Contoh Bab 4 dan Bab 5 Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif menjadi salah satu metode penelitian yang berfungsi untuk mengeksplorasi, memahami, dan menafsirkan berbagai fenomena sosial secara mendalam dalam lingkungan sosialnya. Proses penyusunan qualitative research ini bisa dilakukan dengan studi kasus, penelitian deskriptif, dan lainnya.
Tetapi yang pasti. Dalam berbagai jenis karya tulis ilmiah termasuk skripsi, tesis, desertasi, dan tugas akhir sistematika penulisanya dibadi menjadi per Bab. Dimana untuk Bab 1 sendiri berisi pendahuluan, Bab 2 Landasan Teori, Bab 3 terkait metodologi penelitian, Bab 4 hasil dan pembahasan, sedangkan untuk Bab 5 ialah berisi kesimpulan dan saran.
Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah metodologi penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan serangkaian informasi dengan terlebih dahulu mendapatkan gambaran yang lebih rinci tentang rumusan masalah melalui sejumlah jenis data penelitian, kasus atau peristiwa yang berkaitan dengan masalah sosial.
Dimana, untuk bentuk penelitian berdasarkan tujuan dan metode yang digunakan penelitian bisa dibedakan menjadi dua yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Meskipun, diakui bahwa terdapat beragam aspek perbedaan diantara keduanya, salah satunya yaitu ditinjau dari hubungan dengan lingkungan studi. Untuk penelitian kualitatif subjek penelitian bersifat aktif dengan pendekatan naturalistik. Sedangkan pada penelitian kuantitatif subjek bersifat pasif, dengan pendekatan eksperimental.
Di luar daripada itu, dalam sistematika kepenulisannya skripsi, tesis, maupun desertasi sejatinya terdapat pembagian yang lengkap. Tahapan awal seseorang harus membuat proposal penelitian kualitatif dari Bab 1 sampai Bab 3 demi menjadi sidang proposal. Sedangkan selanjutnya setelah melangsungkan sidang si peneliti haruslah membuat Bab 4 dan Bab 5-nya secara tuntas agar hasil penelitian menjadi lengkap.
Contoh Penelitian Kualitatif Bab 4 Hingga 5
Penggambaran yang lebih mendalam. Berikut ini metupakan isi sekaligus proses kepenulisan untuk menyelesaikan penelitian dengan dibagi menjadi per babnya.
Bab 4 Penelitian Kualitatif
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Identitas Informan
Dari penelitian yang peneliti lakukan dengan studi kasus mempergunakan wawancara kepada sejumlah mahasiswa dengan kriteria yang memiliki kecenderungan untuk melakukan pelanggaran pada APILL “Bangjo Ngoresan”, diperoleh hasil dengan jumlah informan 4 (lima) orang yang telah mewakili untuk memberikan informasi data populasi lainnya, dan hasilnya adalah sebagai berikut;
Faktor Penyebab Maraknya Pelanggaran pada APILL “Bangjo Ngoresan”
Informan pertama adalah seorang Laki-laki sebut saja FN. Saat ini dia berusia 21 tahun. Pemuda ini terdaftar sebagai mahasiswa manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret yang berasal dari Pati, Jawa Timur.
FN sendiri bertempat tinggal di Kost Green Laundry Kp. Ngoresan No.6 RT.04 RW 22 Kelurahan Jebres yang setiap harinya dari semester 1 sampai dengan saat ini semester 7 ia sudah terbiasa melewati APILL “Bangjo Ngoresan”.
Menurut FN ada beberapa faktor yang menyebabkan kenapa masyarakat seringkali terlihat melanggar APILL “Bangjo Ngoresan”. Salah satunya penyebabnya ialah letak APILL sendiri yang dinilai kurang perencanaan yang matang sehingga terdapat regulasi yang membingungkan.
“ yang biasanya menjadi alasan ngelanggar ya itu, karena letaknya kurang cocok berada disatu titik. Terlalu dekatlah dengan wilayah kampus, makanya masyarakat menaganggap adanya APILL nggak berfungsi ”
FT juga berujar bahwa bahwa selain pada letak yang kurang perencanaan alasan lainnya ialah masyarakat serta mahasiswa sudah dari jaman dalu sebelum ia berstatus Mahasiswa sudah biasa melakukannya.
“ tapi paling utama banyak pelanggaran karena emang sudah biasanya aja mahasiswa disana ngelangar, ya emang sih diakui ataupun tidak peanggaran disana sudah biasanya kok dari dulu “
Dari wawancara tersebut dapat di simpulkan bahwa Faktor penyebab FT melakukan pelanggaran pada APILL “Bangjo Ngoresan”. Ialah melihat kurangnya perencanaan yang setrategis dalam pelatakannya selain itupula karena dorongan kebiasaan pengguna jalan yang melewatinya selalu melanggar setiap harinya.
Informan II
Informan yang keduan adalah seorang perempuan sebut saja NY saat ini dia berusia 20 tahun dan tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Universitas Sebelas Maret.
NY adalah salah satu mahasiswi yang berasal dari Lamongan, sehingga untuk melanjalankan aktivitas keseharainnya ialah tinggal di kost, dengan alamat Jl. KI Hajar Dewantara, Jebres, Kota Surakarta. Dalam pendapatnya mengengai penyabab masyarakat melakukan pelanggaran karena melihat fungsi APILL tidak dijalankan sebagimana mestinya, sehingga dalam hal ini terjadi kesenjangan antara aturan dan kenyataan yang sudah semestinya berjalan.
“ Biasane seng marai pelanggaran disini itu loh, karena aturan-aturan tentang lampu merah berhenti, hijau jalan, dan kuning hati-hati tidak difungsikan dengan baik. Karena alasan pengen buru-buru mungkin, biasalah cedak kampus kabeh pengen cepet ”.
NY menyatakan bahwa menjadi latar belakang penyimpangan pada APILL Bangjo Ngoresan karena semenjak awal letaknya di daerah yang tidak terlalu ramai sehingga umumnya mahasiswa yang melewati wilayah tersebut menganggap tidaklah terlalu penting.
Dari pernyataan NY diatas dapat di simpulkan bahwa penyebab banyaknya pelanggaran pada APILL Bangjo Ngoresan karena sejak awal masyarakat sudah menaggapnya sebagai APILL yang tidak memiliki peranan penting sehingga dengan latar belakang tersebut pelaggaran marak terjadi.
Informan 3
Informan ketiga adalah seorang laki-laki sebut saja DP, saat ini dia berumur 21 tahun dan terdaftar sebagai Mahasiswa jurusan ekonomi pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret.
DP adalah mahasiswa yang berasal dari perbatasan antara Karang Anyar dan Sukoharjo yang memang dari semenjak SMA sampai menjadi mahasiswa UNS ia seringkali melewati APILL Bangjo Ngoresan untuk ke kampus. Dalam pandangannya pelanggaran yang umumnya terjadi karena tidak seharusnya APILL di bangun secara bersamaan ditempat yang relatif sepi, ia secara gamblang memberikan saran agar APILL diwilayah tersebut diagnti dengan bundaran sehingga fungsinya dapat terkontrol.
“ Kalau menurut aku ini yo mas, pembangunan lampu merah disini tidak terlalu cocok lah dengan nuansa kampus yang kadang ramai pas isuk tok, padahal kan selain isuk dan jam kuliah sepi. Saharusnya sih memang disini lebih cocok dibuat wae Bundara jadi kesannya malah lebih enek fungsinya ”.
DP tidak setiap melewati APILL Bangjo Ngoresan, hanya saja semanjak kuliah ia yakini lebih banyak melewati ruas jalan tersebut. Alasannya karena lebih dekat dari fakultas yang ia tempati.
“ Yah, kalau sering sih nggak tapi dilihat dari ritme waktunya lumayahan lah. Sejak kuliah jug awes biasa lewat disini, jadi ya menurut pendapatku tetep aja pelanggaran di lampu merah iki bukan pelanggaran ”
Dari penjelasan DP diatas dapatlah disimpulkan bahwa dalam pengelolaan dan tata letak APILL Bangjo Ngoresan tidak mempertimbangkan ritme kendaraan yang mewati serta ramai di jam-jam tertentu saja.
Informan selanjut nya adalah seorang laki-laki sebut saja TS, saat ini dia berusia 26 tahun dan terdaftar sebagai mahasiswa pascasarjana pendidikan ekonomi Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
TS adalah berasal dari NTB (Nusa Tenggara Barat) yang saat ini tinggal di Jl. Ir. Sutami, Pucangsawit, Kelurahan Jebres, semenjak menjadi mahasiswa UNS. Dalam pendapatnya penyebab yang menjadi faktor terjadinya pelanggaran APILL adalah karena lokasi serta tempatnya dinilai tidak penting untuk masyarakat, sehingga fungsinya dengan jelas menjadi hal tabu (membingungkan)”.
“ kalau lokasi APILL Bangjo Ngoresan ini nggak adalah menurutku, cuman jadi panjangan aja. Satu-satunya yang menjadi kesalahan dari segi pembangunan nggak ada perencanaan aja, jadi masak ia bangunan APILL ada di wilayah ini dengan keadaan jalan yang tidak terlalu ramai ”.
Pendapat TS menyebutkan bahwa satu-satunya yang menjadi latar belakang timbulnya penyimpangan dalam fungsi APILL Bangjo Ngoresan karena tidak membahami arus jalan yang dinilai sepi serta tidak sesuai dengan kepentingan yang dibutuhkan.
“ Apalagi letaknya itu lho mas, deket banget. Antara lampu merah satu dengan lainnya. Kalau saran saya sih mendingan di cabut aja atau dikurangi biar ada ketertiban juga, sisakan aja yang paling dekat dengan gerbang belakang UNS aja ”
Dari pernyataan TS tersebut dapat di simpulkan bahwa awal mula yang menjadi latar belakang timbulnya pelanggaran pada APILL Bangjo Ngoresan karena pembangunannya tidak direncanakan dengan baik serta lokasi APILL nya sendiri terlalu dekat dengan jumlah intensitas kendaraan yang tidak terlalu banyak. Bisa disebutkan bahwa lingkungan yang menjadi pendorong daripada pelanggaran APILL menjadi salah satu dampak terjadinya pelanggaraan yang kerap terjadi di masyarakat.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil informan berjumlah 4 orang dari mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang secara intesitas waktunya seringkali melewati APILL “Bangjo Ngoresan”. Karena 4 orang tersebut adalah para informan yang memiliki informasi yang peneliti butuhkan dan memiliki kriteria yang telah ditentukan dan ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian
Tabel Identitas Informan
Sumber: Wawancara
Berdasarkan daftar tabel peneliti mengambil sampel informan sesuai dengan penentuan identitas informan.
Informan pertama adalah FN seorang mahasiswa laki-laki berusia 21 Tahun yang terdaftar sebagai mahasiswa Manajemen FEB Universitas Sebelas Maret. Faktor penyebab yang menjadi latar belakang dari penyimpangan pelanggaran pada APILL Bangjo Ngoresan adalah letaknya yang tidak strategis dengan kondisi masyarakat sekitar selain itu ia pula menambahkan bahwa kebiasaan akan pelanggaraan akan dibenarakan dalam situasi apapun untuk tidak mentaati fungsi-fungsi APILL.
Informan kedua adalah NY seorang mahasiswi perempuan berusia 20 tahun tercatat sebagai mahasiswa pendidikan geografi FKIP Universitas Sebelas Maret. Faktor penyebab pelanggaran pada fungsi-fungsi APILL Bangjo Ngoresan adalah tidak difungsikannya secara baik akan keberadaan APILL tesebut sehingga masyarakat mudah terdorong untuk melakukannya.
Informan ketiga adalah DP yang terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan FEB Universitas Sebelas Maret, Alasan utama DP melakukan pelanggaran dalam fungsi-fungsi APILL ini sendiri adalah faktor ketidak cocokan dalam hal pembuatan APILL di wilayah tersebut seharusnya dalam pandangannya ia memberikan untaian tentang pembangunan bundaran karena wilayah Ngoresan hanya ramai di waktu-watu tertentusaja.
Informan ke empat adalah TS yang terdaftar sebagai mahasiswa Pascarsaja Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dan saat ini berusia 26 tahun. Faktor penyebab TS melakukan pelanaggaran pada APILL Bangjo Ngoresan adalah letaknya yang nilai kurang memiliki perencanaan atas pembangunan-pembangunan yang umumnya dilakukan pada APILL seperti tidak dilakukan oleh pemerintah dalam melihat situasi yang ada dalam kehidupan masyarakat (pengguna jalan).
Dari tabel dapat di simpulkan bahwa sebagian besar informan penelitian melakukan pelanggaraan pada APILL Bangjo Ngoresan adalah kebiasaan penguna jalan yang seringkali melewati APILL dengan tidak mengindahkan pada fungsi-fungsi yang seharusnya terjadi.
Bab 5 Penelitian Kualitatif
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di paparkan di bab sebelumnya tentang Faktor penyebab pelanggaran di APILL Bangjo Ngoresan, khususnya pada mahasiswa dapat diambil beberapa kesimpulan;
- Faktor keinginan diri untuk melakukan kebiasaan pelanggaran yang selama ini sudah dianggap sebagai hal biasa dikalangan masyarakat (pengguna jalan), sehingga membuatnya melakukan pelanggaran pada APILL Bangjo Ngoresan secara berkesinambungan.
- Faktor Situasional diantaranya adalah terdapatnya desakan bagi kebanyakan mahasiswa karena terlamabat untuk melakukan kuliah di jam-jam tertentu, sehingga siatusi ini mendorong untuk melakukan pelanggaran yang kerap terjadi.
- Faktor persepsi tentang beradaan APILL Bangjo Ngoresan yang dilakukan pembangunan tanpa adanya perencanaan yang metang dengan di ukur dari intensitas pengendara dan letaknya yang dianggap kurang strategis.
Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada semua pembaca berkenaan dengan contoh penelitian kualitatif dalam Bab 4 dan Bab 5 . Semoga bisa memberikan penduan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkannya.
Sebarkan ini:
Posting terkait:.
5 Contoh Tinjauan Pustaka Makalah, Proposal, Skripsi, Karya Ilmiah, Jurnal, dan Cara Menulisnya
Pengertian Regresi Linier Berganda, Cara Menghitung, dan Contohnya
Pengertian Grafik, Jenis, Fungsi, dan Contohnya
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.
Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser .
Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link.
- We're Hiring!
- Help Center
Contoh bab 4 Skripsi/tesis
Related Papers
Ber Fikir Lah Positive
Fredi Kurniawan S.Pt
Renny Pradita
ricardo Ginting
Nora Theresa
yukma wijaya
I Gede Dana Santika
RELATED PAPERS
Luis Eduardo Garcia Galicia
Magia, encantamentos e feitiçaria/ organização Semíramis Corsi Silva ... [et al.]. São Paulo: Cultura Acadêmica
Fábio Vergara Cerqueira
Damien Mackey
isabel mariscal
The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism
JOSE LUIS ORTIZ MARTINEZ
Rafiq Mohammed
IET Electrical Systems in Transportation
Kaveh Sarrafan
River Publishers eBooks
Irati Legorburu
Mustafa Husain
Ukrainian Journal of Occupational Health
Walailuck Sittibun
Journal of Plantation Crops
Swapan Tripathy
Ear, Nose & Throat Journal
Jobayer Hossain
Medical cannabis and cannabinoids
Vilasinee Hirunpanich Sato
COGNITIONIS Scientific Journal
José Luiz Piñeiro
Tiziana Rossetto
Annals of Otology and Neurotology
Anirban Biswas
Chemischer Informationsdienst
Andrzej Lasia
Cosa c'è dietro le scuse di Papa Francesco ai Nativi Americani
Raffaella Milandri
John M Pettifor
World Resources Institute
Eduardo Darvin
Materials science & engineering. C, Materials for biological applications
Chetan Nehate
Leonid Verozub
Eisei Dobutsu
Nobuko Tuno
RELATED TOPICS
- We're Hiring!
- Help Center
- Find new research papers in:
- Health Sciences
- Earth Sciences
- Cognitive Science
- Mathematics
- Computer Science
- Academia ©2024
IMAGES
VIDEO
COMMENTS
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Objek Penelitian A. Sejarah Perusahaan Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864.
4.1 Temuan Penelitian Pada bab IV ini, peneliti akan memaparkan mengenai temuan hasil penelitian. Temuan penelitian ini merupakan deskripsi dari data yang diperoleh dalam pengumpulan data di lapangan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya dalam pembahasan akan dilakukan analisis hasil
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang dihasilkan berbentuk angka dan kemudian dianalisis menggunakan software SmartPLS 3.0 ... 4.500.000-Rp. 6.000.000, 1 pengrajin yang memiliki penghasilan >Rp. 6.000.000 jumlah responden 50 orang.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Identitas Informan. Dari penelitian yang peneliti lakukan dengan studi kasus mempergunakan wawancara kepada sejumlah mahasiswa dengan kriteria yang memiliki kecenderungan untuk melakukan pelanggaran pada APILL "Bangjo Ngoresan", diperoleh hasil dengan jumlah informan 4 (lima) orang yang telah mewakili untuk memberikan informasi data populasi lainnya ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan farmasi publik yang listing di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2010-2012. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis komersial yang fokus dalam
Tabel 4.7 Kriteria Tingkat Signifikansi p-value Keterangan p-value < 0.01 Singnifikan tinggi p-value < 0.05 Signifikan p-value < 0.10 Signifikan rendah Sumber : Solimun, dkk (2017) 4.1.1.2.1.1 Pengaruh Secara Langsung Variabel Eksogen Terhadap Endogen Pengujian hipotesis secara langsung digunakan untuk mengetahui
4.3 Resiliensi Lansia Pasca Tsunami di Lampung Selatan. Fase resiliensi di bagi menjadi empat tahap yang meliputi fase stres, fase. rekonstruksi diri, fase penguatan dan fase resilien. Pada fase stres yang diakibatkan. oleh tsunami mencakup saat tsunami datang, tindakan saat tsunami, perasaan saat. tsunami, kerugian dan perasaan di posko ...
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Kota Malang tepatnya Jaringan XYZ. Sebuah lembaga yang bergerak dalam perlindungan anak khususnya anak-anak yang tersubordinasi dan termarginalisasi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada BAB IV ini peneliti memaparkan fokus dari penelitian ini yaitu gambaran faktor yang mempengaruhi kembalinya perilaku merokok di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. ... merokok selama 4 bulan pada tahun 2013 karena mendapat dukungan dari teman-teman terdekatnya. Namun kembali lagi ...
4.1. Setting Penelitian Pada bab ini, peneliti akan menguraikan hasil dan data penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peranan guru dalam upaya pembentukan moral anak usia 4-6 tahun yang dilakukan di TK Kristen 03 Eben Haezer Salatiga. Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, peneliti ini menggunakan metode kualitatif ...
Cara Mudah Menulis Bab 4 - Hasil Kajian & Perbincangan + Contoh Tesis + Tips! Chapter 4 Findings and Discussions.Cara Menulis Tesis KLIK DI SINI - https://ww...
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bagian ini menguraikan mengenai hasil penelitian serta analisis data yang telah terkumpul melalui penyebaran kuesioner yang penulis lakukan selama bulan januari tahun 2018. Penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sesuai dengan pokok permasalahan yang dipaparkan di awal bab.
4.2. Tabel 4.2 Mean dan Standar Deviasi Variabel Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Gaji 0.181 0.054 Berbagi Pengetahuan 0.367 0.109 Budaya Organisasional 0.450 0.117 Kepuasan Kerja 0.772 0.061 Sumber : Hasil pengolahan data smart-PLS. Lampiran 8, Halaman 160. Berdasarkan tabel diatas, variabel dengan nilai rata-rata tertinggi
4. 5. 6. Sambikerep Tandes Sukomanunggal Lakarsantri Benowo Pakal 3. KPP Pratama Surabaya Krembangan Jalan Indrapura No. 5 (GKN I) 031-3556880 031-3556883 605 1. Krembangan 4. KPP Pratama Surabaya Gubeng Jalan Sumatera No. 22-24 031-5031566 031-5031905 606 1. 2. Gubeng Sukolilo 5. KPP Pratama Surabaya Tegalsari Jalan Dinoyo No. 111 (GKN II) 031 ...
Tutorial Penulisan Karya Ilmiah Lengkap: Cara menyusun judul: https://youtu.be/Rd3cc9VjALACara membuat judul yang unik dan spesifik:https://youtu.be/HfbZm2rW...
Berikut adalah persentase kemampuan siswa pada siklus II. Tabel 4.6 Persentase Kemampuan Siswa pada Siklus II Kategori Persentase (%) Sangat Baik Baik Cukup Kurang 13,5 27,7 32,4 27,7. Berdasarkan tabel 4.6, ada beberapa siswa yang berhasil menulis karangan yang termasuk kategori sangat baik yaitu sebesar 13,5%.
Informan 4 Perbaikan yang dapat dilakukan dengan pemberian training terhadap operator. 4.2.2 Triangulasi Metode Triangulasi metode adalah suatu metode yang melakukan pengecekan hasil penelitian dengan teknik pengumpulan data yang berbeda yakni wawancara, observasi dan dokumentasi sehingga derajat kepercayaan dapat valid.
tunjukkan pada tabel 4.5 sebesar 2,123. Berdasarkan hasil pengujian dengan nilai tabel durbin watson pembanding diketahui hasil uji autokorelasi du= 1,832 ; dl= 1,637 dan 4-du= 2,168. Dapat diketahui bila kriteria bebas autokorelasi terpenuhi dengan du < dw < 4-du. Artinya data terbebas
Tabel 4.2 Responden Menurut Jenis Hp yang Dibeli Jenis HP Frekuensi Persentase (%) Samsung 6 3,0 Lenovo 142 71,0 Xiomi 9 4,5 Oppo 12 6,0 ZTE 14 7,0 AXUS 9 4,5 Lainnya 8 4,0 Total 200 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan karakterisitik responden dilihat dari merek HP yang dibeli secara online.
4.1.3 Analisis Hasil Penelitian Setelah melakukan wawancara dengan narasumber atau informan kunci, dan melakukan observasi langsung dilapangan, peneliti dapat menganalisis tentang Pengelolaan Pesan Dalam Pembentukan Personal Branding Selebgram Di Media Instagram. 4.1.3.1 Makna Personal Branding bagi Selebgram Melalui Instagram.
(3) kemampuan membaca, dan (4) peningkatan kemampuan membaca. 4.1.1.1 Analisis Data Kemampuan Visual Siswa Kelas VII SMPN 1 Wanayasa Kabupaten Purwakarta Tahun 2008/2009 Sebagaimana telah dikemukakan dalam bab II, yang dimaksud dengan kemampuan visual dalam penelitian ini adalah kecepatan rata-
BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ... 1,2,16,23 4,10,15 7 Kehendak Hidup bermakna 5,6,7,9, 11,12 13,17,21 9 Makna Hidup 3,8,14,20 18,19,22 7 G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas X TGB SMK Negeri 1 Kota Sukabumi tahun ajaran 2012/2013, melalui instrumen penelitian angket yaitu faktor-faktor kesulitan belajar siswa dalam mata ...
Contoh Ringkasan Skripsi atau Tesis. I Gede Dana Santika. Download Free PDF. View PDF. Bab 4 Proyeksi. Edi Teguh. Download Free PDF. View PDF. BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN Umum Dari alternatif pemecahan masalah yang telah diusulkan pada Bab sebelumnya, maka penulis mencoba mengusulkan pembangunan sistem baru yang khusus menangani sistem ...