay adalah

  • Jurnal Misteri

Membuat Foto Cerita (Photo story / essay)

by   ENCHE TJIN

Banyak orang bisa menulis, tapi sedikit yang bisa mengarang, banyak orang yang bisa motret, tapi jarang yang bisa membuat foto yang bercerita. Fotografi adalah salah satu media untuk bercerita yang sangat baik. Seringkali, fotografi yang baik dapat menggugah perasaan dibandingkan dengan tulisan semata. Mampu membuat foto yang bercerita merupakan suatu hal yang baik untuk mendapatkan pekerjaan di bidang fotografi terutama fotojurnalisme.

Dalam mengunakan fotografi untuk bercerita, biasanya fotografer mengunakan beberapa foto. Karena jarang satu foto dapat menceritakan satu kisah secara keseluruhan. Setelah foto terpilih, kita dapat menyusun sedemikian rupa sehingga pemirsa dapat melihat inti dan detail dari cerita secara lengkap.

Untuk membuat rangkaian foto bercerita (photo story) yang bagus, kita tidak hanya membutuhkan pengetahuan bagaimana membuat foto yg baik, tapi juga ketrampilan untuk bercerita. Kita membutuhkan ide/topik, membuat perencanaan. Selain itu kita membutuhkan kerjasama antara otak, mata dan hati. Dengan kerjasama antara ketiganya dengan baik, kita bisa mengetahui kapan saat dan dimana saat yang tepat untuk membuat foto.

Seringkali, rangkaian foto tersebut tidak hanya dibuat dalam satu hari saja, tapi berhari-hari di tempat yang berbeda-beda. Jika yang diceritakan melibatkan orang, maka hubungan antara fotografer dengan subjek foto juga harus baik. Sikap yang tidak baik atau kata-kata yang salah bisa menghambat kita untuk mendapatkan foto yang bagus.

Meskipun terdiri dari beberapa foto, tapi rangkaian photo story memiliki benang merah yang mengkaitkan antara satu foto dengan yang lainnya. Mengkaitkan foto bisa melalui subjek foto yang sama, gaya foto atau warna, komposisi, tempat dan topik yang sama.

Ada dua istilah yang sering membingungkan yaitu istilah photo essay dan photo story/picture story

Perbedaan singkatnya adalah:

  • Photo Essay – menceritakan sebuah kisah, dan biasanya bertujuan sesuatu misalnya mengingatkan pemirsa akan bahaya narkoba, menceritakan pentingnya pelestarian lingkungan dan lain-lain. Foto-foto bisa dibuat di tempat dan dengan subjek foto yang berbeda-beda tapi masih satu topik yang sama.
  • Photo story/picture story – Bercerita tentang seseorang, tempat atau situasi, ada bagian awal, tengah dan akhirnya. Misalnya cerita tentang kehidupan seorang petani, dokter, dll.

Meskipun foto yang dibuat sebenarnya bebas-bebas saja, tapi untuk pemula atau fotografer yang menyukai struktur, ada beberapa jenis foto yang biasanya ada dalam rangkaian photo story/essay:

  • Establishing shot : Biasanya menggambarkan tempat/setting tempat kejadian, biasanya mengunakan lensa wide angle untuk memberikan kesan tiga dimensi, tapi terkadang, lensa tele juga digunakan.
  • Detail shot : Foto detail benda atau bagian dari orang yang penting, misalnya cincin kawin atau close-up air mata / bibir seseorang, biasanya lensa makro atau telefoto digunakan.
  • Interaction shot : Berisi interaksi dari dua orang atau lebih
  • Climax : Sebuah foto yang menggambarkan puncak dari sebuah acara
  • Closer/Clincher : Foto yang menutup cerita. Biasanya meninggalkan kesan, pesan, inspirasi atau motivasi

Lima langkah membuat photo story/essay:

  • Tentukan topik misalnya cerita kegiatan seseorang selama sehari, atau esai tentang lingkungan hidup yang tercemar
  • Riset – Cari informasi tentang topik yang dipilih
  • Rencanakan foto-foto yang akan diambil (pemandangan, karakter/portrait, seni budaya, dll)
  • Membuat foto di lokasi dan waktu yang telah direncanakan. Biasanya langkah ini yang paling banyak memakan waktu
  • Editing dan pemilihan foto
  • Tata letak/layout foto yang dipilih. Semakin penting fotonya semakin besar ukurannya relatif dengan foto yang lain

Referensi dan contoh foto yang bercerita:

  • Koleksi photo essay  berita terbaru dari Majalah Time
  • Koleksi photo essay  dari Koran New York Times
  • Salah satu photo story pertama dari majalah LIFE “ Dokter Desa “
  • Penjelasan  perbedaan photo essay dan photo story  oleh Michael Davis
  • Contoh dan  presentasi photo essay
  • Langkah dan tip membuat  photo essay
  • Contoh-contoh photo essay dari  Fotokita

RELATED ARTICLES MORE FROM AUTHOR

fotografi essay adalah

Nama & Tanda Tangan Pengaruhi Kesuksesan Seseorang, Ini Alasannya ..

fotografi essay adalah

Galvalum “AikoTruss” Siap Menjawab Tantangan Akan Kebutuhan Galvalum Berkualitas

fotografi essay adalah

PSSI Tunjuk SIS Surabaya Menjadi Tuan Rumah “Road Show PSSI 2024”

Latest article.

fotografi essay adalah

Nge-gym Asik dan Sehat ala Fortuna Fitness and Cafe Sidoarjo

fotografi essay adalah

Tingkatkan Skill Teknologi Laser, Organisasi KSDLI menggelar Workshop “Mastering The Beam”

fotografi essay adalah

EDITOR PICKS

fotografi essay adalah

VIDEO: Tengok Sudut Surabaya

fotografi essay adalah

Permudah Pelanggan, Lion Group Luncurkan Mesin Penjual Tiket Otomatis

fotografi essay adalah

All New Nissan Terra Layak Menjadi Pendamping Saat Berwisata

Popular posts.

fotografi essay adalah

Asal Usul dan Sejarah Singkat Wayang Kulit

fotografi essay adalah

Tradisi Jawa Tedhak Siten, Tradisi Sarat Filosofi Kehidupan

fotografi essay adalah

Gorong-Gorong Berdiri Kokoh Saksi Bisu Kekejaman PKI di Blora

Popular category.

  • Artikel 230
  • Life Style 206
  • Seni dan Budaya 98
  • Gallery Photo 71
  • Ekonomi dan Bisnis 35

fotografi essay adalah

Nyai Ontosoroh, Sebuah Pembuktian Perempuan Bermental Baja

fotografi essay adalah

Mengulas Sejarah Masjid ‘Jami’ Surabaya

fotografi essay adalah

Kelezatan Kuliner “Family Dinner” Bikin Tahun Baru Bersama Bestie Makin Seru

Inspirasi Indonesia

Inspirasi Indonesia

Inspirasi Berwawasan Edukasi — Temukan inspirasimu hari ini!

The Masks 2020 (© Iwan Santosa)

Jangan Asal Jepret, Yuk Bikin Fotomu Bercerita!

Zaman now, semua orang bisa memotret. Anak kecil yang belum fasih bicara pun sudah bisa memotret. Terima kasih pada teknologi yang semakin canggih dan mudah. Terima kasih juga pada Instagram dan semua medsos yang memudahkan para netizen berbagi foto.

Fotografi saat ini telah begitu banyak berubah dibandingkan dengan masa awal penemuannya, sekitar dua abad yang lalu. Dua dekade belakangan fotografi berkembang semakin drastis setelah merebaknya fotografi digital dan begitu pesatnya industri gadget.

Hari ini semua orang punya kamera dalam genggaman. Semua hal difoto! Mau makan pun diawali dengan ritual foto. Kurang kekinian kalau kulineran di kafe tanpa foto-foto terlebih dahulu!

Mungkin netizen jaman now lebih banyak memotret daripada menulis, apalagi para instagrammers . Semakin mudahnya proses mengambil foto dan semakin mudahnya cara membagikannya kepada orang lain telah mengubah wajah kebudayaan manusia modern.

Artikel ini membahas:

Mengapa memotret, satu foto seribu kata, asal jepret, kekuatan rangkaian foto, membuat foto esai, komposisi adalah fondasi.

  • Tujuh Langkah Foto Esai
  • Contoh Foto Esai “Country Doctor”
  • Contoh Foto Esai “Dapur Satu Suro”
  • Contoh Foto Esai “Karapan Sapi: Siapa Kuat, Siapa Menang?”
  • Contoh Foto Esai “Fabriek Koffie Aroma”

Manusia modern tidak perlu alasan untuk memotret, karena saking mudahnya memotret. Mengambil foto saat ini semudah menekan satu tombol. Sangat kontras dengan era sebelum adanya smartphone berkamera, proses memotret waktu itu perlu upaya dan niat yang lebih besar.

View from the Window at Le Gras (Niepce 1927)

Tidak perlu dijelaskan lagi untuk apa saja manusia modern saat ini memotret. Mulai dari mengingat-ingat tempat parkir hingga malas mencatat tulisan guru atau dosen di papan tulis; mulai dari foto-foto selfie setiap hari sampai foto-foto liburan untuk kenang-kenangan.

Fotografi memang telah menjadi cara paling mudah untuk merekam dan mengabadikan segala hal. Itulah alasan yang paling mendasar, karena fotografi sejatinya adalah media untuk merekam.

Warganet jaman now juga banyak yang mendefinisikan diri sebagai visual story-teller . Mereka memenuhi postingan medsos dengan foto-foto untuk menceritakan aktivitas dan ketertarikan mereka pada bidang yang mereka sukai.

Baca juga →  Ramai OVO Dicabut dan Facebook Hilang dari IG, Segitunya Arti Sebuah Nama?

Terlepas dari begitu mudahnya membuat foto saat ini, sebuah foto menjadi ada karena ada orang yang membuatnya. Sekalipun hanya untuk menyalin catatan di papan tulis agar mudah dilihat kembali, si pembuat foto pasti punya maksud dan tujuan.

Kalimat “satu foto bernilai seribu kata” itu benar adanya. Ada hal-hal yang jauh lebih mudah kita pahami ketika melihat foto, daripada membaca uraian tulisan.

Coba baca dengan seksama kalimat berikut ini.

Si merah seolah memanggil-manggil. Kulitnya yang berkilauan tampak mulus, berhiaskan bintik dan bulu-bulu halus. Kelopak daunnya masih hijau, batangnya masih menancap kuat. Dua buah merah itu begitu ranum. Pasti mereka baru saja dipetik dari perkebunan terbaik. Diterpa hangatnya sinar mentari, si merah semakin menggoda. Bayangkan menikmatinya siang nanti.

Kalimat itu menceritakan buah stroberi. Bukan sembarang stroberi, tapi stroberi pilihan yang ciri-cirinya disebutkan dalam kalimat dramatis itu. Sebuah kalimat yang cukup panjang, hanya untuk menggambarkan stroberi melalui sebuah tulisan.  

Menggambarkannya dalam bentuk foto mungkin akan jauh lebih gampang, dan pasti akan lebih mudah dipahami. Perhatikan foto berikut ini.

Strawberries (© Iwan Santosa)

Foto di atas adalah foto yang sangat sederhana, hanya foto buah stroberi saja. Yang ingin disampaikan oleh foto itu hanyalah buah stroberi yang begitu segar.

Terlihat sangat menggoda, kan? Itulah kemampuan satu frame foto.

Kalimat di atas hanya sekitar 50 kata saja. Tulisan itu belum menyebutkan tentang empat buah stroberi yang tampak blur di bagian belakang, lalu meja kayu yang garis-garis teksturnya terlihat alami, lalu detail-detail lainnya.

Bila semua hal yang ada dalam foto itu dituliskan semuanya, mungkin memang perlu seribu kata.

Strawberry Cake (Studio Fotokom, 2011)

Foto berjudul “Strawberries” di atas memang sangat sederhana dan sangat gamblang. Coba tebak, apakah itu foto “asal jepret” yang diambil spontan?

Pastinya tidak. Foto itu dibuat dengan sengaja, bukan hanya sekadar diambil karena terlihat lucu, imut, dan menggemaskan. Foto itu sengaja dibuat dengan maksud dan tujuan spesifik, yaitu untuk menceritakan betapa segarnya buah-buah stroberi itu.

Inilah konsep dasar bercerita melalui foto. Ada suatu ide, gagasan, atau hal menarik lainnya yang ingin diceritakan oleh si fotografer kepada khalayak, menggunakan fotografi sebagai mediumnya.

Literacy in the Pandemic (© Andrea Warwey)

Konsep ini agak berbeda dengan foto snapshot yang sifatnya spontan. Foto snapshot biasanya diambil tanpa perencanaan, bahkan tanpa memperhatikan unsur-unsur artistik atau maksud yang jelas, selain untuk mengabadikan suatu kejadian. Foto-foto seperti ini tentu bermakna bagi si pemotret, tapi belum tentu bermakna bagi khalayak yang lebih luas.

Ada yang berpendapat cukup ekstrem bahwa snapshot bukanlah fotografi. Oleh karena itu, tidak semua orang yang bisa memotret disebut fotografer. Ini mirip dengan penyanyi, tidak semua orang yang bisa menyanyi disebut sebagai penyanyi.

Semua orang bisa mengambil foto, tetapi tidak semua orang bisa membuat foto. Betul juga! Yang pasti, sebuah foto yang bercerita tentu bukanlah foto “asal jepret.”

Literacy in the Pandemic (© Elvina)

Fotografi diciptakan pertama kali sebagai medium untuk merekam suatu kejadian atau apa pun yang ada di depan kamera. Lebih dari itu, fotografi berkembang sebagai medium untuk berkomunikasi secara visual. Sebuah foto mengkomunikasikan pesan yang dibuat oleh si pembuat foto, kepada khalayak pemirsanya.

Sebuah foto yang bercerita adalah seribu kata yang bermakna; bukan sekadar mengabadikan, bukan sekadar merekam, bukan hanya informatif, dan bukan hanya indah semata.

ke Daftar Isi ↑

Bila satu foto saja bisa menggambarkan seribu kata, bayangkan apa yang bisa diceritakan melalui serangkaian foto. Istilah kerennya adalah photo story atau photo essay . Ada juga yang menyebutnya photo series . Ini adalah salah satu jenis karya fotografi berupa story-telling secara visual.

Photo essay (foto esai atau esai foto) merujuk pada karya fotografi yang menggunakan serangkaian foto untuk menceritakan suatu cerita atau gagasan. Keseluruhan karya foto itu membentuk satu kesatuan pesan.

Sekilas melirik sejarah, istilah photo essay dipopulerkan oleh Henry R. Luce, founder majalah LIFE, sementara photo story atau picture story dipopulerkan oleh Daniel D. Mich, vice-president dan editorial director majalah Look . Kedua majalah terkenal itu tidak mencetak banyak kata untuk bercerita, tetapi menyampaikan story-telling dalam bentuk rangkaian foto. Henry R. Luce menyebutkan bahwa foto adalah medium yang sangat kuat untuk menyampaikan cerita.

Country Doctor (W. Eugene Smith, 1948)

Kekuatan visual yang dimiliki fotografi untuk menyampaikan pesan sangatlah besar. Masyarakat pada umumnya lebih mudah menangkap pesan dan cerita yang disampaikan melalui foto.

Ada hal-hal yang tidak dapat disampaikan secara tertulis, ada faktor-faktor komunikasi yang hanya bisa disampaikan dengan baik melalui foto. Contohnya adalah unsur emosi dan aktualitas.

Baca juga →  Panduan Pemula: Mudah Menulis Berita ala Wartawan Siber

Namun demikian, tidak semua foto serta merta mudah dipahami. Tentunya foto-foto yang berhasil menyampaikan pesan dengan baik, adalah foto-foto yang memang dibuat oleh si fotografer agar dapat dipahami oleh khalayak.

Bercerita menggunakan medium fotografi pada dasarnya sama dengan bercerita menggunakan medium tulisan. Subjek atau objek foto, latar depan, latar belakang, gelap dan terang, bentuk dan warna, adalah sarana seorang fotografer untuk menyampaikan pesan seperti layaknya huruf, kata, kalimat, dan paragraf bagi seorang penulis.

Satu foto dapat diibaratkan satu paragraf tulisan. Satu cerita utuh terdiri dari banyak paragraf. Foto esai juga serupa, satu cerita utuh disampaikan melalui rangkaian beberapa foto.

Dapur Satu Suro (© Iwan Santosa)

Pada tulisan esai, tidak mungkin satu paragraf bisa menyampaikan satu cerita utuh. Satu foto juga tidak mungkin menyampaikan satu cerita utuh. Berusaha memasukkan semua elemen cerita hanya dalam satu foto, pasti akan menghasilkan foto yang sulit dipahami oleh khalayak.

Foto esai banyak digunakan oleh media-media publikasi jurnalistik karena sangat efektif untuk menyampaikan berita dan cerita yang faktual. Foto esai juga banyak digunakan oleh para fotografer dan seniman visual untuk menyampaikan gagasan atau topik yang lebih bebas.

Foto esai dapat digunakan untuk menyampaikan cerita yang sederhana sampai yang kompleks sekalipun. Bagi yang belum terbiasa berkarya foto esai, atau bahkan belum pernah memotret secara “serius”, alias lebih sering memotret spontan menggunakan smartphone, bisa mulai membuat foto esai dengan topik yang sederhana.

Pengetahuan dan skill teknis fotografi yang baik tentu akan sangat membantu membuat visualisasi terbaik dari hal yang hendak kita ceritakan. Namun para pemula janganlah khawatir, karena kamera-kamera dan smartphone modern saat ini telah melakukan hal-hal sulitnya secara otomatis.

Bagi yang sudah menguasai teknis fotografi, prosesnya akan jauh lebih mudah, karena si fotografer bisa mencurahkan pemikirannya pada sisi kreatif. Hal-hal yang sifatnya teknis dapat dimanfaatkan untuk membuat visualisasi semakin kreatif guna memperkuat pesan.

Ketika membuat foto esai, perhatian utama si fotografer adalah bagaimana memvisualkan ide atau gagasan ke dalam foto yang akan dibuatnya. Perhatiannya tidak hanya untuk satu frame saja, tapi pada seluruh rangkaian fotonya.

Hal paling prinsip dalam berkarya foto esai adalah faktor komposisi visual. Komposisi dalam sebuah foto, layaknya tata kalimat dalam sebuah paragraf. Bagaimana fotografer menempatkan subjek, latar belakang, latar depan, dan bagaimana susunan semua elemen gambar mengarahkan pandangan pemirsanya, itulah “paragraf” dalam sebuah cerita visual.

Manfaatkan kaidah-kaidah komposisi visual seperti framing, dominasi, harmoni, kontras, rule of third , simetri, dinamika, dan lain sebagainya, untuk membangun pesan yang ingin disampaikan. Dampak pengaturan teknis kamera seperti gelap-terang (exposure), warna cahaya (white balance) , juga ruang tajam (depth of field) serta motion blur sering kali sangat membantu fotografer memperkuat kesan cerita.

Contoh ilustrasi foto berikut ini menggambarkan pentingnya pengaturan framing untuk menyampaikan pesan spesifik. Kedua foto ini sama-sama menampilkan uang koin seratus rupiah, tetapi maksud pesannya tidak sama.

Koin 100 Rupiah (close-up)

Gambar kakatua raja tampil di salah satu sisi koin seratus rupiah. Uang logam denominasi seratus rupiah ini mulai diedarkan tahun 1999.

Koin 100 (komparasi)

Koin “kakatua raja” terbuat dari aluminium, berdimensi kecil (diameter 23 mm, bobot 2,38 gram). Saat ini uang denominasi 100 rupiah hanya ada dalam bentuk koin. Uang kertas pecahan 100 rupiah sudah tidak beredar sejak 2011.

Mengatur komposisi pada karya foto esai pada dasarnya sama saja dengan mengatur komposisi saat membuat foto single . Bedanya, fotografer punya “kanvas” yang jauh lebih besar, tidak terbatas hanya satu bingkai saja. Oleh karena itu, pengaturan komposisi pun perlu memperhatikan keseluruhan rangkaian foto sebagai satu kesatuan.

Gunakan variasi komposisi untuk menciptakan dinamika penyampaian cerita. Ini mirip seperti mengatur penggunaan kalimat ketika kita bercerita melalui tulisan. Ada kalimat-kalimat yang santai, ada kalimat-kalimat yang intens. Bagaimana si penulis mengatur kalimat dan diksi, sangat berpengaruh pada pembawaan ceritanya.

Pengaturan elemen-elemen visual dalam setiap bingkai foto, dan bagaimana satu foto berelasi dengan foto lainnya, akan menentukan pembawaan cerita.

Panduan Praktis Foto Esai

Langkah-langkah praktis berikut ini dapat menjadi panduan untuk membuat foto esai, khususnya bagi yang belum terbiasa membuatnya. Ini bukan rumus baku, tapi bisa membantu proses berkarya agar lebih sistematis.

Fotografer yang sudah terbiasa membuat karya foto esai biasanya sudah fasih, dan langkah-langkah ini pun sudah menjadi intuisi di luar kepala.

Tujuh langkah mudah membuat foto esai:

  • Menentukan Topik
  • Menyusun Alur
  • Rencana Visual
  • Saatnya Memotret
  • Menyunting Foto
  • Perkuat dengan Teks

1. Menentukan Topik

Ini adalah langkah pertama yang langsung membedakan foto spontan dengan foto terencana. Membuat foto esai harus dimulai dari topik yang ingin diceritakan. Tidak ada batasan dalam hal ini, karena apa yang ingin diceritakan oleh seorang fotografer bisa mengenai apa pun.

Seorang pemula bisa mencoba membuat foto esai dengan topik hal-hal sederhana yang dekat dengan kehidupannya sehari-hari. Bila Anda punya peliharaan kesayangan, dia bisa menjadi tokoh utama cerita Anda. Bila Anda suka travelling, itu adalah topik yang sangat menarik untuk diceritakan dalam bentuk foto esai. Bila Anda penggemar kuliner dan suka mencoba makanan-makanan baru, itu juga bisa menjadi materi yang sangat menarik.

Membuat foto esai mengangkat hal-hal yang ada di sekitar kita, yang sudah kita kuasai dengan baik, adalah cara yang paling mudah untuk memulai berkarya. Bila sudah terbiasa, nantinya kita bisa membuat foto esai mengangkat topik-topik yang lebih “berat”.

Setelah menemukan topik yang akan dibahas, gali lagi dan pertajam topik itu.

Sebagai contoh, bila kita ingin membuat foto esai dengan topik kuliner, dari sisi mana kita akan bercerita? Apakah cerita ini tentang satu kedai legendaris yang sudah berdiri puluhan tahun turun-temurun? Apakah ceritanya tentang macam-macam kuliner aneh yang ada di sebuah pasar? Apakah tentang suatu menu makanan spesial yang hanya ada di saat-saat tertentu saja? Pertajam lagi, dan cari hal-hal menarik dari sebuah topik.

2. Menyusun Alur

Setelah topiknya tajam, selanjutnya adalah memikirkan bagaimana kita akan menyampaikan cerita. Mulai dari mana cerita itu? Apa saja yang perlu diceritakan? Apakah ada bagian klimaks atau puncak ceritanya? Bagaimana akhir ceritanya?

Sebagai contoh, perhatikan rangkaian foto berikut ini. (Anda boleh juga langsung lompat ke bagian pembahasan alur.)

Karapan Sapi: Siapa Kuat, Siapa Menang? (© Iwan Santosa)

Alur foto esai sederhana berjudul “Karapan Sapi: Siapa Kuat, Siapa Menang?” bisa diuraikan sebagai berikut:

  • Bagian awal cerita disampaikan melalui foto pemandangan lapangan luas Stadion Giling, Sumenep, dan beberapa penonton yang tampak menunggu di pinggir lapangan.
  • Foto berikutnya menampilkan kerumunan orang-orang di sekitar garis start, sesaat sebelum pertandingan dimulai.
  • Klimaksnya adalah foto sapi berlari kencang, dan ekspresi joki yang sedemikian menegangkan.
  • Antiklimaksnya adalah foto satu tim saat kembali dari ujung lintasan, menuju titik awal untuk mempersiapkan sapinya mengikuti babak selanjutnya.
  • Foto-foto berikutnya menampilkan aktivitas yang cukup “panas”, ketika si sapi mengalami ujian terberatnya, yaitu olesan balsem dan ramuan cabe di bekas luka yang didapatkannya dari cambuk. Tujuannya, agar si sapi bisa berlari lebih kencang saat dipacu. Tradisi rekeng ini sempat menjadi pro-kontra karena dianggap sebagai penyiksaan.
  • Segmen foto berikutnya menampilkan si sapi diarahkan menuju garis start, dan bertanding sekali lagi.
  • Foto terakhir menampilkan bendera merah dikibarkan sebagai tanda pertandingan selesai. Foto ini menjadi penutup cerita pertandingan karapan sapi kebanggaan masyarakat Madura.

3. Rencana Visual

Alur cerita yang sudah kita rencanakan, kemudian perlu divisualkan. Bagaimana visualisasinya? Perlu berapa foto untuk menggambarkan satu bagian alur cerita? Seperti apa foto yang harus ditekankan sebagai foto utama? Apakah perlu foto-foto pendukung untuk memperkuat penyampaian cerita?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang perlu dijawab dalam tahap perencanaan visual. Semakin detail kita merencanakan, semakin baik dan semakin siap kita menyajikan cerita. Bila belum bisa merencanakan sampai detail, setidaknya kita sudah harus tahu foto-foto seperti apa saja yang perlu diutamakan.

“Foto-foto seperti apa” adalah kunci dari visualisasi.

Ketika kita sudah punya gambaran itu dalam benak kita, maka proses membuat foto bisa dikatakan sudah 50% selesai, karena kita sudah tahu apa yang harus difoto. Selanjutnya tinggal menjepret saja sesuai gambaran itu.

Bila topik yang kita angkat cukup “berat” dan kompleks, serta perlu banyak foto untuk menyampaikannya, mungkin kita perlu membuat catatan bahkan sketsa, untuk memudahkan nanti saat pemotretan.

Catatan yang berisi daftar foto apa saja yang perlu dibuat oleh fotografer, disebut shot list . Sketsa-sketsa visual yang mendampingi shot list itu biasanya disebut storyboard —sama seperti storyboard yang di studio produksi film, tetapi lebih sederhana karena hanya untuk kepentingan si fotografer.

4. Saatnya Memotret

Setelah melakukan tiga tahap sebelumnya, di titik ini kita sudah siap memotret. Bila perencanaannya matang, tahap ini bisa berjalan dengan lebih mudah. Rencana yang sudah kita buat itu tinggal dieksekusi saja.

Tunggu dulu, dunia tak seindah itu.

Bisa saja rencana yang sudah bagus ternyata tidak sesuai dengan realita saat pemotretan. Namun setidaknya, bila perencanaan sudah matang, kita seharusnya lebih siap bermanuver untuk melakukan improvisasi.

Kesulitan yang biasanya terjadi saat pemotretan adalah tidak sesuainya kondisi kenyataan dengan apa yang sudah divisualisasikan sebelumnya. Apa yang ada di depan kamera bisa saja tidak sama dengan apa yang sudah kita bayangkan. Hal itulah yang menjadi perhatian seorang fotografer pada tahap ini.

Ia harus mencari cara agar apa yang sudah digambarkan dapat terwujud. Bila tidak bisa, ia harus mencari cara lain atau membuat foto alternatif yang masih sesuai dengan gambaran yang sudah direncanakan.

Checklist saat pemotretan:

  • Punya gambaran yang jelas mengenai foto seperti apa yang ingin dibuat.
  • Utamakan membuat foto-foto utama yang terpenting, dan perhatikan peluang membuat foto-foto pendukung untuk memperkuat cerita.
  • Komposisi perlu diperhatikan dengan cermat, tidak hanya untuk frame per frame saja, tapi juga kesinambungan rangkaian foto.
  • Teknis fotografi juga sangat perlu diperhatikan. Jangan sampai foto gagal karena kesalahan teknis.
  • Gunakan faktor teknis (misalnya pengaturan ruang tajam, motion blur , panning , bahkan noise dan distorsi) untuk tujuan kreatif yaitu memperkuat penyampaian pesan.
  • Bila foto yang dibuat adalah foto dokumenter berdasarkan kejadian nyata, atau pemotretan yang dilakukan dengan cara hunting di lokasi nyata, perhatikan adanya momen-momen yang tidak bisa diulang, sehingga perlu ketajaman insting dan kesiapan yang lebih matang.

Foto-foto utama yang terpenting, harus dikejar dan diutamakan. Jangan sampai foto utamanya gagal atau kelupaan difoto. Coba bayangkan foto karapan sapi di atas, apa jadinya kalau foto bagian balsem ternyata gagal—entah karena over-exposure atau blur gara-gara shutter speed terlalu rendah. Bila itu terjadi, ceritanya tidak akan bisa disampaikan dengan baik.

Bila foto-foto utama sudah berhasil dibuat, kita sudah relatif “aman”. Foto-foto pendukung dan foto-foto tambahan bisa dibuat dengan lebih leluasa.

Ingat-ingat, saat memotret pastikan pengaturan teknis sudah tepat semua. Jangan sampai foto yang dibuat ternyata tidak fokus, goyang, atau apa pun kegagalan lainnya. Bila pemotretannya di studio atau di rumah, mungkin kegagalan tidak terlalu masalah karena bisa diulang.

Namun bila fotonya jenis dokumenter yang berdasarkan kejadian nyata, mungkin saja ada momen yang tidak bisa diulang. Sayang kan, kalau sampai gagal hanya karena hal teknis.

5. Menyunting Foto

Tahap selanjutnya adalah menyunting rangkaian foto, atau lebih tepatnya menyunting cerita. Maksudnya bukan menyunting (mengedit) foto di Photoshop untuk post-processing . Menyunting pada tahap ini adalah memilih dan menyusun foto agar dapat menampilkan cerita dengan baik. Tentunya melakukan editing atau retouch masing-masing foto untuk koreksi teknis juga tetap diperlukan untuk memaksimalkan kualitas foto.

Tahap penyortiran dan penyuntingan ini akan menjadi tantangan cukup berat, khususnya bila saat kita memotret terjadi banyak hal di luar rencana. Entah karena terlalu asyik memotret sehingga foto yang dihasilkan terlalu banyak, atau justru karena kekurangan foto.

Bila foto yang telah diambil ternyata terlalu banyak, bahkan bagus-bagus semua, jangan tergiur untuk memasukkan semuanya dalam karya final. Tetaplah berpatokan pada cerita yang ingin disampaikan. Pilih dan rangkailah foto-foto yang bisa menyampaikan cerita paling efektif.

Kemampuan dan kejelian si fotografer menyunting dan merangkai foto menjadi suatu kesinambungan karya yang utuh, sama pentingnya dengan kemampuan memotret itu sendiri.

Foto-foto bagus yang dirangkai secara tidak bagus, mungkin tidak bisa menghasilkan foto esai secara maksimal.

6. Perkuat dengan Teks

Bercerita melalui foto esai, berarti bercerita secara visual. Namun, bukan berarti teks tidak diperlukan. Keberadaan teks masih penting untuk memberi arah atau menjadi koridor cerita, atau untuk memperjelas suatu hal yang sulit dipahami hanya melalui visual saja.

Kebutuhan adanya teks pada karya foto esai setidaknya adalah berupa judul. Keberadaan judul akan membantu penyampaian gagasan, membatasi atau memperluas pemahaman pemirsa agar menginterpretasikan cerita sesuai arah yang diharapkan.

Contohnya adalah pada karya foto “Dapur Satu Suro” di atas. Kenapa judulnya bukan “Dapur Tradisional” saja?

Tentu kedua judul tersebut bisa digunakan. Namun, judul “Dapur Satu Suro” dapat memberikan sebuah pesan spesifik bahwa dapur itu bukanlah dapur biasa. Dapur yang ditampilkan dalam foto tersebut adalah dapur yang digunakan khusus untuk memasak makanan dan sajian pada perayaan 1 Suro di lingkungan Keraton Surakarta.

Bila diperlukan penjelasan tekstual lebih banyak, karya foto esai bisa dilengkapi caption pada masing-masing foto, atau dengan memberi teks pengantar atau pendamping. Cara ini banyak diaplikasikan pada foto esai yang umumnya terbit di majalah.

Ingat, foto esai adalah karya visual.

Jadi, foto-foto dalam sebuah foto esai adalah medium utamanya. Teks hanya melengkapi saja, tidak mendominasi penyampaian cerita. Jangan terbalik.

Fabriek Koffie Aroma (Dudi Sugandi)

7. Penyajian

Tahap terakhir adalah penyajian atau presentasi. Pastikan urutan “membaca” rangkaian foto sesuai dengan alur cerita. Atur juga tata letaknya bila beberapa foto akan dikelompokkan menjadi satu bagian cerita. Beberapa foto dapat di- layout dalam satu halaman kolase untuk memperkuat penyampaian bagian cerita, mempermudah pemahaman, atau menambah estetika.

Bila karya ditampilkan dalam bentuk kolase, perhatikan foto-foto utama yang harus ditampilkan dominan, juga bagaimana arah pandangan pemirsa saat melihat kolase tersebut. Jangan menjejalkan terlalu banyak foto dalam satu halaman kolase, karana pada umumnya hal itu akan membuat cerita menjadi lebih sulit dipahami.

Terakhir, bila media finalnya adalah berupa galeri online atau bahkan postingan di medsos, berarti perlu diperhatikan juga faktor kenyamanan pemirsa saat melihat foto-foto karya kita. Foto dan layout yang rumit pasti tidak nyaman dilihat melalui layar smartphone . Akibatnya, karya kita akan menjadi kurang efektif, bahkan mungkin pesan yang ingin kita ceritakan tidak dapat tersampaikan dengan baik.

“Those people who want to use a camera should have something in mind, there’s something they want to show, something they want to say.” Gordon Parks

Kopi Aroma (Studio Fotokom, 2012)

  • Fotografi adalah medium untuk merekam. Fotografi juga memiliki kemampuan luar biasa kuat untuk menyampaikan pesan .
  • Foto yang “asal jepret” mungkin hanya bertujuan untuk merekam suatu kejadian secara spontan, dan hanya bermakna bagi si pemotret. Agar sebuah foto dapat bercerita kepada khalayak luas, dibutuhkan kesengajaan, niat dan maksud yang memang direncanakan oleh si fotografer agar foto yang dibuatnya dapat menyampaikan pesan tertentu.
  • Berkomunikasi secara visual melalui medium foto pada dasarnya sama dengan berkomunikasi melalui tulisan, hanya saja perangkat dan alatnya yang berbeda. Subjek atau objek foto, latar depan, latar belakang, gelap dan terang, bentuk dan warna, adalah sarana seorang fotografer dalam menyampaikan pesan layaknya huruf, kata, kalimat, dan paragraf bagi seorang penulis.
  • Menceritakan satu cerita utuh dalam satu bingkai foto ibarat mengisahkan satu novel dalam satu paragraf. Ceritanya menjadi sulit untuk dipahami karena visualisasinya pastilah rumit. Sebuah cerita dapat lebih mudah disampaikan dan dipahami bila dituangkan dalam serangkaian foto. Rangkaian foto seperti ini disebut foto esai atau photo story .
  • Menggunakan foto sebagai medium untuk bercerita, fondasi yang terpenting adalah unsur komposisi . Bagaimana fotografer meletakkan setiap objek, memanfaatkan harmoni, repetisi, kontras, dan faktor-faktor komposisi lainnya, juga kesinambungan satu foto dengan foto-foto lainnya, akan sangat menentukan bagaimana sebuah cerita disampaikan.
  • Foto esai dapat digunakan untuk menceritakan ide, gagasan, atau topik yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Semakin kompleks cerita yang ingin disampaikan, semakin banyak hal yang harus diperhatikan oleh seorang fotografer agar ceritanya dapat dipahami oleh khalayak.
  • Proses membuat foto esai pada umumnya dimulai dari menentukan topik yang ingin diceritakan. Topik ini kemudian dipertajam dan diwujudkan melalui gambaran visual.
  • Langkah-langkah membuat foto esai adalah 1) menentukan topik; 2) menyusun alur; 3) membuat rencana visual; 4) pemotretan; 5) menyunting foto; 6) memperkuat visual dengan teks; dan 7) mengatur penyajian rangkaian foto.
  • Perencanaan yang baik akan sangat mendukung proses berkarya seorang fotografer. Perencanaan matang juga akan memudahkan fotografer melakukan improvisasi sesuai situasi dan kondisi saat pemotretan nantinya.
  • Faktor teknis fotografi jelas sangat penting, karena fotografi merupakan medium yang sifatnya teknis. Pengetahuan dan skill teknis yang memadai jelas sangat diperlukan untuk memaksimalkan medium ini. Jangan sampai foto gagal hanya karena urusan teknis. Lebih dari itu, gunakan faktor-faktor teknis fotografi untuk tujuan kreatif yang dapat memperkuat penyampaian cerita.

(Ditulis oleh Iwan Santosa )

Referensi pustaka dan bacaan lanjutan: 1) Kenneth Kobre. 2004. Photojournalism: The Professional’s Approach . Focal Press; 2) Katherine A. Bussard. 2020. Life Magazine and the Power of Photography . Princeton University Art Museum; 3) W. Eugene Smith. 1948. “Country Doctor” . Life Magazine; 4) W. Eugene Smith, Aileen M. Smith. 1975. Minamata: The Story of the Poisoning of a City, and of the People Who Choose to Carry the Burden of Courage. Alskog-Sensorium Book/Holt, Rinehart and Winston

ilustrasi foto atas: “The Masks 2020” (© Iwan Santosa )

CATATAN PENULIS: 1) Tulisan ini dibuat untuk tujuan edukasi. Anda diperkenankan membagikan dan mengutip sebagian isi artikel ini dengan menyertakan identitas penulis dan tautan sumber (contoh: Iwan Santosa, “Jangan Asal Jepret, Yuk Bikin Fotomu Bercerita!” ); 2) Seluruh foto dalam artikel ini adalah hak cipta milik masing-masing fotografer. Anda diperkenankan menggunakannya untuk keperluan edukasi, dengan menyertakan identitas fotografer, judul foto, dan tautan sumber (contoh: Foto “Karapan Sapi” oleh Iwan Santosa; atau “Dapur Satu Suro” © Iwan Santosa).

KajianPustaka

Widget html #1, pengertian, karakteristik, jenis dan syarat foto jurnalistik.

Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Syarat Foto Jurnalistik

  • Foto jurnalistik adalah komunikasi melalui foto (Communication Photography). Komunikasi yang dilakukan akan mengekspresikan pandangan jurnalis foto terhadap suatu objek, tetapi pesan yang disampaikan bukan merupakan ekspresi pribadi. 
  • Medium foto jurnalistik adalah media cetak koran atau majalah, dan media kabel atau satelit juga internet seperti koran berita (wire service). 
  • Kegiatan foto jurnalistik adalah kegiatan melaporkan diri. 
  • Foto jurnalistik adalah perpaduan dari foto dan teks foto. 
  • Foto jurnalistik mengacu pada manusia, manusia adalah subjek sekaligus pembaca foto jurnallistik.
  • Foto jurnalistik adalah komunikasi dengan orang banyak (massaudiencesi). Karena itu, pesan yang disampaikan harus singkat dan harus segera diterima orang yang beraneka ragam. 
  • Foto jrunalistik merupakan hasil kerja editor foto. 
  • Tujuan foto jurnalistik adalah memenuhi kebutuhan mutlak penyampaian informasi kepada sesama, sesuai amandemen kebebasan berbicara dan kebebasan pers (freendom of speech and freendom of pressi).

Jenis-jenis Foto Jurnalistik 

  • Spot Photo . Adalah foto yang dibuat dari peristiwa yang tidak terjadwal atau tidak terduga yang diambil oleh si fotografer langsung di lokasi kejadian. Misalnya, foto peristiwa kecelakaan, kebakaran, perkelahian, dan perang. Karena dibuat dari peristiwa yang jarang terjadi dan menampilkan konflik serta ketegangan, maka foto spot harus segera disiarkan. 
  • General News Photo . Adalah foto-foto yang bisa diabadikan dari peristiwa yang terjadwal, rutin, dan bisaa.Temanya bisa bermacam-macam, yaitu politik, ekonomi, dan humor.Contoh, foto presiden menganugerahkan bintang Mahaputra, menteri membuka pameran, badut dalam pertunjukan, dan lain-lain. 
  • People in the News Photo . Adalah foto tentang orang atau masyarakat dalam suatu berita.Yang ditampilkan adalah pribadi atau sosok orang yang menjadi berita itu.Bisa kelucuannya, nasib, dan sebagainya. Contoh, foto Ali Abbas seorang anak yang menjadi korban bom perang Irak, atau foto Juned korban kecelakaan peristiwa tabrakan kereta api, dan sebagainya. Tokoh-tokoh pada foto people in the news bisa tokoh popular atau bisa tidak, tetapi kemudian menjadi popular setelah foto itu dipublikasikan.
  • Daily Life Photo . Adalah foto-foto tentang kehidupan sehari-hari manusia dipandang dari segi kemanusiannya (human interest). Misalnya, foto tentang pedagan asongan di stasiun kereta api.
  • Potrait . Adalah foto yang menampilkan wajah seseorang secara close up dan mejeng. Ditampilkan karena adanya kekhasan pada wajah yang dimiliki atau kekhasan lainnya. 
  • Sport Photo . Adalah foto yang dibuat dari peristiwa olahraga.Karena olahraga berlangsung pada jarak tertentu antara atlet dengan penonton dan fotografer, dalam pembuatan foto olahraga dibutuhkan perlengkapan yang memadai, misalnya lensa yang panjang serta kamera yang menggunakan motor drive.
  • Science and Technology Photo . Adalah foto yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya, foto penemuan micro chip computer baru, foto proses pengkloningan domba, dan sebagainya. 
  • Art and Culture Photo . Adalah foto yang dibuat dari peristiwa seni dan budaya.Misalnya, foto penari jaipong, pertunjukan Iwan Fals di panggung, dan lain sebagainya.
  • Social and Environment . Adalah foto-foto tentang kehidupan sosial masyarakat serta lingkungan hidupnya.Contoh, foto penduduk sekitar kali manggarai yang sedang mencuci piring. 

a. Nilai Kepentingan 

  • Foto Hard News adalah foto jurnalistik yang sangat penting, memiliki nilai aktualitas tinggi. Foto seperti ini biasanya dimuat di halaman utama atau rubrik utama majalah berita. 
  • Foto soft news adalah foto jurnalistik yang kurang begitu penting, namun baik juga untuk dimuat. 
  • Filter news adalah foto jurnalistik yang berfungsi sebagai selingan atau pengisi halaman. Bila tidak memungkinkan, foto ini bisa juga di muat.

b. Penyajian 

  • Spot news atau foto berita adalah sebuah foto yang merekam kejadian atau peristiwa sesaat dengan waktu yang sangat singkat dan tidak berulang. Biasanya berupa foto tunggal yang berdiri sendiri menyajikan suatu peristiwa. 
  • Photo essay atau foto esai adalah serangkaian foto yang menggambarkan berbagai aspek dari suatu masalah yang dikupas secara mendalam. 
  • Photo sequence adalah serangkaian foto yang menyajikan suatu kejadian secara mendetail, beruntun, dan kronologis. Kejadian atau peristiwa itu terjadi dalam selisih waktu yang amat singkat (dalam bilangan menit atau bahkan detik). 
  • Feature photograph adalah sebuah foto jurnalistik yang menyangkut kehidupan sehari-hari namun mengundang segi kemanusiaan yang menarik.

Syarat-syarat Foto Jurnalistik 

  • Informatif . Foto itu mampu menjelaskan dirinya secara ringkas, sehingga apa yang disampaikan segera dapat terbaca tanpa harus dibebani lagi dengan kata yang panjang lebar. 
  • Hangat . Ini sesuai dengan prasyarat sebuah berita, yaitu yang ditampilkan dalam foto itu mengandung unsur kehangatan. Subyeknya bukan cerita basi karena tuntutan mutlak. 
  • Factual . Subyek foto ini tidak diada-adakan, tetapi sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Tuntutan terhadap faktor ini sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. 
  • Relevan . Isi yang dikandung foto secara jitu mendukung semua tema pokok cerita atau penulisan. Artinya sebagai pendamping tulisan, maka gambaran yang tersaji dalam foto tidak melenceng dari tema tulisan. 
  • Gema . Ini akan menentukan penempatan foto. Jika rekamannya hanya mengenai kejadian local (rumah kebakaran, misalnya) maka fotonya mungkin bukan di halaman muka. Tapi jika kejadiannya itu menelan ratusan korban manusia, seperti akibat bencana alam dahsyat, yang gemanya bukan sekedar lokal, tapi lebih luas, yaitu nasional, foto ini layak dapat porsi halaman muka. 
  • Misi . Ini menyangkut tujuan atau target pemuatan suatu foto. Ihwal bencana alam misalnya, tentu dimaksud untuk menyentuh sentuhan kemanusiaan. Ada yang bertujuan membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap hal-hal yang patut dihargai, atau sebaliknya menggugah kemauan mereka untuk mengubah apa yang secara kemasyarakatan dianggap berengsek.
  • Otentik . Lazim juga disebut tingkat kesulitan dalam proses pemotretan. Dalam hal ini ada dua pengertian otentik. Pertama subyeknya sendiri hanya si Mat Kodak bersangkutan yang dapat, dan kedua, mesti ada 10 Mat Kodak menjepret subyek yang sama, tapi hanya satu hasil yang menunjukan sudut pandang atau moment yang berbeda. 
  • Atraktif . Ini menyangkut sosok grafis sebuah foto yang tersaji secara menggigit atau mencekam. Penampilannya tidak hambar dan dibagian ini ada peran editing atau sumbangsih polesan Editor Foto.

Daftar Pustaka 

  • Alwi, Audi Mirza. 2004. Foto Jurnalistik . Jakarta: Bumi Aksara.
  • Gani, Rita dan Kusumalestari, R.R. 2013. Jurnalistik Foto . Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Wijaya, Taufan. 2011. Foto Jurnalistik dalam Dimensi Utuh . Jakarta: Sahabat.
  • Romli, Asep Syamsul M. 2008. Kamus Jurnalistik . Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
  • Soelarko, R.M. 1985. Pengantar Fotografi Jurnalistik . Jakarta: Karya Nusantara.
  • Ed Zoelverdi. 1985. Mat Kodak: Melihat Untuk Sejuta Mata . Jakarta: Grafiti pers.

Kreativv

Creativepreneur

Architecture

Hobi & Kriya

Membangun Cerita lewat Gambar dengan Photo Story – Part 1. Pengertian

photo story

Banyak orang yang andal memotret tapi kurang bisa kalau disuruh bercerita, begitu pula sebaliknya. Photo story memangkas semua batas itu, karena seorang fotografer ternyata juga bisa bercerita lewat karya fotonya loh . Yuk kenal lebih dalam dengan photo story !

Perbedaan antara foto yang baik dengan foto yang hebat dapat dinilai dari cerita yang dibangun di dalamnya. Jenis aliran fotografi ini disebut dengan istilah photo story , GenK. 

Bagaimana bisa bercerita lewat gambar? Inilah keistimewaan photostory di mana kamu dapat membangun cerita dan membawa perspektif audiens sesuai dengan makna yang ingin kamu sampaikan.

Ingin mengenal lebih dalam bagaimana cara bercerita lewat gambar? Pas banget , karena kami bakal membahas tentang dasar-dasar photo story untuk meningkatkan kemampuanmu dalam membuat foto yang menarik dari topik tertentu.

Apa Itu Photo Story ?

Bagai mendongeng, photo story adalah sebuah jenis fotografi yang bercerita lewat ranah visual yang disampaikan dari gambar. Cerita ini dapat dirangkai dari satu atau banyak foto yang memiliki kesinambungan satu sama lain. Sehingga audiens dapat mengerti cerita apa yang sedang dibangun dalam gambar. 

photo story 1

Contoh photo story (sumber: expertphotography.com)

Namun bercerita lewat visual juga membutuhkan keterampilan loh . Bagaimana sudut pandang kamu saat melihat suatu fenomena yang kemudian diterjemahkan ke dalam gambar. 

Berarti untuk membuat photostory , kamu mesti peka soal storytelling , lokasi pemotretan, subjek yang ada di dalam foto, pemilihan angle kamera, dan masih banyak lagi. 

Eits , tapi ini tidak sesulit dan seberat yang kamu bayangkan kok . Kamu dapat menikmati keindahan alam suatu tempat atau belajar hal-hal baru ketika pergi menjelajah untuk hunting foto. 😁

Bagaimana Cara Mencari Konten Photo Story ?

Dunia ini penuh dengan cerita-cerita yang berpotensial untuk diangkat menjadi konten photostory . Kapan saja dan di mana saja kamu melihat suatu peristiwa yang sedang terjadi, ambil kameramu, dan potret kejadian tersebut. 

Tidak cukup satu kali jepret, gunakan mode burst untuk mengambil sejumlah gambar dalam satu kali jepret. Meskipun hasil fotonya tidak selalu jelas, tapi itulah serunya bercerita lewat gambar.

photo story 2

Ilustrasi memotret sebuah peristiwa (sumber: pexels.com)

Nah, sebutan untuk orang yang membuat photo story adalah photojournalist atau jurnalis foto. Jika kamu tertarik menjadi seorang jurnalis foto, mulailah untuk sering membaca atau menonton berita yang terkini, mana tahu ada fenomena menarik yang ingin diangkat.

Selain itu, kamu juga mesti rajin menyisihkan waktu untuk sekadar jalan-jalan ke lokasi tertentu sambil membawa kamera ke mana pun kamu pergi, GenK.

Tidak perlu konten yang rumit untuk menjadi bagus, tapi konten sederhana juga bisa menjadi bagus jika dikemas dalam visual gambar yang tepat. Bukankah ini pekerjaan yang mengasyikkan? 🤔

1. Merancang Shot List Pengambilan Gambar

Layaknya sebuah cerita, tentu di dalamnya terdapat bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup. Sama halnya ketika kamu membuat photo story , GenK. Mengapa demikian? Supaya audiens memahami cerita apa yang ingin kamu sampaikan. 

Semua gambarnya mesti tersusun secara rapi dan konseptual guna membangun alur cerita. Salah satu cara mudahnya adalah dengan merancang shot list . Apa itu shot list ? 

shot list

Format shot list (sumber: cinecraft.com)

Nah, shot list adalah dokumen yang sengaja dibuat untuk memetakan segala aspek yang harus dilengkapi saat kamu membuat film. Isi dokumen ini benar-benar berdasarkan adegan yang ada di dalam naskah yang dipecah menjadi scene, shot, camera movement, dan lain-lain.

Untuk penjelasan lebih lengkap soal apa itu shot list dan daftar apa saja yang mesti ada di dalam dokumennya, kamu dapat membaca di artikel yang pernah kami tulis sebelumnya, GenK.

2. Membuat Bagian Pembuka

long shot

Long shot menggunakan drone (sumber: pexels.com)

Dimulai dengan memotret bagian awal photo story . Umumnya fotografer memilih untuk menggunakan establish shot di foto peratama. Establish shot adalah jenis shot yang mengambil gambar dari jarak jauh untuk menjelaskan ruang dan waktu pada foto atau scene video tertentu.

Misalnya kamu ingin mengangkat tentang keindahan alam di sebuah hutan yang sangat jauh dari perkotaan. Manfaatkan keindahan alam tersebut sebagai foto pembuka di photostory milikmu, GenK. Penggunaan drone untuk membantu saat memotret merupakan pilihan yang tepat.

Kalau pun masih awam soal drone , kami punya rekomendasi drone murah beserta penjelasan spesifikasinya loh . 🤗

3. Memotret Bagian Isi

rusa

Rusa di hutan (sumber: pexels.com)

Next, yaitu bagian isi dari photo story . Karena sebelumnya sudah menunjukkan foto long shot yang menjelaskan ruang dan waktu, berarti sekarang saatnya kamu memotret inti topik yang ingin kamu angkat. 

Ada yang namanya fotografi human interest yang dapat kamu aplikasikan ke bagian isi photostory . Fotografi human interest adalah aliran fotografi yang menekankan manusia sebagai tokoh utama untuk menimbulkan rasa simpati dan empati. Selain itu, kamu juga bisa memotret foto ala National Geographic biar jiwa petualangnya makin membara.

4. Saatnya Memotret Bagian Penutup

makro fotografi

Fotografi makro lebah (sumber: pexels.com)

Jika merujuk pada jenis-jenis ending dalam cerita   tuh ada banyak banget , GenK. Ada open ending, close ending, twist ending , dan lain-lain. Pemilihan jenis ending itu penting untuk meninggalkan kenangan yang membekas kepada audiens, begitu pula di dalam photo story , GenK.

Fokus kepada hal-hal besar dan mendetail bisa menjadi salah satu cara yang diaplikasikan pada bagian penutup photostory . Misalnya kamu memotret kumbang sampai benar-benar mendetail bagian tubuhnya dengan menggunakan lensa makro. Foto yang detail ternyata mampu mengikat keseluruhan emosi yang ingin kamu sampaikan kepada audiens. 

Jika kamu tertarik untuk membuat photo story , mulailah dengan mencari topik-topik yang menarik. Cari juga topik yang punya banyak potensi untuk dikembangkan menjadi cerita lewat gambar. Yuk mulai bikin sambil baca tips dan trik photo story   di artikel berikutnya! 😊

Kalau kamu punya kesempatan membuat photo story, tema seperti apa yang bakal kamu angkat? Kehidupan flora dan fauna Peradaban manusia Sejarah makanan Konspirasi Pilih

About author

Yurista andina, related posts, tips memotret sunset/sunrise pakai smartphone, tips membuat tilt shift videography, tips membuat soulful photography, tips membuat day to night time lapse videography, leave a reply.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe Our Youtube

fotografi essay adalah

Pengertian Esai, Ciri, Jenis, Struktur, dan Contohnya

June 23, 2023 • 7 minutes read

Contoh dan Cara Membuat Esai

Esai adalah karya tulis yang seringkali diperlombakan. Lalu, apa saja ciri, jenis, dan strukturnya? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Pernah dengar istilah esai? Atau mungkin kamu merasa bingung saat diberi tugas sekolah untuk menulis esai? Tulisan esai adalah hal yang umum ditemukan dalam pelajaran bahasa, sejarah. Bahkan esai juga diperlukan di dunia perkuliahan atau ketika kamu melamar beasiswa.

Namun, sebenarnya apa itu esai? Jangan khawatir, kali ini kita akan pelajari dengan lengkap mulai dari ciri, struktur, jenis-jenis esai dan contohnya agar kamu bisa mulai untuk menulis esai pertamamu!

Pengertian Esai

Apa dimaksud dengan esai? Menurut Buku Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia Kelas 12 Kemendikbud, Esai adalah sebuah karya tulis yang membahas suatu hal dari sudut pandang penulisnya. Istilah ‘esai’ sendiri berasal dari bahasa Prancis, ‘essayer’, yang berarti ‘mencoba’ atau ‘menguji’. Jadi, saat menulis esai, penulis seolah ‘mencoba’ untuk mengeksplorasi suatu ide atau gagasan dan ‘menguji’ pemahaman pembaca tentang topik tersebut.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan esai sebagai sebuah tulisan prosa yang memberikan pandangan singkat tentang suatu isu dari perspektif pribadi penulis. Secara garis besar, esai menyampaikan informasi, gagasan, argumen, serta ekspresi emosi penulis tentang subjek tertentu. 

Seringkali, esai berfungsi sebagai alat untuk merangsang debat atau diskusi di antara pembaca. Dengan berdasarkan pada definisi tersebut, esai pada dasarnya bersifat personal dan sangat bergantung pada perspektif penulis.

Selain itu, esai memberikan kebebasan dalam memilih topik dan tema, tanpa batasan dalam satu bidang tertentu. kamu bisa mengeksplorasi berbagai fenomena, seperti fenomena alam, perubahan iklim, hingga tren fashion terkini, semuanya melalui perspektif pribadi kamu.

Biasanya, dalam menulis esai, penulis akan mengemukakan fakta terkait topik yang dibahas sebelum menyampaikan pendapat pribadi mereka dengan bahasa yang dapat dimengerti dengan mudah.

Ciri-Ciri Esai

Penjelasan sebelumnya tentang pengertian mudah dipahami, bukan? Sekarang mari kita bahas lebih jauh tentang esai, yakni apa saja sih ciri-cirinya?

1 . Berbentuk prosa

Yup, esai itu biasanya ditulis dalam bentuk prosa, yang artinya menggunakan bahasa sehari-hari. Jadi, esai itu menghindari penggunaan bahasa dan ungkapan yang terlalu figuratif.

2. Memiliki gaya pembeda

Setiap penulis esai biasanya memiliki gaya tulisan yang khas. Maka dari itu, saat kamu menulis esai, cobalah untuk menemukan gaya penulisanmu sendiri.

3. Selalu tidak utuh

Nah, ini mungkin terdengar aneh, tapi esai itu biasanya tidak membahas sebuah topik secara keseluruhan. Penulis biasanya memilih beberapa aspek penting dan menarik untuk dibahas.

4. Memenuhi keutuhan kriteria penulisan

Meski esai itu tidak utuh, tetapi esai harus mempunyai kesatuan. Mulai dari pendahuluan, ide, hingga kesimpulan, semuanya harus terjalin dengan baik. Jadi, meski esaimu dapat ditulis dengan bebas, tetapi kamu tetap harus menjaga agar argumenmu jelas dan tidak membuat pembaca bingung.

5. Ditulis relatif singkat

Esai biasanya ditulis secara singkat dan padat. Jadi, esai biasanya dapat dibaca dan dipahami intisarinya tanpa perlu waktu berhari-hari. Cocok untuk dibaca saat sedang luang, kan?

6. Mempunyai ciri pribadi

Nah, ini nih yang membedakan esai dengan jenis tulisan lainnya. Dalam menulis esai, kamu bebas untuk mengungkapkan pendapat, pandangan, sikap, pikiran, dan dugaanmu sendiri.

Baca juga: Perbedaan Kritik Sastra dan Esai dari Ciri, Struktur, dan Contohnya

Jenis-Jenis Esai

Selanjutnya, kita akan membahas tentang jenis-jenis esai. Ternyata, esai itu memiliki berbagai jenis lho . Mau tahu apa saja? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Esai Deskriptif

Esai ini adalah tipe esai yang melukiskan subjek atau objek apa saja yang menarik perhatian penulis. Jadi, jika kamu suka menggambarkan sesuatu, esai deskriptif bisa jadi pilihanmu!

2. Esai Tajuk

Esai tajuk ( tajuk rencana ) biasanya ada di surat kabar dan majalah. Fungsinya adalah untuk menggambarkan pandangan dan sikap media tersebut terhadap suatu topik atau isu dalam masyarakat. Jadi, esai ini biasanya berisi opini atau pandangan terhadap suatu peristiwa atau isu yang sedang hangat.

3. Esai Cukilan Watak

Dalam esai jenis ini, penulis membeberkan beberapa aspek dari kehidupan individu kepada pembaca. Jadi, jika kamu suka mengobservasi dan menulis tentang perilaku orang, jenis esai ini cocok untukmu!

4. Esai Pribadi

Hampir sama dengan esai cukilan watak, namun esai pribadi ditulis oleh penulis tentang dirinya sendiri. Penulis biasanya menceritakan tentang hidup dan pandangannya sendiri. Jadi, esai ini bisa menjadi sarana buat kamu untuk ‘curhat’ dan berbagi cerita tentang dirimu sendiri.

5. Esai Reflektif

Esai ini ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis biasanya mengungkapkan beberapa topik penting yang berhubungan dengan hidup, seperti kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Jadi, esai ini cocok untuk kamu yang suka berpikir mendalam dan serius.

6. Esai Kritik

Dalam esai ini, penulis fokus pada uraian tentang seni, misalnya lukisan, tarian, patung, teater, dan sastra. Jadi, esai ini cocok untuk kamu yang suka dan mengerti tentang dunia seni.

Baca juga: Pengertian Teks Deskripsi Beserta Ciri, Jenis, Contoh & Strukturnya

Struktur Esai

Oke, sekarang kita sudah mengenal apa itu esai dan jenis-jenisnya. Tapi, apakah kamu tahu bagaimana cara membuat esai yang benar? Atau Esai isinya apa saja? Nah, di bagian ini kita akan membahas tentang struktur sebuah esai.

Sebuah esai terbagi menjadi tiga bagian. Ada bagian pendahuluan, isi atau pembahasan, dan kesimpulan. Mari kita jelaskan satu per satu.

1. Pembukaan (Bagian Pertama)

Di bagian ini, penulis memperkenalkan topik yang akan dibahas. Esai yang akan dikemukakan harus ditulis dalam kalimat yang singkat dan jelas. Sebisa mungkin, usahakan untuk memasukkan esai ini di kalimat pertama ya!

2. Isi (Bagian Kedua)

Bagian ini disebut sebagai ‘tubuh’ esai. Di sini, penulis menuliskan kalimat pendukung esai dan argumen-argumennya. Setiap argumen harus dituliskan dengan jelas dan harus relevan dengan sub-topik yang dibahas. Ingat, struktur bagian ini sama di setiap paragrafnya.

3. Kesimpulan (Bagian Ketiga)

Ini adalah bagian akhir dari esai, atau yang biasa disebut sebagai kesimpulan. Di bagian ini, penulis menuliskan kembali esai dan sub-topik yang telah dibahas dalam ‘tubuh’ esai. Tujuannya adalah untuk memberikan sintesis dan meyakinkan pembaca bahwa apa yang ditulis dalam esai itu benar dan valid.

Baca juga: Pengertian Teks Resensi, Struktur, Jenis, dan Contoh Lengkapnya!

Contoh Esai

Sudah paham dengan pengertian, jenis, ciri, serta struktur esai? Mungkin kamu mulai penasaran dengan bagaimana cara membuat essay yang benar? Sekarang waktunya melihat contoh esai tentang topik yang sedang hangat saat ini. Dalam esai ini, kita akan menerapkan semua konsep dan struktur yang telah kita pelajari sebelumnya. Mari kita mulai!

“Peran Kecerdasan Buatan (AI) dalam Pendidikan dan Masa Depan Manusia”

Pendahuluan:

Kecerdasan Buatan atau biasa kita sebut AI (Artificial Intelligence) seolah menjadi angin baru yang tengah berhembus kencang di era digital ini. Sosok AI yang memiliki kemampuan belajar dan berpikir layaknya manusia ini, bukan hanya menjadi “anak emas” dalam bidang teknologi, tetapi juga berpotensi memberikan dampak revolusioner dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya pendidikan.

Pertama, AI membawa metode belajar baru yang lebih interaktif dan efisien. Dengan AI, proses belajar tak lagi harus berlangsung dalam ruangan kelas dengan puluhan siswa. Sistem pembelajaran AI yang disesuaikan dengan kecepatan dan gaya belajar masing-masing individu membuat setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pemahaman optimal.

Kedua, AI juga berperan dalam membantu para guru. AI dapat membantu guru dalam mengevaluasi kinerja dan perkembangan siswa, sehingga guru dapat lebih fokus pada proses belajar mengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Namun, seiring dengan kemajuan AI, muncul pula pertanyaan mengenai masa depan manusia. Akankah manusia digantikan oleh AI? Mengingat AI yang semakin canggih dan memiliki kemampuan belajar dan berpikir seperti manusia.

Kesimpulan:

Meski AI memiliki potensi besar dalam pendidikan dan berbagai bidang lainnya, kita harus ingat bahwa AI hanyalah alat yang diciptakan dan dikendalikan oleh manusia. Sejauh ini, AI belum bisa menggantikan emosi, kreativitas, dan intuisi manusia, yang merupakan bagian penting dari apa yang membuat kita menjadi manusia. 

Oleh karena itu, alih-alih merasa terancam, kita sebaiknya memanfaatkan AI sebagai alat untuk membantu kita mencapai kemajuan dalam pendidikan dan berbagai aspek kehidupan lainnya.

Nah, itulah contoh dari sebuah esai. Dengan mempelajari contoh ini, semoga kamu dapat lebih memahami bagaimana membuat esai yang baik dan benar. Sudah siap menulis karya esai milikmu sendiri?

Kalau kamu masih memiliki pertanyaan tentang materi ini atau pelajaran lainnya, yuk ikut bimbel Brain Academy . Cara belajarnya yang kombinasi belajar offline dan online, dijamin seru abis! Kalau penasaran, bisa coba gratis terlebih dahulu kok, klik tombol di bawah ini!

Kelas Gratis Brain Academy Online

Referensi: Suryaman, Maman dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII – Kurikulum 2013 – Edisi revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Esai [Daring] Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Tautan:  https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/esai

fotografi essay adalah

Bagikan artikel ini:

Logo Whatsapp

Artikel Lainnya

fotografi essay adalah

15 Jurusan Kuliah untuk Anak SMK dan Pilihan Kampusnya

fotografi essay adalah

Contoh Soal UM UGM Saintek dan Pembahasannya

fotografi essay adalah

Contoh Soal UM UGM Soshum dan Pembahasannya

fotografi essay adalah

Logo Deepublish

  • Profil Usaha
  • Daftar Menerbitkan Buku
  • Kirim Naskah
  • Cek Progess Buku
  • Cek Royalti Buku
  • Kerjasama Net Promoter
  • Jasa Parafrase
  • Jasa Pengurusan HAKI
  • Konsultasi Menulis
  • Kerjasama Workshop
  • Program Reseller
  • Promo Khusus Penulis Deepublish
  • Dasar Menulis
  • Cara Menerbitkan Buku
  • Memasarkan Buku
  • Teknik Menulis
  • Writing Advice
  • Writing Tools
  • (NEW 2024) Panduan Menulis Buku Ajar Sesuai RPS
  • (NEW 2024) Kunci Sukses Publikasi
  • (NEW 2024) Menulis dengan Etika untuk Hindari Plagiarisme
  • (PREMIUM) Cara Praktis Menulis Buku
  • (NEW) Sukses Menulis Buku Referensi
  • (NEW) Panduan Ringkas Menulis Buku Monograf
  • Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
  • Rahasia Menulis Buku Ajar
  • Self Publishing
  • Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme

logo deepublish

Home » Pengertian Essay: Struktur, Cara Membuat, Contoh. Bisa Ditiru!

Pengertian Essay: Struktur, Cara Membuat, Contoh. Bisa Ditiru!

  • Maret 14, 2023

fotografi essay adalah

Pengertian Essay, Tujuan, Struktur – Cara membuat, dan contoh lengkap essay yang benar seperti apa? Essay menjadi salah satu karya ilmiah yang sering ditemui.

Jenis tulisan essay bahkan banyak digunakan untuk sebuah kompetisi antar siswa, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Kemudian pertanyaannya, apa sih essay itu? Apa perbedaannya dengan tulisan ilmiah lainnya? 

Jika Anda mencari jawaban atas pertanyaan di atas, maka sangat tepat jika Anda membaca artikel ini sampai habis. Maka mari kita simak dulu pengertian essay, struktur, tujuan dan cara membuat dan contoh yang benar. 

Mau menulis buku ajar tapi takut salah? Jadikan panduan ini pedoman dan Anda bisa mulai menulis buku ajar sekarang dengan benar! EBOOK GRATIS! : Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)

Pengertian Essay

Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang essay, alangkah lebih baiknya kita pahami dahulu pengertian essay. Apa itu essay? Essay adalah salah satu jenis karya tulis yang berisi kombinasi antara fakta dan opini. Essay lebih bersifat subjektif dari sudut pandang penulisnya yang bersifat analitis, spekulatif, dan interpretatif. Essay mencakup narasi yang bisa berupa kritik, argumen, sastra dari pengamatan kehidupan sehari-hari dan refleksi penulis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, esai merupakan karangan prosa suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang penulisnya. Perlu diketahui bahwa bentuk penulisan essay adalah “esai”, bukan “essay” atau “esay” atau “essai”.

Sedangkan menurut ilmu jurnalistik, pengertian essay adalah tulisan yang memuat pendapat seseorang tentang suatu persoalan ditinjau secara subjektif.

Bagaimana, sekarang sudah lebih jauh memahami tentang pengertian essay, bukan?

Baca Juga: Teks Persuasi : Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap

Tujuan Menulis Essay

tujuan essay

Setalah memahami tentang pengertian essay, sekarang saatnya Anda memahami tentang tujuannya. Sebab, tentu saja kita menulis sebuah essay bukan tanpa alasan. Sebuah essay dibuat bisa digunakan untuk tiga tujuan sebagai berikut: 

1. Meyakinkan Pembaca

Argumen yang dituliskan dalam essay bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar percaya terhadap pendapat penulis mengenai sebuah fenomena tertentu.

Data-data atau fakta yang menunjang harus selalu disertakan guna memperkuat opini yang dipaparkan.

2. Menerima Pendapat Penulis

Setiap essay yang dibuat tentu memiliki sudut pandang berbeda tergantung pada penulisnya.

Penulisan essay juga bertujuan untuk membuat pembaca bisa menerima pemikiran penulis yang tertuang dalam essay. Sehingga sekali lagi, data dan fakta menjadi hal yang wajib untuk dicantumkan dalam sebuah essay.

3. Memberikan Informasi Mengenai Topik yang Dibicarakan

Essay dapat menjadi sumber informasi terhadap suatu opini atau penelitian yang telah dilakukan. Dengan penelitian atau tinjauan terhadap kondisi atau temuan yang diungkapkan di dalam tulisan essay, pembaca bisa mendapatkan informasi baru sesuai dengan topik yang dibicarakan. 

Struktur Essay

Setelah mempelajari pengertian essay dan tujuannya, kini saatnya Anda belajar tentang strukur esai. Seperti tulisan ilmiah pada umumnya, essay memiliki struktur yang bisa Anda jadikan patokan dalam penulisan. Struktur essay terdiri dari pendahuluan, isi atau pembahasan, penutup atau kesimpulan. Secara lebih jelas, mari kita ulas. 

1. Pendahuluan

Sama dengan tujuan pendahuluan pada tulisan ilmiah, dalam pendahuluan cara membuat essay, penulis dapat memberikan sedikit pendapatnya mengenai tema yang akan di bahas.

Secara singkat, pengantar atau gambaran agar dapat memahami topik yang akan di bawakan suatu essay ada pada pendahuluan.

Adanya pendahuluan membuat pembaca lebih mudah untuk memahami isi essay yang akan di sampaikan. Maka pendahuluan juga dapat di katakan sebagai awalan essay.

2. Pembahasan (Isi)

Pembahasan atau isi merupakan bagian yang menjelaskan mengenai tema atau topik essay secara detail dan terperinci. Penulis akan menjabarkan pendapat secara berturut-turut dengan ide yang disusun dalam kerangka.

Pada bagian ini akan dibahas dan dijelaskan secara lebih rinci dan mendetail mengenai topik atau tema yang telah dipilih sebelumnya.

Dasar-dasar dari penyusun argumentasi juga dijelaskan di bagian isi. Misalnya saja teori atau pendapat para ahli yang dikombinasikan dengan data serta fakta  yang ada di lapangan. Pembaca akan mempercayai opini penulis yang disampaikan dalam essay melalui teori, data, dan fakta yang dituliskan.

3. Penutup (Kesimpulan)

Menjadi bagian akhir dalam sebuah essay, penutup atau kesimpulan ini menjadi poin berupa kalimat yang merangkum hal-hal penting yang sudah diulas pada bab pendahuluan dan pembahasan.

Pada bagian ini seharusnya penulis dapat menuliskan dengan singkat, padat, dan tidak melebar ke topik lainnya.

Di bagian ini juga penulis juga dapat memberikan saran di beberapa essay untuk penulis pihak etika guna menyikapi permasalahan yang dibahas pada bagian penutup.

Baca Juga: Teks Editorial : Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Contoh Lengkap

Jenis-Jenis Essay

Dalam menulis essay meskipun merupakan pandangan pribadi, bukan berarti kamu bisa seenaknya memberikan opini tanpa data yang jelas. Pandangan pribadi ini harus logis dan dapat dipahami dengan baik. Ya, argumen yang kamu sajikan harus didukung oleh fakta, sehingga essay yang kamu buat enggak menjadi tulisan fiktif atau sekadar imajinasi dari sang penulis. 

Harapannya pembaca yang membaca essay mu dapat mempercayai sudut pandang permasalahan yang kamu tulis dalam essay. Ada beragam jenis essay yang bisa kita baca berdasarkan tujuan kontennya, yaitu essay cerita, essay argumentatif, essay deskriptif, tajuk, cukilan watak, pribadi, reflektif, dan kritik. Berikut detail penjelasannya. 

1. Essay Cerita

Essay cerita merupakan essay yang bertujuan untuk melukiskan, atau menghadirkan baik barang, seseorang, maupun sesuatu lainnya agar mampu dibayangkan oleh pembaca. Essay ini bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat bentuk, mendengar suara, mengecap rasa, maupun mencium bau dari suatu barang, atau seseorang, atau sesuatu lainnya yang dihadirkan dalam isi essay. 

2. Essay Argumentatif

Essay jenis ini, bertujuan untuk meyakinkan pembaca untuk menerima ide, pandangan, sikap, maupun kepercayaan penulis terhadap suatu isu atau permasalahan. Essay argumentative akan berusaha mengungkapkan kebenaran dari suatu ide dengan motif agar nantinya pembaca pada akhirnya akan berpihak pada penulis dan berbuat sesuatu berdasarkan opini yang terdapat dalam essay tersebut.

3. Deskriptif

Pengertian essay deskriptif merupakan essay yang mendeskripsikan seseorang atau benda. Permasalahan atau hal yang diangkat pada essay ini adalah sebuah benda, seperti rumah, alat elektronik, hewan, maupun seseorang.

Baca Juga: Cara Cek Plagiarisme Buku/ Karya Ilmiah/ Konten dengan 12 Top Website Ini

Tajuk, merupakan jenis essay yang dimuat di dalam surat kabar yang menjadi tempat untuk menyalurkan pendapat masyarakat guna menyatakan pandangannya terhadap suatu peristiwa yang sedang berkembang di lingkungan masyarakat tersebut. Essay jenis ini mengangkat isu isu yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat seperti gejolak politik, keadaan perekonomian saat ini dan lain sebagainya. 

Tajuk tidak hanya memuat isu isu berat, namun apa saja yang sedang menjadi tren saat ini di masyarakat juga dapat menjadi pokok bahasan dalam tajuk, misal model fashion terkini, bahkan hingga fenomena “Om Telolet, Om” yang marak diperbincangkan akhir akhir ini.

5. Cukilan Watak

Essay jenis ini, memungkinkan seorang penulis untuk menyisipkan cukilan (cuplikan) dari watak seseorang terhadap isu terkait kepada pembaca. Essay ini tidak menjabarkan secara lengkap biografi seorang tokoh, melainkan hanya mengungkapkan sepenggal watak atau sifat yang dimiliki seorang tokoh yang terkait dalam isu atau cerita yang diangkat dalam essay tersebut.

Essay pribadi hampir mirip dengan essay cukilan watak. Hanya saja yang membedakan essay jenis ini dengan essay cukilan watak ialah watak atau sifat yang dihadirkan dalam essay merupakan sepenggal watak atau sifat dari penulis itu sendiri. Pada essay pribadi, penulis secara frontal mengungkapkan pendapatnya terhadap isu yang diangkat dalam essay.

7. Reflektif

Essay ini merupakan essay yang ditulis untuk merenungkan suatu isu politik, kebijakan pemerintah, dan lainnya yang biasanya ditulis oleh seorang pakar/ahlinya guna menanggapi isu isu tersebut.

Essay kritik merupakan essay yang menilai baik atau buruk, bermanfaat atau tidaknya, kelebihan atau kekurangan suatu hal, baik berupa karya seni maupun karya sastra. Kritik akan membicarakan dan menilai berbagai unsut yang membentuk karya tersebut dan dikemas dalam sebuah essay.

Baca Juga :

Cara Mengubah Karya Ilmiah Dalam Bentuk Buku Ajar

Pengertian Tinjauan Pustaka, Manfaat, Cara Membuat dan Contoh Lengkap

Hipotesis Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap

9. Artikel Penelitian

Artikel penelitian merupakan jenis essay yang berisi tentang hasil hasil yang diperoleh dari sebuah penelitian. Artikel jenis ini umumnya akan menambah pengetahuan baru di bidangnya atau mencek ulang penelitian yang ada sebelumnya dengan kondisi riil saat ini.

Perbedaan Essay dengan Karya Ilmiah Yang Lainnya

cara membuat essay

Kemudian sebenarnya pembeda essay dengan tulisan ilmiah lain? Jika Anda cermati baik-baik, perbedaan essay dan tulisan ilmiah lain adalah sebagai berikut:

  • Essay adalah karya tulis yang berisikan sebuah argumen permasalahan terhadap sesuatu yang disertai dengan fakta didalamnya (dalam hal ini boleh berupa data dan literatur dari referensi terpercaya), tetapi disamping memberikan argument, essay ilmiah juga mencakup solusi terhadap permasalahan yang diberikan.
  • Essay ilmiah biasanya terdiri dari beberapa format kepenulisan yang lebih singkat dan padat, dan tentunya dengan jumlah halaman yang hanya berkisar antara 3 sampai 7 halaman. 

Cara Mudah Membuat Essay

Cara membuat essay itu mudah kok. Selama Anda mau belajar, pasti akan terbiasa. Tidak perlu khawatir dan bingung, kita akan membahas cara membuat essay lewat langkah-langkah praktis.

Cara membuat essay ini akan memandu kita agar bisa menghasilkan essay yang menarik.

Berikut tahap atau cara membuat essay:

Sama halnya menulis biasa, satu hal yang perlu diperhatikan adalah topik yang Anda pilih. Tipsnya menentukan topik ini adalah carilah topik dengan tema khusus agar essay tampak menarik. Topik yang menarik adalah topik dengan tema khusus yang memiliki kekhasan tersendiri atau memiliki karakter kuat yang ada pada penulisnya. Semakin fokus topiknya, semakin baik. Begitu pun, semakin kuat karakternya, semakin baik. sebuah essay yang baik, harus memiliki satu ide yang jelas. Jangan berada pada sudut pandang yang tidak jelas karena akan mengurangi kualitas essay.

Cara membuat essay selanjutnya adalah mempersiapkan outline supaya Anda lebih mudah mapping tulisan apa saja yang patut Anda sertakan dalam essay. outline membantu untuk memberikan gambaran umum yang memuat poin-poin khusus dari topik yang ingin diuraikan.

Dari outline yang sudah dibuat sebagai panduan menulis essay, kita bisa mulai mengumpulkan materi untuk menguraikan poin-poin dalam outline. Pilih materi yang relevan dan mendukung satu gagasan utama essay. Pastikan agar materi yang dipilih dapat memperkuat karakter essay. Alangkah baiknya bila essay dilengkapi dengan data faktual untuk mendukung argumen.

Setelah mendapatkan materi sesuai outline, cara membuat essay selanjutnya adalah menguraikan poin utama tersebut. Uraikan setiap poin yang hendak dijabarkan sesuai konsep outline tadi. Pastikan tiap-tiap paragraf harus memiliki satu topik utama yang jelas untuk diuraikan.

Setelah ide atau isi essay dituliskan, barulah kita bisa menuliskan pendahuluan. Menulis pendahuluan dalam essay memang sebaiknya dilakukan setelah kita selesai menguraikan isi paragraf , bukan sebaliknya. Sebab, ketika kita sudah selesai menguraikan isi essay, kita lebih memahami isi essay tersebut sehingga kita bisa membuat pendahuluan yang lebih tepat guna mendukung isi essay beserta mengantarkan pembaca untuk memahami isi dalam menulis essay.

Jika seluruh bagian essay sudah selesai ditulis. Jangan lupa untuk melakukan self editing. Self editing dilakukan dengan membaca ulang seluruh essay dari awal sampai akhir secara cermat. Perhatikan setiap kata, kalimat dan paragrafnya. Cermati dan pahami apakah tulisan sudah padu, utuh dan mudah dipahami.

Baca juga : Begini Cara Menulis Buku Referensi Dari Karya Essay 

Contoh Essay

Kesulitan dalam membuat essay. Terutama kesulitan menentukan tema dan kesulitan bagaimana mengawali dan memulai menuliskannya. Nah, pada kesempatan kali ini, saya berikan contoh essai yang pernah saya tulis. Semoga contoh esai ini sedikit banyak memberikan gambaran. 

Berdasarkan contoh essay di atas, ada beberapa poin yang harus digarisbawahi, antara lain:

1. Penulisan Nama Pada Essay

Dari contoh essay di atas, ada beberapa catatan yang perlu anda ketahui. Setiap penulisan essai wajib disertai penulisan nama si penulis yang diletakan dibawah judul. Penulisan nama essai ini sifatnya wajib. Karena itu bentuk dari pertanggungjawaban penulis terhadap karya atau tulisannya.

2. Panjang Tulisan

Panjang penulisan essay memang bervariasi. Tergantung dari kebutuhannya dan aturan essay. Jika essay yang disegmentasikan untuk kepentingan surat kabar, mulai 600 kata sampai 1000 kata. Sedangkan essay yang sifatnya untuk kebutuhan website atau portal blogger pribadi, tentu saja panjangnya dapat menyesuaikan keinginan dari si penulis, si pemilik website itu sendiri. 

Baca Juga: Teks Negosiasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap

3. Penggunaan Bahasa yang Mudah Dipaham i

Selain memperhatikan jumlah halaman, penting juga memperhatikan dan memahami bahwasanya contoh essay ditulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Jika ingin menggunakan bahasa ilmiah, lihat dulu segmentasi pembaca. Jika konteksnya diperuntukan untuk masyarakat umum, alangkah lebih baik jika menggunakan pemilihan kata yang juga umum-umum saja. 

Jika contoh essay tersebut dibuat untuk kalangan akademisi, menggunakan bahasa ilmiah sangat direkomendasikan. Jadi, semua tergantung dari kebutuhan dan peruntukannya.

Pertanyaan Seputar Essay :

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, esai merupakan karangan prosa suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang penulisnya. Lihat pengertian essay dari berbagai pendapat selengkapnya!

Format penulisan essay adalah pembukaan, pembahasan (isi), dan penutup (kesimpulan). Baca detail penjelasan format selengkapnya!

Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.

Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku .

Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku , agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.

Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:

  • Download Ebook Gratis: Pedoman Pengisian SISTER (Baru!)
  • Download Ebook Gratis : Sukses Menulis Buku Referensi (Baru!)
  • Download Ebook Gratis: Strategi Jitu Menulis Buku Monograf (Baru!)
  • Download Ebook Gratis : Cara Praktis Menulis Buku (Premium!)
  • Download Ebook Gratis: Self Publishing
  • Download Ebook Gratis: Rahasia Menulis Buku Ajar
  • Download Ebook Gratis: Pedoman Menulis Buku tanpa Plagiarisme
  • Download Ebook Gratis: Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja layanan parafrase konversi.

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Picture of deepublish

3 tanggapan untuk “Pengertian Essay: Struktur, Cara Membuat, Contoh. Bisa Ditiru!”

Sangat membantu

Bagus dan dapat saya faham secara baik. Terima kasih sebagai tambahan referensi saya dalam menyusun esai. Masih belajar menulis esai Penulis pemulah

Memudahkan dalam memahami Essay. Terima kasih untuk setiap penjelasannya. Sangat membantu.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

fotografi essay adalah

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

  • Menerbitkan Buku
  • Pengadaan Buku
  • Reseller Buku
  • Mitra Net Promoter

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected] E2 Marketing : [email protected]

daftar menerbitkan buku di penerbit deepublish

Komunikasi Praktis

Cara Menulis Esai: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya

Komunikasi Praktis

Cara menulis esai berbeda dengan cara menulis berita dan penulisan artikel ataupun feature . Esai sebenarnya bukan karya jurnalistik . Istilah esai juga bukan berasal dari jurnalistik .

Pengertian Esai

Jenis-jenis esai.

  • pengalaman atau peristiwa dari masa lalunya
  • pengalaman atau peristiwa baru-baru ini atau yang sedang berlangsung
  • sesuatu yang terjadi pada orang lain, seperti orang tua atau kakek nenek
Contoh Esai Narasi Mempelajari sesuatu yang baru bisa menjadi pengalaman yang menakutkan. Salah satu hal tersulit yang pernah saya lakukan adalah belajar berenang. Saya selalu takut air, tetapi saya memutuskan bahwa berenang adalah keterampilan penting yang harus saya pelajari. Saya juga berpikir itu akan menjadi latihan yang baik dan membantu saya menjadi lebih kuat secara fisik. Yang tidak saya sadari adalah bahwa belajar berenang juga akan membuat saya menjadi orang yang lebih percaya diri. Situasi baru selalu membuat saya sedikit gugup, dan pelajaran renang pertama saya tidak terkecuali. Setelah saya mengganti pakaian renang saya di ruang ganti, saya berdiri dengan takut-takut di tepi kolam menunggu guru dan siswa lain muncul. Beberapa menit kemudian guru datang. Dia tersenyum dan memperkenalkan dirinya, dan dua siswa lagi bergabung dengan kami. Meskipun mereka berdua lebih tua dari saya, mereka tampaknya tidak malu karena tidak tahu cara berenang. Saya mulai merasa lebih nyaman. Kami masuk ke kolam, dan guru menyuruh kami memakai sayap air berwarna cerah untuk membantu kami tetap mengapung. Salah satu siswa lain, May, sudah pernah mengikuti kelas awal sebelumnya, jadi dia mengambil kickboard dan pergi bermain cipratan sendiri. Siswa yang lain, Jerry, dan saya disuruh berpegangan pada sisi kolam dan ditunjukkan cara menendang untuk gaya dada. Satu per satu, guru menyuruh kami berpegangan pada papan kickboard sementara dia menariknya ke dalam air dan kami menendangnya. Tak lama kemudian Jerry pergi melakukan ini sendiri, bepergian dengan cepat melintasi ujung kolam yang pendek. Segalanya tidak semudah itu bagi saya, tetapi gurunya sangat sabar. Setelah beberapa minggu lagi, ketika saya tampaknya telah berhasil menguasai kaki saya, dia mengajari saya gerakan lengan. Sekarang saya memiliki dua hal untuk berkonsentrasi, lengan dan kaki saya. Saya merasa putus asa tidak terkoordinasi. Namun, lebih cepat dari yang saya bayangkan, segalanya mulai terasa “benar” dan saya bisa berenang! Itu adalah perasaan bebas yang luar biasa – seperti terbang, mungkin – untuk dapat menembak melintasi air. Belajar berenang tidak mudah bagi saya, tetapi pada akhirnya kegigihan saya membuahkan hasil. Saya tidak hanya belajar berenang dan menaklukkan rasa takut saya terhadap air, tetapi saya juga belajar sesuatu tentang belajar. Sekarang ketika saya dihadapkan dengan situasi baru saya tidak begitu gugup. Saya mungkin merasa tidak nyaman untuk memulai, tetapi saya tahu bahwa ketika saya berlatih berada dalam situasi itu dan ketika keterampilan saya menjadi lebih baik, saya akan merasa semakin nyaman. Ini adalah perasaan bebas yang luar biasa ketika Anda mencapai tujuan yang telah Anda tetapkan untuk diri sendiri.
Contoh Esai Deskriptif Saya selalu terpesona dengan wahana karnaval. Sungguh mengherankan saya bahwa rata-rata, orang-orang biasa dengan penuh semangat menukar ketenangan tanah dengan kesempatan untuk dilempar ke udara seperti sayuran dalam pengolah makanan. Sungguh mengherankan saya bahwa pada suatu waktu dalam sejarah seseorang berpikir bahwa orang akan menikmati ini, dan orang itu menemukan apa yang pasti merupakan mesin pertama yang menakutkan ini. Bagi saya, justru sensasi dan kegembiraan karena selamat dari perjalanan yang membuat saya kembali lagi. Pengalaman pertama saya dengan naik karnaval adalah kincir ria di pameran lokal. Melihat monster yang menjulang yang memutar kehidupan dari penghuninya yang dikurung sarden, saya tercengang. Itu besar, berasap, berisik dan tidak sedikit menakutkan. Sejak kesan awal itu menjadi fosil dalam imajinasi saya bertahun-tahun yang lalu, wahana ini mengingatkan saya pada binatang mitos, dinosaurus menakjubkan yang membawa penumpangnya yang berteriak-teriak seperti perawan yang dikorbankan. Bahkan suara deru mesin mereka mengingatkan kita akan auman besar naga yang bernapas api dengan asap yang menyembur dari lubang pipa knalpotnya. Perjalanan pertama di salah satu binatang yang fantastis ini memberi saya dorongan adrenalin instan. Saat perjalanan menantang maut dimulai, sebuah benjolan di tenggorokanku berdenyut seperti jantung yang copot siap untuk berjalan di papan. Saat perjalanan bertambah cepat, resistensi terhadap gravitasi menumpuk di tubuh saya sampai saya tidak bisa bergerak. Jeda yang hampir tak terlihat saat roda mencapai puncak pendakiannya memungkinkan tubuh saya untuk rileks dalam keadaan normal yang singkat. Kemudian ada serangan tanpa bobot yang memutar perut saat mesin melanjutkan rotasinya dan saya turun kembali ke bumi. Tabrakan seperti simbal bergetar di udara saat roda mencapai dasar, dan yang sangat mengejutkan saya, saya mulai bangkit kembali. Setiap putaran baru memberi saya lebih percaya diri pada mesin pengaduk. Setiap pendakian membuat saya gembira bahwa saya telah selamat dari kejatuhan yang menantang maut sebelumnya. Ketika pendakian menegangkan lainnya gagal mengikuti turunan terakhir yang menggembirakan dan perjalanan selesai, saya tahu saya terpikat. Terkuras secara fisik dan emosional, saya mengikuti rekan-rekan penumpang saya menuruni tangga logam yang berdentang untuk mencapai tempat yang aman dari pijakan saya sebelumnya. Saya telah terhindar, tetapi hanya memiliki kesempatan untuk naik lagi. Ketertarikan saya dengan penerbangan fantastis ini tertanam kuat di jiwa saya. Perjalanan di atas bianglala yang indah tidak pernah gagal untuk menggetarkan saya. Meskipun saya menjadi lebih tua dan memiliki lebih sedikit waktu, atau lebih sedikit kecenderungan, untuk bermain, sensasi seperti anak kecil yang saya miliki di kincir ria terus berlanjut di setiap perjalanan.

Cara Menulis Esai

  • Membandingkan dan kontras
  • Menggambarkan
  • Mata pelajaran apa yang Anda minati?
  • Apa yang paling menarik minat Anda tentang subjek tertentu?
  • Apakah ada sesuatu yang Anda ingin tahu atau bingungkan sehubungan dengan subjek itu?
  • Terlalu umum: Adikku.
  • Revisi: Adikku adalah sahabatku.
  • Terlalu umum: Gunung berapi dunia.
  • Revisi: Letusan Gn. Pinatubo pada Juni 1991.
  • Tuliskan semua gagasan utama.
  • Buatlah daftar ide-ide bawahan di bawah ide-ide utama.
  • Hindari pengulangan ide.

Contoh Garis Besar Esai

Tulis komentar cancel reply.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Notify me of follow-up comments by email.

Notify me of new posts by email.

75 Soal PAT PKN Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Jawaban

Berikut ini 75 soal PAT PKN kelas 4 semester 2 Kurikulum Merdeka pilihan ganda dan essay beserta jawabannya.

tirto.id - Sejumlah soal PAT PKN kelas 4 semester 2 Kurikulum Merdeka berikut ini disusun untuk menjadi bahan belajar siswa. Selain bisa menambah pemahaman, para siswa pun dapat mempelajari contoh-contoh soal PKN kelas 4 semester 2 Kurikulum Merdeka itu sebagai persiapan jelang Penilaian Akhir Tahun (PAT) atau Ujian Akhir Sekolah (UAS).

PAT (Penilaian Akhir Tahun) adalah ujian sekolah yang diselenggarakan untuk mengukur capaian belajar pada akhir semester genap. Maka dari itu, penting mempelajari berbagai contoh soal PAT PKN kelas 4 semester 2 Kurikulum Merdeka pilihan ganda dan essay.

Kisi-Kisi Materi Ujian PKN Kelas 4 Semester 2

Merujuk pada buku Pendidikan Pancasila terbitan Kemdikbudristek RI edisi 2023, materi PKN kelas 4 semester 2 Kurikulum Merdeka meliputi dua topik utama, yakni "Kerja Sama di Lingkunganku" dan "Pancasila dalam Diriku." Materi terkait kedua bab ini kemungkinan masuk dalam soal UAS PKN kelas 4 semester 2 Kurikulum Merdeka.

Namun, soal PKN Negaraku Indonesia kelas 4 kemungkinan juga masih muncul dalam PAT. Di buku PPKN Kelas 4 terbitan Kemdikbud edisi 2021, materi semester 2 meliputi tema Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan ; Konstitusi dan Norma di Masyarakat ; Negaraku Indonesia ; Membangun Jati Diri Dalam Kebinekaan ; dan Pola Hidup Bergotong Royong .

Sementara itu, apabila mengacu pada buku edisi 2023, kisi-kisi materi ujian PKN kelas 4 Kurikulum Merdeka diperkirakan sebagai berikut:

  • Keberagaman sosial
  • Gotong royong
  • Kompak Bersatu
  • Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan
  • Makna sila-sila Pancasila di masyarakat
  • Sejarah perumusan Pancasila
  • Karakter para perumus Pancasila
  • Sikap dan perilaku yang mencerminkan pengamalan Pancasila .

Contoh Soal PAT PKN Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka

Beberapa soal PAT PKN kelas 4 semester 2 Kurikulum Merdeka pilihan ganda dan essay di bawah ini mencakup berbagai topik di atas. Selain pertanyaan tentang Pancasila, masih ada juga soal NKRI kelas 4.

Berikut ini 75 soal PKN Kelas 4 semester 2 dan kunci jawaban Kurikulum Merdeka dalam bentuk pilihan ganda serta essay:

A. Soal Pilihan Ganda PKN kelas 4 SD semester 2

A. Bangsa Indonesia bermusyawarah dalam membuat kesepakatan

B. Bangsa Indonesia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

C. Bangsa Indonesia memiliki kehidupan yang adil, sejahtera, dan makmur

D. Bangsa Indonesia memiliki cinta terhadaptanah air

2. Tindakan mengenakan beragam jenis pakaian daerah dalam kegiatan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI menjadi bentuk pengamalan sila Pancasila yang berbunyi ….

A. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

B. Persatuan Indonesia

C. Kemanusiaan yang adil dan beradab

D. Ketuhanan Yang Maha Esa

3. Berikut ini sejumlah aktivitas yang sesuai dengan makna sila kedua Pancasila, kecuali....

A. Menjenguk orang yang sakit

B. Mengikuti pemilihan kepala desa

C. Memberikan santunan pada anak yatim dan fakir miskin

D. Membuang sampah pada tempatnya

4. Berikut ini sejumlah contoh pengamalan sila keempat Pancasila, kecuali....

A. Berani menyampaikan pendapat

B. Menghargai pendapat orang lain

C. Meminjamkan buku kepada teman sekelas

D. Mematuhi peraturan RT di lingkungan sekitar rumah

5. Membesuk teman yang sedang sakit dan mendoakannya supaya lekas sehat kembali adalah bentuk tindakan yang sesuai dengan makna sila ... Pancasila.

6. Dari daftar karakter para bapak bangsa perumus Pancasila di bawah ini yang benar ditunjukkan oleh nomor.....

(1) Bangga Diri

(3) Berjiwa Besar

(4) Nasionalis

(5) Rendah Diri

7. Berikut ini merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi selama perumusan Pancasila hingga jelang disahkan menjadi dasar negara RI, kecuali....

A. Sidang BPUPK pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945

B. BPUPK membentuk Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945

C. Bandung Lautan Api

D. Proklamai kemerdekaan Bangsa Indonesia

8. Berikut ini contoh tindakan yang mencerminkan karakter para bapak bangsa perumus Pancasila, kecuali.....

A. Berani berkata jujur

B. Berani menyampaikan pendapat dan menghargai pendapat orang lain yang berbeda

C. Bersedia meminjamkan sepeda kepada teman bermain

D. Menjalankan kesepakatan kelas dengan bertanggung jawab

9. Di antara pernyataan-pernyataan di bawah ini yang tidak benar adalah.....

A. Sidang pertama BPUPK digelar pada 29 Mei - 1 Juni 1945

B. Soekarno mengusulkan Pancasila pada 1 Juni 1945

C. Soekarno menjadi ketua BPUPK

D. karakter para perumus Pancasila adalah berani, berjiwa besar, cinta tanah air, jujur, nasionalis, dan memiliki semangat berjuang

10. Cermati pernyataan-pernyataan di bawah ini!

(1) Panitia Sembilan merumuskan sila-sila Pancasila

(2) Soekarno mengusulkan Pancasila

(3) Sidang BPUPK diselenggarakan

(4) Pancasila disahkan sebagai dasar negara

Kronologis alur peristiwa perumusan Pancasila yang benar ditunjukkan oleh nomor.....

11. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti....

A. Perbedaan mengganggu persatuan

B. Keberagaman harus disamakan

C. Walaupun berbeda-beda, tetap satu jua

D. Perbedaan menimbulkan perpecahan

12. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa ....

C. Sansekerta

13. Salah satu alasan kalimat Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan negara RI adalah kondisi bangsa Indonesia mirip dengan masyarakat di masa Kerajaan ....

A. Singosari

B. Mataram Islam

C. Sriwijaya

D. Majapahit

14. Salah satu contoh bentuk keanekaragaman bangsa Indonesia terlihat dalam hal ....

A. Undang-undang

b. Sistem pemerintahan

C. Agama dan kepercayaan

D. Bahasa nasional

15. Salah satu cara menghargai budaya suku lain yang tepat adalah dengan.....

A. Membanggakan budaya suku sendiri

B. Berteman dengan orang dari suku yang sama

C. Menikmati pertunjukan kesenian dari daerah sendiri

D. Menghormati dan menikmati pertunjukan seni suku lain

Baca juga: 30 Soal PAT Matematika Kelas 4 Semester 2 dan Jawabannya

16. Lembaga negara yang berwenang membuat peraturan perundang-undangan disebut…

A. Eksekutif

B. Legislatif

17. Di bawah ini yang merupakan lembaga eksekutif adalah ….

D. Presiden

18. Undang-Undang Dasar ditetapkan oleh….

A. Presiden

19. Presiden dan Wakil Presiden dilantik oleh ….

D. Jaksa agung

20. Anggota MPR terdiri atas anggota ….

A. DPR dan utusan daerah

B. DPR dan Menteri-menteri

C. DPR dan DPD

D. DPR dan golongan

21. Tugas dan wewenang DPR adalah sebagai berikut, kecuali ….

A. Membentuk Undang-Undang yang dibahas bersama Presiden

B. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

C. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang

D. Melantik Presiden dan Wakil Presiden

22. Hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap jalannya pemerintahan negara disebut….

A. Hak Angket

B. Hak Interpelasi

C. Hak Anggaran

D. Hak Budget

23. Anggota DPD wakil dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak ….

B. 10 orang

24. Presiden keempat Republik Indonesia adalah ….

A. Soekarno

B. Soeharto

C. B.J. Habibie

D. Abdurrahman Wahid

25. Pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan oleh Presiden kepada orang yang telah melakukan tindak pidana tertentu dinamakan dengan istilah ….

D. Rehabilitasi

26. Lembaga yang berwenang mengajukan calon Hakim Agung kepada DPR adalah ….

A. Komisi Pemberantasan Korupsi

B. Komisi Yudisial

C. Komisi Pemerintahan

D. Komisi Pemilihan Umum

27. Lembaga tinggi negara yang bertugas memeriksa pengelolaan keuangan negara adalah ….

B. Mahkamah Agung

28. Berikut yang termasuk bagian dari pemerintah pusat adalah ….

A. Gubernur

C. Presiden

29. Pengaruh Globalisasi yang masuk ke negara harus disikapi dengan cara ….

A. Selektif

C. Materialistis

30. Dasar negara Indonesia untuk menghadapi pengaruh negatif globalisasi adalah ….

D. Pancasila

31. Di bawah ini merupakan dampak negatif globalisasi, kecuali ….

A. Nasionalisme

B. Individualisme

C. Materialisme

D. Pergaulan bebas

32. Berbagai peristiwa di seluruh penjuru dunia kini dapat diketahui dengan cepat karena adanya perkembangan ….

A. Sarana Transportasi

B. Teknologi Informasi dan komunikasi

C. Pendidikan

33. Di era internet dan kemajuan teknologi komunikasi saat ini, sikap yang tepat dalam menyikapi banyaknya informasi adalah....

A. Mengikuti apa pun informasi yang masuk

B. Bijak memilah dan cermat memahami informasi

C. Membenci semua informasi asing

D. Menghentikan informasi asing

34. Salah satu contoh bentuk nyata globalisasi di bidang pendidikan adalah ….

A. Banyak orang Indonesia yang merantau ke luar negeri

B. Banyak merek handphone dari luar negeri

C. Banyak orang Indonesia menempuh kuliah di luar negeri

D. Banyak restoran luar negeri di negara kita

35. Berikut ini yang termasuk jenis pakaian dari negara lain adalah ….

36. Pengaruh budaya luar negeri yang tidak sesuai kepribadian bangsa Indonesia harus kita ….

A. Teladani

B. Lestarikan

D. Utamakan

37. Banyaknya merek motor dan hape dari luar negeri di Indonesia menandakan bentuk globalisasi dalam bidang ….

B. Teknologi

38. Sifat tidak peduli dengan orang lain dan lebih memikirkan diri sendiri dinamakan ….

A. Konsumtif

B. Sosialita

C. Nasionalis

D. Individualis

39. Sikap yang harus dijaga dalam interaksi dengan warga negara lain adalah ….

A. Bermusuhan

B. Toleransi

40. Berikut contoh budaya dari luar negeri yang dapat kita teladani, kecuali ….

A. Diskriminasi ras

B. Giat bekerja

C. Cinta belajar

Baca juga: 30 Contoh Soal KPK dan FPB, Matematika Kelas 4 & Kunci Jawaban

41. Berikut contoh sikap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam kehidupan di rumah, kecuali...

A. Rukun dengan anggota keluarga yang lain

B. Menjaga nama baik keluarga di luar rumah

C. Menghargai perbedaan pendapat

D. Mengelabui orang tua

42. Contoh sikap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam kehidupan di sekolah adalah....

a. Membicarakan keburukan teman

b. Tidak membedakan-bedakan teman dalam bergaul

c. Menjauhi teman yang pelit

d. Mencari-cari kesalahan guru

43. Tolong-menolong, bekerja sama, dan saling berbagi yang dilakukan oleh masyarakat dalam menyelesaikan masalah di kehidupan dinamakan dengan istilah.....

a. Berdikari

b. Berdaulat

c. Gotong royong

d. Tenggang Rasa

44. Kita semestinya mematuhi keputusan musyawarah, karena keputusan musyawarah adalah.....

a. Persetujuan sepihak

b. Kesepakatan bersama

c. Keputusan dipaksakan

d. Keputusan pihak yang kuat

45. Berikut ini yang bukan termasuk jenis-jenis norma, adalah....

a. Norma Agama

b. Norma kesusilaan

c. Norma persahabatan

d. Norma Hukum

46. Gotong royong membuat pekerjaan berat terasa....

A. lebih berat

B. biasa saja

C. lebih ringan

D. sangat berat

47. Bergotong royong, saling berbagi, dan tolong menolong termasuk perbuatan....

48. Kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan secara gotong royong adalah....

A. mengerjakan ulangan

B. membersihkan kelas

C. berlatih bernyanyi

D. membersihkan saluran air

49. Kita tidak boleh bergotong royong dalam....

A. kebaikan

B. keburukan

C. keselamatan

D. kemuliaan

50. Gotong royong akan membuat semua pekerjaan....

A. cepat selesai

B. menjadi lebih berat

C. lama selesainya

51. Gotong royong dapat memperkuat rasa....

A. kebencian

B. permusuhan

C. persaudaraan

D. pertengkaran

52. Membersihkan lingkungan di sekolah merupakan tanggung jawab....

A. ketua kelas

B. semua warga sekolah

C. penjaga sekolah

D. kepala sekolah

53. Pada saat ada teman yang tertimpa musibah, sikap yang tepat adalah....

A. menghardiknya

B. menghiburnya

C. mencelanya

D. menjauhinya

54. Semua dari kita harus mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan....

B. masyarakat

D. kemanusiaan

55. Sikap tepat yang bisa dilakukan seorang anak saat melihat ayah membersihkan halaman rumah adalah....

A. membantunya

B. membiarkannya

C. menghiburnya

D. mengganggunya

56. Negara Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang berjajar di antara....

A. Sabang dan Marauke

B. Jawa dan Sumatera

C. Aceh dan Papua

D. Sumatera dan Bali

57. NKRI adalah merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang secara geografis terletak di kawasan....

A. Asia Selatan

B. Asia Pasifik

C. Asia Timur

D. Asia Tenggara

58. Peristiwa Sumpah Pemuda terjadi pada tanggal....

A. 28 Oktober 1925

B. 28 Oktober 1927

C. 28 Oktober 1928

D. 28 Oktober 1925

59. Nilai-nilai Pancasila bersifat....

B. universal

C. kesukuan

D. internasional

Baca juga: Soal PAT Bahasa Inggris Kelas 4 Semester 2 dan Jawabannya

60. Pancasila dapat mempersatukan bangsa Indonesia dan menjadi petunjuk untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat Indonesia. Pernyataan tersebut menunjukkan Pancasila sebagai....

A. keyakinan leluhur

B. pandangan hidup bangsa Indonesia

C. kepribadian bangsa

D. dasar negara

61. Indonesia adalah negara dengan suku, budaya, etnik, agama, dan karakteristik masyarakat yang beragam. Keberagaman bangsa Indonesia itu menjadi modal dasar yang berharga untuk pembagunan di wilayah NKRI. Namun, situasi keberagaman itu harus diimbangi dengan perilaku warga negara yang terus....

A. mewujudkan kehidupan yang bahagia

B. menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia

C. mencitakan masyarakat yang kaya raya

D. membentuk kehidupan yang menyenangkan

62. Cermati beberapa hal berikut:

(1) Pancasila

(2) UUD NRI 1945

(3) Bendera Merah Putih

(4) Lagu-lagu daerah

(5) Bahasa Indonesia

Alat pemersatu bangsa yang dimiliki oleh Indonesia ditunjukkan oleh nomor....

A. 2, 3 dan, 5

B. 1, 3 dan, 4

C. 1, 3 dan, 5

D. 1, 2 dan, 4

63. Contoh ancaman dari diri sendiri yang dapat menimbulkan perpecahan adalah....

A. serangan udara militer musuh

B. dendam dan iri hati

C. perang antaretnis

D. perebutan wilayah

64. Kemampuan dan daya tahan negara Republik Indonesia dalam menghadapi tantangan dan gangguan dari dalam maupun luar negeri yang berpotensi membahayakan bangsa dan negara disebut dengan istilah....

A. ketahanan nasional

B. kedigdayaan negara

C. kejayaan bangsa

D. kedaulatan rakyat

65. Menjaga keutuhan NKRI adalah tanggung jawab....

A. presiden

B. menteri pertahanan

C. mahasiswa

D. seluruh rakyat Indonesia

B. Soal Essay PKN Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka

Karena sikap saling menghargai sekaligus menghormati keberagaman sosial-budaya akan membentuk toleransi terhadap perbedaan serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki masyarakat dengan beragam suku, agama, budaya, tradisi, dan golongan. Sikap saling menghargai dan menghormati keberagaman sosial-budaya juga penting untuk mewujudkan perdamaian dunia.

67. Apakah kita boleh membanggakan budaya dari daerah sendiri?

Boleh saja. Namun, membanggakan budaya sendiri jangan sampai berlebihan hingga merendahkan budaya daerah lain.

68. Apa saja manfaat gotong royong?

Sejumlah manfaat gotong royong adalah:

  • Meringankan pekerjaan yang berat
  • Membuat pekerjaan lebih cepat selesai
  • Memperkuat kerukunan hidup di masyarakat
  • Mempererat rasa persaudaraan
  • Menciptakan persatuan dan kesatuan.
  • Kerja bakti membersihkan saluran air
  • Membantu tetangga yang terkena musibah
  • Kerja bakti memperbaiki jembatan yang rusak
  • Mengikuti ronda malam di sekitar rumah secara bergiliran
  • Para pemuda bersama-sama mempersiapkan acara peringatan hari kemerdekaan.
  • Perbedaan: masyarakat era Majapahit belum kenal teknologi canggih, sedangkan bangsa Indonesia saat ini hidup pada zaman modern.
  • Persamaan: Sama dalam hal keberagaman penduduknya.

Agar bangsa Indonesia menjadi makin kuat dan maju serta dapat berperan dalam masyarakat dunia.

72. Apa saja fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan?

  • Mengembangkan kepribadian bangsa.
  • Menunjukkan identitas bangsa Indonesia.
  • Menjadi pemersatu suku, ras, dan antargolongan.
  • Memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
  • Menghilangkan kesalahpahaman karena rakyat Indonesia punya bahasa persatuan.

Akan terjadi perpecahan dan perselisihan hingga konflik antar-individu maupun kelompok di masyarakat.

74. Sebutkan 5 manfaat saling menghargai dan menghormati budaya daerah di Indonesia!

  • Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
  • Memperkuat toleransi di Indonesia
  • Mencegah konflik karena perbedaan budaya dan tradisi
  • Menciptakan kesadaran bahwa bangsa Indonesia kaya akan budaya
  • Bisa saling mengenal budaya daerah lain dan memajukan budaya sendiri

a. Contoh sikap menghargai keberagaman adalah:

  • Menghargai dan menghormati suku atau agama yang berbeda
  • Menghargai dan menghormati budaya atau kesenian dari daerah lain
  • Berteman tanpa membedakan suku, agama, ras, budaya, dan golongan
  • Saling tolong-menolong tanpa membedakan suku, agama, ras, budaya, asal daerah, dan golongan
  • Berikap toleransi dalam keberagaman
  • Merendahkan suku dan agama yang berbeda
  • Mengolok-olok dan merendahkan budaya atau kesenian dari daerah lain
  • Tidak menghormati perbedaan dan keberagaman
  • Hanya mau berteman dengan sesama suku, agama, ras, atau golongan
  • Membenci orang lain yang berbeda suku, agama, ras, atau golongan.

Artikel Terkait

15 contoh soal wawancara pps pilkada 2024 dan jawabannya, 50 contoh soal pat sosiologi kelas 10 semester 2 dan jawabannya, 40 soal pat matematika kelas 10 semester 2 dan kunci jawaban, 50 contoh soal pat kelas 7 bahasa indonesia semester 2 & jawaban, nurul ghufron dan robohnya muruah pimpinan lembaga antirasuah, hoaks pasukan rusia disambut hangat saat masuk ke gaza, airlangga minta bea cukai kerja 24 jam bebaskan ribuan kontainer, 26.145 kontainer impor yang ditahan di pelabuhan akan dibebaskan, hoaks laga indonesia vs portugal pada september 2024, tidak benar hasil pemilu 2024 telah diketahui sejak 5 januari, kemenpppa bantu pemulihan anak yang depresi karena hp dijual ibu, kasus anak depresi, bagaimana orang tua mesti bertindak, istana pastikan jokowi belum putuskan nama untuk pansel kpk, pesawat latih jatuh di bsd milik indonesia flying club, pesawat latih jatuh di sunburst bsd, 3 orang meninggal dunia, kerap revisi aturan soal impor, kemendag: justru harus dinamis, wacana serumah dibatasi 3 kk di jakarta, sisanya pindah ke rusun, disdukcapil: 196 ribu warga inisiatif ganti nik ktp jakarta, alasan menkominfo wajibkan starlink bikin pusat operasi di ri, gunung ibu meletus, bnpb: lebih dari 400 warga dievakuasi, cerita suporter soal manfaat punya akses passport planet persib, jadi pj ketum pbb, fahri bachmid gantikan yusril ihza mahendra, di musyawarah dewan partai, yusril mundur dari ketua umum pbb, daftar pemain voli putri indonesia avc challenge 2024 & nomor, live streaming leg 2 borneo vs madura: siapa vs persib di final, jadwal lengkap malaysia master 2024 hingga final, live di mana, siapa anggy umbara & apa yang ia tahu soal kasus vina cirebon.

IMAGES

  1. Mengenal Foto Story dan Foto Essay

    fotografi essay adalah

  2. Fotografi Essay

    fotografi essay adalah

  3. Essai Pengantar Fotografi

    fotografi essay adalah

  4. Photographic Essay

    fotografi essay adalah

  5. (PDF) PERANCANGAN BUKU ESSAY FOTOGRAFI CANDI PARI SIDOARJO

    fotografi essay adalah

  6. Photo essay, Photo, Essay examples

    fotografi essay adalah

VIDEO

  1. Цель и задачи репортажной съемки. Фототехника для репортажной фотографии. Евгений Сафронов

  2. MANIFESTO & OKUPASI PANGGUNG OEF ASIA 2013

  3. Workshop Fotografi bersama Yusuf Ahmad (Reuters)

  4. Belajar Foto: Tips Foto Portrait @Pasar Legi (2018)| DarwisVlog #22

  5. [LANGSUNG LOLOS] Tips Menulis Essay (Motivation Letter) Untuk Mendaftar Beasiswa

  6. [GOŚĆ FOTOFORMY] Yassen Hristov o fotografowaniu architektury

COMMENTS

  1. Mengenal Foto Story dan Foto Essay

    Setidaknya ada beberapa elemen yang biasanya ada pada foto essay maupun story. Hal tersebut adalah: 1. Establishing shoot, yaitu foto yang dipakai untuk membuka cerita. Foto ini biasanya memasukkan semua elemen dari subjek foto (overview) dan juga sebisa mungkin dipilih foto yang menarik pembaca. 2.

  2. Membuat foto yang bercerita (Photo story / essay)

    Perbedaan singkatnya adalah: Photo Essay - menceritakan sebuah kisah, dan biasanya bertujuan sesuatu misalnya mengingatkan pemirsa akan bahaya narkoba, menceritakan pentingnya pelestarian lingkungan dan lain-lain. Foto-foto bisa dibuat di tempat dan dengan subjek foto yang berbeda-beda tapi masih satu topik yang sama.

  3. Essay photo vs photo apa bedanya dan seperti apa contohnya

    Foto essay adalah sebuah bentuk storytelling visual yang menggunakan kumpulan foto untuk menyampaikan pesan atau cerita. Foto essay biasanya terdiri dari serangkaian foto yang diambil oleh seorang fotografer dan disusun dalam urutan tertentu untuk membentuk narasi yang menyentuh hati. Setiap foto dalam essay biasanya memiliki nilai sendiri ...

  4. Cara Membuat Esai Foto: Panduan Langkah-demi-langkah Dengan Contoh

    Esai foto acara lokal: Acara lokal seperti penggalangan dana, pertunjukan seni, atau festival adalah tempat yang bagus untuk mendokumentasikan proyek fotografi. Foto candid orang yang sedang bekerja, tampil, atau sedang menikmati pemandangan dapat disusun menjadi esai foto bersama dengan objek latar belakang untuk membantu melukis pemandangan.

  5. Esai foto

    Esai foto. Foto esei adalah salah satu jenis fotografi. Foto esei mempunyai cara pembuatan yang dapat dibagi menjadi tiga cara yaitu foto yang diambil secara candid, foto dipose atau campuran keduanya. Hal ini membuat sebagian dari foto esei dibuat dengan perencanaan yang matang dari jadual pertemuan, jadual pemotretan, alat yang digunakan ...

  6. Cara Membuat Esai Foto (dengan Gambar)

    3. Kelompokkan sisa foto Anda. Setelah Anda menyingkirkan foto yang tidak digunakan atau tidak diperlukan dan memilih gambar fokus, kelompokkan sisa foto agar mudah diakses. Banyak fotografer mengelompokkan foto berdasarkan jenis gambar ( close up, interaksi, potret, dll.), dan yang lain berdasarkan susunan esai.

  7. Membuat Foto Cerita (Photo story / essay)

    Perbedaan singkatnya adalah: Photo Essay - menceritakan sebuah kisah, dan biasanya bertujuan sesuatu misalnya mengingatkan pemirsa akan bahaya narkoba, menceritakan pentingnya pelestarian lingkungan dan lain-lain. Foto-foto bisa dibuat di tempat dan dengan subjek foto yang berbeda-beda tapi masih satu topik yang sama.

  8. Jangan Asal Jepret, Yuk Bikin Fotomu Bercerita!

    Istilah kerennya adalah photo story atau photo essay. Ada juga yang menyebutnya photo series. Ini adalah salah satu jenis karya fotografi berupa story-telling secara visual. Photo essay (foto esai atau esai foto) merujuk pada karya fotografi yang menggunakan serangkaian foto untuk menceritakan suatu cerita atau gagasan. Keseluruhan karya foto ...

  9. Photo Story Handbook: Panduan Membuat Foto cerita

    "Bisa dikatakan semua kemampuan seorang fotografer terlihat pada sebuah karya esai foto: bagaimana dia berpikir, bagaimana dia memutuskan pemotretan, bagaimana dia berinteraksi dengan yang dipotretnya, dan sebagainya. Tetapi sayangnya tidak banyak buku panduan tentang esai foto pernah ditulis, apalagi di Indonesia. Menurut saya, buku Photo Story Handbook karya rekan saya Taufan Wijaya ini ...

  10. ESEI FOTO

    Photo Essay atau Esei Foto adalah proses penyampaian sebuah cerita, berita atau peristiwa melalui sekumpulan gambar atau visual.Kebiasaanya antara tiga hingg...

  11. Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Syarat Foto Jurnalistik

    Photo essay atau foto esai adalah serangkaian foto yang menggambarkan berbagai aspek dari suatu masalah yang dikupas secara mendalam. Photo sequence adalah serangkaian foto yang menyajikan suatu kejadian secara mendetail, beruntun, dan kronologis. Kejadian atau peristiwa itu terjadi dalam selisih waktu yang amat singkat (dalam bilangan menit ...

  12. Membangun Cerita lewat Gambar dengan Photo Story

    Fotografi. Membangun Cerita lewat Gambar dengan Photo Story - Part 1. Pengertian. Banyak orang yang andal memotret tapi kurang bisa kalau disuruh bercerita, begitu pula sebaliknya. Photo story memangkas semua batas itu, karena seorang fotografer ternyata juga bisa bercerita lewat karya fotonya loh. Yuk kenal lebih dalam dengan photo story!

  13. Membuat Photo Story Menarik Untuk Konten

    'Photo story' atau foto essay sendiri adalah satu hingga beberapa rangkaian seri potret foto yang disajikan menjadi bentuk cerita yang menyentuh atau menggugah. ... Fotografi feminin adalah sebuah kritik yang ingin ia tunjukkan dalam bentuk foto dokumenter atas konsep budaya patriarki dan diskriminasi terhadap perempuan. ...

  14. Tips Fotografi: Cara Mudah Membuat Foto Bercerita

    Tahapan selanjutnya adalah editing. Tips keempat ini bukan hanya mengedit teknis foto seperti brightness, contrast, dan warna. Editing yang biasa disebut juga dengan sequencing itu adalah mengumpulkan foto yang sekiranya akan masuk ke dalam rangkaian foto cerita. Fotografer biasanya memilih 5, 10 sampai 15 foto terbaik dari semua hasil jepretannya.

  15. Esai Foto Sebagai Media Pembelajaran Karakter Pada Fotografi Dasar

    Es ai Foto Sebagai Media Pembelajaran Karakter. Pada Fotografi Dasar. Arif Yulianto. Desain Komunikasi Visual, Universitas Sahid Surakarta, Surakarta, 57144. [email protected]. Abstrak ...

  16. Kumpulan Esai tentang Fotografi di Indonesia dari Zaman Kolonial hingga

    Sebuah buku berjudul "A History of Photography in Indonesia: Essays on Photography from the Colonial Era to the Digital Age" ... "Fotografi adalah senjata pada era kolonial, tapi itu merupakan alat penting juga bagi Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan. Fotografi juga sangat penting pada era reformasi di Indonesia," imbuhnya.

  17. PDF PERANCANGAN BUKU FOTOGRAFI ESSAI, SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN ...

    fotografi essai sebagai upaya meningkatkan potensi budaya. Media untuk mempublikasikannya yaitu buku. Berdasarkan latar belakang diatas maka judul dari tugas akhir ini adalah "Perancangan buku Fotografi essai, sebagai upaya melestarikan potensi budaya Kampung Batik Laweyan Solo" yang ditujukan untuk masyarakat lokal khususnya remaja.

  18. Pengertian Esai, Ciri, Jenis, Struktur, dan Contohnya

    Dalam menulis esai, kamu bebas untuk mengungkapkan pendapat, pandangan, sikap, pikiran, dan dugaanmu sendiri. Baca juga: Perbedaan Kritik Sastra dan Esai dari Ciri, Struktur, dan Contohnya. Jenis-Jenis Esai. Selanjutnya, kita akan membahas tentang jenis-jenis esai. Ternyata, esai itu memiliki berbagai jenis lho.

  19. Pengertian Essay: Struktur, Cara Membuat, Contoh. Bisa Ditiru!

    Tidak perlu khawatir dan bingung, kita akan membahas cara membuat essay lewat langkah-langkah praktis. Cara membuat essay ini akan memandu kita agar bisa menghasilkan essay yang menarik. Berikut tahap atau cara membuat essay: Menentukan topik. Sama halnya menulis biasa, satu hal yang perlu diperhatikan adalah topik yang Anda pilih.

  20. Cara Menulis Esai: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya

    Pengertian Esai. Kata "esai" (essay) berasal dari bahasa Prancis essai, artinya mencoba (try) atau usaha (attemp).Dalam hal ini usaha menyampaikan pendapat atau pemikiran. Esai adalah sebuah upaya mengomunikasikan informasi, opini, atau perasaan, dan biasanya menyajikan argumen tentang sebuah topik.

  21. (PDF) PERANCANGAN BUKU ESSAY FOTOGRAFI CANDI PARI SIDOARJO

    Hasil akhir dari perancangan ini adalah Buku Essay Fotografi yang didukung dengan media pendukung seperti kaos, mug, tempat pensil dan lain lain. Melalui perancangan ini diharap dapat menambah ...

  22. 75 Soal PAT PKN Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Jawaban

    PAT (Penilaian Akhir Tahun) adalah ujian sekolah yang diselenggarakan untuk mengukur capaian belajar pada akhir semester genap. Maka dari itu, penting mempelajari berbagai contoh soal PAT PKN kelas 4 semester 2 Kurikulum Merdeka pilihan ganda dan essay.