Gramedia Literasi

Metode Penelitian Studi Kasus: Metodologi, Jenis, dan Manfaatnya

Studi kasus

Studi kasus – Bagi kamu yang sedang duduk di bangku kuliah, frasa “studi kasus” pasti terdengar tidak asing. Salah satu metode penelitian ini banyak digunakan oleh mahasiswa di tingkat Sarjana (S1), Magister (S2), maupun Doktoral (S3). Meski begitu, sudah sejak lama kalau studi kasus dianggap sebagai metode penelitian yang “lemah” karena objektivitas, kekuatan penelitian, dan ketepatannya yang tidak memadai.

Anehnya, fakta di lapangan membuktikan sebaliknya. Studi kasus banyak menghasilkan pengetahuan baru dalam ilmu-ilmu sosial, seperti psikologi, antropologi, sosiologi, sejarah, ekonomi, ilmu politik, pendidikan, dan lain sebagainya.

Terlepas dari perdebatan mengenai kelemahan metode penelitian studi kasus, Grameds pasti ingin memahami lebih jauh tentang metode ini. Untuk itu, dalam artikel ini kita akan membahas beberapa hal, mulai dari pengertian dan jenis-jenis studi kasus, hingga langkah-langkah membuat penelitian studi kasus.

Apa Itu Studi Kasus?

Secara singkat, studi kasus merupakan penelitian tentang suatu kasus yang setiap prosesnya dilakukan secara rinci, tajam, dan mendalam. Kasus di sini bisa berupa individu, kelompok, organisasi, maupun lembaga. Dari penelitian kasus tersebut, diharapkan peneliti akan mendapatkan pengetahuan mendalam tentang kasus yang diteliti tersebut.

Kasus yang diteliti biasanya harus hal yang sedang terjadi sekarang (aktual), bukan yang sudah terlewati dan harus benar-benar spesifik atau “unik”. Dengan kata lain, peneliti lebih disarankan untuk memilih satu kasus saja, baik yang sangat sederhana maupun yang kompleks.

Lantas bagaimana sebuah kasus bisa dikatakan “unik”? Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si menyebutkan 6 rambu-rambu yang bisa dijadikan pertimbangan oleh peneliti, yaitu:

  • Hakikat atau sifat kasus yang akan diteliti
  • Latar belakang atau alasan kasus tersebut muncul
  • Setting fisik dari kasus tersebut
  • Konteks yang mengelilinginya, seperti faktor ekonomi, politik, dan sebagainya.
  • Kasus lain yang bisa menerangkan kasus tersebut
  • Informan yang benar-benar menguasai kasus yang akan diteliti

Dengan rambu-rambu ini, bisa disimpulkan bahwa studi kasus menjadi metode penelitian yang tepat untuk memahami sebuah fenomena.

Tujuan Studi Kasus

Pada dasarnya, studi kasus dirancang untuk menggali informasi yang dapat dipelajari dari suatu kasus, karena itu peneliti tidak bisa sembarangan memilih kasus yang akan dijadikan tema penelitiannya.

Stake, dalam bukunya yang berjudul The Art of Research (1995) menjelaskan tujuan utama dari penelitian studi kasus adalah untuk “ mengungkapkan keunikan karakteristik yang ada di dalam suatu kasus ”.

Maka dari itu, seperti yang sudah disebutkan oleh Prof. Rahardjo, semua hal yang berhubungan dengan kasus harus diteliti agar peneliti dapat memahami kasus secara komprehensif.

Jenis-Jenis Penelitian Studi Kasus

Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si, dalam STUDI KASUS DALAM PENELITIAN KUALITATIF: KONSEP DAN PROSEDURNYA (2017) menyebut lima jenis penelitian studi kasus, diantaranya:

1. Studi Kasus Kolektif ( Collective Case Study )

Studi kasus kolektif merupakan jenis studi kasus yang meneliti lebih dari satu kasus. Dengan catatan bahwa kasus-kasus tersebut harus saling berhubungan dan peneliti harus menguasai semuanya. Dengan begitu, peneliti dapat membandingkan satu kasus dengan kasus yang lainnya.

2. Studi Kasus Retrospektif ( Retrospective Case Study )

Studi kasus retrospektif merupakan studi kasus yang memungkinkan adanya perbaikan atau treatment pada kasus yang diteliti. Treatment ini harus diselesaikan oleh orang lain yang benar-benar kompeten di bidang tersebut, peneliti hanya menyumbang masukan dari hasil penelitiannya.

3. Studi Kasus Prospektif ( Prospective Case Study )

Studi kasus prospektif umumnya digunakan agar peneliti bisa mengetahui arah perkembangan dari suatu kasus. Tindak lanjut dari studi kasus ini adalah Penelitian Tindakan atau Action Research yang dilakukan oleh orang lain yang sudah ahli.

4. Instrumental Case Study

Instrumental Case Study merupakan jenis penelitian yang mengharuskan peneliti memilih kasus dengan hati-hati. Maksudnya, peneliti yakin bahwa dia bisa mendapatkan pengetahuan yang mendalam dari kasus tersebut.

5. Studi Kasus Intrinsik ( Intrinsic Case Study )

Dalam studi kasus yang terakhir, studi kasus intrinsik, peneliti bisa memilih kasus berdasarkan pada minat pribadi atau ketertarikannya pada suatu persoalan. Misalnya, kenakalan remaja, cyber bullying , fenomena single parents , bahkan fenomena “ Citayam Fashion Week ”.

Grameds bisa mempelajari lebih dalam tentang kelima jenis studi kasus ini dalam buku Studi Kasus (Desain & Metode) yang ditulis oleh Robert K. Yin.

https://www.gramedia.com/products/study-kasus-desain-metode?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Langkah-langkah Melakukan Penelitian Studi Kasus

Saat Grameds memilih metode penelitian studi kasus, maka kamu harus menyelesaikan semua prosesnya secara teratur dan berkelanjutan. Adapun tahapan dalam proses melakukan penelitian studi kasus, yaitu:

1. Memilih Tema, Topik, dan Kasus

Dalam tahap ini, peneliti harus bisa menemukan kasus yang menjadi bagian dari bidang yang dipelajari. Misalnya, saat ini kamu sedang menyelesaikan studi di jurusan Ilmu Sosial, maka Grameds bisa mencari kasus yang terjadi di kantor pemerintahan di daerah tempat tinggalmu.

Mengapa demikian? Karena secara logika, Grameds hanya dapat menghasilkan penelitian yang baik dalam bidang yang kamu kuasai. Kasusnya bisa kamu dapatkan dengan cara membaca buku, majalah ilmiah, koran, atau hasil penelitian terdahulu.

Bisa juga melalui pengamatan yang kamu lakukan sendiri, berdasarkan pengalaman yang kamu rasakan. Misalnya saat magang atau mengurus administrasi di kantor pemerintah atau hasil diskusi dengan teman dan dosen pembimbing.

Jika kamu ingin mencari kasus dengan membaca buku atau penelitian terdahulu, maka Grameds harus memahami seluruh isinya terlebih dahulu agar bisa menentukan tema besar penelitian. Dari tema ini, nantinya akan dipersempit lagi menjadi beberapa topik.

Selanjutnya, dari topik penelitian tersebut, kamu bisa memberikan penekanan pada objek kajiannya. Dengan begitu, maka kamu akan mendapatkan sebuah kasus. Dari tiga hal ini, Grameds bisa merumuskan judul penelitian. Jadi, judul penelitian harus dibuat setelah kamu mendapatkan tema, topik, dan objek kajian.

2. Kajian Literatur

Kajian literatur ini selain bisa membuat wawasan dalam bidang yang akan diteliti semakin luas, juga bisa semakin mempertajam rumusan masalah yang akan kamu ajukan. Maka dari itu, carilah bahan bacaan sebanyak-banyaknya. Bisa berupa penelitian dan jurnal yang relevan, majalan ilmiah, buku, atau surat kabar yang berhubungan dengan kasus tersebut.

Dalam proses pengumpulan bahan bacaan, kamu harus memperhatikan dua aspek penting. Pertama, relevansi dengan kasus yang diteliti dan kedua, kemutakhiran. Idealnya, semakin mutakhir bahan bacaannya, maka kamu semakin tahu perkembangan paling up to date dalam bidang yang kamu geluti.

3. Merumuskan Fokus dan Masalah Penelitian

Fokus penelitian sangat membantu untuk memusatkan perhatian Grameds pada satu titik. Disamping itu, kamu juga harus lebih teliti saat merumuskan pokok masalah yang akan diteliti. Soalnya, rumusan masalah ini akan membuat masalah yang kamu hadapi jadi makin jelas dan menghindari hasil penelitian yang “biasa saja” atau kurang mendalam atau kurang detail.

Oleh sebab itu, penelitian studi kasus harus dapat menjawab pertanyaan “apa”, “bagaimana”, dan “mengapa”. Pertanyaan “apa” bertujuan agar kamu mendapatkan pengetahuan deskriptif terkait masalah penelitian, pertanyaan “bagaimana” agar kamu mendapatkan pengetahuan eksplanatif, dan “mengapa” untuk mendapatkan pengetahuan eksploratif.

Mudahnya, pertanyaan “bagaimana” ini menanyakan proses terjadinya suatu peristiwa sementara pertanyaan “mengapa” mencari alasan yang menyebabkan suatu peristiwa bisa terjadi.

4. Pengumpulan Data

Dalam penelitian studi kasus, objek penelitian harus dapat mendeskripsikan dirinya sendiri secara detail, sehingga kamu mendapatkan gambaran yang utuh. Dengan kata lain, data-data yang kamu kumpulkan akan dipelajari sebagai sebuah kesatuan yang utuh dan terintegrasi.

Jadi, kamu tidak bisa hanya sekadar paham kasus yang diteliti pada permukaannya saja, tapi juga bagian dalamnya. Itulah sebabnya, teknik pengumpulan data yang disarankan pada studi kasus adalah:

  • Dokumentasi
  • Observasi terlibat
  • Observasi langsung,
  • Artefak fisik.

Dalam proses pengumpulan data, kamu juga harus memperhatikan tiga hal penting, yaitu alamiah, holistik, dan mendalam. Alamiah di sini maksudnya, proses mengumpulkan data dilangsungkan secara alamiah dan dalam konteks kehidupan nyata. Kamu tidak harus memberikan perlakuan tertentu pada subjek atau konteks tempat penelitian berlangsung atau bisa dibilang biarkan saja semuanya berjalan secara alami.

Sementara itu, holistik berarti kamu harus dapat menghasilkan data yang lengkap dari sebanyak mungkin informasi atau sumber yang bisa didapatkan. Kemudian, mendalam berarti kamu harus bisa mengungkap makna yang tersurat dan tersirat dari semua data yang telah dikumpulkan.

Misalnya begini, anggaplah kamu sedang menyusun penelitian yang melibatkan Kepala Sekolah sebagai partisipannya. Setelah melakukan wawancara, kamu akan mendapatkan informasi berdasarkan apa yang disebutkan oleh kepala sekolah tersebut. Nah, kamu harus bisa menangkap makna tersirat dari ucapannya.

5. Penyempurnaan Data

Setelah semua data yang Grameds perlukan terkumpul, kamu harus menyempurnakannya terlebih dulu. Dalam artian, cek seluruh datanya dan lihat apakah sudah bisa menjawab rumusan masalah yang kamu tentukan atau belum.

Jika sudah, maka data dianggap sempurna dan kamu bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Sebaliknya, jika belum maka kamu wajib kembali ke lapangan dan mengumpulkan data tambahan untuk melengkapinya.

6. Mengolah Data

Sebelum melakukan analisis, olah dulu data yang sudah dianggap sempurna. Cek kebenaran dari data-data tersebut, susun dan klasifikasi berdasarkan kategori yang sesuai dengan penelitianmu, dan lakukan penyandian atau coding, bila perlu koreksi jawaban wawancara yang dianggap belum jelas. Seluruh proses dalam tahapan ini akan membantu memudahkan proses analisis data.

7. Analisis Data

Analisis data bisa dibilang sebagai “inti” dari penelitian. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan benar dan sesuai tuntunan. Tidak sedikit peneliti, baik mahasiswa sarjana, pascasarjana, maupun doktoral mengalami kesulitan dalam tahap ini.

Akan tetapi, jika dilakukan dengan benar, analisis data akan menghasilkan informasi penting, yaitu temuan penelitian. Artinya, jika analisis data gagal, maka penelitian dianggap gagal. Kesulitan terbesar yang dihadapi oleh peneliti dalam tahapan ini adalah kemampuan analisis data dari peneliti itu sendiri.

For your information , analisis data dalam penelitian studi kasus hanya dapat dilakukan oleh peneliti sendiri karena hanya peneliti yang mengetahui semua masalah secara mendalam. Jadi baik teman, keluarga, orang lain, bahkan dosen pembimbing sekalipun tidak akan dapat menyelesaikan tahap ini.

Supaya kamu dapat menyelesaikan tahap ini, maka kamu memerlukan wawasan teoretik yang luas, pengalaman penelitian yang cukup, bimbingan dosen yang jelas, dan minat yang sangat kuat. Tanpa itu semua, besar kemungkinan penelitianmu akan sulit diselesaikan atau bahkan gagal.

Mengingat langkah ini menjadi inti dari penelitian studi kasus, maka kamu disarankan untuk membaca buku Implementasi Metode Penelitian Studi Kasus Dengan Pendekatan Kualitatif yang ditulis oleh S. Arifianto sebagai panduan lengkapnya.

https://www.gramedia.com/products/implementasi-metode-penelitian-studi-kasus-dengan-pendekatan-kualitatif?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

8. Proses Analisis Data

Secara prinsip, proses analisis data merupakan kegiatan yang bertujuan memberikan makna pada data dengan cara mengatur, mengelompokkan, mengurutkan, memberi kode, serta mengkategorikannya sesuai dengan pengelompokkan tertentu. Hal ini perlu dilakukan agar peneliti mendapatkan temuan pada rumusan masalah yang diajukan.

Dengan banyaknya proses yang dilewati, biasanya data yang terkumpul menjadi berserakan dan harus disederhanakan kembali agar lebih mudah dipahami. Berikut ini langkah-langkah yang bisa kamu jadikan pedoman dalam tahap ini:

  • Peneliti harus membaca seluruh transkrip untuk mendapatkan informasi umum (general)
  • Kumpulkan semua pesan umum yang didapatkan, kemudian ambil pesan khususnya (spesifik)
  • Dari pesan khusus yang ada akan ditemukan pola umum data, maka selanjutnya data tersebut bisa dikelompokkan kembali menurut kategori, topologi, dan urutan kejadiannya.

9. Konfirmabilitas atau Triangulasi Temuan

Supaya temuan penelitian dari data tidak dianggap bias, maka kamu harus melakukan konfirmabilitas atau triangulasi pertemuan. Caranya adalah dengan melaporkan temuan tersebut pada orang yang telah kamu wawancarai.

Banyak sekali mahasiswa yang menggunakan metode studi kasus melewatkan tahap ini. Biasanya karena takut hasil konfirmasi berbeda dengan temuan penelitian. Padahal, seorang peneliti harus jujur agar temuannya bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

10. Kesimpulan Penelitian

Ada satu kesalahan umum pada bagian ini yang terus dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa kerap meringkas pernyataan yang ada di bagian-bagian sebelumnya. Idealnya, kesimpulan penelitian harus berisi sintesis atau dari semua pernyataan yang diuraikan sebelumnya. Termasuk uraian deskriptif tentang fakta-fakta di lapangan yang sesuai dengan pertanyaan penelitian.

11. Laporan Penelitian

Tahap terakhir dari penelitian studi kasus adalah membuat laporan penelitian. Laporan ini dianggap sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dari penelitian yang telah dilakukan. Umumnya, laporan ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua orang.

Satu hal penting yang harus kamu perhatikan saat membuat laporan ilmiah adalah memastikan bahwa penelitian yang telah dilakukan memenuhi syarat-syarat berikut ini:

  • Mengikuti metode ilmiah

Objektif berarti data benar-benar didapatkan dari subjek penelitian, bukan dari peneliti maupun pandangan peneliti. Sistematik berarti urut atau setiap bagian penelitian harus saling terkait satu sama lain dan menjadi satu kesinambungan yang logis.

Sementara itu, mengikuti metode ilmiah berarti seluruh kegiatan dalam penelitian yang kamu lakukan telah mengikuti prosedur ilmiah yang sudah disepakati oleh ilmuwan.

Manfaat dari Penelitian Studi Kasus

Meski dianggap lemah, bukan berarti penelitian “studi kasus” tidak mempunyai manfaat sama sekali. Lincoln dan Guba, menjabarkan manfaat metode ini sebagai berikut:

  • Studi kasus adalah sarana utama untuk penelitian emik yang mengutarakan pandangan subjek penelitian
  • Studi kasus memberikan uraian utuh yang sama dengan apa yang dialami oleh pembaca dalam kehidupan sehari-harinya.
  • Studi kasus sangat efektif dalam menunjukkan hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian
  • Pembaca dapat memperoleh konsistensi gaya, faktual, dan juga kepercayaan dari penelitian studi kasus
  • Penelitian ini menyajikan uraian tebal yang dibutuhkan untuk penilaian transferabilitas
  • Studi kasus sangat terbuka terhadap penilaian atas konteks yang nantinya penilaian ini dapat berperan terhadap fenomena yang ada di dalam konteks tersebut.

Manfaat lain dari metode penelitian studi kasus bisa kamu temukan dalam buku Memahami Metodologi Studi Kasus, Grounded Theory, dan Mixed-Method karangan Nuriman, S.Pd.I., M.Ed., Ph.D.

https://www.gramedia.com/products/memahami-metodologi-studi-kasus-grounded-theory-dan-mixed-method?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Tantangan Melakukan Penelitian Studi Kasus

Sejauh ini, menurut Prof. Rahardjo (2017), paling tidak ada tiga persoalan yang akan menjadi tantangan bagi peneliti yang memilih metode penelitian studi kasus. Tantangan tersebut adalah:

  • Memastikan bahwa kasus yang akan diteliti dianggap “berbobot” secara akademik
  • Menemukan data yang relevan untuk keperluan penelitian
  • Apa yang harus dilakukan setelah semua data terkumpul

Studi kasus adalah metode penelitian yang bisa dipilih oleh mahasiswa atau peneliti untuk mencari kebenaran ilmiah yang tentatif atau tidak absolut. Dengan kata lain, kebenaran ini masih bisa diuji, dikritik, atau direvisi. Namun, biar bagaimanapun, studi kasus merupakan metode penelitian yang cukup menantang.

Di samping itu, studi kasus juga sangat tepat untuk menemukan hal-hal tersembunyi dari fenomena sosial dan budaya untuk kemudian disebarkan hingga menjadi pengetahuan publik.

Saat Grameds mencari informasi tentang studi kasus di internet, mungkin ada perbedaan antara tulisan ini dengan yang lainnya. Namun, perbedaan tersebut merupakan hal yang wajar sebab penelitian kualitatif tidak memiliki standar yang baku.

Selesai sudah pembahasan tentang metode penelitian studi kasus ini, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di tulisan lainnya!

Bagi Grameds yang ingin mencari buku karya ilmiah, metode penelitian, maka bisa menemukannya di Gramedia.com . Bersama Gramedia kamu bisa dapatkan informasi #LebihDenganMembaca

Penulis: Gilang

Buku Terkait Sejarah Indonesia

  • Buku Ensiklopedia
  • Buku Geografi
  • Buku  Obat Tradisional
  • Buku Sastra Indonesia
  • Buku Sejarah Indonesia
  • Buku Sejarah & Peradaban Agama Islam
  • Buku Sosiologi

Materi Terkait Sejarah Indonesia

  • Analisis Komparatif
  • Cara Membuat Abstrak
  • Cara Menentukan Judul Skripsi
  • Contoh Kata Pengantar Skripsi
  • Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi
  • Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
  • Identifikasi Masalah
  • Metode Komparatif
  • Pengertian Identifikasi
  • Karya Ilmiah Populer
  • Langkah Mempersiapkan Wawancara
  • Contoh Outline Skripsi
  • Laporan Teks Percobaan
  • Objek Penelitian
  • Penelitian Deskriptif
  • Penelitian Komparatif
  • Perbedaan Artikel dan Jurnal
  • Studi Kasus
  • Studi Pustaka
  • Variabel Penelitian

You may also like

case study adalah pdf

Memahami Analisis Komparatif: Langkah-Langkah...

case study adalah pdf

Mengupas Penelitian Komparatif: Pengertian dan Metode...

case study adalah pdf

Mengenal Metode Komparatif: Pengertian, Prinsip, dan...

Contoh Judul Penelitian Kuantitatif

80 Contoh Judul Penelitian Kuantitatif untuk Ide dan...

Cara Membuat Abstrak

Cara Membuat Abstrak, Pengertian, dan Unsur-Unsur...

Cara Buat Proposal Penelitian

Cara Buat Proposal Penelitian, Fungsi, Jenis, Struktur...

About the author.

case study adalah pdf

  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Januari 2023
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Februari 2022
  • Jurnal Internasional
  • Karya Ilmiah
  • Perguruan Tinggi
  • Uncategorized
  • Feed komentar
  • WordPress.org

internationaljournallabs

Contoh Review Jurnal

Cara Download Jurnal Internasional Gratis Dengan Doi

Cara Download Jurnal Internasional Gratis Dengan Doi

case study adalah pdf

Contoh Karya Ilmiah PDF

Penelitian studi kasus : contoh judul, pengertian, jenis, pdf.

Penelitian Studi Kasus

Syarat Pendirian Prodi Baru

Contoh judul penelitian studi kasus – Dalam era digital yang semakin maju, setiap informasi dapat menjadi alat yang berharga untuk mencapai berbagai tujuan, baik itu untuk kepentingan bisnis, pendidikan, atau pribadi. Salah satu metode yang kerap digunakan untuk menemukan fakta dan data yang valid adalah melalui penelitian, khususnya studi kasus.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai “Penelitian Studi Kasus”, teknik yang seringkali digunakan dalam berbagai bidang untuk mendapatkan gambaran mendalam tentang fenomena atau situasi tertentu.

Dari penelitian bisnis hingga bidang psikologi, studi kasus menjadi metode yang tidak terpisahkan. Mari kita telusuri lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana penelitian studi kasus dapat membantu kita memahami dunia dengan lebih baik.

Contoh Penelitian Studi Kasus PDF

Contoh Penelitian Studi Kasus PDF

Bagi rekan-rekan yang sedang mencari contoh penelitian studi kasus, berikut kami paparkan dalam bentuk PDF :

Jenis Penelitian Studi Kasus

Jenis Penelitian Studi Kasus

Dalam karyanya berjudul “STUDI KASUS DALAM PENELITIAN KUALITATIF: KONSEP DAN PROSEDURNYA” (2017), Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si, merinci lima kategori dari penelitian studi kasus.

Berikut diantaranya :

1. Studi Kasus Kolektif ( Collective Case Study )

Studi kasus kolektif adalah tipe penelitian studi kasus yang mencakup analisis lebih dari satu situasi atau kejadian. Syaratnya, setiap kasus yang diteliti harus memiliki hubungan dan peneliti harus memiliki pemahaman yang mendalam terhadap semua kasus tersebut. Dengan cara ini, peneliti bisa melakukan perbandingan antara satu kasus dengan kasus lainnya.

Studi kasus retrospektif adalah jenis penelitian studi kasus yang memfasilitasi peningkatan atau pengobatan terhadap kasus yang sedang diteliti. Pengobatan ini harus ditangani oleh orang yang memiliki keahlian yang relevan di bidangnya, sementara peran peneliti sebatas memberikan saran berdasarkan hasil dari penelitian mereka.

3. Studi Kasus Prospektif ( Prospective Case Study )

Studi kasus prospektif biasanya diterapkan untuk memungkinkan peneliti memahami jalannya evolusi dari suatu kasus. Langkah berikutnya dari penelitian semacam ini adalah Penelitian Tindakan atau Action Research, yang harus dijalankan oleh orang lain yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut.

4.  Instrumental Case Study

Instrumental Case Study adalah jenis studi yang memerlukan peneliti untuk memilih kasus dengan sangat cermat. Artinya, peneliti harus yakin bahwa mereka dapat memperoleh wawasan yang dalam dari kasus yang dipilih tersebut.

5. Studi Kasus Intrinsik ( Intrinsic Case Study )

Pada jenis studi kasus yang terakhir, yaitu studi kasus intrinsik , peneliti memiliki kebebasan untuk memilih kasus berdasarkan ketertarikan pribadi atau minatnya pada suatu isu. Misalnya, isu seperti kenakalan remaja, cyber bullying, fenomena single parents, atau bahkan fenomena “Citayam Fashion Week”. Untuk mendalami lebih jauh tentang kelima jenis studi kasus ini, Anda dapat merujuk ke buku Studi Kasus (Desain & Metode) yang ditulis oleh Robert K. Yin.

50+ Contoh Judul Penelitian Studi Kasus

50+ Contoh Judul Penelitian Studi Kasus

Nah, berikut ini beberapa 50+ contoh judul penelitian studi kasus yang bisa kamu jadikan sebagai referensi dalam membuat penelitian studi kasus.

Adapun contoh judulnya sebagai berikut :

  • Studi Kasus Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar XYZ
  • Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan: Studi Kasus di SMA Negeri 1 ABC
  • Analisis Studi Kasus Kebijakan Pemasaran Online pada Perusahaan XYZ
  • Studi Kasus Manajemen Risiko pada Proyek Konstruksi Jembatan DEF
  • Penerapan Metode Pembelajaran Daring Selama Pandemi COVID-19: Studi Kasus di Universitas ABC
  • Studi Kasus Kebijakan Perlindungan Anak Jalanan di Kota XYZ
  • Analisis Studi Kasus Penanganan Bencana Banjir di Wilayah DEF
  • Studi Kasus Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan di Perusahaan ABC
  • Studi Kasus Efektivitas Program Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan XYZ terhadap Masyarakat Sekitar
  • Analisis Strategi Pengelolaan Lingkungan Perusahaan Tambang: Studi Kasus di Perusahaan DEF
  • Studi Kasus Penerapan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Publik di Pemerintah Daerah XYZ
  • Analisis Studi Kasus Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas DEF
  • Studi Kasus Inovasi Produk di Perusahaan Startup ABC
  • Pengaruh Gaya Mengajar Guru terhadap Minat Belajar Siswa: Studi Kasus di SMP Negeri 1 XYZ
  • Studi Kasus Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Daerah DEF
  • Penerapan Protokol Kesehatan di Sekolah Selama Pandemi COVID-19: Studi Kasus di SMA XYZ
  • Studi Kasus Perubahan Iklim dan Dampaknya terhadap Produksi Pertanian di Daerah DEF
  • Analisis Studi Kasus Gerakan Literasi di Sekolah ABC
  • Studi Kasus Program Penanggulangan Kemiskinan di Desa XYZ
  • Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Perusahaan XYZ: Studi Kasus di Perusahaan DEF
  • Studi Kasus Pemulihan Ekonomi Pasca-Bencana Gempa di Daerah ABC
  • Strategi Promosi Pariwisata di Era Digital: Studi Kasus di Destinasi Wisata XYZ
  • Analisis Studi Kasus Pengaruh Teknologi Digital terhadap Perilaku Konsumen di DEF
  • Studi Kasus Pencegahan Korupsi di Institusi Pemerintahan ABC
  • Analisis Studi Kasus Kinerja Sistem Transportasi Publik di Kota XYZ
  • Studi Kasus Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Infrastruktur di Daerah DEF
  • Penanganan Persoalan Narkoba: Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan XYZ
  • Analisis Studi Kasus Pengelolaan Sampah di Wilayah Perkotaan DEF
  • Studi Kasus Manajemen Konflik di Lingkungan Kerja Perusahaan ABC
  • Studi Kasus Penggunaan Energi Terbarukan di Perusahaan DEF
  • Dampak Sosial Budaya Modernisasi terhadap Masyarakat Adat: Studi Kasus di Daerah XYZ
  • Studi Kasus Pengelolaan Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat di Desa DEF
  • Analisis Studi Kasus Pemanfaatan Media Sosial dalam Promosi Produk Lokal ABC
  • Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Perilaku Siswa: Studi Kasus di SMP XYZ
  • Studi Kasus Keberhasilan Program Pemberantasan Buta Aksara di Daerah DEF
  • Analisis Studi Kasus Kebijakan Work From Home (WFH) di Masa Pandemi pada Perusahaan ABC
  • Studi Kasus Upaya Konservasi Lingkungan di Kawasan Hutan Lindung XYZ
  • Analisis Studi Kasus Penanganan Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh Pihak Kepolisian DEF
  • Studi Kasus Program Pembinaan Anak Jalanan oleh Dinas Sosial ABC
  • Studi Kasus Dampak Kebijakan One Map Policy dalam Penyelesaian Konflik Agraria di Daerah XYZ
  • Analisis Studi Kasus Pelaksanaan Program Beasiswa untuk Mahasiswa Berprestasi di Universitas DEF
  • Studi Kasus Efektivitas Kebijakan Pengendalian Harga Pangan oleh Pemerintah ABC
  • Analisis Studi Kasus Program Penghijauan dan Reforestasi di Daerah XYZ
  • Studi Kasus Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan di Wilayah DEF
  • Analisis Studi Kasus Manajemen Sumber Daya Manusia di Industri Kreatif ABC
  • Studi Kasus Strategi Penanganan Stunting oleh Pemerintah Daerah XYZ
  • Analisis Studi Kasus Kebijakan Pendidikan Inklusif di Sekolah DEF
  • Studi Kasus Peran Komunitas dalam Pelestarian Seni dan Budaya Lokal ABC
  • Studi Kasus Implementasi Teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam Layanan Kesehatan di Rumah Sakit XYZ
  • Analisis Studi Kasus Pemanfaatan Teknologi Internet of Things (IoT) dalam Manajemen Lalu Lintas DEF.

Contoh Makalah Penelitian Studi Kasus

Contoh Makalah Penelitian Studi Kasus

Di poin sebelumnya, kami sudah memaparkan beberapa contoh penelitian studi kasus dalam bentuk PDF. Nah, pada bagian ini kami akan memberikanmu beberapa contoh makalah penelitian studi kasus yang semoga bisa berguna bagi kamu sebagai referensi.

Adapun contohnya sebagai berikut :

Baca Juga : Contoh Makalah Yang Benar PDF  

Apa Itu Studi Kasus?

Apa itu studi kasus?

Untuk memahaminya secara sederhana, studi kasus adalah penelitian yang dilakukan terhadap suatu kasus dengan proses yang rinci, tajam, dan mendalam. Kasus tersebut bisa mencakup individu, grup, organisasi, atau lembaga. Dengan melakukan penelitian tersebut, peneliti diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang kasus yang diteliti.

Biasanya, kasus yang diteliti harus sesuatu yang sedang terjadi saat ini (aktual), bukan peristiwa yang sudah lewat, dan sebaiknya sangat spesifik atau “unik”. Dengan kata lain, lebih disarankan bagi peneliti untuk memilih satu kasus saja, baik itu sederhana atau kompleks.

Lalu, bagaimana cara menentukan apakah suatu kasus dapat dianggap “unik”? Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si , menawarkan enam pedoman yang bisa dipertimbangkan oleh peneliti, yaitu:

  • Hakikat atau sifat kasus yang akan diteliti
  • Latar belakang atau alasan kasus tersebut muncul
  • Setting fisik dari kasus tersebut
  • Konteks yang mengelilinginya, seperti faktor ekonomi, politik, dan sebagainya.
  • Kasus lain yang bisa menerangkan kasus tersebut
  • Informan yang benar-benar menguasai kasus yang akan diteliti

Dengan pedoman ini, dapat kita simpulkan bahwa studi kasus merupakan metode penelitian yang sesuai untuk memahami suatu fenomena .

Pengertian Studi Kasus Menurut Para Ahli

Pengertian Studi Kasus Menurut Para Ahli

1. Robert K. Yin

Yin mendefinisikan studi kasus sebagai proses mengeksplorasi dan mempelajari fenomena yang terjadi dalam konteks kehidupan nyata. Dia menegaskan bahwa studi kasus bisa diaplikasikan saat fenomena dan realitas memiliki batas yang tidak jelas atau kabur.

Tak hanya batas yang kabur, studi kasus juga harus melibatkan berbagai sumber untuk mencari bukti dan informasi. Jika kriteria ini tidak terpenuhi, maka penelitian tersebut tidak bisa menggunakan metode studi kasus.

2. Polit dan Hungler

Menurut Polit dan Hungler, studi kasus berfokus pada penentuan dinamika terkait dengan mengapa individu berpikir dan bertindak, serta proses pengembangan dirinya. Mereka berpendapat bahwa fokus tersebut sangat penting.

3. Susilo Rahardjo dan Gudnanto

Menurut Susilo Rahardjo dan Gudnanto, studi kasus adalah metode untuk memahami seseorang dengan pendekatan yang inklusif dan komprehensif.

Dalam pelaksanaannya, peneliti akan mengidentifikasi individu sebagai subjek penelitian. Kemudian, peneliti akan mendapatkan informasi dari subjek untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

Setelah pemahaman dan informasi tersebut diperoleh, subjek dapat menggunakan informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Ini memungkinkan subjek untuk berkembang lebih lanjut setelah dapat menyelesaikan masalah tersebut.

4. Bimo Walgito

Menurut Bimo Walgito, studi kasus merupakan metode yang ditujukan untuk menelusuri dan mempelajari peristiwa serta fenomena yang berkaitan dengan individu. Individu tersebut, yang menjadi objek penelitian, akan ditelusuri lebih jauh.

Hasil dari penyelidikan bisa dituangkan dalam berbagai bentuk laporan, contohnya biografi atau riwayat hidup. Bimo Walgito menekankan bahwa dalam melaksanakan studi kasus, diperlukan banyak informasi dan keakuratan data untuk mendapatkan hasil yang mendalam, akurat dan sesuai dengan fakta.

5. Winston M. Tellis

Menurut Tellis, studi kasus adalah metode penelitian yang unit analisisnya lebih berorientasi pada tindakan individu atau lembaga, bukan pada entitas individu atau lembaga itu sendiri.

Artinya, studi kasus lebih terpusat pada perilaku atau tindakan yang dihasilkan, sehingga dapat menghindari bias dalam penilaian terhadap individu atau lembaga tertentu yang menjadi subjek penelitian.

Di samping itu, unit analisis bisa beragam dan berbeda untuk setiap individu dan lembaga.

6. Feagin, Anthonly M.  Orum  dan Andree F. Sjoberg

Feagin, Orum dan Sjoberg mendefinisikan studi kasus sebagai metode penelitian yang melibatkan analisis multi-perspektif. Analisis multi-perspektif merupakan penelitian yang memerlukan analisis dari berbagai titik pandang, bukan hanya terpusat pada satu aspek.

Contohnya, penelitian tidak hanya berfokus pada individu tersebut saja. Tetapi harus memasukkan analisis dari aspek lain selain individu itu sendiri, seperti alasan perilaku, faktor eksternal, dan sebagainya. Selain itu, peneliti juga perlu mempertimbangkan grup yang berkaitan dengan individu tersebut.

Tujuan Studi Kasus

Tujuan Studi Kasus

Pada intinya, studi kasus dirancang untuk mengeksplorasi informasi yang bisa dipetik dari suatu kasus, oleh karena itu peneliti harus selektif dalam memilih kasus yang akan menjadi subjek penelitian.

Stake, dalam bukunya yang berjudul The Art of Research (1995) , menjelaskan bahwa tujuan utama dari penelitian studi kasus adalah untuk “membuka karakteristik unik yang terdapat dalam suatu kasus”.

Oleh karena itu, sesuai dengan yang telah ditekankan oleh Prof. Rahardjo, segala aspek yang berhubungan dengan kasus harus dipelajari agar peneliti dapat memahami kasus tersebut secara menyeluruh.

Langkah-langkah Melakukan Penelitian Studi Kasus

Langkah-langkah Melakukan Penelitian Studi Kasus

Ketika Anda memutuskan untuk menggunakan metode penelitian studi kasus, Anda harus melalui semua prosesnya dengan sistematis dan berkesinambungan. Berikut ini adalah tahapan dalam proses melaksanakan penelitian studi kasus:

1. Memilih Tema, Topik, dan Kasus

Pada tahap ini, peneliti perlu menemukan kasus yang relevan dengan bidang yang dipelajari. Sebagai contoh, jika saat ini Anda sedang menuntaskan studi di jurusan Ilmu Sosial, Anda bisa mencari kasus yang berkaitan dengan kantor pemerintah di area tempat Anda tinggal.

Alasannya? Karena logisnya, Anda hanya dapat menghasilkan penelitian yang berkualitas dalam bidang yang Anda pahami. Anda bisa mendapatkan kasus dengan cara membaca buku, jurnal ilmiah, surat kabar, atau riset sebelumnya.

Anda juga bisa mendapatkannya melalui pengamatan langsung yang Anda lakukan, berdasarkan pengalaman yang Anda alami. Misalnya saat magang atau menangani administrasi di kantor pemerintah, atau dari hasil diskusi dengan rekan dan dosen pembimbing.

Jika Anda ingin mencari kasus dengan membaca buku atau riset sebelumnya, Anda perlu memahami seluruh isinya agar bisa menentukan tema penelitian utama. Dari tema ini, akan disempitkan menjadi beberapa topik.

Selanjutnya, dari topik penelitian tersebut, Anda bisa menekankan pada objek studinya. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan sebuah kasus. Dari ketiga elemen ini, Anda bisa merumuskan judul penelitian. Jadi, judul penelitian harus dibuat setelah Anda menentukan tema, topik, dan objek studi.

2. Kajian Literatur

Studi literatur tidak hanya dapat memperluas pengetahuan Anda dalam bidang yang akan diteliti, tetapi juga dapat membantu mempertajam perumusan masalah yang akan Anda ajukan.

Oleh karena itu, sebanyak mungkin carilah referensi bacaan, yang bisa berupa penelitian dan jurnal terkait, majalah ilmiah, buku, atau surat kabar yang berhubungan dengan kasus tersebut.

Dalam proses pengumpulan referensi bacaan, Anda harus mempertimbangkan dua aspek penting. Pertama, relevansi dengan kasus yang diteliti dan kedua, kekinian. Idealnya, semakin baru referensi bacaannya, maka Anda semakin memahami perkembangan terbaru dalam bidang yang Anda tekuni.

3. Merumuskan Fokus dan Masalah Penelitian

Fokus penelitian sangat penting untuk mengarahkan perhatian Anda ke satu titik utama. Selain itu, Anda juga perlu berhati-hati saat merumuskan isu pokok yang akan diteliti.

Pasalnya, perumusan masalah ini akan membuat isu yang Anda hadapi menjadi lebih jelas dan menghindari hasil penelitian yang “biasa” atau kurang mendalam atau kurang rinci.

Oleh karena itu, penelitian studi kasus harus mampu menjawab pertanyaan “apa”, “bagaimana”, dan “mengapa”. Pertanyaan “apa” bertujuan agar Anda mendapatkan pengetahuan deskriptif terkait isu penelitian, pertanyaan “bagaimana” agar Anda mendapatkan pengetahuan eksplanatif, dan “mengapa” untuk mendapatkan pengetahuan eksploratif.

Secara sederhana, pertanyaan “bagaimana” ini bertujuan untuk mengetahui proses terjadinya suatu peristiwa, sementara pertanyaan “mengapa” mencari alasan yang menyebabkan suatu peristiwa bisa terjadi.

4. Pengumpulan Data

Dalam penelitian studi kasus, subjek penelitian harus bisa mendeskripsikan dirinya sendiri secara detail, sehingga Anda mendapatkan gambaran yang komprehensif. Artinya, informasi yang Anda kumpulkan akan dipelajari sebagai suatu kesatuan yang komplet dan terpadu.

Maka, Anda tidak bisa hanya memahami kasus yang diteliti dari permukaannya saja, tetapi juga harus memahami bagian dalamnya. Inilah alasan mengapa teknik pengumpulan data yang direkomendasikan dalam studi kasus adalah:

  • Dokumentasi
  • Observasi terlibat
  • Observasi langsung,
  • Artefak fisik.

Dalam proses pengumpulan data, ada tiga aspek penting yang harus Anda perhatikan, yaitu naturalistik, holistik, dan detail. Dalam konteks naturalistik, pengumpulan data harus dilakukan secara alami dalam situasi kehidupan sebenarnya. Anda tidak perlu memberikan perlakuan khusus pada subjek atau konteks penelitian, biarkan semuanya berlangsung sebagaimana mestinya.

Sedangkan holistik berarti Anda harus menghasilkan data yang komprehensif dari berbagai informasi atau sumber yang tersedia sebanyak mungkin. Lalu, detail berarti Anda harus mampu mengungkapkan makna yang eksplisit dan implisit dari semua data yang telah dikumpulkan.

Sebagai contoh, misalkan Anda sedang melakukan penelitian yang melibatkan Kepala Sekolah sebagai partisipan. Setelah melakukan wawancara, Anda akan memperoleh informasi berdasarkan apa yang dikatakan oleh kepala sekolah tersebut. Nah, Anda harus mampu menginterpretasi makna tersembunyi di balik ucapannya.

5. Penyempurnaan Data

Setelah semua data yang Anda butuhkan telah terkumpul, Anda perlu memverifikasi dan menyempurnakannya. Ini berarti, periksa semua data tersebut dan evaluasi apakah data tersebut sudah mampu menjawab permasalahan yang telah Anda rumuskan atau belum.

Jika sudah, maka data tersebut dianggap lengkap dan Anda bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya. Namun, jika belum, Anda diharuskan kembali ke lapangan dan mengumpulkan data tambahan untuk melengkapi yang sudah ada.

6. Mengolah Data

Sebelum memulai analisis, pertama-tama proseslah data yang telah dianggap lengkap. Verifikasi kebenaran data tersebut, urutkan dan kategorikan berdasarkan kelompok yang sesuai dengan penelitian Anda, dan lakukan penyandian atau “coding”, jika perlu perbaiki respons wawancara yang dirasa masih kurang jelas. Seluruh tahapan dalam proses ini akan membantu dalam mempermudah proses analisis data.

7. Analisis Data

Analisis data bisa disebut sebagai “jantung” dari suatu penelitian. Oleh karena itu, harus dilaksanakan dengan tepat dan sesuai petunjuk. Tidak jarang peneliti, mulai dari mahasiswa sarjana, pascasarjana, hingga doktoral menemui kendala di tahap ini.

Namun, jika dikerjakan dengan benar, analisis data akan memberikan informasi yang sangat penting, yaitu hasil penemuan penelitian. Artinya, jika analisis data tidak berhasil, maka penelitian dianggap tidak berhasil. Kendala terbesar yang dihadapi oleh peneliti di tahap ini adalah kemampuan analisis data dari peneliti itu sendiri.

Sebagai informasi, analisis data dalam penelitian studi kasus hanya bisa dilakukan oleh peneliti itu sendiri karena hanya dia yang mengetahui semua masalah secara mendalam. Jadi baik teman, keluarga, orang lain, atau bahkan dosen pembimbing sekalipun tidak akan bisa menyelesaikan tahap ini.

Untuk dapat menyelesaikan tahap ini, kamu perlu memiliki pemahaman teoretis yang luas, pengalaman penelitian yang cukup, bimbingan yang jelas dari dosen, dan minat yang kuat. Tanpa semua ini, ada kemungkinan besar penelitianmu akan sulit diselesaikan atau bahkan gagal.

Mengingat tahap ini adalah bagian penting dari penelitian studi kasus, disarankan untuk membaca buku “ Implementasi Metode Penelitian Studi Kasus Dengan Pendekatan Kualitatif ” yang ditulis oleh S. Arifianto sebagai panduan lengkap.

8. Proses Analisis Data

Pada dasarnya, proses analisis data adalah aktivitas yang bertujuan untuk memberikan arti pada data melalui penataan, pengelompokan, pengurutan, pemberian kode, dan pengkategorian berdasarkan kelompok tertentu. Hal ini penting untuk dilakukan agar peneliti dapat menemukan jawaban pada rumusan masalah yang diajukan.

Mengingat banyaknya proses yang dilalui, data yang dikumpulkan biasanya menjadi tercecer dan perlu disederhanakan lagi agar lebih mudah dimengerti. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dijadikan acuan dalam tahap ini:

  • Peneliti perlu membaca semua transkrip untuk mendapatkan gambaran umum.
  • Kumpulkan semua pesan umum yang telah ditemukan, lalu ambil pesan yang spesifik.
  • Dari pesan spesifik tersebut, pola umum data akan ditemukan. Selanjutnya, data tersebut dapat diklasifikasikan kembali berdasarkan kategori, topologi, dan urutan kejadian.

9. Konfirmabilitas atau Triangulasi Temuan

Untuk memastikan bahwa penemuan penelitian dari data tidak dianggap sebagai prasangka, kamu harus melakukan validasi atau triangulasi temuan. Caranya adalah dengan menyampaikan temuan tersebut kepada orang yang telah kamu wawancarai.

Banyak mahasiswa yang menggunakan metode studi kasus sering kali mengabaikan langkah ini, biasanya karena khawatir bahwa hasil validasi akan berbeda dengan temuan penelitian mereka. Namun, peneliti haruslah berintegritas agar penemuannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

10. Kesimpulan Penelitian

Terdapat satu kesalahan yang kerap dilakukan oleh mahasiswa pada bagian ini, yaitu mereka sering kali merangkum pernyataan yang ada di bagian sebelumnya.

Idealnya, kesimpulan penelitian harus berisi gabungan atau sintesis dari semua pernyataan yang dijelaskan sebelumnya. Termasuk penjabaran deskriptif tentang realitas di lapangan yang sesuai dengan pertanyaan penelitian.

11. Laporan Penelitian

Langkah final dalam penelitian studi kasus adalah menyusun laporan penelitian. Laporan ini dianggap sebagai salah satu cara untuk bertanggung jawab atas penelitian yang telah dikerjakan. Biasanya, laporan ini ditulis dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh semua orang. Ada satu aspek penting yang harus kamu cermati ketika membuat laporan ilmiah, yaitu memastikan bahwa penelitian yang telah kamu lakukan memenuhi kriteria-kriteria berikut ini:

  • Mengikuti metode ilmiah

Objektif berarti data yang diperoleh benar-benar berasal dari subjek penelitian, bukan dari peneliti atau perspektif peneliti. Sistematik berarti setiap komponen penelitian harus terorganisir dan saling berhubungan, membentuk alur yang masuk akal.

Sedangkan, mengikuti metode ilmiah berarti semua aktivitas dalam penelitian yang kamu lakukan telah sesuai dengan prosedur ilmiah yang telah disetujui oleh para ilmuwan.

Manfaat dari Penelitian Studi Kasus

Manfaat dari Penelitian Studi Kasus

Meski dianggap kurang kuat, bukan berarti penelitian “studi kasus” tidak memiliki nilai atau manfaat. Lincoln dan Guba menjelaskan beberapa keuntungan metode ini sebagai berikut:

  • Studi kasus adalah alat utama untuk penelitian emik yang merangkum perspektif subjek penelitian.
  • Studi kasus memberikan deskripsi lengkap yang paralel dengan pengalaman sehari-hari pembaca.
  • Studi kasus sangat efisien dalam menunjukkan interaksi antara peneliti dan subjek penelitian.
  • Pembaca bisa mendapatkan konsistensi gaya, fakta, dan kredibilitas dari penelitian studi kasus.
  • Penelitian ini menyajikan deskripsi mendalam yang diperlukan untuk evaluasi transferabilitas.
  • Studi kasus sangat terbuka terhadap penilaian konteks, yang nantinya evaluasi ini bisa mempengaruhi fenomena yang ada dalam konteks tersebut.

Tantangan Melakukan Penelitian Studi Kasus

Tantangan Melakukan Penelitian Studi Kasus

Sampai saat ini, berdasarkan Prof. Rahardjo (2017), setidaknya ada tiga masalah yang akan menjadi hambatan bagi peneliti yang memutuskan untuk menggunakan metode penelitian studi kasus. Kendala tersebut meliputi:

  • Memastikan bahwa kasus yang akan diteliti memiliki nilai akademis yang signifikan.
  • Mencari data yang berhubungan langsung dengan tujuan penelitian.
  • Langkah apa yang harus diambil setelah seluruh data berhasil dikumpulkan.

Studi kasus merupakan salah satu metode penelitian yang bisa dipilih oleh mahasiswa atau peneliti untuk mencari kebenaran ilmiah yang bersifat sementara atau tidak mutlak. Artinya, kebenaran ini masih bisa diperiksa, dikritik, atau dimodifikasi. Namun, bagaimanapun juga, studi kasus merupakan metode penelitian yang cukup menantang.

Selain itu, studi kasus juga sangat cocok untuk mengungkap aspek-aspek tersembunyi dari fenomena sosial dan budaya untuk selanjutnya disebarkan menjadi pengetahuan umum.

Saat kamu mencari informasi tentang studi kasus di internet, mungkin ada beberapa perbedaan antara penjelasan ini dengan yang lain. Namun, perbedaan tersebut adalah hal yang biasa karena penelitian kualitatif tidak memiliki standar yang tetap.

Meski sering dianggap sebagai metode penelitian yang menantang dan terkadang kurang berbobot, studi kasus memiliki banyak manfaat, termasuk memberikan pengetahuan yang mendalam dan menyeluruh tentang fenomena tertentu. Metode ini juga efektif dalam menunjukkan hubungan antara peneliti dan subjek penelitian. Namun, peneliti harus berhati-hati dalam memilih kasus yang akan diteliti, mencari data yang relevan, dan mengetahui langkah-langkah setelah semua data terkumpul.

Kesimpulannya, studi kasus adalah metode penelitian yang berguna dan mendalam , meski memiliki tantangan tersendiri. Meski begitu, dengan pengetahuan yang tepat dan persiapan yang memadai, metode penelitian ini bisa memberikan hasil yang sangat berharga dalam mencari kebenaran ilmiah.

Penelitian studi kasus dianggap menantang karena memerlukan kedalaman dan ketelitian dalam pengumpulan dan analisis data. Peneliti harus memahami konteks subjek penelitian secara mendalam dan dapat mengekstrak makna yang tersirat dari data yang terkumpul. Selain itu, peneliti juga perlu memastikan validitas dan reliabilitas data, dan hal ini seringkali memerlukan keahlian dan wawasan teoritis yang luas.

Triangulasi dalam konteks penelitian studi kasus adalah teknik validasi data yang melibatkan penggunaan berbagai sumber, metode, teori, atau perspektif peneliti untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif dan valid mengenai fenomena yang diteliti. Ini dapat membantu memastikan keandalan dan keabsahan temuan penelitian.

1. Memastikan bahwa kasus yang dipilih memiliki relevansi dan bobot akademik. 2. Menemukan dan mengumpulkan data yang relevan dan komprehensif. 3. Menentukan langkah-langkah yang tepat setelah data terkumpul, seperti analisis dan interpretasi data. 4. Membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak terlalu luas. 5. Mempertahankan objektivitas dan menghindari bias selama proses penelitian.

Sumber : gramedia.com, deepublishstore.com

Literature Review

nomor induk dosen nasional

Nomor Induk Dosen Nasional

case study adalah pdf

Syarat Pendirian Perguruan Tinggi Swasta 2022

COMMENTS

  1. PEMBAHASAN STUDI KASUS SEBAGAI BAGIAN METODOLOGI PENELITIAN

    Pembahasan,Studi kasus (case studies), Metodologi, Penelitian 1. PENDAHULUAN Manusia adalah mahluk yang diberi keistimewaan oleh sang pencipta dalam bentuk akal dan pikiran.

  2. PDF Metode Penelitian Studi Kasus: Teori Dan Praktik

    Penelitian studi kasus adalah salah satu metode penelitian yang paling sering digunakan di berbagai bidang, mulai dari ilmu sosial, ekonomi, hingga kesehatan. Namun, metode ini juga sering kali dianggap sulit dan membingungkan bagi sebagian orang. Oleh karena itu, buku ini hadir untuk membantu para pembaca memahami konsep, teknik, dan strategi ...

  3. PDF PENYUSUNAN STUDI KASUS

    Case study is also useful as exploratory phase in research, in particularly when the researchers have little knowledge about particularly phenomenon. In collecting data, there are several ways, such as questionnaires, in ... Single case design adalah suatu penelitian studi kasus yang menekankan penelitian hanya pada sebuah unit kasus saja.

  4. PDF Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif

    Studi Kasus berasal dari terjemahan dalam bahasa Inggris "A Case Study" atau "Case Studies". Kata "Kasus" diambil dari kata "Case" yang ... peristiwa yang dipilih yang selanjutnya disebut kasus adalah hal yang aktual (real-life events), yang sedang berlangsung, bukan sesuatu yang sudah lewat.

  5. PDF BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

    Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study). Studi kasus termasuk dalam penelitian analisis deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan terfokus pada suatu kasus tertentu untuk diamati dan dianalisis secara cermat sampai tuntas.

  6. Metode Penelitian STUDI KASUS (Case Study)

    A case study is like an in-depth and extended example that is used to illustrate a particular argument (Wholey et al, 1994) . A case study is defined as a method for developing a complete understanding of a process, program, event, or activity (Wholey et al, 1994). A case study is a strategy for doing research which involves an empirical investigation of a particular contemporary phenomenon ...

  7. Menggunakan Studi Kasus sebagai Metode Ilmiah dalam Psikologi

    case study, case is dominant; the case is of highest importance. For instrumental case study, issue is dominant; we start and end with issues dominant (Stake, 1995). Merriam (2009) menjelaskan proses rancangan penelitian kualitatif dengan lebih rinci, termasuk di dalamnya adalah melakukan tinjauan literatur, membangun

  8. Metode Penelitian Studi Kasus: Metodologi, Jenis, dan Manfaatnya

    Tindak lanjut dari studi kasus ini adalah Penelitian Tindakan atau Action Research yang dilakukan oleh orang lain yang sudah ahli. 4. Instrumental Case Study. Instrumental Case Study merupakan jenis penelitian yang mengharuskan peneliti memilih kasus dengan hati-hati.

  9. What Is a Case Study?

    Revised on November 20, 2023. A case study is a detailed study of a specific subject, such as a person, group, place, event, organization, or phenomenon. Case studies are commonly used in social, educational, clinical, and business research. A case study research design usually involves qualitative methods, but quantitative methods are ...

  10. PDF STUDI KASUS (CASE STUDY

    Case study seeks to engage with and report the complexity of social activity in order to represent the meanings that individual social actors bring to those settings and manufacture in them. Case study assumes that social activity is created through social interaction, albeit situated in particular contexts and histories, and seeks to identify ...

  11. PDF BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Studi Kasus

    Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Metode studi kasus memungkinkan peneliti untuk tetap holistik dan signifikan.

  12. Penelitian Studi Kasus : Contoh Judul, Pengertian, Jenis, PDF

    Langkah berikutnya dari penelitian semacam ini adalah Penelitian Tindakan atau Action Research, yang harus dijalankan oleh orang lain yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut. 4. Instrumental Case Study. Instrumental Case Study adalah jenis studi yang memerlukan peneliti untuk memilih kasus dengan sangat cermat. Artinya, peneliti harus ...

  13. (PDF) Tinjauan sistematis studi kasus dalam penelitian kualitatif

    MEDIAPSI. 202 1, Vol.7, No. 2, 1 19 - 129. Tinjauan sistematis studi kasus dalam penelitian kua litatif. Gilang Asri Nurahma (1), Wiwin Hendriani (2) ( 1), (2)Fakultas Psikologi, Universitas ...

  14. PDF BAB III METODE PENELITIAN A.

    Desain penelitian ini adalah desain one shot case study, jenis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukan kekuatan pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain penelitian. Adapun bagan dari one-shot case study adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian One Shot Case Study Subjek Perlakuan Pasca 1 Kelompok X O

  15. PDF 23 METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian one shot case study X O

    penelitian (Ardhana, 2008). Model yang digunakan adalah one shot case study yaitu suatu kelompok dikenakan perlakuan tertentu, kemudian dilakukan pengukuran terhadap variabel terikat (Sofa, 2008). Eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding dan juga tanpa adanya tes awal (Cambel & Stanley dalam Arikunto, 2006). Keterangan :

  16. PDF BAB III METODE PENELITIAN A. one shot case study variabel yang hendak

    variabel yang hendak diamati (Latipun, 2004:114). One shot case study, yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya sekelompok pembanding dan juga tanpa tes awal (Arikunto. 2005:212) • Klasifikasi Variabel Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel perlakuan (X), yang dimaksud dengan x dalam penelitian ini

  17. (PDF) Case Study Method: A Step-by-Step Guide for ...

    1. Abstract. Qualitative case study methodology enables researchers to conduct an in-depth exploration of intricate phenomena within some. specific context. By keeping in mind research students ...

  18. PDF One-shot Case Study

    adalah subjek secara acak atau menggunakan kelompok yang homogen". 3.4. Data Penelitian 3.4.1.Data Menurut Arikunto (2010, hlm. 96) bahwa "Data penelitian adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi". Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data nilai hasil belajar pada mata

  19. PDF Case Studies Revenue Distribution Session B

    Case Studies Revenue Distribution Session B . 1 . The information in this handout will be used to perform four (4) distributions using mock case information . All case information provided is intended for training purposes only and assumes that all randomly assigned . values are authorized by statute or by County Board of Supervisors (BOS ...

  20. (Pdf) Implementasi Case Method (Pembelajaran Berbasis Pemecahan Kasus

    This study aims to describe the effectiveness of the case method in terms of students' critical thinking skills. This type of research is a quasy experiment with a one-group pretest-posttest design.

  21. PDF Case Studies Revenue Distribution Session A

    Case Studies Revenue Distribution Session A 5 Case Study #1: Speeding. City/County Base Fine Split. Arresting Agency: If the arresting agency is a city, the base fine amount shall be subject to distribution according to the following schedule, available in Penal Code 1463.002: Note: These percentages represent the county's share of the base fine.

  22. PDF Research and Development One-Shot Case Study One-Shot Case Study

    Berikut adalah gambaran desain penelitian One-Shot Case Study: X = Treatment yang diberikan O = Observasi Gambar 3.1. Desain Penelitian One-Shot Case Study (Sugiyono, 2009) 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Budi Luhur.

  23. PDF BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3

    Tabel 3.1 One-Shot Case Study Treatment Observasi X O Sumber : Sugiono, 2017. Keterangan : X : Pemberian perlakuan (treatment) O : Observasi setelah treatment (dapat berupa post-test) Tujuan penelitian untuk mengetauhi keefektifannya proses blended learning dan capaian hasil belajar siswa dengan menngunakan desain one-shot case study.